Anda di halaman 1dari 2

Ibu para hafidz. Itulah julukan yang layak disematkan kepada Hj Wirianingsih.

Betapa tidak, ia berhasil mencetak ke-10 buah hatinya menjadi penghapal Al Quran.

Al Quran, bagi Wirianingsih dan keluarganya, adalah kunci meraih kebahagiaan di


dunia dan akhirat. Itulah prinsip dasar yang dipegang teguh pasangan Mutammimul
�Ula � Wirianingsih dalam mendidik buah hatinya. Muslimah kelahiran Jakarta, 11
September 1962 itu, mengaku sedari kecil sudah sangat akrab dengan ayat-ayat Al
Quran. Ia lalu mengajarkan hal serupa kepada buah hatinya.

Wirianingsih mengenalkan Al Quran, sebagai pegangan hidup, kepada buah hatinya


sejak dini. Menurutnya, pengenalan nilai Al Quran memang harus diberikan kepada
anak-anak, sejak masih kecil. Sebab dengan membiasakan anak-anak berinteraksi
dengan Kitab Suci, akan menumbuhkan kecintaan terhadap Al Quran hingga mereka
menginjak dewasa.

Beberapa metode pengajaran Al Quran mereka terapkan. Antara lain, pengajian rutin
Al Quran seusai Maghrib, membiasakan shalat Subuh di masjid yang dilanjutkan dengan
aktivitas hafalan Al Quran, membiasakan membaca buku, serta berbagai kegiatan
lainnya. Selain mendapatkan pendidikan langsung dari kedua orangtua, anak-anak juga
menimba pendidikan di pesantren tahfidz. Sehingga tidaklah mengherankan, jika dalam
waktu tidak terlalu lama, mereka sudah mampu menghafal Al Quran.

Inilah Prestasi Buah Hati Mereka:

? Afzalurrahman, 21 thn, smst 6 Teknik Geofisika ITB, hafal Al Qur�an sejak usia 13
thn. Sekarang masuk dalam program PPSDMS, ketua Pembina Majelis Taklim Salman ITB,
terpilih peserta Pertamina Youth Programme 2007 dari ITB.
? Faris Jihady Hanifa, 20 thn, smst 4 Fak Syariah LIPIA, hafal Al Qur�an sejak usia
10 thn. Juara 1 lomba tahfidz Al Qur�an 30 Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi
di Jakarta 2003, juara 1 lomba olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ
2004.
? Maryam Qonitat, 18 thn, smst 2 Fak Ushuludin Universitas AL Azhar Cairo, hafal Al
Qur�an usia 16 thn. Pelajar teladan/lulusan terbaik Husnul Khotimah 2006.
? Scientia Afifah, 17thn, kelas 3 SMU 28, hafal 10 Juz Al Qur�an, juara mengarang
tkt SD se-Kab Bogor 2000, Pelajar Teladan, lulusan terbaik MTS Al Hikmah 2004.
? Ahmad Rosikh Ilmi, 15 thn, kelas 1 MA Khusnul Khotimah, baru hafal 6 juz, Pelajar
Teladan SDIT Al Hikmah thn 2002, lulusan terbaik MTs Al Kahfi 2006.
? Ismail Ghulam Halim, 13 thn, kelas 2 MTs Al Kahfi, baru hafal 8 juz, Juara
Olimpiade IPA tkt SD Jaksel 2003, meraih 4 penghargaan Al Kahfi 2006 (tahfiz
terbaik, santri favorit, santri teladan, juara umum) ketua OSIS Pesantren Al
Kahfi .
? Yusuf Zain Hakim ,12 thn, kls 1 Mts Al Kahfi, hafal 5 juz. rangking 1 dikelasnya.
? Muh Saihul Basyir, 11 thn, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 juz.
? Hadi Sabila Rosyad, 9 thn, kelas 4 SDIT Al HIkmah, hafal 2 Juz.
? Himmaty Musyassarah, 7 thn, hafal 1 juz.
? Hasna, wafat usia 3thn 7 bln.

Inilah Rahasia Mereka Dalam Mendidik Keluarga:


? Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin yang ditanamkan dalam keluarga
bahwa Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
? Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2/3 keberhasilan pendidikan itu ada di
rumah.
? Keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua orang tuanya, bukan
dari ibu saja. Malah sebenarnya lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding
ibu. Contoh ayah idaman dalam Al Quran = Luqman.
? Suami yang membangun visi keluarga dan istri yang mengisi kerangka visi itu.
Sejarah mencatat, orang-orang shalih dibentuk oleh ayah yang mengerti akan perannya
dalam mendidik anak.
? Keluarga ini memiliki perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikan,
diantaranya: perhatian dari A-Z, potong kuku, bersihkan telinga, dll. File-file
khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan dll. Kekayaan keluarga
adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak ke toko buku, dan ada
perpustakaan dengan 4000 buku di rumah.
? Visi yang ada di kepala adalah anak-anak kami semuanya harus menjadi hafidz
quran. Sehingga hal-hal yang dilakukan antara lain:
1) Kelliling jawa dan madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh
di kudus. Walau orang mencibir untuk apa menjadi hafidz quran dan menitipkan anak
di pesantren.
2) Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi.
3) Setiap hari diperdengarkan murottal.
4) Sang ibu mengajar sendiri dengan metode Qiroati.
? Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga,
�Bu kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita
sudah harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari, orang berlari
kita harus sudah tidur, orang lain tidur kita sudah harus bangun. Jangan sedikitpun
berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak
tahu kapan Allah mencabut nyawa kita..." ? 3 fase interaksi dengan anak menurut
Imam Ali.
1) 7 tahun pertama = perlakukan dia seperti raja � masa pembentukan tumbuh kembang
otak dan menyerap informasi.
2) 7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan � masa
penanaman sikap, disiplin, disiplin, dan disiplin.
3) 7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat.
? Para pakar mengatakan 7 sd 12 adalah golden age. Usia emas. Saat itulah fase
pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
? Rasul menyuruh shalat di usia 7 tahun, dan bila sampai 10 tahun belum shalat maka
pukullah ia.
? Setiap menjelang tidur, ibu selalu menceritakan kisah-kisah para nabi dan rasul.
? Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al Quran bagi 11 anak.
? Ba�da maghrib dan ba�da subuh adalah waktu interaksi dengan Al-Quran. Ba�da subuh
muraja�ah, ba�da maghrib hafalan.
? Penghargaan yang tulus atas usaha anak �Nak ibu bangga sekali dengan kamu,
meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari��
? Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh.
? Tidak lupa membangun dakwah di keluarga besar. Saat kedua orang tua all out di
luar rumah, keluarga besar-lah yang terlibat mengawasi anak-anak. Caranya, rutin
berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
? Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten
mengontrol.
? Memagari anak-anak dari pengaruh negatif. Ada agreement dengan anak-anak kapan
saat menonton TV (jam berapa, film apa, berapa jam, dll) dan ada hukuman bila
dilanggar (pelanggaran pertama, dilarang stel tv selama 3 hari, pelanggaan kedua,
dilarang stel tv selama seminggu, pelanggaran ketiga, tv diletakkan di atas lemari
saja) aturan berlaku termasuk untuk orang tua. Terkadang diingatkan, � Nak,
hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu��

ALLAAHUMMA BAA'ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BA'ADTA BAINAL MASYRIKI WAL
MAGHRIBI. ALLAAHUMMA NAQQINI MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADLU MINAD
DANASI ALLAHUMMAGH SILNII MIN KHATHAAYAAYA BIL MAA-I WATSTSALJI WALBARADI.
Artinya : Ya ALLAH jauhkanlah dari kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan
barat, Ya ALLAH bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya
kain putih dari kotoran Ya ALLAH sucikanlah aku dari segala kesalahan dengan air
dan air salju yang sejuk

Anda mungkin juga menyukai