BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia
dari semua golongan umur, bersifat progresif dan bila tidak dirawat akan makin
parah. Walaupun demikian, karena proses terjadinya penyakit ini lambat dan
realitanya jarang kematian maka sering penderita tidak memberikan perhatian khusus.
Itulah sebabnya kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga
kesehatan.6
Penyakit gigi yang sering dijumpai adalah karies. Proses karies ini disebabkan
oleh sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dan apabila sisa-sisa
makanan itu tidak dibersihkan maka akan terbentuk asam dan terjadi demineralisasi
pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan
keadaan gigi tidak terkena penyakit, juga gigi yang sehat dan teratur. Mulut yang
sehat jarang dijumpai, kriterianya adalah gigi teratur, bersih dan tidak dijumpai celah
tersingkir dari rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian
ada yang tertinggal pada gigi dan mukosa. Pembersihan makanan dari rongga mulut
dipengaruhi oleh aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir dan bentuk serta
susunan gigi dan rahang. Pembersihan akan meningkat pada waktu mengunyah
Laju pembersihan debris makanan dari rongga mulut adalah bervariasi antara
jenis makanan dan antar individu. Bahan makanan berbentuk cairan lebih mudah
kecil gula yang ditelan dalam bentuk cairan akan tetap berada dalam saliva sekitar 15
menit, sedangkan gula yang dikonsumsi dalam bentuk padat akan tetap berada dalam
saliva selama 30 menit setelah penelanan. Makanan yang melekat seperti permen,
roti, toffee (permen yang terbuat dari gula dan mentega), dan karamel bisa melekat ke
gigi selama lebih dari 1 jam, sebaliknya makanan yang keras seperti wortel mentah
dan apel akan bersih dengan cepat. Mengunyah apel dan makanan fibrous lainnya
dapat secara efektif menyingkirkan debris makanan dari rongga mulut, meskipun
Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri dari kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak diatas suatu matriks dan melekat erat pada permukaan gigi yang
tidak dibersihkan. Plak gigi memegang peranan penting dalam proses kerusakan
jaringan keras gigi dan dalam proses inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Efek
plak gigi tersebut.13 Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme
berkembang biak dan plak akan tebal, mengeras dan menjadi kalkulus. 7
Kalkulus merupakan jaringan keras yang melekat erat pada gigi terdiri dari
bahan-bahan mineral seperti, Kalsium, Ferum, Zinc, Cu, Ni dan sebagainya. Rongga
kalkulus yang dimulai dengan pembentukan plak gigi. Sehingga permukaan kalkulus
supragingival dan kalkulus subgingival selalu diliputi oleh plak gigi. Kalkulus
supragingival warnanya kuning dan biasanya mudah dilepas hanya dengan jari saja.
sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Plak dan kalkulus akan
pada gigi. Peradangan gingiva ini mengakibatkan terjadinya pendarahan bila pasien
sehat. Jika oral higiene tidak dipelihara dengan baik, akan menimbulkan penyakit di
rongga mulut, yaitu karies gigi dan gingivitis merupakan penyakit di rongga mulut
Karies berasal dari kata Yunani yang berarti lubang, menurut Lundeen dan
Roberson karies adalah penyakit menular pada gigi yang disebabkan oleh mikroba
yang mengakibatkan terlarut dan hancurnya jaringan keras gigi. Karies merupakan
suatu penyakit infeksi pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum
yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam suatu karbohidrat yang
gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan
Etiologi Karies
dari tiga faktor utama dan satu faktor tambahan : mikroorganisme, substrat, host (gigi
dan saliva), dan waktu. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering
diidentifikasi sebagai faktor risiko. Untuk lebih jelas ke empat faktor tersebut
digambarkan sebagai empat lingkaran yang salih tumpang tindih sehingga terjadi
Mikroorganisme
maksimum mikroorganisme ini dijumpai pada pagi hari atau setelah makan. Pada
waktu bayi masih dalam kandungan, di dalam mulut tidak dijumpai mikroorganisme
tetapi mikroorganisme akan mulai berada di mulut saat bayi melewati vagina sewaktu
proses kelahiran. Setelah beberapa jam, melalui pernapasan dan udara sekitar,
Mikroorganisme plak yang sangat dominan dalam karies gigi adalah Streptococcus
mutans. Mikroorganisme ini sangat kariogen karena mampu membuat asam dari
karbohidrat yang dapat diragikan. Dapat menempel pada permukaan gigi karena
makanan. Polisakarida ini terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak
23
untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.20,21
Substrat
kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya, merupakan gula yang paling
pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit
atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini menunjukkan bahwa
makan dan pada saat makan berhubungan dengan peningkatan karies yang besar.
konsentrasi dan bentuk fisik (cair, tepung, padat) dari karbohidrat, lamanya retensi
dimulut, frekuensi snacks serta lamanya interval waktu makan. Anak yang berisiko
karies tinggi sering mengkonsumsi makanan manis yang berpotensi karies seperti,
permen, coklat, cookies, cake, chewing gum, dan minuman beverages termasuk
minuman berkarbonasi dan snacks lain yang tinggi kandungan sukrosanya diantara
jam makan..3,19,22
24
Host
Untuk terjadinya karies gigi dibutuhkan host (tuan rumah) yang rentan.
Lapisan keras gigi terdiri dari email (lapisan yang paling luar ) dan dentin, dan karies
dimulai dari lapisan luar, oleh karena itu email sangat menentukan proses terjadinya
karies.13,20
Bentuk gigi dengan pit dan fisur yang dalam lebih mudah terserang karies,
posisi gigi yang berjejal dan susunan gigi yang tidak teratur lebih sukar dibersihkan.
Posisi gigi yang tidak teratur disebabkan oleh kebiasaan buruk, yaitu menghisap ibu
jari, ukuran rahang yang tidak sesuai dengan besarnya gigi yang tumbuh, gigi desidui
penyakit karies dan periodontal.21,23 Gigi desidui lebih mudah terserang karies
daripada gigi tetap, disebabkan email nya mengandung lebih banyak bahan organik
dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu,
secara kristalografis kristal-kristal gigi desidui tidak sepadat gigi tetap. Mungkin
alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak.1
Dalam keadaan normal, gigi selalu dibasahi oleh saliva. Karena kerentanan
gigi terhadap karies banyak bergantung kepada lingkungannya, maka peran saliva
sangat besar sekali. Beberapa peneliti telah mengajukan data-data yang menunjukkan
bahwa kecepatan aliran saliva merupakan hal penting dalam etiologi karies. Aliran
saliva yang lebih sedikit rata-rata menyebabkan lebih banyak karies dibandingkan
orang dengan aliran saliva yang lebih banyak rata-rata. Menurut Rigolet pasien
dengan sekresi saliva yang sedikit atau tidak ada sama sekali, misalnya oleh karena
25
aptyalismus, terapi radiasi kanker ganas, xerostamia memiliki presentase karies gigi
tinggi.13,19,20
Waktu
Telah dibuktikan bahwa asam dari plak gigi akan menurunkan pH rongga
mulut sampai 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah memakan makanan yang
akan menjadi normal kembali setelah satu jam. Oleh sebab itu menyikat gigi segera
sesudah makan adalah satu faktor yang penting, karena dapat menurunkan insidens
Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pemberian fluor,
Pemberian Fluor
dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi. Pemberian fluor
yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting dalam
Pengalaman Karies
suatu kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Penelitian epidemiologis telah
karies di masa mendatang. Sensivitas parameter ini hampir mencapai 60%. Prevalensi
karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies pada gigi permanennya.1
Umur
sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan
terhadap karies. Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang
sedang erupsi sampai gigi tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan
gigi antagonisnya. Anak-anak mempunyai risiko karies yang paling tinggi ketika gigi
mereka baru erupsi sedangkan orang tua lebih berisiko terhadap terjadinya karies
akar.1
Jenis Kelamin
Selama masa kanak-kanak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang
lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih
baik sehingga komponen gigi yang hilang (M missing) lebih sedikit dari pria.
Sebaliknya, pria mempunyai komponen F (filling) yang lebih banyak dalam indeks
DMF.1
Sosial Ekonomi
Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi rendah dan
ekonomi rendah lebih sering memiliki BB lahir lebih rendah yang mempengaruhi
kesehatan rongga mulut, mereka juga lebih sulit untuk sekolah. Kesehatan rongga
2.2.3 Gingivitis
Penyebab gingiva berdarah adalah kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga
terbentuk plak pada permukaan gigi dan gingiva. Mikroorganisme pada plak
tampak merah, bengkak, mudah berdarah bila ditekan sedikit, sedangkan warna
gingiva yang normal adalah merah jambu (coral pink). Jika plak tidak dihilangkan,
plak akan mengeras dan akhirnya membentuk kalkulus. Bila kalkulus tidak
dihilangkan akan menyebabkan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan
sendirinya. Kalkulus hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi atau perawat gigi
Oral higiene memegang peranan yang penting dalam menciptakan pola hidup
sehat. Jika oral higiene tidak dipelihara akan menimbulkan berbagai penyakit di
rongga mulut. Oral higiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya status
sosial ekonomi, umur, dan jenis kelamin. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Sogi GM dan Peres MA, karies gigi dan status kesehatan rongga mulut anak-anak
usia 13 hingga 14 tahun sangat berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi anak-
anak tersebut. Namun, menurut penelitian Mustahsen tahun 2008, status kesehatan
rongga mulut tidak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Keadaan sosial ekonomi
menengah memiliki kesehatan rongga mulut yang lebih buruk daripada yang keadaan
28
sosialnya rendah atau tinggi.27 Anak yang berusia diantara 11-14 tahun dan jenis
mengikuti anjuran 4 sehat 5 sempurna. Diet yang baik untuk kesehatan umum, juga
Diet dalam kesehatan gigi dapat dilihat dalam beberapa segi, pertama efek
makanan di dalam rongga mulut yaitu efek lokal pada waktu makanan dikunyah
sebagai tahap awal pencernaan, dan yang kedua efek sistemik, setelah nutrien di
dalam makanan dicerna dan diabsorpsi. Sehingga peranan diet dan nutrisi pada karies
Apa yang dimakan dan diminum oleh anak berdampak pada kesehatan
giginya. Gula dalam makanan itulah yang membantu membentuk asam yang merusak
konsumsi dan pengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara nasehat diet dan bahan pengganti gula. Nasehat diet yang
dianjurkan adalah memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan
makanan yang manis dan lengket serta menjalankan waktu makan tiga kali secara
Xylitol dan sorbitol merupakan bahan pengganti gula yang sering digunakan,
berasal dari bahan alami serta mempunyai kalori yang sama dengan glukosa dan
sukrosa. Dapat dijumpai dalam bentuk tablet, permen karet, minuman ringan,
farmasi dan lain-lain, mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan
kolonisasi dari S. Mutans. Menurut Penelitian, xylitol lebih efektif karena tidak dapat
anti mikroorganisme.3
Dalam praktiknya, sulit bagi anak untuk tidak makan dalam jangka waktu
lama dan sebagian besar ahli kesehatan akan menyarankan sejumlah kudapan sehat
sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang bertumbuh. Jadi,
jika anak harus makan di antara makanan utama, berilah makanan yang tidak
Diet yang dianjurkan terutama untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut :
kebutuhan kalori dengan menjaga agar kalori yang berasal dari karbohidrat tidak
lebih dari 50% jumlah kalori yang dibutuhkan per hari, tetapi tidak kurang dari
30%.
2. Dalam konsumsi karbohidrat sebaiknya dipilih bentuk larutan atau bentuk yang
dapat segera bersih dari rongga mulut, misalnya sayuran-sayuran hijau atau
kuning, karena merupakan karbohidrat yang baik dengan derajat retensi yang
rendah sehingga mengurangi pembentukan plak gigi dan adanya stimulasi aliran
saliva.
30
3. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen, dan
coklat.
4. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan untuk
5. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan protein
tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila berada di kantor,
sekolah dan sebagainya.29 Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi dua
kali sehari sudah cukup, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.31 Menyikat gigi dua
kali sehari cukup baik pada jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan
periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.29
31
ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua
kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan lama menyikat
gigi 2 -3 menit.1
atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah
Bermacam bentuk sikat gigi dikenal dipasaran. Lurus, cembung dan cekung
umumya dianjurkan memakai sikat gigi yang bulunya lurus dan sama panjang,
tangkai yang lurus, karena dapat bekerja cukup baik pada semua bagian mulut.29
Bulu sikat gigi yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu lunak, ujung
bulu sikat membulat / tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras akan melukai gingiva dan
mengabrasi lapisan gigi, yang terlalu lunak efektivitas pembersihan kurang baik.
Ujung bulu sikat gigi bermacam-macam, berbentuk bulat, runcing dan datar. Ujung
bulu sikat yang baik adalah membulat karena dapat mengurangi iritasi terhadap
Menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan gigi
dari berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Berbagai cara
1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan
2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingiva
Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan ahli, dan
empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar (rotasi), dan
bergetar (vibrasi). Metode yang baik digunakan oleh anak-anak adalah metode
horizontal.1
Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi
Pasta gigi digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi membersihkan dan
memoles permukaan gigi serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak
ditemukan berbagai macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa, tersedia
dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik
atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik harus mampu mengurangi penyakit gigi
(AAPD) dan American Dental Association (ADA), seorang anak harus mulai
kunjungan ke dokter gigi setelah gigi sulung pertamanya erupsi dan tidak boleh lebih
dari usia 12 bulan. Rekomendasi ini ditujukan untuk mendeteksi dan mengontrol
berbagai patologi gigi, terutama karies gigi yang merupakan penyakit mulut yang
paling relevan pada anak-anak dan dapat terjadi segera setelah gigi erupsi. Selain itu,
rekomendasi ini juga didasarkan pada penetapan dasar pendidikan preventif dan
perawatan gigi pada anak untuk mendapatkan kesehatan mulut yang optimal pada
Kontrol tiap enam bulan dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang
telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain itu juga
untuk melihat, apakah telah terdapat kembali kalkulus dan kelainan-kelainan lainnya
Menyikat Gigi
Kontrol Enam
Bulan Sekali
36
- Plak
- Mikroorganisme
- Pemberian Fluor
- Pengalaman Karies
- Makanan
- Saliva
- Umur
- Jenis Kelamin
- Sosial Ekonomi