Age and Sex Identification Using Multi
Age and Sex Identification Using Multi
Disusun Oleh:
I Made Ari Samudera (1302006007)
Pembimbing:
dr. Kunthi Yulianti, Sp.KF
ABSTRAK
Pendahuluan: Estimasi jenis kelamin yang akurat memainkan peran yang sangat penting
dalam menentukan identitas individu yang tidak dikenal. Penentuan usia juga menjadi
semakin penting dalam ilmu forensik baik untuk orang hidup maupun jenazah. Tulang
belakang adalah salah satu tulang yang paling jarang dipelajari untuk identifikasi usia dan
jenis kelamin. Namun, keberadaannya di lokasi kematian adalah yang paling umum. Tulang
belakang toraks ke-12 (T12) mudah dikenali dalam kerangka yang terdisartikulasi, karena
morfologi uniknya. Identifikasi yang tergantung pada teknik radiologi adalah alat berharga
yang muncul di bidang ilmu forensik.
Metodologi: Penelitian dilakukan terhadap 123 pasien di Mesir; 61 laki-laki dan 62
perempuan dan rentang usia 10 sampai 64 tahun. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pasien yang membutuhkan pemeriksaan scan Tomografi Komputer (CT) di perut
untuk beberapa alasan medis di Departemen Radiologi Universitas Kairo dan CT tersebut
dilakukan untuk mereka setelah memberikan persetujuan tindakan medis. Tidak ada satupun
tulang belakang yang digunakan yang memiliki kondisi patologis dan tulang belakang dengan
perubahan degeneratif sedang sampai parah dan pembentukan osteofit dikecualikan dari
penelitian ini. Lima belas pengukuran linier diambil untuk tulang belakang toraks T12.
Semua prosedur untuk studi ini disetujui oleh komite etik fakultas kedokteran, Universitas
Kairo. Microsoft excel 2010 digunakan untuk entri data dan paket statistik untuk ilmu sosial
(SPSS versi 21) digunakan untuk analisis data.
Hasil: Laki-laki secara statistik lebih besar dari pada perempuan dalam semua pengukuran
T12, dan jenis kelamin diidentifikasi dari T12 dengan tingkat akurasi 88,6%. Selain itu, ada
korelasi positif yang signifikan antara usia dan sebagian besar pengukuran, namun korelasi
ini tidak kuat.
Kesimpulan: Tomografi terkomputerisasi tulang belakang T12 adalah alat yang berguna
untuk identifikasi jenis kelamin dan usia yang tidak diketahui. Namun, studi lebih lanjut
diperlukan untuk mengevaluasi perannya dalam memperkirakan usia.
Kata kunci Computed tomography (tomografi terkomputasi); Orang Mesir; Tulang belakang
toraks 12; Usia; Jenis kelamin
PENDAHULUAN
Identifikasi adalah tugas utama dalam praktik forensik. Penentuan jenis kelamin, usia,
perawakan dan keturunan, yang dikenal sebagai profil biologis, mengurangi kemungkinan
korban yang cocok dalam proses penyelidikan forensik dan oleh karena itu memberikan
petunjuk yang berguna untuk identifikasi pribadi [1].
Identifikasi jenis kelamin merupakan titik awal yang penting dalam mengembangkan
profil biologis untuk kerangka jenazah manusia karena mengurangi jumlah kemungkinan
kecocokan sebesar 50% [2]. Estimasi usia juga penting dalam antropologi dan kedokteran
forensik [3].
Bila kerangka lengkap tersedia, panggul dan tengkorak adalah indikator estimasi jenis
kelamin yang paling dapat diandalkan [4]. Namun, dalam beberapa situasi, terutama saat
interval post-mortem meningkat, kerangka manusia menjadi keropos, terfragmentasi atau
hancur [5]. Jadi, penting untuk mengembangkan metode identifikasi jenis kelamin lainnya
dengan menggunakan berbagai elemen rangka [6].
Banyak penelitian sebelumnya melaporkan dimorfisme jenis kelamin dari tulang
belakang yang berbeda dari daerah serviks, toraks, dan lumbal pada kolom tulang belakang
[7]. Selain itu, perubahan morfologis tulang belakang telah terbukti berguna dalam
memahami pola penuaan [8].
Tulang belakang toraks ke-12 (T12) mudah dikenali dalam kerangka yang
terdisartikulasi, karena morfologi uniknya. Tempatnya sebagai tulang belakang transisional
menghasilkan karakteristik morfologi antara tulang belakang toraks dan lumbal [9].
Baru-baru ini, Tomografi Terkomputsi Postmortem (PMCT) menjadi alat yang
berharga dalam praktik forensik; karena keefektifannya dalam visualisasi struktur osseus,
dapat membantu ahli antropologi forensik untuk dapat mengumpulkan data untuk
memperkirakan profil biologis dengan menggunakan kerangka [10].
Hanya sedikit penelitian yang menguji peran MSCT pada tulang belakang toraks
(T12) dalam identifikasi jenis kelamin. Namun, penelitian ini adalah penelitian pertama yang
menggunakan MSCT untuk evaluasi peran pengukuran T12 dalam estimasi usia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan parameter spesifik populasi
untuk penentuan jenis kelamin dan usia berdasarkan pengukuran tulang belakang toraks 12 di
antara orang Mesir, populasi yang belum terwakili sejauh ini dalam database populasi
antropologi forensik yang ada.
SUBJEK DAN METODE
Subjek
Semua prosedur untuk penelitian ini disetujui oleh komite etik fakultas kedokteran,
Universitas Kairo. Penelitian dilakukan terhadap 123 pasien di Mesir; 61 laki-laki (usia
berkisar antara 10 sampai 64 tahun) dan 62 wanita (usia berkisar antara 10 sampai 60 tahun).
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang membutuhkan scan
tomografi komputer (CT) untuk beberapa alasan medis di Departemen Radiologi Universitas
Kairo dan CT tersebut dilakukan untuk mereka setelah memberikan persetujuan tindakan
medis. Tidak ada satu pun tulang belakang yang digunakan memiliki kondisi patologis dan
tulang belakang dengan perubahan degeneratif sedang sampai berat dan pembentukan osteofit
dikecualikan dari penelitian ini.
Metode
Pemindaian/scanning tomografi komputer (CT) dilakukan dengan menggunakan
mesin pencitraan CT scanner heliks (SOMATOM emotion 16 slice 78830, Siemens, Jerman).
Pasien berbaring telentang pada pemindai. Prosedur pemindaian dilakukan untuk
mendapatkan lebar irisan 1,5 mm; bone window dan ketajaman B70 untuk visualisasi optimal
dengan menggunakan analisis program perangkat lunak (Syngo VB 42). Sebagian besar
gambar/citra adalah gambar proyeksi intensitas maksimum (MIP) untuk meminimalkan
kesalahan pengukuran. Protokol yang digunakan identik untuk semua pasien untuk
menghindari variasi teknis dalam pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
pengukur sistem yang dikalibrasi dan diperkirakan mendekati 0,1 mm. Lima belas
pengukuran linier diambil untuk tulang belakang toraks T12 seperti yang dijelaskan pada
Tabel 1 dan Gambar 1 di workstation oleh ahli radiologi senior.