Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN STROKE

HEMORAGIK

DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Profesi Ners (Ns)

DISUSUN OLEH :

DWI IDA ROCHMAWATI


J 230 113038

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012
ii
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH,2012

Dwi Ida Rochmawati

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN


STROKEHEMORAGIK DI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ABSTRAK

Jumlah penderita stroke di Indonesia meningkat dari tahun ke


tahun. Sebab penyakit ini sudah menjadi pembunuh nomor 3 di Indonesia
setelah penyakit infeksi dan jantung korener. Pada tahun 2020 di
perkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke.Stroke dibedakan
menjadi stroke hemoragik yaitu adanyaperdarahan otak karena pembuluh
darah yang pecah dan stroke nonhemoragik yaitu lebih karena adanya
sumbatan pada pembuluh darah otak.Tujuan karya tulis ilmiah ini
mengetahui dan mampu menerapkan teori kedalam praktek asuhan
keperawatan pada klien dengan kegawat daruratan pada pasien stroke
hemoragik. Teknik pengambilan data pada karya tulis ilmiah ini antara
lain menggunakan observari, wawancara, partisipatif. Diagnosa yang
muncul antara lain perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan
dengan penurunan suplai O2 ke otak akibat pendarahan intracerebral dan
pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kesulitan reflex menelan
Implementasi mengobservasi keadaan umum kliendan mengukur tanda-
tanda vital, mengkaji tingkat kesadaran klien, memposisikan kepala lebih
tinggi dari badan (head up 200), memberikan terapi O2 kepada klien 3l/m
sesuai terapi, dan mengkolaborasikan program yang tepat untuk
pengobatan, memeriksa kepatenan jalan nafas dan juga memberikan terapi
O2 kepada klien 3l/m sesuai terapi serta memeriksa adanya kelainan suara
tambahan serta mengobservasi tanda –tanda klien mengalami
hipoventilasi.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan,Stroke Hemoragik Dan Instalasi Gawat


Darurat

iii 
 
FACULTY OF HEALTH SCIENCE
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA

MASTERPIENCE WRITE ERUDITELY,2012

Dwi Ida Rochmawati

NURSING CARE IN Mrs. S HEMORRHAGIC STROKE WITH


INSTALLATION IN EMERGENCY ROOM (ER) OF THE HOSPITAL DR.
MOEWARDI SURAKARTA

ABSTRACT

The number of stroke patients in Indonesia increased from year to year. Because
this disease has become the number 3 killer in Indonesia after infection and heart dpisease
korener. In 2020 at the estimated 7.6 million people will die from stroke. Stroke is
divided into hemorrhagic stroke is a brain hemorrhage due to ruptured blood vessels and
non-hemorrhagic stroke is more due to a blockage in the brain blood vessels. The purpose
of scientific writing is to know and be able to apply theory to practice nursing care to
clients with kegawat daruratan in patients with hemorrhagic stroke. Data collection
techniques in scientific papers, among other uses observari, interviews, participatory.
Diagnoses that appear include ineffective cerebral tissue perfusion associated with
decreased O2 supply to the brain due to intracerebral hemorrhage and ineffective
breathing patterns associated with difficulty swallowing reflex observe the general state
of the client implementation and measure vital signs, assess the client's level of
consciousness, position the head over height of the body (head-up 20º), provides
O2therapy to clients 3l / m appropriate therapies, and collaborate on the appropriate
program for treatment, check kepatenan airway and giveO2 therapy to clients 3l / m
appropriate therapy and check for additional voice disorders and observing signs of
hypoventilation client experience.

Keywords: Nursing Care, Haemorrhagic Stroke and Emergency

iv 
 
PENDAHULUAN keperawatan dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada
A. Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu Ny.S dengan Stroke Hemoragic

penyebab kematian dan di Ruang IGD RSUD Dr.

disabilitas di seluruh dunia. Di MOEWARDI SURAKARTA”.

Amerika Serikat ±700.000 kasus B. Rumusan Masalah

baru yang terkena stroke Dari latar belakang diatas


iskemik muncul pada setiap penulis tertarik untuk membahas
tahunnya, lebih sepertiga tentang asuhan keperawatan
penderita tersebut mengalami dengan judul “Asuhan
disabilitas dan 200.000 Keperawatan Pada Ny.S dengan
diantaranya akan mengalami Sroke hemoragik di Instalasi
stroke ulang. Secara global, Gawat Darurat RSUD Dr.
pada 2020 stroke diperkirakan Moewardi Surakarta”.
akan menjadi penyebab keempat  
dari kematian pada usia muda TINJAUAN TEORI
(Sacco et al. 2006)
SROKE HEMORAGIK
Penanganan stroke harus
A. Definisi Sroke Hemoragik
dilakukan dengan segera karena
jika tidak segera ditangani Stroke hemoragik yang terjadi
maka dapat menyebabkan karena perdarahan Sub
kecacatan bahkan kematian.Di arachnoid, mungkin disebabkan
unit gawat darurat, pasien yang oleh pecahnya pembuluh darah
datang dengan serangan stroke otak pada daerah tertentu,
penting dilakukan pengkajian biasanya terjadi saat pasien
dan penatalaksanaan ABCDE melakukan aktivitas atau saat
agar dapat segera tertangani. aktif. Namun bisa juga terjadi
. Berdasarkan latar saat istirahat, kesadaran pasien
belakang diatas, maka penulis umumnya menurun(Long C,
tertarik melakukan asuhan Barbara, 2003).Stroke


 
hemoragik adalah jika suatu Adalah perjalanan
pembuluh darah di otak pecah penyakit stroke
sehingga timbul iskemia di otak berlangsung perlahan
dan hipoksia disebelah hilir meskipun akut.
(Corwin, 2009 ). Hemoragik Munculnya gejala makin
serebral (pecahnya pembuluh bertambah buruk, proses
darah serebral sehingga terjadi progresif beberapa jam
perdarahan ke dalam jaringan sampai beberapa hari.
otak atau area sekitar),
c. Stroke Complete
hemoragik dapat terjadi di
Gangguan
epidural, subdural, dan
neurologis yang timbul
intraserebral.(Hudak & Gallo,
sudah menetap atau
2005).
permanen, maksimal
B. Klasifikasi
sejak awal serangan dan
1. Berdasarkan Perjalanan sedikit memperlihatkan
Penyakit parbaikan dapat
a. Trancient Iskemik Attack didahului dengan TIA
(TIA) atau serangan yang berulang.
iskemik sepintas
2. Perbedaan Gejala Stroke
Merupakan
berdasarkan proses
gangguan neurologis
Patologis
fokal yang timbul
Gejala Infark Perdarah
mendadak dan hilang
(anamnesa) an
dalam beberapa menit
(durasi rata-rata 10 1. Permulaan Subakut Sangat
menit) sampai beberapa 2. Waktu Akut
Bangun
jam (24 jam). 3. Nyeri
pagi Lagi Aktif
b. Stroke Involution atau Kepala
4. Kejang Tidak Ada
Progresif
5. Kesadaran ada


 
Menurun Tidak ++ dan muntah sering terdapat pada
ada permulaan serangan.
+++ hebat
Hemiparesis/ hemiplegi biasa
Kadang- sampai
terjadi sejak permulaan
kadang koma
serangan. Kesadaran biasanya
(sedikit)
menurun dan cepat masuk ke
dalam koma.
Pada pasien dengan
Gejala Objektif
perdarahan sub arachnoid
Koma +/- ++ didapatkan gejala prodromal
berupa nyeri kepala hebat dan
Kaku kuduk Tidak ++
akut. Kesadaran sering
ada
Kernign sign + terganggu dan sangat bervariasi.
Tidak Ada gejala atau tanda
Papil edema +
ada rangsangan meningeal. Edema
Perdarahan retina + papil dapat terjadi bila ada
Tidak
perdarahan subhialoid karena
ada
pecahnya aneurisma pada arteri
Tidak komunikans atau arteri karotis
ada interna.

(Depkes, 2006) D. Etiologi

C. Tanda dan gejala a. Trombosis: Bekuan darah

Stroke akibat perdarahan dalam pembuluh darah otak


intracerebral mempunyai gejala
atau leher: Arteriosklerosis
prodromal yang tidak jelas
kecuali nyeri kepala karena serebral

hipertensi. Serangan seringkali b. Embolisme serebral:


siang hari, saat aktivitas atau
Bekuan darah atau material
emosi/ marah. Sifat nyeri
kepalanya hebat sekali. Mual lain yang dibawa ke otak


 
dari bagian tubuh yang lain: B. TEMPAT DAN WAKTU

endokarditis, penyakit Kasus karya ilmiah ini


adalah di Instalasi Gawat
jantung reumatik, infeksi
Darurat RSUD Dr. Moewardi
pulmonal
Surakarta. Data diambil pada
c. Iskemia: Penurunan aliran tanggal 13 Juli 2012 pada pukul
13.30 WIB.
darah ke area otak:
C. TEKNIK PENGAMBILAN
Kontriksi ateroma pada
DATA
arteri
Agar data dapat
d. Hemoragi Serebral:
terkumpul dengan baik dan
Pecahnya pembuluh darah terarah, dilakukan pengumpulan
data dengan metode antara lain:
serebral dengan perdarahan
wawancara (interview),
kedalam jaringan otak atau
pengamatan (observasi),
ruang sekitar otak(Brunner pemeriksaan fisik (pshysical
assessment) dan studi
& Sudarth, 2002).
dokumentasi.
1. Wawancara yaitu dengan
METODE PENULISAN mengajukan pertanyaan
langsung pada
A. PENDEKATAN
klien dan keluarga untuk
Penyusunan karya tulis
menggali permasalahan
ilmiah ini penulis menggunakan
klien.
metode deskriftif dengan
2. Observasi yaitu dengan data
pendekatan studi kasus yaitu
yang diperoleh dengan cara
metode ilmiah yang bersifat
melakukan pengamatan
mengumpulkan data,
terhadap perilaku dan
menganalisis data dan menarik
keadaan klien.
kesimpulan data.
3. Pemeriksaan fisik yaitu


 
cara pengumpulan data Keperawatan pada Ny. S dengan
melalui inspeksi, penurunan kesadaranpada pasien
palpasi, perkusi, dan stroke hemoragik di Instalasi
auskultasi yang dilakukan Gawat Darurat RSUD Dr.
untuk menemukan masalah Moewardi Surakarta.
kesehatan klien, serta dapat E. KEABSAHAN DATA
membantu dalam Untukmenghindari
penegakkan diagnosis. kesalahan atau kekeliruan data
4. Pemeriksaan penunjang yang telah terkumpul, perlu
yaitu suatu pemeriksaan dilakukan pengecekan
tubuh pasien untuk keabsahan data.Pengecekan
menemukan tanda klinis keabsahan data didasarkan pada
penyakit yang dilakukan kriteria derajat kepercayaan
oleh seorang ahli medis (crebility) dengan teknik
yang dapat membantu trianggulasi, ketekunan
dalam penegakkan pengamatan, pengecekan teman
diagnosis pada klien. sejawat (Moleong, 2007).
D. ANALISIS DATA
Dalam penulisan karya GAMBARAN KASUS
tulis ini penulis menganalisa
data dengan menelaah seluruh Gambaran Kasus

data yang tersedia dari berbagai


Pada bab ini penulis
sumber, yaitu wawancara, dan
akan melaporkan hasil
observasi, pemeriksaan fisik dan
pengelolaan asuhan
juga pemeriksaan penunjang,
keperawatan pada Ny. S
maka langkah berikutnya adalah
dengan Stroke Hemoragik di
dengan melakukan reduksi data
Instalasi Gawat Darurat(IGD)
dari hasil pengkajian yang
RSUD Dr. Moewardi
kemudian akan dibandingkan
Surakarta pada tanggal 13 juli
antara teori dengan kenyataan
2012 pada pukul 12.30 –
yang ada pada Asuhan


 
14.00 WIB. Pada pengkajian tidak terdapat jejas.
awal, penulis mendapatkan atau Riwayat penyakit dahulu
menemukan data sekunder yaitu didapatkan data dari hasil
dari keluarga, catatan medis, pengkajian keluarga pasien yang
status klien dan pemeriksaan fisik mengatakan bahwa klien
klien. memiliki riwayat penyakit
Keluhan utama klien hipertensi dan diabetis
terjadi penurunan kesadaran. militus.Riwayat penyakit
Sebelum di bawa ke RS ± 2 hari, keluarga ada yang mengalami
klien sempat mengeluh badan penyakit hipertensi dan diabetitis
lemas,pusing dan perut sebah . militus.
Kemudian oleh pihak keluarga PemeriksaanHead to Toe
dibawa ke RSUD Dr. Moewardi mulai dari kepala:Bentuk
Surakarta, klien sudah mesochepal, kulit kepala bersih,
mengalami penurunan kesadaran. tidak ada lesi, rambut putih, mata
Hasil pengkajian primer pada : Simetris antara kanan dan kiri,
klien ditemukan data sebagai pada mata kanan sulit untuk
berikut; dalam jalan nafasnya berkedip dan pada mata kiri
tidak ada sumbatan, tidak ada dapat berkedip, konjungtiva
lendir dan suara nafas vesikuler, anemis, sklera tidak ikterik,
keadaan umum klien mengalami hidung : Bentuk simetris, tidak
penurunan kesdaran. Tingkat ada pembesaran polip,
kesadaran somnolen GCS mulut:Tidak ada stomatitis, agak
E:3VafasiaM:3 pupil isokor merot pada sisi kanan, telinga :
3m/3mdan kiri, akral dingin, Bentuk simetris, bersih tidak ada
Tekanan darah ; 140/90 mmHg, penumpukan serumen, leher:
nadi ; 112 x/menit, suhu ; 36,9oC, Tidak ada pembesaran kelenjar
RR ; 28 x/menit. Tidak terdapat tiroid. Dada meliputi paru-paru
sianosis dan capilari refill I: Ekspansi paru sama kanan dan
kembali <3 detik dan Tugor kulit kiri, berbunyi vesikuler. nafas
baik, kembali dalam 2 detik, normal,tidak mempunyai


 
kelainan bentuk dada,P: fremitus III Okulomotorius:Klien tidak
vocal sama kira dan kanan, tidak dapat menggerakan mata
ada nyeri tekan, P : Redup, A ; kesegala arah. Saraf IV
klien ngorok (grogling). JantungI Troklearis:Klien tidak dapat
:Ictus cordis tidak tampak, P melihat kebawah dan kesamping
:Ictus cordis teraba pada line mid kanan kiri dengan menggerakkan
clafikula sinistra intercosta 4 dan tangan pemeriksa. Saraf V
5, P : Redup A: Terdengar bunyi Trigeminus : Klien
S1 dan S2 ,Bunyi jantung memperlihatkan reflek kornea
normal, Abdomen I:Tidak ada berkedip. Saraf VI Abdusens
bekas luka, perut datar, warna :Klien dapat melirik kanan dan
sawo matang, umbilikus tidak kiri akan tetapi yang mata
menonjol, A:Peristaltik usus 14 sebelah kanan mengalami
x/mnt, P : Thympani, P : Tidak kesulitan melirik. Saraf VII
teraba pembesaran hati dan Fasialis :Wajah klien merot
limpa, tidak ada nyeri tekan, sebelah kanan. Saraf VIII
tidak teraba massa, Vestibulokokleari :Klien tidak
EkstremitasAtas : Bersih, tidak dapat melakukan tes
terdapat oedem, pada tangan kiri keseimbangan berdiri dengan
terpasang infus.Bawah :Bersih, menutup mata dan pendengaran.
tidak terdapat oedem,Kulit : Saraf XI glosofaringeus :Klien
Turgor kulit elastis, warna sawo tidak dapat menelan dan
matang, Genetalia :Tampak agak pengecapan lidah. Saraf X Vagus
kotor, Anus :Tidak ada hemoroid. :Klien tidak bisa pengecapan
Pada pemeriksaan lidah dan meringis.Saraf XI
neuorologis :Saraf I Olfaktorius : Asesorius :Klien tidak dapat
klien tidak bisa menggerakkan kepala dan bahu.
mengidentifikasikan perbedaan Saraf XII Hipoglossus: Klien
bau-bauan.Saraf II Optikus dapat menjulurkan lidah.
:pengelihatan ketajaman pada Pemeriksaan penunjang
klien sangat samar-samar. Saraf pada tanggal 13 Juli 2012 dengan


 
hasil laboratorium Hb 10 g/dl, hipoglossus, defisit perawatan
eritrosit 4,72 jt/ul, leukosit 17,7 diri: makan, mandi, berpakaian,
ribu/ul, hematokrit 30%, toileting berhubungan kerusakan
trombosit 298 ribu/ul, Natrium neurovaskuler, kerusakan
130mmol/L, Kalium 3,4mmol/L, mobilitas fisik berhubungan
Ureum 24mg/Dl, GDS 285 dengan kerusakan neurovaskuler,
mg/dl,. Hasil CT-Scan dengan resiko kerusakan integritas kulit
hasil tampak gambaran Stroke berhubungan dengan
hemoragic di daerah ventrikel immobilisasi fisik dan perubahan
lateralis bilateral III dan IV. sirkulasi, resiko aspirasi
Program terapi : Parenteral ; Rl berhubungan dengan penurunan
20tpm, Inj. Vit B1; 2x30mg, kesadaran , resiko injuri
Ceftriazone 2x1g, Ketorolac; berhubungan dengan penurunan
3x30mg, Ranitidin; 3x25mg, dan kesadaran, pola nafas tidak
obat oral: Diazepam 2x2mg. Diit efektif berhubungan dengan
; sonde 4500kalori. penurunan kesadaran.
Pada kasus Ny. S
PEMBAHASAN diagnosa yang muncul di IGD
ada 2 diagnosa yaituPerfusi
Diagnosa Keperawatan
jaringan cerebral tidak efektif
Diagnosa keperawatan berhubungan dengan Penurunan
yang muncul secara teori pada suplai O2 ke otak akibat
klien ada 8 diagnosa antara lain pendarahan intracerebral dan
adalah Perfusi jaringan tidak pola nafas tidak efektif
efektif (spesifik: cerebral) berhubungan dengan penurunan
berhubungan dengan penurunan kesadaran. Pada diagnosa
suplai O2 ke otak akibat terdapat kesenjangan antara teori
pendarahan intracerebral, dan praktek yang ada di diagnosa
kerusakan komunikasi verbal keperawatan teori ada 6
berhubungan dengan kerusakan diagnosa, hal ini dikarenakan
pada saraf fasialis dan saraf proses pengkajian di IGD tidak


 
dapat lengkap dan waktunya :Kesadaran klien sopor , GCS :
hanya sebentar contohnya deficit E3VafasiaM3, kapilarry reffil <
perawatan diri berhubungan 3 detik, TD : 140/90 MmHg, N :
dengan kerusakan mobilitas fisik. 112 X/menit, RR : 20 X/menit, S
Evaluasi : 36.9º C, SPO2 : 99% dan
lanjutkan intervensi di bangsal
Evaluasi keperawatan
IMC
merupakan tahap akhir proses
Untuk hasil evaluasi
keperawatan yang dapat
tidak di dapatkan
digunakan sebagai alat ukur
kesenjenjangan antara teori dan
keberhasilan suatu keperawatan
pelaksanaannya di lapangan,
yang dibuat. Evaluasi dilakukan
evaluasi sudah sesuai dengan
pada tanggal 13 juli 2012 waktu
intervensi dan implementasi.
14.00 WIB, untuk diagnosa
keperawatan gangguan perfusi
DAFTAR PUSTAKA
jaringan otak yang berhubungan
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H.
dengan perdarahan intracerebral (2005). Medical Surgical
adalah tujuan belum tercapai, Nursing; clinical management
for positive outcomes. 7th
dan masalah teratasi sebagian Edition. St. Louis : Elsevier.
ditandai dengan data obyektif: Inc

keadaan umum sedang


Corwin EJ, (2009), Patofisiologi:
kesadaran sopor GCS:
buku saku. Edisi 3. Jakarta:
E3VafasiaM3, TD: 140/110 EGC.
mmHg, N: 112x/m, RR: 28x/m,
S: 36,9’0 CC
, O: 3 l/m, pupil Doenges, Marylinn E. (2002).
Nursing care plan: guidelines
isokor dan lajutkan intervensi di for Planning and documenting
bangsal IMC. Untuk evaluasi patient care. 3rd ed. FA. Davis

diagnosa pola nafas tidak efektif Feigin V, (2006), Pendaluhuan.


Stroke Panduan Bergambar
adalah tujuan belum tercapai dan Tentang Pencegahan dan
masalah teratasi sebagian di Pemulihan Stroke. Jakarta:
Penerbit PT Bhuana Ilmu
tandai dengan data obyektif Populer.


 
Hariyono, (2004), Buku Ajar Moleong, Lexy J. (2007).Metodologi
Neuorologi Klinis, Edisi 1, Penelitian Kualitatif, Bandung:
Gadjah Mada University Press, PT. Remaja Rosda Karya.
Yogyakarata

Melissa Johnson, Jennifer Cohn,


Hudak, Gallo. (2005), Keperawatan Tamilyn Bakas, ( 2011),
Kritis Pedekatan Holistik Edisi VI. Emergency Department
Jakarta: Nurses’ Perceived Barriers and
Facilitators to Caring for
EGC. Stroke Patients.

Joseph Harbison, Omar Hossain, Morton, P.G. (2005). Critical care


Damian Jenkinson, John Davis, nursing : a holistic approach.
Stephen J. Louw and Gary A. 8thedition. Philadelphia :
ford, (2003), Diagnostic Lippincott William & Wilkins
Accuracy of Stroke Referrals
From Primary Care,
Emergency Room Physicians, Herman, T. Heather.( 2006). Nanda
and Ambulance Staff Using the international Diagnosis
Face Arm Speech Test. Keperawatan definisi dan
klasifikasi.Jakarta : EGC
Lewis, Sharon, M., Heitkemper,
Margaret, M., & Direksen, Nathan R. Hoot, PhD, Dominik
Shannon. (2000). Medical Aronsky, MD, PhD, (2008),
Surgical Nursing; assessment Systematic Review of
and management of clinical Emergency Department
problem. Fifth edition. St. Crowding:Causes, Effects, and
Louis : Cv. Mosby. Solutions.

Long C, Barbara, Perawatan Smeltzer C. Suzanne, Brunner &


Medikal Bedah, Jilid 2, Suddarth, Buku Ajar
Bandung, Yayasan Ikatan Keperawatan Medikal Bedah,
Alumni Pendidikan Jakarta, EGC, 2002.
Keperawatan Pajajaran, 2002.

Sacco, R. L., Adams, R., Albers, G.,


Mansjoer, Arif, dkk. 2002. Kapita Alberts, M. J., Benavente, O.,
Selekta Kedokteran. Jilid Furie, K., etal. (2006).
2.Edisi 3.Jakarta : Media Guidelines for prevention of
Aesculapius FKUI. stroke in patients with ischemic
strokeor transient ischemic
attack.

10 
 
Smeltzer, S. C et.al (2005),
Brunner&Suddarth’s: Textbook
of Medical Surgical
Nursing.9th. Philadelphia:
Lippincott

Pahria,Tuti dkk, Asuhan


Keperawatan pada Pasien
dengan Ganguan Sistem
Persyarafan, Jakarta, EGC,
2003.

Vincent Thamburaj, (2005),


Intracranial Pressure, diambil
3 november
2012.http://www.Rhamburaj.co
m/assited_ventilation-in-
neurosurgery.htm

Warlow CP. Dennis MS, Gijn VJ,


Hankey GJ, Sandercok PA,
Bamford JM, (2007), Stroke:
In A Practical Guide To
Management, Sted London :
Blackwell science

Yayasan Stroke Indonesia. (2009).


Stroke Bisa Ganggu Sosial
Ekonomi Keluarga, . Retrieved
from :
http://www.yastroki.or.id/read.
php?id=310

11 
 

Anda mungkin juga menyukai