Oleh:
PUTRI MARGARETA FATMA AUDITIA
NIM. 15.01.051
OLEH:
PUTRI MARGARETA FATMA AUDITIA
NIM: 15.01.051
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal penelitian
JUDUL : PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP TINGKAT
DEMESIA PADA LANSIA (Studi Analitik di Puskesmas
Purwoasri Kabupaten Kediri)
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
LEMBAR PENGESAHAN
ii
Proposal penelitian
JUDUL : PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP TINGKAT
DEMESIA PADA LANSIA (Studi Analitik di Puskesmas
Purwoasri Kabupaten Kediri)
PENELITI : PUTRI MARGARETA FATMA AUDITIA
NIM : 15.01.051
Disahkan oleh penguji proposal penelitian pada :
Hari/Tanggal : 08 Februari 2018
Tempat : Akademi Keperawatan Pamenang.
Tanda Tangan
Penguji :
1. Anas Tamsuri S.Kep.Ns.M.Kep
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pamenang
iii
SURAT PENYATAAN
NIM : 15.01.038
penelitian orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk
Demikian surat pernyatan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh SENAM OTAK Terhadap TINGKAT
Puskesmas Purwoasri Kediri)” Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak
rintangan dan hambatan, berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak
akhirnya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ini. Oleh karena itu pada
Pare – Kediri.
2. Anas Tamsuri S.Kep.Ns.M.Kep selaku pembimbing I yang dengan penuh
penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan ilmu, bimbingan dan arahan
segala kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik
materi maupun non materi kepada peneliti selama masa pendidikan maupun
v
7. Seluruh teman-temanku yang selalu memberikan dukungan serta bantuan
proposal ini.
Penyususun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu peneliti mengharap kritik dan saran yang bersifat
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Hal
vii
F. Hipotesis ..............................................................................................37
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.3 : Tabulasi Hasil Tingkat Demensia pre – post Senam Otak
............................................................................................
48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
.......................................................................................
63
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang menjelaskan bahwa Lansia adalah kelompok manusia
yang berusia 60 tahun ke atas. Pada Lansia terjadi proses penurunan kondisi
2009).
WHO tahun 2012 menjelaskan bahwa dikawasan Asia Tenggara penduduk
yang berusia 60 tahun berjumlah sekitar 142 juta jiwa dan diperkirakan akan
Indonesia tahun 2008 sebesar 21,2 juta jiwa, dengan usia harapan hidup 66,8
tahun. Tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan sebesar 28,8 juta jiwa
dengan usia harapan hidup 71,1 tahun (Arita, 2011 dalam Wardani,2012).
Berdasarkan data dari Badan Statistik pada tahun 2007 jumlah lansia di
Provinsi Jawa Timur sebesar 11,14% dari total populasi. Pada Lansia yang
1
2
maupun sosial. Salah satu sistem tubuh yang mengalami kemunduran adalah
sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya respon terhadap bahan kimia
perubahan kepribadian dan masalah tingkah laku seperti mudah marah dan
kemandirian para lanjut usia agar tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga
daya ingat pada pasien demensia antara lain dengan mengenal kemampuan
kognitif, terapi aktivitas kelompok dan senam otak (Stuart & Larasia 2010
dalam Wardani,2010). Senam yang dianjurkan bagi lansia adalah senam yang
tidak banyak membutuhkan energi seperti senam otak. (Wardani N. N., 2012).
yang membantu mengoptimalkan fungsi dari segala macam pusat yang ada di
otak manusia. Senam ini dapat memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak,
Aminuddin,2015).
Dari uraian di atas ,penulis terdorong untuk meneliti “ Pengaruh Senam
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan diteliti,
Kediri?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya pengaruh senam otak terhadap tingkat demensia pada
otak
b. Mengetahui tingkat demensia pada lansia setelah melakukan senam
otak
c. Mengetahui analisa pengaruh senam otak terhadap tingkat demensia
pada lansia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
demensia.
b. Tempat Penelitian
Menambah referensi dan program baru dengan pemberian latihan
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Lansia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas
oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa
spesies.
3) Sintesis Protein
Jaringan seperti kulit kartilago kehilangan elastisitasnya
6
7
pertengahan ke lansia.
2) Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)
9
3. Batasan Lansia
Undang-undang nomor 13 tahun 1998 menjelaskan tentang bahwa
(elderly) berusia antara 60 tahun sampai 74 tahun, lanjut usia (old) usia
75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun. Sedangkan
pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang
berikut :
a. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan, diri dengan
panutan.
b. Tipe Mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
undangan.
diantaranya :
a. Jumlah neuron akan mengalami penurunan di otak (batang otak)
reaction time.
c. Penurunan sistem saraf pada lansia juga mengakibatkan lansia sulit
Gb. 2.1
2015 )
Lansia seringkali dianggap terlalu lamban, dengan daya reaksi
menurun mulai dari lupa sampai pikun dan demensia (Boedhi Darmojo
progesterone.
14
frekuensi 500, 1.000, 2.000, dan 4.000 Hz, yaitu pada ambang 25-
B. Konsep Demensia
1. Definisi
Demensia atau pikun secara hafiah berarti de( kehilangan),
Oktavianus,2014)
Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk
1) Penyakit Alzheimer
16
umum dan terdapat pada 50% sampai 70% dari semua kasus
dalam otak dan merusak hubungan antar sel otak. Sel otak pada
akhirnya mati dan ini berarti informasi tidak dapat diterima atau
2) Demensia Vaskuler
3) Penyakit Parkinson
kesulitan memulai gerakan fisik. Pada tahap lanjut dari penyakit ini
kumpulan lewy.
6) Penyakit Huntington
badan atau otot wajah yang tidak teratur dan tidak terkendali.
penyakit huntington.
lebih dari 4 ukuran standar seharinya untuk pria dan untuk wanita
8) Penyakit Creutzfeldt-Jacob
disebut prion. Penyakit ini terdapat pada satu dari sejuta orang per
3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari penyakit demensia menurut (Oktavianus, 2014)
antara lain :
a. Rusaknya seluruh jajaran fungsi kognitif.
b. Awalnya gangguan daya ingat jangka pendek
c. Gangguan kepribadian dan perilaku (mood swings)
d. Defisit neurologi dan fokal
e. Mudah tersinggung,bermusuhan,agitasi dan kejang
f. Gangguan psikotik : halusinasi, ilusi, waham, dan paranoid
g. Keterbatasan dalam ADL (Activities of Daily Living)
h. Kesulitan mengatur penggunaan keuangan
i. Tidak bisa pulang kerumah bila bepergian
j. Lupa meletakkan barang penting
k. Gangguan disorientasi waktu dan tempat, misalnya : lupa
hari,minggu,bulan,tahun
l. Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat
dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup tang tak beralasan.
menggunakan peralatan
g. Kehilangan kemampuan berinteraksi
h. Harapan hidup berkurang
6. Penatalaksanaan
a. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratoriun rutin
Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosis
dilakukan
2) Imaging
Computed Tomography (CT) scan dan MRI (Magnetic
5) Pemeriksaan neuropsikologis
Pemeriksaan neuropsikologis meliputi pemeriksaan status
lainnya.
b. Penatalaksanaan Farmakoterapi
Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan
1) Pengobatan demensia alzheimer digunakan obat-obatan
memantine.
2) Demensia vaskuler membutuhkan obat-obatan anti platelet
diabetes,
d) Melaksanakan hobi dan aktivitas sosial sesuai
kemampuannya.
2) Orientasi realitas
a) Diingatkan akan waktu dan tempat
b) Beri tanda khusus untuk tempat tertentu, misalnya kamar
mandi
c) Pemeberian stimulasi melalui latihan atau permainan
d) Buatlah lingkungan yang sering familiar,aman dan tenang
3) Modifikasi Perilaku
a) Memperlihatkan perilaku penderita dan factor pencetusnya.
b) Gangguan perilaku yang sering dijumpai adalah depresi,
(Yanuarita,2012).
2. Manfaat Senam Otak
25
otak bekerja atau aktif. Menurut penelitian ,otak seseorang yang aktif
(suka berfikir) akan lebih sehat secara keseluruhan dari orang yang
bisa dilakukan oleh siapa saja,dimana saja, dan oleh siapa saja. Porsi
latihan yang tepat sekitar 10-15 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Menurut Yayuk Sunarlin dan Raharjo Apriyatmoko 2009 dalam
dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi kedua sisi
yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian
antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian
atas dan bawah otak: bagian tengah sistem limbis (mid-brain) yang
( Gb. 2)
1) Manfaat : Mengoptimalkan keterampilan motorik halus,
(Gb. 3)
c. Menguap Berenergi (Energy Yawn)
28
otot tersebut.
(Gb. 4)
2) Manfaat : Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar
tangan kiri
“meremas-remas” bahu. Tarik napas pada saat kepala
sebanyak 10 kali.
(Gb. 5)
2) Manfaat : Mengkoordinasikan pendengaran, penglihatan dan
(Gb. 6)
dalam Aminuddin,2015):
Demensia akan menyebabkan gangguan fungsi intelektual tanpa
dan senam otak (Stuart & Larasia 2010 dalam Wardani,2010). Senam
tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan
dan bagian yang terkait dengan perasaan /emosional ,yakni otak tengah
dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi kedua sisi
yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian
antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian
atas dan bawah otak: bagian tengah sistem limbis (mid-brain) yang
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep lainnya,atau antara variable yang satu
LANSIA
Penyebab :
Alzheimer SENAM OTAK
Demensia Vaskuler
Meningkatkan
Penyakit Parkinson Kinerja Otak
Demensia Dengan Menstimulasi
Keterangan :Kumpulan Lewy (demensia
Lateral)
Penyakit Huntington
: Hubungan Meringankan
Demensia Terkait
: Pengaruh (dimensi
: Diteliti Pemfokusan)
: Pengaruh
DEMENSIA
Bagan 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat
Akibat :
Demensia Pada Lansia
Penurunan
Kognitif dan
Fungsional
Gangguan
Penilaian
Gangguan
Komunikasi
Penurunan Daya
Ingat
33
F. Hipotesis
(Thamsuri, 2017)
hasil penelitian yang akurat. Metode penelitian adalah cara ilmiah dimana
pada lansia. Metode penelitian ini akan diuraikan pada bab ini sebagai
berikut.
A. Desain Penelitian
38
39
B. Kerangka Kerja
Kerangka kerja adalah skema yang menggambarkan bagaimana tahapan suatu
ini adalah :
Populasi
Seluruh penderita Demensia di Puskesmas Purwoasri Kab. Kediri
Simple random
Sample
Lansia dengan Demensia di Puskesmas Purwoasri Kab.
Kediri dengan 37 responden
Pengumpulan Data
Kelompok Kelompok
Perlakuan Kontrol
Analisis data:
Wilcoxon sign rank
test
Hasil
Kesimpulan
Pengolahan Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan :
Editing,tabulating Coding, Scoring, Tabulating.
40
Kediri
ini :
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
N= 37
41
37
N=
11+37.0,0025
+ 37 (0.05)2
37
N=
1+0,0925
N= 33,8
= 34
~34 Orang
Kriteria sampel dapat di bagi menjadi dua yaitu : Kelompok perlakuan
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitan
Otak
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2011). Pada penelitian ini teknik
42
2006).
D. Variable penelitian
Variabel adalah karakteristik (ciri) yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu misalnya orang, benda dan situasi (Tamsuri, 2006). Pada
variabel dependen.
1. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan.
(Notoatmodjo,2010).
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Pengaruh Latihan Senam Otak Terhadap Tingkat
Demensia Pada Lansia Di Puskesmas Purwoasri
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala
Operasional
Independen: yakni SOP senam Otak: - -
Senam Otak serangkaian 1. Persiapan
latihan berbasis perawat
gerakan tubuh 2. Persiapan alat
sederhana yang 3. Persiapan pasien
dibuat untuk 4. Prosedur
merangsang
kinerja otak kiri
dan kanan.
43
Gerakan sesuai
dengan pedoman
pada buku milik
Yanuarita (2012)
Dependen : Derajat Tingkat Demensia : Kuisioner Ordinal
Tingkat Demensia yang 1. Memori
Demensia diukur 2. Orientasi
Pada Lansia menggunakan 3. Penilaian dan
metode Pemecahan
Kuisioner Masalah
dengan CDR 4. Kegiatan
(Clinical Kemasyarakatan
Dementia 5. Hobi dan
Rating) kegiatan
dirumah
6. Perawatan diri
adalah :
a. Peneliti menjelaskan prosedur latihan senam otak yang akan di lakukan
dan persiapannya.
b. Peneliti sebelum melakukan senam otak melakukan wawancara terlebih
dahulu
c. Kemudian peneliti dibantu oleh rekan peneliti untuk melakukan
ingat klien demensia meliputi enam poin yaitu memori, orientasi, masalah
sosial, aktivitas dirumah dan hobi, perawatan diri, penilaian dan pemecah
Kediri.
H. Analisa data
45
1. Memeriksa (editing)
Yang dimakud dengan editing ialah data yang di kumpulkan
2010)
Penurunan Nilai
Tidak Ada Ragu-ragu Ringan Sedang Berat
0 0.5 1 2 3
Memori Tidak ada Lupa yang Kehilangan Kehilangan Kerugian
kehilangan konsisten memori memori ingatan
memori terhadap sedang parah hanya berat
(sedikit lupa sebagian ditandai memori
yang tidak peristiwa dengan lupa lama yang
konsisten) “Tidak akan diingat
Berbahaya” kejadian memori baru
yang baru dilupakan
dialami
sehingga
mengganggu
aktivitas
sehari-hari
Orientasi Orientasi Sepenuhnya Disorientasi Disorientasi Berorienta
Penuh berorientasi sedang yang parah si Hanya
kecuali jika berhubungan berhubungan Pada
berhubungan dengan dengan Orang
dengan orientasi waktu dan
waktu waktu dan tempat
tempat
Penilaian Mengatasi Sedikit Kesulitan Sangat Tidak
dan masalah gangguan sedang terganggu dapat
Pemecahan sehari-hari, dalam dalam dalam membuat
Masalah urusan memecahkan menangani menangani keputusan
bisnis dan masalah masalah, masalah atau
keuangan persamaan persamaan, persamaan, memecahk
dengan baik dan Perbedaan perbedaan an
berkaitan perbedaan dan dan masalah
dengan penilaian penilaian
kinerja masa sosial sosial
lalu biasanya di
pertahankan
Kegiatan Kemandirian Sedikit Tidak dapat Terlihat Fungsi
Sosial pada tingkat penurunan berfungsi cukup baik sosial di
biasa dalam dalam secara dalam luar rumah
pekerjaan, beraktivitas mandiri menjalankan buruk
belanja,dan maupun fungsi
klompok dalam suatu dirinya di
sosial kegiatan dalam
masih keluarga
terlibat maupun di
47
luar rumah
Aktivitas Kehidupan Kehidupan Terdapat Hanya tugas Tidak ada
di Rumah dirumah, dirumah, penurunan sederhana fungsi
dan Hobbi hobi, minat hobi, minat fungsi tapi yang yang
dan dan ringan tugas dilakukan signifikan
intelektual intelektual yang minat sangat di rumah
terpelihara sedikit sulit,hobi terbatas
dengan baik terganggu dan minat (kurang
yang rumit terpelihara)
ditinggalkan
Perawatan Sepenuhnya mampu Perlu Memerlukan Membutuh
Diri merawat diri diingatkan bantuan kan lebih
untuk dalam banyak
memenuhi berpakaian, bantuan
perawatan memelihara untuk
diri kebersihan perawatan
diri diri, sering
terjadi
inkontinen
sia urine
4. Tabulating
Tabulating adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan
Tingkat Demensia
0 : Tidak memiliki kerusakan kognitif
5. Analisa statistik
Penelitian ini menggunakan analisa stastik inferensial , yang
rank test yang bertujuan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan
sebagai berikut, Jika p<0,05 maka H0 Ditolak dan H1 terima. Dan jika P
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan serta
apabila orang tua sebagai subyek penelitian bersedia diteliti, maka subyek
tua menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati hak-haknya.
2. Tanpa nama (Anonimity).
Untuk menjaga kerahasiaan orang tua sebagai subyek penelitian,
kelompok data tertentu saja yang disajikan sebagai hasil riset dan akan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Lampiran 2
turut
5. Responden akan dilakukan pengukuran tingkat demensia setelah
Lampiran 3
Selanjutnya kami sampaikan bahwa hasil penelitian akan di jadikan sebagai salah
satu sumbangan ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian ini kami menjamin bahwa identitas responden akan dirahasiakan
dan tidak akan diungkap oleh peneliti kecuali kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
banyak terima kasih.
Peneliti
Lampiran 4
Calon Responden
55
Lampiran 5
LEMBAR KUISIONER
A. Data Umum
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan
2. Usia :
3. Tempat Tinggal :
4. Status :
Lampiran 6
`LEMBAR KUISIONER
Lampiran 7
LEMBAR KUISIONER
Lampiran 8
LEMBAR KUISIONER
keinginan.
Sebaiknya Pernah Adil
Bagus, tapi tidak sebaik sebelumnya Buruk
Tidak ada kemampuan sama sekali
2. Beri nilai kemampuan klien untuk menggunakan sejumlah uang
(misalnya : membuat perubahan, meninggalkan sedikit)
Tidak Kehilangan Kehilangan Beberapa Kehilangan Parah
3. Beri nilai kemampuan klien untuk menyelesaikan transaksi keuangan atau
Lampiran 9
LEMBAR KUISIONER
4. Saya akan memberi anda nama dan alamat yang perlu diingat selama
beberapa menit ulangi nama dan alamat ini setelah saya (ulangi sampai
Bahan 1 2 3 4 5
Kurnia Salim 42 Pasar Turi Surabaya
(Garis bawah bahan yang diulangi benar di setiap percobaan)
61
Lampiran 10
LEMBAR KUISIONER
Lampiran 11
LEMBAR KUISIONER
Kerja sehari-hari
diterima)
Lampiran 12
LEMBAR KUISIONER
Pekerjaan
fungsional(pemikiran)? Yes No
65
66
Lampiran 13
LEMBAR KUISIONER
1. Apakah anda memiliki masalah dengan daya ingat atau pemikiran anda?
Ya Tidak
Jika iya, apakah ini masalah yang konsisten(berlawanan dengan
ketidakkonsistenan) Ya Tidak
2. Bisakah anda mengingat kejadian baru-baru ini?
Selalu Kadang-kadang Jarang
3. Bisakah anda mengingat daftar barang belanja?
Selalu Kadang-kadang Jarang
4. Apakah ada beberapa penurunan dalam memori yang terjadi pada tahun
lalu? Ya Tidak
5. Apakah denagn keadaan ingatan terganggu dapat mengubah aktifitas
lokasi acara, hari, peserta beberapa event itu berakhir dan bagaimana
bekerja?
15. Kapan anda (pasangan) pensiun dan mengapa?
68
Lampiran 14
LEMBAR KUISIONER
Perbedaan :
3. Berbohong.... kesalahan
(0= disengaja, tidak disengaja)
(1= bisa buruk/baik, hanya satu)
(2= hal yang lain, kesamaan)
4. Sungai....kanal
(0= alam, artifisial)
(1= ada yang lain)
Perhitungan:
Penilaian :
dinilai disini )
Wawasan Baik Wawasan Sebagian Wawasan
Sedikit
70
Lampiran 15
pemusatan) (Yanuarita,2012).
Tujuan 1. Meningkatkan Kinerja Otak
2. Menstimulasi (demensia Lateral)
3. Meringankan (dimensi Pemfokusan)
Indikasi Dilakukan pada kondisi-kondisi seperti lansia yang mengalami :
1. Penurunan daya ingat (Demensia)
2. Penyakit Alzheimer
Kontra Senam Otak dihindari bila:
1. Lansia yang mengalami Kelemahan Fisik
Indikasi
2. Lansia yang dalam pengobatan
3. Lansia yang mengalami sesak nafas
Petugas Perawat
Alat – alat 1. Matras
2. Musik
bantu
Prosedur Persiapan pasien dan Lingkungan
1. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Menyiapkan masing masing matras yang disediakan
3. Menyiapkan music yang akan digunakan
Persiapan perawat
1. Perawat menyiapkan diri
2. Atur posisi
3. Gerakan pertama Sakelar Otak (Brain buttons) yaitu Pijat
detik
tersebut.
bersamaan.
5. Menjaga privasi.
6. Sopan.
Daftar Yanuarita,Andri. (2012). Memaksimalkan Otak Melalui Senam
Otak (Brain Gym). Yogyakarta: Teranova Books.
Pustaka
74
Lampiran 16
Jadwal penelitian
Lampiran 17
Tahapan kegiatan dapat disusun dalam bentuk Gann Chart sebagai berikut:
Waktu
Tahapan Kegiatan
Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4
Perizinan kepada direktur Akper Pamenang X
untuk melakukan penelitian
Perizinan kepada Kepala Desa Purwoasri X
untuk penelitian di Puskesmas Purwoasri
Perizinan ke Puskesmas Purwoasri X
Perizinan dan memberikan penjelasan X
maksud dan tujuan peneliti ke responden,
selanjutnya menyerahkan surat permohonan
yang dibuat oleh peneliti dan ditandatangani
responden jika bersedia menjadi responden
Pelaksanaan Senam Otak X