NPM : 1407210128
KELAS : IA2
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2014
DINAMIKA PARTIKEL
1. HUKUM-HUKUM GERAK.
“Kuantitas gerak” atau momentum diukur dari perkalian massa benda dengan kecepatannya :
p=mv
Hukum I : Benda yang bergerak cenderung untuk tetap bergerak, atau tetap diam jika
diam.
Hukum II : Laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja
pada benda tersebut.
F = dp/dt
bila massa m konstan,
F = d(mv)/dt
m dv/dt
karena dv/dt = a (percepatan), maka
F = ma
Hukum III : Untuk setiap aksi selalu terdapat rekasi yang sama besar dan berlawanan.
1.2. Hukum pertama Newton dan Inersia.
Hukum pertama Newton lebih presisi dibanding dengan apa yang diusulkan Galileo. Tanpa
adanya gaya luar, sebuah benda yang bergerak akan tetap terjaga bergerak. Dengan kata lain
kecepatannya tidak akan berubah baik besar maupun arah. Ketahanan sebuah benda untuk
merubah gerakan disebut inersia. Hukum pertama Newton ekivalen dengan mengatakan sebuah
benda mempunyai inersia.
Bila sebuah benda dengan massa m mendapat percepatan a, maka gaya sebesar ma bekerja
pada benda tersebut.
Bila sebuah benda bermassa m mendapat gaya F, maka benda tersebut akan dipercepat
sebesar F/m
1.4. Gaya gravitasi : massa dan berat.
Dari hukum kedua Newton bahwa massa mengukur ketahanan benda untuk berubah gerakannya, yaitu
inersianya. Massa adalah sifat intrinsik dari suatu benda, tidak tergantung ketinggian maupun keadaan yang
lain. Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak jatuh bebas. Untuk gerak jatuh
bebas a = g = percepatan gravitasi setempat.
F =ma
w=mg
Berat tergantung pada lokasi terhadap bumi.
Gaya gesek yang terjadi selama benda sedang bergerak disebut gaya gesek kinetik.
fk = k N
k = koefisien gesek kinetik
3. DINAMIKA GERAK MELINGKAR
Suatu partikel yang bergerak melingkar dengan besar kecepatan konstan, partikel tersebut
mengalami percepatan (centripetal) sebesar
a = v2/r
yang arahnya menuju ke pusat lingkaran (kelengkungan). Dari hukum ke-2 Newton, bahwa
apabila sebuah benda bergerak dipercepat maka pada benda tersebut bekerja gaya. Maka pada
kasus benda bergerak melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya yang arahnya juga ke pusat.
Gaya-gaya tersebut disebut gaya centripetal.
Pada posisi di bawah, gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan berat balok w
(arah menjauhi pusat). Jadi Fc = T - w
.
KERJA (USAHA)
Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha mempunyai arti sangat luas, misalnya: usaha seorang anak untuk
menjadi pandai, usaha seorang pedagang untuk memperoleh laba yang banyak, usaha seorang montir untuk
memperbaiki mesin dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan.
Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti, jika sebuah benda berpindah tempat sejauh d karena pengaruh F
yang searah dengan perpindahannya 4.1), maka usaha yang dilakukan sama dengan hasil kali antara gaya dan
perpindahannya, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W = F.d
Jika gaya yang bekerja membuat sudut terhadap perpindahannya usaha yang dilakukan adalah hasil kali
komponen gaya yang searah dengan perpindahan (Fcos alfa)
(Gambar 1.1) dikalikan dengan perpindahannya (d). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
W = F cos α.d
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap (besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai hasil perkalian
antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut.
Contohnya: ibaratkan seseorang menarik kotak pada bidang datar dengan tali membentuk sudut α
terhadap horizontal ,sedangkan gaya F membentuk sudut α terhadap perpindahan..... dari soal tersebut
menunjukkan gaya tarik pada sebuah benda yang terletak pada bidang horizontal hingga benda berpindah sejauh
s sepanjang bidang. Jika gaya tarik tersebut dinyatakan dengan F maka gaya F membentuk sudut α terhadap
arah perpindahan benda.
Dalam konsep Fisika disebut ada usaha apabila ada resultan gaya tetap dan ada perpindahan pada arah
garis kerja gaya.Sepeda motor pada gambar tidak melakukan usaha karena masih statis di tempat, sungguhpun
mesinnya telah dihidupkan. Jika sepeda motor
telah dikendarai menempuh perpindahan dan selama itu ada resultan gaya tetap dikatakansepeda motor
melakukan usaha. Namun bila dikendarai dengan kelajuan tetap, sungguhpun ada perpindahan dikatakan sepeda
motor tidak melakukan usaha, karena resultan
gaya bernilai nol atau tidak ada perubahan energi kinetik. Dalam bab ini akan dipahami tentangusahadanenergi.
W=∑F.s
Dalam hal ini resultan gaya dianggap selalu bernilai tetap, sehingga usaha yang dihasilkan adalah usaha
yang ditimbulkan oleh gaya tetap.Besar usaha dapat ditentukan melalui grafik hubungan F – s. Perhatikan grafik
berikut ini,sumbu y menunjukkan besar gaya F dan sumbu x menunjukkan besar perpindahan s.
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W = F.s, hal itu setara dengan luas
bidangsegi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut tampak bahwaW = Luas
bidang.
Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau kedua variabelnya yaitu resultan gaya dan
perpindahan bernilai nol.Sebagai contoh , orang yang mendorong almari yang sangat berat,
tidak melakukan usaha bila almari tidak bergeser, sekuat apapun Ia mendorong.
Gambar 7.1. Orang yang mendorong benda yang terlaluberat hingga tidak ada perpindahan
benda yang didorong,dinyatakan bahwa usaha
W=0
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok,karena tidak ada perpindahan atau s = 0
maka dapat dikatakan bahwa usaha W = 0.Usaha juga dapat bernilai nol pada kasus benda yang
bergerak lurus beraturan (GLB).Misalnya sebuah kereta ekspres pada rentang waktu tertentu
mempertahankankecepatannya dengan kelajuan konstan (v = tetap)
ENERGI
Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang berkaitan dengan gerak. Energi
mekanik terdiri atas energi potensial dan energi kinetik.
Keterangan :
Em = Energi Mekanik
Ep = Energi Potensial
Ek = Energi Kinetik
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi benda. Semakin besar ketinggian
posisi suatu benda, maka energi potensial benda juga semakin besar.
Keterangan:
Ep = energi potensial (Joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
Energi Kinetik
Energi kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki sebuah benda karena kelajuan-
nya. Energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Ek = energi kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat
diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Pernyataan tersebut
dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. Untuk memahami hukum tersebut perhatikan
gambar berikut ini. Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi, besar energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi potensial dan
energi kinetik selalu tetap. Pernyataan itu disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Rumus untuk menentukan kecepatan benda pada ketinggian tertentu setelah beberapa saat jatuh
bebas karena dilepaskan adalah :