Anda di halaman 1dari 6

1.

Soekarno-Hatta

Sukarno adalah presiden pertama di Indonesia sementara Muhammad Hatta dikenal sebagai Wakil
Presiden pertama. Kedua dinamakan ‘Bapak Proklamasi’, karena mereka menyatakan bahwa Indonesia
merdeka pada tahun 1945. Sekarang, patung-patung dari Bapak Proklamasi ini berdiri di Jl. Proklamasi
Jakarta Pusat, di dalam Tugu Proklamasi, di tempatkan dimana mereka membaca proklamasi pada 17
Agustus 1945. Marmer teks hitam yang replika dan ada tulisan tangan Sukarno. Patung-patung ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 Agustus 1980.

2. Jenderal Sudirman

Sebuah patung Jenderal Sudirman yang tingginya 12 meter berdiri memberi hormat di Jl. Sudirman di
Jakarta Pusat. Patung Jendral Sudirman umumnya adalah 6,5 meter sedangkan alas adalah 5,5 meter.
Patung ini dirancang oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dosen seni rupa Sunario, dan dibangun
dari 4 ton perunggu. Peresmian monumen itu awalnya direncanakan pada 22 Juni Desember 2003, di
hari ulang tahun Jakarta yang ke-476, tetapi harus ditunda sampai 16 Agustus 2003.
3. Diponegoro

Patung Pangeran Diponegoro Berkuda menghadap ke jalan dan menyandang namanya di Menteng,
Jakarta Pusat. Ia adalah seorang pangeran Jawa dari Royal Kesultanan Mataram dan bejuang melawan
kolonial penjajah Belanda. Meskipun ia mengakibatkan kerugian berat terhadap pihak Belanda,
Diponegoro gagal untuk mengusir penjajah dan diasingkan ke Makasar, Sulawesi Selatan, di mana ia
meninggal pada tahun 1855. Patung di Menteng didirikan pada Desember 2005.

4. M.H. Thamrin

Setelah 12 tahun perencanaan, kemudian Gubernur Jakarta Fauzi Bowo akhirnya meresmikan patung
Mohammad Husni Thamrin pada Juni 2012, saat peringatan ulang tahun Jakarta yang ke-485 tahun.
Thamrin adalah seorang tokoh Betawi yang berjuang untuk kemerdekaan negara. Kematiannya masih
merupakan misteri, Belanda mengklaim bahwa ia bunuh diri selama dalam penahanan pada tahun 1941.
5 meter tinggi patung dibayar dengan sumbangan dan biaya sekitar Rp 2 miliar.
5. Mayor Dimara

Kebanyakan masyarakat akan dengan mudah mengidentifikasi Jl. Lapangan Banteng di Jakarta Pusat
dengan patung Pembebasan Irian Barat, sebuah monumen perunggu yang tingginya 20-meter yang
menggambarkan seorang mengangkat tangannya sambil berdiri heroik di atas bidang multifungsi yang
memberikan nama jalan. Jalan dan patung yang berhubungan dengan Presiden Sukarno pasca
kemerdekaan usaha untuk menanamkan nilai-nilai nasionalis di negara. Patung terinspirasi oleh
gerakan Pembebasan Irian Barat di tahun 1960-an, ketika Provinsi ini masih di bawah kependudukan
Belanda. Patung adalah model pahlawan nasional dari papua Mayor Johannes Dimara, yang setelah
berbaris selama hari kemerdekaan Indonesia parade mengenakan rantai rusak di tangan-Nya untuk
menunjukkan dukungan pembebasan provinsi.

6. Patung Satria Gagtotkaca – Bali

"Patung Satria Gatot Kaca" atau istilah asingnya "Ghatotkacha Statue" terletak di simpang tiga
antara Jalan Raya Tuban dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai. Patung ini menjadi salah satu ikon
wisata Kabupaten Tuban, sering juga disebut dengan nama "Patung Kuda", mungkin karena
banyaknya wujud kuda pada obyek patung ini.

Patung Satria Gatot Kaca ini dibuat oleh I Wayan Winten (kelahiran 12 November 1962),
seniman patung Bali yang sangat terkenal asal Teges Peliatan, Ubud, Gianyar, dan diresmikan pada
tanggal 31 Oktober tahun 1993 oleh Gubernur Bali pada saat itu, Prof.Dr Ida Bagus Oka. Patung
ini dibuat dengan tujuan untuk memperindah kawasan yang berada di sekitar Bandara Internasional
Ngurah Rai, dan konon kabarnya, menurut kepercayaan masyarakat Pulau Bali yang sebagian besar
beragama Hindu, Patung Satria Gatot Kaca ini dipercaya dapat memberikan perlindungan
keamanan serta spitual bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke Pulau Bali.
7. Patung Martha Christina – Ambon

Patung Martha Christina Tiahahu terletak di Karang Panjang, daerah bukit yang terlihat jelas dari
Kota Ambon. Dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu kita bisa melihat pemandangan Kota
Ambon. Lokasi ini biasa dijadikan tempat alternatif untuk menikmati suasana santai, terutama para
muda-mudi yang ingin menikmati pemandangan Kota Ambon.

Patung Christina ditampilkan membawa tombak. Namun dalam pertempuran melawan Belanda,
legenda mengatakan bahwa dia melemparkan batu ke tentara Belanda ketika pasukannya kehabisan
amunisi. Karena keberanian besarnya dalam melawan senjata api Belanda hanya dengan batu,
masyarakat Maluku menyebutnya seorang wanita kabaressi (berani). Namanya juga digunakan
sebagai jalan di Karangpanjang. Pada dasar Patung terdapat tulisan 'Martha C. Tijahahu, mutiara
Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari
Maluku, wafat pada Januari 2, 1818.
8. Patung dirgantara
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca
Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik
Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11
Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses
pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.
Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada
tahun 1965.

9. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi atau Tugu petir adalah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan RI. Tugu Proklamasi
berdiri di tanah lapang kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi (dahulunya disebut Jl.
Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Pada kompleks juga terdapat monumen dua patung
Soekarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika
naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator terdapat patung
naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan
mirip dengan naskah ketikan aslinya.

Setelah era reformasi, selain menjadi tempat yang spesial untuk acara peringatan Hari Kemerdekaan RI
tiap tahunnya, lokasi ini pun menjadi tempat pilihan bagi berkumpulnya para demonstran untuk
menyuarakan pendapat-pendapatnya.
10. Patung pemuda pembangunan

Patung ini dibuat sebagai penghargaan untuk para pemuda dan pemudi dalam keikut sertaannya pada
pembangunan Indonesia, dilambangkan dengan seorang pemuda kuat yang memegang piring berisi api
yang tak pernah padam sebagai perwujudan semangat pembangunan yang tak pernah mati.

Anda mungkin juga menyukai