Penting PDF
Penting PDF
SKRIPSI
Oleh :
NUR ASRI
NIM : 121010210049
Kata Kunci : Media, Peran Petugas Kesehatan, Perilaku Seksual Pasca nifas
Sumber : 27 buku (1990-2012), 8 situs internet (2009-2011)
Background : A study in Australia found that six weeks is the average time for
postpartum women to start having sex (Aprilia, 2011). One of the factors that affect
sexual intercourse postpartum is the lack of information about sex after childbirth
(Ayurai, 2009). Preliminary studies conducted in the Work Area Health Center Peukan
Bada Aceh Besar district, 7 of the 10 mothers after childbirth sexual abstinence after
childbirth.
Objective : To know the role of Health Personnel Relations and Media Information with
Sexual Behavior In women after childbirth On Working Area Health Center Peukan Bada
Aceh Besar district in 2013.
Methods : This study is a retrospective analytic survey with a cross-sectional approach,
the entire population of mothers after childbirth (40 days or 6 weeks to 2 months after
birth) in the Work Area Health Center Peukan Bada Aceh Besar district in January to to
May in 2013, amounting to 60 people. Sampling technique in this study is the total
sampling. The data collected by distributing questionnaires. Statistical data analisys using
chi-square test.
Results: The results showed that the majority of post- post-partum mothers did not have
sexual relations after childbirth (61.7 %), there is a relationship between the role of health
workers with sexual behavior in women after childbirth (P=0.013), and there is a
relationship between the media with information sexual behavior in women after
childbirth (P=0.004).
Conclusion : There is a relationship between the role of health professionals and the
media with information on the sexual behavior of mothers after childbirth.
Suggestion : It is expected that health workers to provide information to new mothers
about sexual intercourse after childbirth.
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
Perilaku Seksual pada Ibu Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan
Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat
derajat kaum wanita dan yang telah mengantarkan manusia dari alam kebodohan
ke alam yang berilmu pengetahuan. Serta kepada keluarga, sahabat dan orang-
Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Banda Aceh.
kesulitan, tetapi berkat adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua
pihak, maka penelitian Skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu peneliti ingin
kepada : Ibu Cut Yuniwati, SKM, M. Kes selaku pembimbing yang telah memberi
arahan dan saran serta bimbingan selama penyusunan Skripsi ini. Serta ucapan
1. Bapak Dedi Zefrizal, ST, selaku Ketua Yayasan U'Budiyah Banda Aceh.
4. Ibu Fithriany, S.SiT, M.Kes dan Ibu Eva Purwita, S.ST, M.Keb, selaku Penguji
I dan II yang telah memberikan banyak arahan dalam perbaikan Skripsi ini.
5. Bapak Kepala Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar yang telah
6. Para Dosen dan seluruh Staf pendidikan STIKes U'Budiyah Banda Aceh.
7. Suami dan putra tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan material
dan terima kasih peneliti ucapkan kepada seluruh keluarga yang telah
D-IV Kebidanan.
8. Kepada teman-teman rekan kerja dan teman seperjuangan yang telah banyak
memberi bantuan dan dorongan pada peneliti selama penelitian Skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ iv
PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas Di
Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013.................................................................................... 35
Tabel 4.4 Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Perilaku Seksual Pada
Ibu Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013.............................................. 36
Tabel 4.5 Hubungan Media Informasi Dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca
Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2013.......................................................................... 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu postpartum juga disebut ibu yang masih berada dalam masa nifas,
yaitu masa setelah persalinan, yang dikenal dengan peurperium. Masa inilah yang
dipakai sebagai waktu pemulihan dan biasanya dianggap berlangsung 6-9 minggu
karena uterus (rahim) memerlukan waktu sekian lama untuk dapat kembali hampir
pada ukuran, bentuk dan posisi pra hamilnya di panggul. Pemeriksaan pasca
bersalin dijadwalkan pada akhir masa nifas dan sampai pada beberapa waktu
cairan masa nifas yang dikeluarkan dari vagina (lokhea) sudah berhenti. Lokhea
yaitu adanya pengeluaran darah dan jaringan decidua yang nekrotic dari dalam
uterus selama nifas. Jumlah dan warna lokhea akan berkurang secara progresif. Ini
biasanya terjadi sekitar tiga minggu setelah bayi lahir. Selain faktor psikis dalam
hal yang sangat penting lainnya adalah faktor fisik. Bila seorang ibu dalam
melahirkan mengalami episiotomi mungkin akan timbul rasa nyeri yang tidak
dengan cara caesar). Pada banyak pasangan, perubahan karena kehamilan dapat
selesai) adalah untuk memberi peluang bagi jaringan genital wanita agar segera
infeksi merupakan alasan selanjutnya. Perlu diketahui pula bahwa masa setelah
Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid.
Darah nifas mengandung trombosit, sel-sel degeneratif, sel-sel mati, dan sel-sel
endometrium sisa. Oleh sebab itu, pemeriksaan ulang pasca persalinan biasanya
dilakukan setelah enam minggu adalah waktu dimana rahim telah kembali pada
ukuran sebelum hamil. Pengecilan rahim adalah perubahan fisik utama pasca
normal dengan kelahiran melalui episiotomi adalah 40 hari dan dalam operasi
sesar adalah 10 hari postpartum. Permasalahan yang paling umum di dalam
kelompok episiotomi telah berkurangnya libido (80 %), ketidakpuasan seksual (65
waktu rata-rata bagi para perempuan pasca persalinan untuk mulai melakukan
setengah dari mereka yang memiliki masalah sejak awal, terus mengalaminya
melahirkan membutuhkan waktu 6 bulan untuk merasa nyaman secara fisik saat
bersenggama, dengan waktu rata-rata sekitar 3 bulan. Beberapa minggu dan bulan
berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini sangatlah wajar, karena
mereka mungkin mendapati bahwa penyembuhan luka yang mereka alami belum
cukup baik, sehingga sulit untuk mendapatkan kenikmatan dari bercinta (Aprilia,
2011).
menunjukkan bahwa 20 % dari wanita tersebut hanya punya sedikit atau sama
sekali tidak bergairah untuk melakukan hubungan seks hingga tiga bulan pasca
merasa sakit melakukan hubungan seksual saat setelah enam bulan. Bahkan ada
pula hasil penelitian yang menunjukkan setelah setahun melahirkan dan menjalani
berhubungan.
Sering kali kata seks dan seksualitas digunakan dalam pengertian yang
tidak benar, karena pengertian yang salah akibat informasi yang tidak benar, maka
persepsi banyak orang tentang seks tentu menjadi salah. Kesalahan persepsi itu
yang menimbulkan akibat yang tidak diharapkan. Salah satu faktor yang
kontrasepsi merupakan salah satu pertanyaan yang banyak diajukan pada pasca
hubungan seksual selama hamil sampai dengan sesudah persalinan. Kelelahan dan
(Adithya, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Yulaikah (2010) pada ibu pasca nifas di
nifas (6 minggu sampai 3 bulan setelah melahirkan) di BPS Hj. Sri Harti Suroso
seksual pasca nifas adalah cukup. Berbagai faktor yang mempengaruhi seperti
semakin banyaknya media informasi yang tersedia, hanya saja responden belum
aktif untuk mencari informasi sehingga membuat minat ibu pasca nifas cukup
untuk dapat menentukan minat apakah berminat atau menolak terhadap hubungan
hubungan seksual pasca nifas lebih banyak terjadi di pedesaan, terutama golongan
sedikit karena sudah banyaknya sumber informasi, dari hasil folling realitas
kehidupan ibu-ibu nifas di Kabupaten Bandung 3% dari 15 orang ibu nifas yang
pernah melakukan hubungan seksual pasca nifas dan tidak mengetahui apa
resikonya.
dengan pengaruhnya yang semakin kuat terhadap dunia globalisasi saat ini.
Pengaruh media sekarang bahkan turut dalam membentuk karakter, perilaku,
sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, paritas), faktor pendukung (tersedia atau
ibu yang tidak melakukan hubungan seksual pasca nifas lebih besar dijumpai pada
ibu yang berpengetahuan kurang (71 %), ibu yang berusia 20-35 tahun (68 %),
dan pada ibu yang melahirkan anak 2-5 kali (87 %).
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar, jumlah ibu pasca nifas pada
Bulan Januari sampai dengan Mei Tahun 2013 adalah 60 orang. Dari hasil
wawancara yang telah peneliti lakukan, 7 dari 10 orang ibu pasca nifas tidak
ketakutan tersebut datang dari berbagai sebab seperti diantaranya takut nyeri,
informasi tentang seks setelah melahirkan. Padahal secara fisik, ibu pasca nifas
aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri atau
setelah 40 hari (6 minggu) setelah melahirkan, serta hubungan seksual aman
Oleh karena itu, peran petugas kesehatan sangat diharapkan untuk memberikan
konseling atau penyuluhan kepada ibu tentang hubungan seksual pasca nifas.
Selain itu, media informasi juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu
dengan judul “Hubungan Peran Petugas Kesehatan dan Media Informasi dengan
Perilaku Seksual pada Ibu Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada
B. Rumusan Masalah
yaitu “ Adakah Hubungan Peran Petugas Kesehatan dan Media Informasi dengan
Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Peran Petugas Kesehatan dan Media Informasi dengan Perilaku Seksual Pada
Ibu Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Informasi dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas di Wilayah Kerja
perpustakaan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia,
(Purwanto, 1999).
dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi,
tertutup (Convert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut Covert Behavior,
misalnya : seorang ibu yang tahu pentingnya menjaga kebersihan untuk
kesehatan.
tindakan atau praktik (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut Overt Behavior, misalnya :
dipengaruhi oleh faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu faktor predisposisi (faktor internal), faktor
lingkungan.
c. Faktor pendukung (reinforcing factor), yang terwujud dalam sikap dan
Peran adalah suatu yang diharapkan dari seseorang dalam situasi sosial
tertentu agar memenuhi harapan. Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan
(Setiadi, 2008).
masyarakat.
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
dalam kaitannya dengan tenaga kesehatan adalah dokter, dokter gigi, perawat,
menyeluruh, baik dari aspek biologis, psikologis, sosial serta spiritual dengan
penuh semangat yang diiringi dengan senyuman ikhlas dan tulus (Mubarak,
2011).
a. Seminar
dan mendorong kelompok untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat
melahirkan.
kontrasepsi merupakan salah satu pertanyaan yang banyak diajukan pada pasca
2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Yulaikah (2010) pada ibu pasca nifas di
informasi yang tampak dan kompeten bagi klien yang ingin meningkatkan kondisi
ini dapat dilakukan di sekolah, rumah, klinik atau tempat kerja. Sebagai contoh
saja melainkan juga upaya perubahan lingkungan, sosial budaya, politik dan
masukannya sendiri juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, petugas
(Notoatmodjo, 2007).
C. Media Informasi
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau
kesimpulan.
Menurut Notoatmodjo (2003), seseorang atau masyarakat dapat
1. Media cetak
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
buku di mana tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan lembaran
e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas
2. Media eletronik
a. Televisi
dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau Tanya jawab masalah
b. Radio
c. Video
d. Slide
informasi kesehatan.
e. Internet
3. Media papan
juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran yang ditempel pada
kendaraan-kendaraan umum.
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang.
a. Bersifat satu arah, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena
memiliki kecepatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Tamrin (2011) pada ibu pasca nifas (6
minggu sampai 3 bulan setelah melahirkan) di BPS Hj. Sri Harti Suroso Surabaya,
pasca nifas adalah cukup. Berbagai faktor yang mempengaruhi seperti semakin
banyaknya media informasi yang tersedia, hanya saja responden belum aktif
untuk mencari informasi sehingga membuat minat ibu pasca nifas cukup untuk
(2011), hubungan seksual pasca nifas lebih banyak terjadi di pedesaan, terutama
sedikit karena sudah banyaknya sumber informasi, dari hasil folling realitas
kehidupan ibu-ibu nifas di Kabupaten Bandung 3% dari 15 orang ibu nifas yang
pernah melakukan hubungan seksual pasca nifas dan tidak mengetahui apa
resikonya.
(Cangara, 2000).
D. Seksualitas
asasi manusia, dan harus dapat dinikmati kedua belah pihak. Para peneliti ilmu
tidak sekedar tindakan bersenggama secara fisik, tetapi melibatkan pula emosi
kedua pasangan. Dengan kata lain, kedua belah pihak perlu memahami dan
yang tidak benar, kata “seks” lebih sering digunakan dari pada “seksualitas”
padahal kedua kata tersebut berbeda sama sekali walaupun ada hubungan yang
kelamin secara biologis, yaitu organ kelamin pria dan wanita. Sementara itu,
seks. Termasuk didalamnya nilai, orientasi, dan perilaku seksual, dan semata-
2. Hubungan Seksual
Dalam bahasa latin, hubungan seksual disebut coitus : co, bersama dan
ire, pergi, sehingga artinya pergi bersama (Llewellyn and Jones, 2005).
belum ada sinonimnya dalam bahasa Indonesia, mempunyai arti kata yang
sempit (bersatunya tubuh antara wanita dan pria). Seksualitas, reaksi dan
tingkah laku seksual didasari dan dikuasai oleh nilai-nilai kehidupan manusia
yang lebih tinggi. Pada manusia, seksualitas dapat dipandang sebagai pencetus
dari hubungan antar individu, dimana daya tarik rohaniah dan badaniah
menjadi dasar kehidupan bersama antara dua insan. Dengan demikian dalam
hubungan seksual tidak hanya alat kelamin dan daerah erogen yang pegang
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan
(Saleha, 2009).
yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan
a. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
a. Uterus
Hormone (LH) dari kelenjar hipofise. Setelah janin lahir, besar rahim kira-
kira setinggi pusat ibu, segera setelah plasenta lahir, tinggi rahim lebih
sampai pusat, sesudah 12 jari rahim tidak dapat diraba lagi diatas tulang
b. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada
vagina normal. Lochea berbau amis atau anyir dengan volume yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil
d. Perineum
sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post
(Sulistyawati, 2009).
perawatan untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab yang luar biasa sekarang
dan sesekali merasa kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk
melahirkan. Hal ini bahkan mungkin dialami oleh wanita yang sebelumnya
mempunyai dorongan seksual yang kuat, tidak ada satu penyebab khusus tetapi
a. Ada pasangan suami istri yang berpendapat bahwa hal itu tidak dapat
c. Wanita yang mengalami persalinan yang sulit atau rumit dan yang
menyeluruh.
Menurut Bahiyatun (2009) hal-hal yang mempengaruhi seksual pada
c. Bounding dengan bayi menguras semua cinta kasih, sehingga waktu tidak
d. Kehadiran bayi di kamar yang sama membuat ibu secara psikologis tidak
f. Ibu mengalami let down ASI, sehingga respons terhadap orgasme yang
dapat menekan ibu, kecuali mereka memahami bahwa hal tersebut adalah
normal.
tetapi, jika pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini untuk
hingga 6 minggu pasca persalinan agar tidak menyakitkan ibu secara fisik.
depan TV, menggosok punggung pasangan, dan berdansa berdua. Jika tidak
karena ada kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu kurang dan 6
F. Kerangka Konsep
setelah melahirkan.
demografi seperti status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, paritas), faktor
kesehatan).
Disini peneliti hanya meneliti variabel peran petugas kesehatan dan
media informasi. Untuk lebih jelas, kerangka konsep dalam penelitian ini
Peran Petugas
Kesehatan
Perilaku Seksual
Pada Ibu Pasca Nifas
Media
Informasi
G. Hipotesa
1. Ada hubungan peran petugas kesehatan dengan perilaku seksual pada ibu
pasca nifas
2. Ada hubungan media informasi dengan perilaku seksual pada ibu pasca
nifas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran terhadap variabel dilakukan pada
saat yang sama untuk mengetahui hubungan peran petugas kesehatan dan media
informasi dengan perilaku hubungan seksual pada ibu pasca nifas di Wilayah
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pasca nifas (40 hari
atau 6 minggu sampai 2 bulan setelah melahirkan) yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar pada bulan Januari sampai
2. Sampel
yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dengan jumlah 60 orang ibu pasca
nifas (40 hari atau 6 minggu sampai 2 bulan setelah melahirkan) yang ada pada
Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 31 Januari sampai dengan 26 Agustus 2013.
D. Definisi Operasional
Variabel Dependent
1 Perilaku Seksual Tindakan ibu Menyebarkan Kuesioner - Melakukan Ordinal
Pada Ibu Pasca pasca nifas kuesioner dengan - Tidak
Nifas untuk kriteria : melakukan
melakukan - Melakukan : bila
hubungan ibu melakukan
seksual setelah hubungan
40 hari atau 6 seksual setelah
minggu sampai 40 hari atau 6
3 bulan setelah minggu sampai 2
melahirkan bulan setelah
melahirkan
- Tidak melakukan
: bila ibu tidak
melakukan
hubungan
seksual setelah
40 hari atau 6
minggu sampai 2
bulan setelah
melahirkan
Variabel Dependent
1 Peran Petugas Konseling yang Menyebarkan Kuesioner - Ada Ordinal
Kesehatan diberikan oleh kuesioner dengan - Tidak ada
bidan kepada kriteria :
ibu pasca nifas
tentang - Ada : bila petugas
hubungan ada melaksanakan
seksual perannya.
pasca nifas - Tidak ada : bila
petugas tidak
melaksanakan
perannya
2 Media Informasi Akses informasi Menyebarkan Kuesioner - Ada Ordinal
yang diperoleh kuesioner dengan - Tidak ada
ibu pasca nifas kriteria :
untuk - Ada : bila
mengetahui mendapatkan
tentang informasi dari
hubungan media
seksual pasca - Tidak ada : bila
nifas tidak mendapatkan
informasi dari
media
menggunakan kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden. Disini peneliti
peneliti di bantu oleh Bidan Desa yang bertugas di Wilayah Kerja Puskesmas
F. Instrumen Penelitian
berisi 10 pertanyaan, terdiri dari 1 pertanyaan tentang perilaku seksual pada ibu
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Transfering
Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan sesuai dengan
klasifikasi data.
d. Tabulating
Data yang telah lengkap dihitung sesuai variabel yang dibutuhkan lalu
2. Analisa Data
komputer, analisi data dilakukan secara statistik deskriptif dan analitik. Analisa
f
P= X 100%
n
Keterangan :
P = Presentasi
f = Frekuensi
n = Jumlah responden
sebagai berikut :
media
b. Analisa Bivariat
chi square, dengan batas kemaknaan (α=0,05) atau Confiden Level (CL) =
1) Ditolak (Ho) : jika p-value ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
2) Diterima (Ha) : jika p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan ada
1. Bila Chi-Square Tes (X2) tabel terdiri dari tabel 2x2 dijumpai nilai
ekspansi (E) <5, maka p-value yang digunakan adalah nilai yang
ekspansi (E) <5, maka p-value yang digunakan nilai yang terdapat pada
3. Bila Chi-Square Tes (X2) tabel terdiri lebih dari tabel 2x2, contohnya
tabel 3x2, 3x3, 3x4, dijumpai nilai ekspansitas (E) <5, maka harus
marger (digabungkan).
4. Bila Chi-Square Tes (X2) tabel terdiri lebih dari tabel 2x2, contohnya
tabel 3x2, 3x3, 3x4, tidak dijumpai nilai ekspansitas (E) <5, maka p-
value yang digunakan adalah nilai yang terdapat pada nilai Pearson Chi-
Square.
BAB IV
Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar yang mempunyai luas wilayah
2.473 m³, terletak pada garis 5,2-5,8° Lintang Utara dan 85,0°-95,8° Bujur Timur
dengan jumlah penduduk 4.238 jiwa, laki-laki berjumlah 2594 jiwa dan
perempuan 1614 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 1.922 KK. Jarak
Puskesmas Peukan Bada ke Ibu Kota Kecamatan ± 0,5 Km dan jarak ke Ibu Kota
Provinsi ± 7 Km. Puskesmas Peukan Bada mencakup delapan belas wilayah kerja,
yang meliputi : Desa Lamteh, Lam Lumpu, Kampung Baru, Lamanyang, Lam
Awe, Meunasah Tuha, Lam Ujui, Lam Teungoh, Lam Guron, Lam Badeuk, Lam
Baro Nijid, Lam Pageu, Lam Isek, Gurah, Lam Kumoh, Lam Rukam, Lam Geu
Ue, dan Pulau Bunta. Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas Di Wilayah
Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ibu pasca nifas (6 minggu atau
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu pasca nifas
c. Media Informasi
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Media Informasi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu pasca nifas
(75,0 %).
2. Analisa Bivariat
Pasca Nifas
Tabel 4.4
Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Perilaku Seksual Pada Ibu
Pasca Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013
petugas kesehatan dengan perilaku seksual pada ibu pasca nifas diperoleh
tidak melakukan hubungan seksual pasca nifas. Hasil uji statistik diperoleh
antara peran petugas kesehatan dengan perilaku seksual pada ibu pasca
nifas.
b. Hubungan Media Informasi dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas
Tabel 4.5
Hubungan Media Informasi Dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas
Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013
Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil analisis hubungan antara media
informasi dengan perilaku seksual pada ibu pasca nifas diperoleh bahwa
pasca nifas. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,004 (P<0,05), maka dapat
peran petugas kesehatan dengan media informasi dengan perilaku seksual pada
ibu pasca nifas di Wilayah kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
1. Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca
Nifas
kesehatan dengan perilaku seksual pada ibu pasca nifas diperoleh bahwa dari
hubungan seksual pasca nifas. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,013
(2010) pada ibu pasca nifas di Puskesmas Pakel Kabupaten Tulungangung, dari
jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, didapatkan hasil bahwa ada
(2003), perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu faktor predisposisi
kesehatan).
kontrasepsi merupakan salah satu pertanyaan yang banyak diajukan pada pasca
2011).
informasi yang tampak dan kompeten bagi klien yang ingin meningkatkan
Hal ini dapat dilakukan di sekolah, rumah, klinik atau tempat kerja (Potter dan
Perry, 2009).
adalah antara lain ; peran sebagai advokator, bentuk kegiatan advokator, antara
lain adalah seminar, menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya dan
proses saling belajar dalam kelompok, dan peran sebagai motivator, yaitu
kesehatan dengan perilaku seksual pada ibu pasca nifas, karena salah satu
persalinan, salah satu faktor karena takut terhadap rasa nyeri yang mungkin
caesar). Sehingga muncul banyak pertanyaan, kapan seks yang aman setelah
biasanya bidan memberi batasan rutin 6 minggu pasca persalinan. Akan tetapi,
jika pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini untuk mengetahui dengan
2. Hubungan Media Informasi Dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas
dengan perilaku seksual pada ibu pasca nifas diperoleh bahwa dari 45
responden yang tidak ada mendapatkan informasi dari media informasi, ada
uji statistik diperoleh nilai P=0,004 (P<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara media informasi dengan perilaku seksual pada ibu
pasca nifas.
Penelitian yang dilakukan oleh Tamrin (2011) pada ibu pasca nifas (6
minggu sampai 3 bulan setelah melahirkan) di BPS Hj. Sri Harti Suroso
banyaknya media informasi yang tersedia, hanya saja responden belum aktif
untuk mencari informasi sehingga membuat minat ibu pasca nifas cukup untuk
dapat menentukan minat apakah berminat atau menolak terhadap hubungan
nifas terjadi lebih sedikit karena sudah banyaknya sumber informasi, dari hasil
orang ibu nifas yang pernah melakukan hubungan seksual pasca nifas dan
(2000), media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan
komunikasi mekanik seperti televisi, radio, film dan surat kabar/ majalah.
perilaku seksual pada ibu pasca nifas, karena melalui media informasi seperti
media cetak, media elektronik dan media papan, masyarakat dapat memperoleh
pada masa nifas, solusi untuk mengatasi masalah seksual pada masa nifas, dan
sebagainya. Perkembangan media informasi juga sebanding dengan
pengaruhnya yang semakin kuat terhadap dunia globalisasi saat ini. Berbagai
banyaknya media informasi yang tersedia, hanya saja ibu belum aktif untuk
pasca nifas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hubungan peran petugas kesehatan dan media informasi dengan perilaku seksual
pada ibu pasca nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh
2. Terdapat hubungan antara media informasi dengan perilaku seksual pada ibu
B. Saran
mengenai hubungan seksual pasca nifas seperti waktu yang aman untuk
nifas, solusi untuk mengatasi masalah seksual pada masa nifas dan
sebagainya.
didik mengenai perilaku seksual pada ibu pasca nifas sehingga di masa yang
akan datang dapat memberikan konseling kepada ibu-ibu setelah melahirkan
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. EGC, Jakarta.
Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. ANDI,
Yogyakarta.
A. Identitas Responden
No. Responden :............................(Diisi oleh Peneliti)
Nama Responden :............................
Umur responden :............................
B. Pertanyaan Penelitian
1. Soal tentang Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cheklist (√) pada pilihan jawaban yang tersedia yang
menurut anda paling tepat.
1. Apakah ibu melakukan hubungan seksual setelah 40 hari atau 6
minggu sampai 2 bulan setelah melahirkan?
Ya
Tidak
2. Soal tentang Peran Petugas Kesehatan
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cheklist (√) pada pilihan jawaban yang tersedia yang
menurut anda paling tepat.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah Bidan atau petugas kesehatan lainnya
1 menjelaskan kepada ibu tentang hubungan
seksual pada masa setelah masa nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu waktu yang aman untuk
2
melakukan hubungan seksual pada masa
setelah masa nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu hal-hal yang mempengaruhi
3
hubungan seksual pada masa setelah masa
nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu untuk konsultasi tentang jenis
4
persalinan sebelum melakukan hubungan
seksual setelah masa nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu untuk konsultasi tentang
5
kondisi perineum sebelum melakukan
hubungan seksual setelah masa nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu untuk konsultasi tentang luka
6 episiotomi atau luka jalan lahir sebelum
melakukan hubungan seksual setelah masa
nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu untuk konsultasi tentang
7
pemulihan alat reproduksi sebelum melakukan
hubungan seksual setelah masa nifas?
Apakah Bidan atau Petugas Kesehatan lainnya
memberitahu ibu tentang kontrasepsi yang
8 harus segara dilakukan sebelum melakukan
hubungan seksual setelah masa nifas untuk
mencegah kehamilan?
Tidak ada
Lampiran 1
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Sebagai persyaratan Tugas Akhir Skripsi mahasiswa Program Studi D-IV
Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh, saya akan melakukan penelitian
tentang “Hubungan Peran Petugas Kesehatan dan Media Informasi dengan
Perilaku Seksual pada Ibu Pasca Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan
Bada Kabupaten Aceh Besar”.
Untuk maksud tersebut saya memerlukan data dan informasi yang nyata
dan akurat dari saudari melalui pengisian kuesioner yang akan saya lampirkan
pada surat ini. Saudari berhak untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini,
namun penelitian ini sangat berdampak terhadap kemajuan dalam bidang
pendidikan bila semua pihak ikut berpartisipasi. Bila saudari setuju terlibat dalam
bidang pendidikan ini, mohon menandatangani Lembar Persetujuan Menjadi
Respondenyang telah disediakan dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner
dengan sejujurnya.
Kesediaan dan perhatian saudari dalam penelitian ini sangat saya
harapkan, dan atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Nur Asri
Lampiran 2
Nama : …………………………
Alamat : …………………………
dengan ini saya menyatakan setuju untuk menjadi responden dalam penelitian
Nim : 121010210049
Demikian pernyataan ini saya buat, atas kesadaran sendiri tanpa paksaan dari
Responden
(____________________)
BIODATA PENULIS
Tertanda,
( Nur Asri)