NASKAH - PUBLIKASI Askep Strok Hemoragic PDF
NASKAH - PUBLIKASI Askep Strok Hemoragic PDF
S DENGAN STROKE
HEMORAGIK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Profesi Ners (Ns)
DISUSUN OLEH :
2012
ii
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
iii
FACULTY OF HEALTH SCIENCE
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
ABSTRACT
The number of stroke patients in Indonesia increased from year to year. Because
this disease has become the number 3 killer in Indonesia after infection and heart dpisease
korener. In 2020 at the estimated 7.6 million people will die from stroke. Stroke is
divided into hemorrhagic stroke is a brain hemorrhage due to ruptured blood vessels and
non-hemorrhagic stroke is more due to a blockage in the brain blood vessels. The purpose
of scientific writing is to know and be able to apply theory to practice nursing care to
clients with kegawat daruratan in patients with hemorrhagic stroke. Data collection
techniques in scientific papers, among other uses observari, interviews, participatory.
Diagnoses that appear include ineffective cerebral tissue perfusion associated with
decreased O2 supply to the brain due to intracerebral hemorrhage and ineffective
breathing patterns associated with difficulty swallowing reflex observe the general state
of the client implementation and measure vital signs, assess the client's level of
consciousness, position the head over height of the body (head-up 20º), provides
O2therapy to clients 3l / m appropriate therapies, and collaborate on the appropriate
program for treatment, check kepatenan airway and giveO2 therapy to clients 3l / m
appropriate therapy and check for additional voice disorders and observing signs of
hypoventilation client experience.
iv
PENDAHULUAN keperawatan dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada
A. Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu Ny.S dengan Stroke Hemoragic
1
hemoragik adalah jika suatu Adalah perjalanan
pembuluh darah di otak pecah penyakit stroke
sehingga timbul iskemia di otak berlangsung perlahan
dan hipoksia disebelah hilir meskipun akut.
(Corwin, 2009 ). Hemoragik Munculnya gejala makin
serebral (pecahnya pembuluh bertambah buruk, proses
darah serebral sehingga terjadi progresif beberapa jam
perdarahan ke dalam jaringan sampai beberapa hari.
otak atau area sekitar),
c. Stroke Complete
hemoragik dapat terjadi di
Gangguan
epidural, subdural, dan
neurologis yang timbul
intraserebral.(Hudak & Gallo,
sudah menetap atau
2005).
permanen, maksimal
B. Klasifikasi
sejak awal serangan dan
1. Berdasarkan Perjalanan sedikit memperlihatkan
Penyakit parbaikan dapat
a. Trancient Iskemik Attack didahului dengan TIA
(TIA) atau serangan yang berulang.
iskemik sepintas
2. Perbedaan Gejala Stroke
Merupakan
berdasarkan proses
gangguan neurologis
Patologis
fokal yang timbul
Gejala Infark Perdarah
mendadak dan hilang
(anamnesa) an
dalam beberapa menit
(durasi rata-rata 10 1. Permulaan Subakut Sangat
menit) sampai beberapa 2. Waktu Akut
Bangun
jam (24 jam). 3. Nyeri
pagi Lagi Aktif
b. Stroke Involution atau Kepala
4. Kejang Tidak Ada
Progresif
5. Kesadaran ada
2
Menurun Tidak ++ dan muntah sering terdapat pada
ada permulaan serangan.
+++ hebat
Hemiparesis/ hemiplegi biasa
Kadang- sampai
terjadi sejak permulaan
kadang koma
serangan. Kesadaran biasanya
(sedikit)
menurun dan cepat masuk ke
dalam koma.
Pada pasien dengan
Gejala Objektif
perdarahan sub arachnoid
Koma +/- ++ didapatkan gejala prodromal
berupa nyeri kepala hebat dan
Kaku kuduk Tidak ++
akut. Kesadaran sering
ada
Kernign sign + terganggu dan sangat bervariasi.
Tidak Ada gejala atau tanda
Papil edema +
ada rangsangan meningeal. Edema
Perdarahan retina + papil dapat terjadi bila ada
Tidak
perdarahan subhialoid karena
ada
pecahnya aneurisma pada arteri
Tidak komunikans atau arteri karotis
ada interna.
3
dari bagian tubuh yang lain: B. TEMPAT DAN WAKTU
4
cara pengumpulan data Keperawatan pada Ny. S dengan
melalui inspeksi, penurunan kesadaranpada pasien
palpasi, perkusi, dan stroke hemoragik di Instalasi
auskultasi yang dilakukan Gawat Darurat RSUD Dr.
untuk menemukan masalah Moewardi Surakarta.
kesehatan klien, serta dapat E. KEABSAHAN DATA
membantu dalam Untukmenghindari
penegakkan diagnosis. kesalahan atau kekeliruan data
4. Pemeriksaan penunjang yang telah terkumpul, perlu
yaitu suatu pemeriksaan dilakukan pengecekan
tubuh pasien untuk keabsahan data.Pengecekan
menemukan tanda klinis keabsahan data didasarkan pada
penyakit yang dilakukan kriteria derajat kepercayaan
oleh seorang ahli medis (crebility) dengan teknik
yang dapat membantu trianggulasi, ketekunan
dalam penegakkan pengamatan, pengecekan teman
diagnosis pada klien. sejawat (Moleong, 2007).
D. ANALISIS DATA
Dalam penulisan karya GAMBARAN KASUS
tulis ini penulis menganalisa
data dengan menelaah seluruh Gambaran Kasus
5
14.00 WIB. Pada pengkajian tidak terdapat jejas.
awal, penulis mendapatkan atau Riwayat penyakit dahulu
menemukan data sekunder yaitu didapatkan data dari hasil
dari keluarga, catatan medis, pengkajian keluarga pasien yang
status klien dan pemeriksaan fisik mengatakan bahwa klien
klien. memiliki riwayat penyakit
Keluhan utama klien hipertensi dan diabetis
terjadi penurunan kesadaran. militus.Riwayat penyakit
Sebelum di bawa ke RS ± 2 hari, keluarga ada yang mengalami
klien sempat mengeluh badan penyakit hipertensi dan diabetitis
lemas,pusing dan perut sebah . militus.
Kemudian oleh pihak keluarga PemeriksaanHead to Toe
dibawa ke RSUD Dr. Moewardi mulai dari kepala:Bentuk
Surakarta, klien sudah mesochepal, kulit kepala bersih,
mengalami penurunan kesadaran. tidak ada lesi, rambut putih, mata
Hasil pengkajian primer pada : Simetris antara kanan dan kiri,
klien ditemukan data sebagai pada mata kanan sulit untuk
berikut; dalam jalan nafasnya berkedip dan pada mata kiri
tidak ada sumbatan, tidak ada dapat berkedip, konjungtiva
lendir dan suara nafas vesikuler, anemis, sklera tidak ikterik,
keadaan umum klien mengalami hidung : Bentuk simetris, tidak
penurunan kesdaran. Tingkat ada pembesaran polip,
kesadaran somnolen GCS mulut:Tidak ada stomatitis, agak
E:3VafasiaM:3 pupil isokor merot pada sisi kanan, telinga :
3m/3mdan kiri, akral dingin, Bentuk simetris, bersih tidak ada
Tekanan darah ; 140/90 mmHg, penumpukan serumen, leher:
nadi ; 112 x/menit, suhu ; 36,9oC, Tidak ada pembesaran kelenjar
RR ; 28 x/menit. Tidak terdapat tiroid. Dada meliputi paru-paru
sianosis dan capilari refill I: Ekspansi paru sama kanan dan
kembali <3 detik dan Tugor kulit kiri, berbunyi vesikuler. nafas
baik, kembali dalam 2 detik, normal,tidak mempunyai
6
kelainan bentuk dada,P: fremitus III Okulomotorius:Klien tidak
vocal sama kira dan kanan, tidak dapat menggerakan mata
ada nyeri tekan, P : Redup, A ; kesegala arah. Saraf IV
klien ngorok (grogling). JantungI Troklearis:Klien tidak dapat
:Ictus cordis tidak tampak, P melihat kebawah dan kesamping
:Ictus cordis teraba pada line mid kanan kiri dengan menggerakkan
clafikula sinistra intercosta 4 dan tangan pemeriksa. Saraf V
5, P : Redup A: Terdengar bunyi Trigeminus : Klien
S1 dan S2 ,Bunyi jantung memperlihatkan reflek kornea
normal, Abdomen I:Tidak ada berkedip. Saraf VI Abdusens
bekas luka, perut datar, warna :Klien dapat melirik kanan dan
sawo matang, umbilikus tidak kiri akan tetapi yang mata
menonjol, A:Peristaltik usus 14 sebelah kanan mengalami
x/mnt, P : Thympani, P : Tidak kesulitan melirik. Saraf VII
teraba pembesaran hati dan Fasialis :Wajah klien merot
limpa, tidak ada nyeri tekan, sebelah kanan. Saraf VIII
tidak teraba massa, Vestibulokokleari :Klien tidak
EkstremitasAtas : Bersih, tidak dapat melakukan tes
terdapat oedem, pada tangan kiri keseimbangan berdiri dengan
terpasang infus.Bawah :Bersih, menutup mata dan pendengaran.
tidak terdapat oedem,Kulit : Saraf XI glosofaringeus :Klien
Turgor kulit elastis, warna sawo tidak dapat menelan dan
matang, Genetalia :Tampak agak pengecapan lidah. Saraf X Vagus
kotor, Anus :Tidak ada hemoroid. :Klien tidak bisa pengecapan
Pada pemeriksaan lidah dan meringis.Saraf XI
neuorologis :Saraf I Olfaktorius : Asesorius :Klien tidak dapat
klien tidak bisa menggerakkan kepala dan bahu.
mengidentifikasikan perbedaan Saraf XII Hipoglossus: Klien
bau-bauan.Saraf II Optikus dapat menjulurkan lidah.
:pengelihatan ketajaman pada Pemeriksaan penunjang
klien sangat samar-samar. Saraf pada tanggal 13 Juli 2012 dengan
7
hasil laboratorium Hb 10 g/dl, hipoglossus, defisit perawatan
eritrosit 4,72 jt/ul, leukosit 17,7 diri: makan, mandi, berpakaian,
ribu/ul, hematokrit 30%, toileting berhubungan kerusakan
trombosit 298 ribu/ul, Natrium neurovaskuler, kerusakan
130mmol/L, Kalium 3,4mmol/L, mobilitas fisik berhubungan
Ureum 24mg/Dl, GDS 285 dengan kerusakan neurovaskuler,
mg/dl,. Hasil CT-Scan dengan resiko kerusakan integritas kulit
hasil tampak gambaran Stroke berhubungan dengan
hemoragic di daerah ventrikel immobilisasi fisik dan perubahan
lateralis bilateral III dan IV. sirkulasi, resiko aspirasi
Program terapi : Parenteral ; Rl berhubungan dengan penurunan
20tpm, Inj. Vit B1; 2x30mg, kesadaran , resiko injuri
Ceftriazone 2x1g, Ketorolac; berhubungan dengan penurunan
3x30mg, Ranitidin; 3x25mg, dan kesadaran, pola nafas tidak
obat oral: Diazepam 2x2mg. Diit efektif berhubungan dengan
; sonde 4500kalori. penurunan kesadaran.
Pada kasus Ny. S
PEMBAHASAN diagnosa yang muncul di IGD
ada 2 diagnosa yaituPerfusi
Diagnosa Keperawatan
jaringan cerebral tidak efektif
Diagnosa keperawatan berhubungan dengan Penurunan
yang muncul secara teori pada suplai O2 ke otak akibat
klien ada 8 diagnosa antara lain pendarahan intracerebral dan
adalah Perfusi jaringan tidak pola nafas tidak efektif
efektif (spesifik: cerebral) berhubungan dengan penurunan
berhubungan dengan penurunan kesadaran. Pada diagnosa
suplai O2 ke otak akibat terdapat kesenjangan antara teori
pendarahan intracerebral, dan praktek yang ada di diagnosa
kerusakan komunikasi verbal keperawatan teori ada 6
berhubungan dengan kerusakan diagnosa, hal ini dikarenakan
pada saraf fasialis dan saraf proses pengkajian di IGD tidak
8
dapat lengkap dan waktunya :Kesadaran klien sopor , GCS :
hanya sebentar contohnya deficit E3VafasiaM3, kapilarry reffil <
perawatan diri berhubungan 3 detik, TD : 140/90 MmHg, N :
dengan kerusakan mobilitas fisik. 112 X/menit, RR : 20 X/menit, S
Evaluasi : 36.9º C, SPO2 : 99% dan
lanjutkan intervensi di bangsal
Evaluasi keperawatan
IMC
merupakan tahap akhir proses
Untuk hasil evaluasi
keperawatan yang dapat
tidak di dapatkan
digunakan sebagai alat ukur
kesenjenjangan antara teori dan
keberhasilan suatu keperawatan
pelaksanaannya di lapangan,
yang dibuat. Evaluasi dilakukan
evaluasi sudah sesuai dengan
pada tanggal 13 juli 2012 waktu
intervensi dan implementasi.
14.00 WIB, untuk diagnosa
keperawatan gangguan perfusi
DAFTAR PUSTAKA
jaringan otak yang berhubungan
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H.
dengan perdarahan intracerebral (2005). Medical Surgical
adalah tujuan belum tercapai, Nursing; clinical management
for positive outcomes. 7th
dan masalah teratasi sebagian Edition. St. Louis : Elsevier.
ditandai dengan data obyektif: Inc
9
Hariyono, (2004), Buku Ajar Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi
Neuorologi Klinis, Edisi 1, Penelitian Kualitatif, Bandung:
Gadjah Mada University Press, PT. Remaja Rosda Karya.
Yogyakarata
10
Smeltzer, S. C et.al (2005),
Brunner&Suddarth’s: Textbook
of Medical Surgical
Nursing.9th. Philadelphia:
Lippincott
11