sistem Rem
Rem merupakan salah satu bagian kendaraan yang sangat penting pada sebuah
kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat ini banyak digunakan oleh
masyarakat dari perkotaan sampai pedesaaan.
3. 3-Sensor 3-Chanel
Roda depan dikontrol tersendiri namun untuk roda belakang dikontrol secara
bersamaan oleh satu wheel speed sensor (khususnya differential ring gear).
Mobil yang dilengkapi dengan H-bake line system mempunyai sistem kontrol ABS
jenis ini. 2 channel untuk roda depan dan satunya lagi untuk roda belakang. Roda
belakang dikontrol bersama dengan select low control logic. Untuk X-brake line
system, diperlukan 2 channels (2 brake port di dalam unit ABS) untuk mengatur roda
belakang dikarenakan masing-masing roda belakang mempunyai jalur rem yang
berbeda.
4. 1-Sensor 1-channel
Hanya mengatur tekanan roda belakang oleh satu sensor.Dipakai Untuk mobil yang
dilengkapi dengan H-bake line system, hanya untuk mengontrol tekanan
roda belakang.Pada rear diffirential dipasang satu wheel speed sensor yang
berfungsi untuk mendeteksi kecepan roda.
Cara kerjanya adalah saat dilaukan pengeraman mendadak roda depan akan
terkunci, sehingga kestabilan kemudi mobil akan hilang dan jarak henti pada
permukaan jalan yang mempunyai daya gesek rendah (low-• ) juga akan bertambah
jauh. Sistem ini hanya akan membantu untuk penghentian lurus.
ABS terdiri dari wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
kecenderungan suatu roda mengalami penguncian, HCU (Hydraulic Control Unit)
mensuplai tekanan rem ke setiap roda berdasarkan output signal dari ABSCM
(control module).
Dari sinyal wheel speed sensor, ABSCM akan menghitung dan memperkirakan
akselerasi, deselerasi dan slip rasio, pengaturan solenoid valve dan return pump,
gunanya adalah adalah untuk mencegah terjadinya wheel lock-up. ABSCM dapat
mengatur sistem monitoring pada sirkuit dan mematikan dirinya sendiri apabila
sistem mengalami kegagalan.Pengemudi dapat mengetahui adanya kegagalan
sistem pada ABS apabila lampu peringatan ABS menyala.
1. Komposisi Dasar ABSCM (Anti-Lock Brake System Control Module)
Apabila ABS mengalami kegagalan, ABSCM akan mematikan kerja sistem untuk
memastikan keselamatannya. Karena apabila kerja dari solenoid valve tidak normal,
dapat mempengaruhi tekanan rem terhadap roda.Karena alasan inilah ABSCM
dapat menganalisa dan mengantisipasi semua kemungkinan kegagalan pada
sistem. Untuk memasang ABSCM secara langsung pada HCU (Hydraulic Control
Unit), semiconductor yang ada di dalam ABSCM harus tahan pada suhu antara – 40
s/d 125 derajat celsius.
Berkat pengembangan teknologi semiconductor dan ukurannya yang kecill,
sekarang ini yang popular banyak dipakai adalah tipe (ABSCM + HCU). Misalnya
Bosch ABS versi 5.0 atau yang lebih tinggi, versi MK-20i atau yang lebih tinggi
keluaran TEVES dan EBC 325 Kelsey Hayes mewakili integrated ABS. Semua
masukan merupakan double-monitored dan double-calculated. Input-nya
juga doublemonitored.Untuk menghindari kesalahan pengoperasian pada ECU,
maka dipasang dua microprocessor yang membandingkan dan memonitor hasilnya,
dan ECU sebagai tambahan dimonitor oleh SAS (Safety Assurance System) atau
intelligent Watch-Dog untuk mencegah kesalahan pengoperasian pada ECU.
Satu IC mengatur solenoid2 untuk setiap channel-nya dan Power MOSFET dengan
proteksi sirkuit yang bisa diandalkan sebagai pengganti relay yang mengatur kerja
solenoid dan arus besar saat motor bekerja. Selanjutnya untuk mengurangi pumping
dan pengaruh kick-back yang berlebihan, maka dipakai motor speed control dengan
mircopocessor 16 bit agar perhitungan kecepatan roda dan performa ABS menjadi
lebih baik, dengan kemampuan 5 millidetik per siklus kerja.
2. Safety Circuit
Saat Ignition switch diputar ke ON, ABSCM akan melakukan self-test sampai
kecepatan kendaraan mencapai batas kecepatan normal dan juga memonitor sistem
saat mobil melaju. Jika terdeteksi ada kerusakan, pertama yang dilakukannya
adalah menghentikan fungsi ABS dan menyalakan lampu peringatan ABS. Meskipun
ABS tidak dapat bekerja, namun rem konvensional mesih tetap bekerja.setelahtidak
terdeteksi lagi adanya kerusakan pada sistem, maka lampu peringatan akan mati
dan sistem kembali berjalan normal.
a. Initial Self-Testing setelah IG ON (mobil berhenti)
Ketika kunci kontak diputar ke ON maka arus akan mengalir ke ABSCM, dan
melakukan prosedur kerja sebagai berikut :
1) Mengecek fungsi microprocessor
a) Membuat Watchdog Error dan memeriksa jika ada kesalahan
b) Memeriksa data ROM
c) Memeriksa data RAM apakah penulisan dan membacaan data normal
d) Memeriksa kerja converter A/D (Analog /Digital)
e) Memeriksa komunikasi diantara dua microprocessor
2) Memeriksa fungsi valve relay
a) Mengaktifkan valve relay dan memeriksa kerjanya
3) Memeriksa fungsi fail memory circuit microprocessor
b) Memeriksa fail memory circuit microprocessor
b. Initial Self-Testing saat mobil bergerak
Ketika mobil mulai bergerak, ABSCM akan melakukan tes fungsi actuator sebagai
berikut :
1) Tes fungsi solenoid valve
Memeriksa fungsi solenoid valve dan memonitor kerjannya.
2) Tes fungsi motor
Menjalankan motor dan memeriksa kondisinya. Tergantung dari si pembuat ABS,
waktu self testing pada motor dapat berbeda, namun kebanyakan self testing
dilakukan saat mobil mulai berjalan atau pada akhir ABS bekerja.
3) Memeriksa sinyal wheel speed sensor
Memeriksa semua sinyal wheel speed sensor