Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Isolasi Dan Karakterisasi Flavonoid Pada Fraksi Aktif


Antioksidan Dari Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff) Boerl)
Hasnirwan1, Sanusi Ibrahim2, dan Melida Yanti3
1,2 Dosen Kimia FMIPA, Mahasiswa Jurusan Kimia
Universitas Andalas Padang

Abstrak. Isolasi flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff) Boerl) dan uji antioksidan awal dari ekstrak methanol, fraksi methanol-
air, fraksi etilasetat dan fraksi n-heksana dengan metode penangkapan radikal beabas DPPH
telah dilakukan. Hasil isolasi berupa padatan putih kekuningan yang memberikan noda
tunggal terhadap beberapa eluen dengan beberapa perbandingan. Hasil spektroskopi UV
memberikan serapan pada λmaks 222 nm dan 305 nm. Spektrum IR memberikan pita serapan
penting pada bilangan gelombang 33369 cm-1, 2926 cm-1 , 1660 cm-1, 1449 cm-1, 1085 cm-1,
1273 cm-1 , dan 923 cm-1. Dari analisis spektrum IR, dan spektroskopi UV menggunakan
pereaksi geser, kromatografi kertas dua arah (KKt2A) dapat disimpulkan bahwa senyawa
hasil isolasi diperkirakan adalah golongan flavon glikosida yang memiliki gugus fungsi : -
OH , C=C , -C-H dan -C=O serta memilioki substituent gugus hidroksil pada atom C5 dan
C4‘.

Kata kunci : Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl), flavonoid, antioksidan.

PENDAHULUAN Tumbuhan mahkota dewa (Phaleria


macrocarpa (Scheff) Boerl) di Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan alam yang ditemukan sebagai tanaman hias dan telah
melumpah pada sumber daya alam hayati. dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Kekayaaan alam ini telah dimanfaatkan Bagian yang dimanfaatkan adalah bagian
oleh masyarakat untuk berbagai keperluan daging buahnya sedangkan bijinya bersifat
antara lain sebagai bahan baku industry, racun sehingga tidak dapat digunakan
pangan dan sebagai obat. Banyak jenis sebagai obat. Tumbuhan ini dalam
tumbuhan yang sudah dimanfaatkan sejak pengobatan digunakan sebagai obat
lama sebagai obat-obatan tradisional tapi disentri, asam urat, diabetes, antihistamin,
masih banyak senyawa yang terkandung di anti alergi dan penyakit kulit (3).
dalamnya belum diketahui(1). Buah mahkota dewa diketahui
Kandungan kimia yang ada pada mengandung berbagai senyawa metabolit
suatu tumbuhan tersebut sering sekunder seperti : alkaloid, terpenoid,
memberikan efek fifsiologis dan saponin, polifenol, tannin, sterol, dan
farmakologi sehingga lebih dikenal dengan kumarin. Selain itru dari literature lain
senyawa aktif. Senyawa akatif ini diketahui tumbuhan ini kuga mengandung
merupakan senyawa metabolisme sekunder senyawa lignin dari golongan polifenol dan
dari tumbuhan itu sendiri dimanajumlah senyawa syringaresinol serta asam lemak.
dan penyebarannya tiap bagian tidak sama. Metabolit sekunder yang ada di dalamnya
Hal ini mendorong para ahli untuk berkhasiat dalam penyembuhan berbagai
melakukan penelitian tentang isolasi, uji penyakit degenerative seperti penyakit
bioaktifitas dan pemanfaatannya lebih kanker rahim dan diabetes, dan bersifat
lanjut. antioksidan.

Semirata 2013 FMIPA Unila |167


Hanisrma dkk: Isolasi Dan Karakterisasi Flavonoid Pada Fraksi Aktif Antioksidan Dari
Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl )

METODOLOGI PENELITIAN ekstrak etilasetat dilakukan dengan dengan


kromatografi kolom vacuum cair dan fasa
Alat dan Bahan diamnya dipakai silika gel dan sampel
Alat : seperangkat alat distilasi, rotary dipreabsorbsi terlebih dahulu dengan cara
evaporator Heidolph WB 2000, mencampurkan sampel sebanyak 6 gram
Spektrofotometer UV dan IR, dengan silica gel 6 gram (1:1) hingga
spektrofotometer UV-Vis, oven, lampu UV, homogen.
melting point, kolom kromatografi, kertas Kolom silica gel dibuat dengan cara
saring dan alatgelas lainnya. mensuspensikan 60 gram silica gel dengn
Bahan : daging buah mahkotadewa pelarut n-heksana dan setelah kolom selesai
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) , dibuat baru di masukkan sampel yang telah
pelarut organic methanol, etilasetat, dan n- dipreabsorbsi ke dalam kolom/ Selanjutnya
heksana, anhidrida asetat, asam sulfat, proses elusi dilakukan dengan sisitem SGP
kloroform, asam klorida, ammonia, dimulai dari pelarut n-heksana, n-heksana :
pereaksi sianidin test, sitroborat, pereaksi etilasetat (9:1) dan seterusnya sampai eluen
geser, diklorometana, akuades, 2,2-DPPH, methanol. Tiap-tiap fraksi yang dapat
dan silica gel dimonitor dengan menggunakan KLT dan
fraksi pola noda yang sama digabung. Hasil
Isolasi dan fraksinasi fraksi diuji memakai uji sianidin untuk
Sebanyak 3,4 kg buah mahkotadewa mengetahui fraksi yang positif mengandung
yang kering angin dimaserasi dengan flavonoid dan didapatkan enam fraksi yang
methanol sebanyak 1,5 L selama tiga hari . lebih besar.
Lalu disaring dan dilakukan berulang-ulang Fraksi yang positif mengandung
sampai terekstrak dengan sempurna. Hasil flavoinoid dimurnikan dengan cara
diekstrak digabung dan selanjutnya rekristalisasi berulang-ulang dengan
dipekatkan dengan alat rotary evaporator memakai dua pelarut yaitu etilasetat dan n-
pada suhu 40oC sehingga diperoleh ekstrak heksana sehingga didapatkan kristal yang
kental methanol..Ekstrak methanol ini bebas dari pengotor . Hasil yang didapat
difraksinasi beberapa kali dalam corong dimonitor kembali dengan KLT dengan
pisah dengan mengunakan pelarut n- menggunakan berbagai pelarut dan berbagai
heksana dan dipekatkan sehingga diperoleh perbandingan pelarut.
ekstrak n-heksana sebanyak 3,78 g.
Untuk sisa fraksi methanol dari fraksi di Karekterisasi senyawa hasil isolasi
atas difraksi lagi dengan pelarut etilasetat Karakterisasi senyawa hasil isolasi
berulang-ulang dan hasil ekstrak dipekatkan meliputi pemeriksaan kimia dan fisika yaitu
dengan rotary evaporator dan diperoleh pengujian uiji sianidin, titik leleh,
ekstrak etilasetat sebanyak 25,71 g. kromatografi dua arah, pemeriksaan UV
dengan menggunakan pereaksi geser dan
Pemurnian senyawa hasil isolasi pemeriksaan spektrofotometer inframerah.
Pemisahan komponen senyawa yang
terdapat dalam fraksi dilakukan dengan Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan
metode kromatografi kolom vacum cair. Ditimbang ekstrak sampel sebanyak 25
Sebelum dilakukan fraksinasi dengan mg kemudian dilarutkan dengan 25 mL
kromatografi kolom terlebih dahulu methanol dalam labu ukur 25 mL dan
dilakukan KLT (Kromatografi Lapisan didapatkan konsentrasi larutan sampel 1
Tipis) baik untuk ekstrak pekat fraksi n- mg/mL. Kemudian untuk penentuan
heksana dan fraksi etilasetat. Pemisahan aktivitas antioksidan dipipet sebanyak 0,2
senyawa-senyawa yang terdapat pada mL larutan sampel dengan pipet mikro dan

168|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

di masukkan ke dalam vial dan Tabel 1 : Hasil Uji antioksidan pada fraksi
ditambahkan 3,8 mL larutan 2,2-difenil-1- methanol, n-heksana, dan etilasetat dengan
pikrilhidrazil 50 µM. Campuran metode penangkapan radikal DPPH
dihomogenkan dan dibiarkan selama 30
No. Fraksi Inhibisi (%)
menit ditempat yang gelap dan selanjutnya
diukur serapannya dengan spektrofotometer 1. Ekstrak 20,00
UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm.
methanol

Pengolahan Data 2. Ekstrak n- 3,68


Aktivitas antioksidan dari sampel heksana
ditentukan oleh besarnya hambatan serapan 3. Ekstrak 18,42
radikal bebas melalui perhitungan
etilaetat
persentase inhibisi serapan 2,2-difenil-1-
pikrilhidrazil dengan menggunakan rumus
: Selanjutnya dari fraksi etrilaetat ini
Persentase inhibitor = Abs kontrol - Abs sampel X 100 %
Abs kontrol dilakukan pemisahan dengan kromatografi
kolom secara SGP dan didapatkan enam (6)
fraksi. Fraksi III, IV, V, dan VI
HASIL DAN PEMBAHASAN mengandung senyawa flavonoid. Untuk
fraksi IV diteruskan pengerjaannya karena
Pada pemeriksaan pendahuluan profil pada fraksi ini ditemukan terbentuk
fitokimia pada buah tumbuhan endapan dan filtrate. Pada pemisahan
mahkotadewa (Phaleria macrocarpa endapan dengan filtrate hasilnya dimonitor
(Scheff) Boerl) didapatkan hasil bahwa dengan KLT untuk mengetahui adanya
buah mahkotadewa mengandung banyak flavonoid. Ternyata untuk endapan
senyawa metabolit sekunder yaitu : jumlahnya banyak dan mengandung
flavonoid, fenolik, alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan dipisahkan dengan
saponin dan kumarin sementara steroid kromatografi kolom. Pada pemisahan ini
memberikan hasil uji yang negative. didapatkan senyawa flavonoid murni dalam
Hasil ekstrak dengan menggunakan bentuk kristal setelah diuji dengan KLT
pelarut methanol didapatkan sebanyak 966 dengan berbagai palarut seperti : n-heksana
gram yang berwarna coklat. Selanjutnya : etil asetat (2:8), etil asetat, etilasetat :
ekstrak pekat ini difraksinasi dengan pelarut methanol (8:2), etilasetat : methanol (6:4)
n-heksana didapatkan ekstrak pekatnya 3,78 dan etilasetat : methanol (4:6).
gram berwarna hijau dan dengan pelarut Karakterisasi senyawa flavonoid yang
etilasetat didapatkan pula ektrak pekatnya didapat dilakukan penentuan titik lelehnya
sebanyak 25,71 gram yang berwarna coklat dan didapatkan titik lelehnya : 207,8 -208,2
.Uji antioksidan terhadap ekstrak dari fraksi oC. Pengukuran dengan spektrofotometer
metanol, n-heksana, dan etilasetat dapat UV didapatkan puncak pada panjang
dilihat pada tabel 1. gelombang 307 nm. Selanjutkan untuk
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa fraksi menentukan posisi gugus hidroksil pada
methanol dan etilasetat memberikan respon cincin aromatis dilakukan dengan memakai
positif terhadap antioksidan dan memiliki pereaksi geser dan dilihat pergeseran
inhibisi yang besar. Selanjutnya fraksi spektrum yang terjadi. Data pergeseran
etilasetat dilanjutkan karena mengandung χmaks dari spektrum UV dengan pereaksi
flavonoid dan memiliki jumlah ekstrak geser dapat dilihat pada table 2.
yang cukup banyak.

Semirata 2013 FMIPA Unila |169


Hanisrma dkk: Isolasi Dan Karakterisasi Flavonoid Pada Fraksi Aktif Antioksidan Dari
Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl )

Tabel 2 Panjang gelombang maksimum senyawa hasil pemurnian dengan pereaksi geser
No. Pereaksi Pita I Pergeseran Pita II Pergeseran Posisi
χmaks(nm) pita I χmaks(nm) pita II χmaks gugus OH
χmaks(nm) (nm)
1. Metanol 305,00 - 222,60 - -
2. Metanol +Na
metoksida 331,00 + 26 240,00 + 18 4‘-OH
3. Metanol + 305,00 0 222,60 0 -
Na asetat
4. Metanol +
Na asetat + 305,00 0 222,60 0 -
as. borat
5. Metanol + 362,2 + 57,2 310,00 + 87,4 5-OH
AlCl3
6. Metanol +
AlCl3 + HCl 362,20 + 57, 2 310,00 +87,4 -

Untuk interpretasi data spectrum Dachriyanus, 2 3 ― Kimia Bahan lam 1


inframerah memberikan beberapa informasi ― Univesitas ndalas Padang
serapan penting tentang gugus fungsi yang Saufi, hmad, 2 7 ― Lignan in Phaleria
terdapat pada senyawa murni. Spektrum macrocarpa (Scheff) Boerl and in Linum
inframerah menunjukkan adanya serapan
flavum far compactum L ― Universitas
pada daerah 3369 cm-1 mengindikasikan Dusseldorf, Heinrich-Heine.
vibrasi –OH dan didukung dengan adanya
serapan C-O muncul pada angka Markham, K.R, 1988 ― Techniques of
gelombang 1244-1039 cm-1. Gugus fungsi Flavonoid Identifacation ( Cara-cara
C=O muincul pada serapan 1660 cm-1 yang mengidentifikasi Flavonoid )., Kosasih
diperkuat dengan adanya sedrapan pada Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
angka gelombang 923 cm-1. Serapan C-H Brown, D.W, 1988 ― Organic Spectroscopy
alifatis ditunjukkan pada angka gelombang ― John Willey and Sons, hal. 3-30, 135-
2926 cm-1. Pada angka gelombang 1449 179.
cm-1 menunjukkan adanya serapan C=C
aromatis dan mengindikasikan adanya Harbone, J.B,1984 ― Metode fitokimia,
kromofor yang khas dari senyawa flavonoid penentuan cara modern menganalisis
untuk system ikatan rangkap berkonyugasi. tumbuhan, Padmawinata, ITB, Bandung,
Selain itu serapan pada angka gelombang hal. 3-9, 47-65, 123-158.
1085 cm-1 dan 1139 cm-1 menandakan Molyneux, P, 2 4, ― The Use of the Stable
adanya peregangan C-O-C molekul eter. Free Radical Diphenyl Picrylhydrazyl
Dari data di atas dapat disimpulkan atau (DPPH) for Estimating Antioxidant
gambaran bahwa senyawa hasil permurnian Activity ― J, Sci. Technol, 26 2 , 211-
merupakan senyawa golongan flavon 219.
glikosida.
Trilaksani, W, 2 3, ― Antioksidan : Jenis,
DAFTAR PUSTAKA Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran
Terhadap Kesehatan ―, Institut Pertanian
rbain,D, 1997 ― Hutan Sumatera : dari Bogor, Bogor, hal. 1-12.
sumber alam tradisional ke sumber Daya Okawa, M, Kinjo. J, Nohara. T and Ono,
lam Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi ― M, 2 1, ― Modification Method DPPH
FMIPA Unanfd Padang 2-2-Diphenyl-1-pycrylhydrazyl Radical

170|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Scavenging Activity of Falvonoids Miller, L.P, 1973 ― Phytochemistry of


Obtained from some Medical Plants ―, Organic Metabolite ―, Vol. II, Van
Biol. Pharm. Bull, 24(10), 1202. Norstrand Reinhold, Co, New York.
Brand-Williams, W. M.E, Cuveliuer, and C. Murray, R.D.H, and Brown J. Mendez,
Berset, 1995, ― Use of a Free Radical 1982, ― The Natural Coumarine ―, Jhon
Method to Evaluate Antioxydant Activity Willey and Son Ltd, New York.
―, Lebensmittel-Wissenchaft and
Technologie, 25-30.

Semirata 2013 FMIPA Unila |171

Anda mungkin juga menyukai