Metlit KLP
Metlit KLP
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan sebuah masa yang sangat penting, karena pada fase ini ditandai
dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu menjalankan tugas reproduksi
(Wandha, 2012). Pada masa remaja akan mengalami perkembangan pada organ reproduksinya,
organ reproduksi pada remaja putri lebih sensitive dari pada laki-laki karena saluran
reproduksinya lebih pendek, sehingga diperlukan perhatian terutama yang belum mempunyai
perilaku sehat untuk mencegah terjadinya penyakit pada organ reproduksinya (Kusmiran, 2012).
Menurut WHO, sebagian besar komposisi penduduk dunia adalah remaja . Sekitar 1
miliar penduduk dunia adalah remaja. Sebanyak 85 % diantaranya hidup di negara berkembang.
Di Amerika Serikat menunjukkan jumlah remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi . Di
Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, seperlima nya adalah
remaja yang berumur 10-19 tahun. Di Indonesia jumlah remaja dan kaum muda berkembang
sangat cepat. Kelompok umur 15-24 tahun jumlahnya meningkat, dari 21 juta menjadi 45 juta
jiwa atau sekitar 18% menjadi 21% dari total jumlah populasi penduduk Indonesia. Tingginya
populasi remaja tersebut berdampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja (Kusmiran,
2011).
Kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu kondisi sehat secara menyeluruh baik kesejateraan
fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja (Nugroho, 2012). Kesehatan reproduksi merupakan
komponen penting kesehatan bagi pria maupun wanita, tetapi lebih dititikberatkan pada wanita
khususnya remaja. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan
kemampuan bereproduksi serta tekanan sosial pada wanita. Selain itu, wanita mempunyai sistem
reproduksi yang sangat sensitif terhadap kerusakan yang dapat terjadi disfungsi atau penyakit
(Kusmiran, 2011). Kesehatan reproduksi remaja menjadi hal penting dalam Internasional
Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo tahun 1994. Delegasi dari 176
reproduksi. Hampir seluruh negara menjadikan kesehatan reproduksi remaja sebagai salah satu
Remaja merupakan salah satu komponen terbesar di Indonesia. Pada masa ini, seorang
remaja dorongan seksual akan meningkat dan akan selalu mencari informasi lebih banyak
tentang seks. Remaja zaman sekarang lebih terbuka dan bebas sehingga mereka menerima
tentang kehidupan seks bebas diluar pernikahan sementara pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dan informasi berkaitan tentang kesehatan reproduksi yang mereka miliki sangatlah
sedikit, baik disekolah maupun dilingkungan keluarganya. Sebagian besar masyarakat Indonesia
yang masih memegang tradisi menganggap tabu tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi (Maulinda, 2010). Oleh karena itu pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi belum banyak dilakukan. Minimnya pengetahuan dan informasi kesehatan reproduksi
Remaja putri mempunyai permasalahan yang sangat kompleks, salah satu diantaranya
yaitu masalah reproduksi. Masalah ini perlu mendapat penanganan serius, karena masih kurang
tersedianya akses pada remaja untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi
(Pudiastuti, 2011). Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang
Keputihan merupakan gejala normal yang dialami hampir semua wanita yang sudah
mempunyai kematangan alat-alat reproduksi (Wandha, 2012). Keputihan terjadi menjelang saat
menstruasi. Keputihan masih dalam batas normal selama berwarna bening atau jernih, selama
tidak berbau, tidak terasa gatal dan dalam jumlah yang tidak berlebihan . Bila cairan berubah
menjadi kekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi keputihan yang patologis
(Kuntoro, 2016).
Data penelitian tentang kesehatan reproduksi remaja menunjukkan 75% wanita di dunia
pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya mengalami
keputihan sebanyak 2 kali atau lebih dan sekitar 15% terkena infeksi karena candida (Pribakti,
2012). Angka ini berbeda tajam dengan eropa yang hanya 25% saja. Hal ini disebabkan kondisi
cuaca Indonesia yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan
banyaknya kasus keputihan (BKKBN, 2011). Penyebab utama keputihan patologis adalah infeksi
(jamur, kuman, parasit, dan virus). Selain penyebab utama, keputihan patologis dapat juga
disebabkan karena kurangnya perawatan remaja terhadap kebersihan alat genitalia (Aulia, 2012).
Kebersihan alat genitalia harus diperhatikan, salah satu faktor yang mempengaruhi
kebersihan alat genetalia adalah pengetahuan. Pada remaja yang kurangnya pengetahuan dan
informasi tentang kebersihan alat genitalia akan berdampak pula pada perilaku remaja dalam
negara diketahui bahwa para remaja kurang mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang
pelayanan kesehatan apa saja yang tersedia dan bagaimana memperolehnya. Remaja mempunyai
akses yang rendah atau bahkan tidak punya akses mendapatkan konseling dan kepedulian yang
benar (Enny, 2012). Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi dilakukan
berbagai upaya promosi kesehatan, salah satunya adalah memberikan pendidikan kesehatan. Bila
keputihan terjadi tetapi tidak disertai dengan informasi yang benar, secara psikologis dapat
menimbulkan kecemasan bagi remaja itu sendiri. Informasi yang benar diharapkan dapat
No.32, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau didapatkan
bahwa terdapat 20 remaja putri yang pernah mengalami keputihan patologis. Mereka
mengeluhkan ada cairan yang berbau dan sangat gatal yang keluar dari vagina mereka. Mereka
tidak tahu bagaimana bisa mengalami hal seperti itu dan juga cara penanggulangannnya. Hal ini
membuat mereka sangat cemas. Selama ini di SMP Negeri 22 Pekanbaru tersebut belum pernah
diadakan pendidikan kesehatan reproduksi terutama tentang hygiene kewanitaan untuk mengatasi
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
“Efektifitas Promosi Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Motivasi Remaja Putri tentang
Remaja merupakan calon generasi penerus bangsa yang memiliki pengaruh besar
terhadap segala tindakan yang mereka lakukan. Pada masa remaja juga mengalami perubahan
fisik yang cepat termasuk didalamnya pertumbuhan organ-organ reproduksi. Pematangan organ-
organ reproduksi yang tidak disertai perawatan terhadap kebersihan genetalia sering
dikeluhkan oleh remaja putri adalah keputihan. Banyaknya remaja putri yang menganggap
keputihan sebagai hal yang biasa mengakibatkan terjadinya keputihan yang patologis. Oleh
karena itu pentingnya pemberian pendidikan kesehatan kepada remaja putri mengenai hygiene
genetalia. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan masalah penelitian yaitu, “Bagaimana
Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Motivasi Remaja Putri tentang
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas promosi kesehatan
melalui pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan motivasi remaja putri
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang hygiene genatalia eksterna
3. Untuk mengetahui tingkat motivasi remaja putri tentang hygiene genatalia eksterna
sebelum diberikan promosi kesehatan untuk mengetahui tingkat motivasi remaja putri
motivasi remaja putri tentang higyene genatalia eksterna di SMP Negeri 22 Pekanbaru
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi responden dan tempat penelitian di SMP
Negeri 22 Pekanbaru dan sebagai pedoman bagi mahasiswa keperawatan, serta menambah
wawasan dan pengetahuan tentang efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan
motivasi remaja putri tentang hygiene genatalia eksterna di SMP Negeri 22 Pekanbaru.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data dasar dan referensi bagi peneliti selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, bai fisik, mental, dan
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya.
Batasan lain, yang dirumuskan oleh Ausralian Health Foundation yakni promosi kesehatan
adalah program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam
masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
yang sangat heterogen, baik dilihat dari kelompok umur, etnis dan sosio-budaya, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan sasaran dibagi dalam 3 (tiga)
a. Sasaran Primer
Dalam praktik promosi kesehatan, sasaran prmer ini dikelompokkan menjadi kelompok
kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, remaja, pekerja di
Sasaran sekunder dalam dalam promosi kesehatan adalah tokoh masyarakat setempat
(formal, maupun informal). Disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan promosi
kesehatan dengan memberikan promosi kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk
sekitarnya.
c. Sasaran Tertier
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah adalah
dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh
masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).
yang mempunyai masukan (input), proses dan keluaran (output) agar mencapai suatu hasil yang
optimal, maka bantu peraga atau media yang dioakai harus bekerja sama serta harmonis.
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual digunakan untuk membina
perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
2) Wawancara (Interview)
Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas
kesehatan dengan klien bertujuan untuk mendapatkan informasi mengapa ia tertarik atau
belum menerima perubahan, juga untuk mengetahui apakah ia tertarik atau belum
menerima perubahan juga untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah ata yang akan
diterapkan tersebut mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila
b. Metode Kelompok
Dalam memilih pendidikan kelompok, harus diingat besarnya kelompok sasaran serta
1) Kelompok Besar
Metode untuk kelompok besar ini anatara lain ceramah dan seminar.
a) Ceramah
Metode ini sesuai untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b) Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli dan tentang suatu topik
yang dianggap penting ini biasanyadiaggap hangat di masyarakat. Metode ini sesuai
2) Kelompok Kecil
(brain stroming), bola salju (snow balling), kelompok-kelompok kecil (buzz group), serta
c. Metode Massa
kesadaran mesyarakat terhadap suatu inovasi. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara)
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jarak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara bahasa berarti pengantar pesan dari
pengirim kepda penerima pesan (Sukima, 2012). Menurut Notoatmojo (2012) menyatakan
bahwa media promosi kesehatan pada hakekatnya adalah alat bantu yang digunakan untuk
kesahatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan
kesahatan-kesehatan media ini dibagi menjadi tiga, yakni media cetak, media elektronic dan
media papan.
a. Media Cetak
Media cetak merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Media cetak
terbagi atas booklet, leflet, flyer, flip, chart (lembar balik), rubrik, serta poster, dan foto yang
b. Media Elektronik
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kesehatan.
Media elektronik terbagi atas televisi, radio, video,serta slide dan film strip.
c. Media papan (Billboard)
Papan (billboard) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat diisi dengan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi jika seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia
yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,
2010).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau kepandaian yang dimiliki
seseorang yang diperoleh dari pengalaman, latihan, atau melalui proses belajar. Dalam proses
belajar sesorang hanya ditentukan memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pengetahuan merupakan kognitif yang
paling rendah namun sangat penting karena dapat membentuk prilaku seseorang (Bloom 1956
Riyanto dan Budiman (2013) menyatakan bahwa jenis pengetahuan diantaranya sebagai berikut:
a. Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman
seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi,
perspektif, dan prinsip. Pengetahuan seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang
lain baik secara tertulis ataupun lisan. Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan
b. Pengetahuan Eksplisit
dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan
a. Pendidikan
dalam dan di luar sekolah (baik formal maupun nonformal), berlangsung seumur hidup.
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan
juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan
memengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah untuk menerima
informasi.
Informasi adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news” (Oxford
English Dictionary). Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat
diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Informasi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik,
dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi
timbal balik ataupun tidak, yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecaahkan
masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta pengalaman belajar selama bekerja
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
kerjanya.
f. Usia
Usia memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang
(evaluation).
a. Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall), terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
tentang obyek yang diketahui dan dapat mengintrepetasikan materi tersebut secara benar.
d. Analisa (analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan materi atau obyek ke
dalam komponen-komponen tetapi di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih
Riyanto dan Budiman (2013) pengkuran dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden.
Dalam mengukur pengetahuan harus diperhatikan rumusan kalimat pertanyaan menurut tahapan
pengetahuan.
Arikunto (2006 dalam Riyanto dan Budiman, 2013) membuat kategori tingkat
pengetahuan seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai persentase yaitu
sebagai berikut.
Dalam membuat kategori tingkat pengetahuan bisa juga dikelompokkan menjadi dua kelompok
Motif atau motivasi berasal dari kata moreve yang berarti dorongan dalam diri
manusia untuk bertindak atau berperilaku. Oleh sebab itu, motivasi adalah suatu alasan
dorongan, kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologis yang merupakan akumulasi faktor-
faktor internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu sendiri,
sedangkan faktor eksternal berasal dari luar individu. Faktor internal dapat pula disebut sebagai
kebiasaan, kesadaran, minat, bakat, kemauan, spirit, antusiasme, dan sebagainya. Faktor
eksternal bersumber dari lingkungan fisik, sosial, tekanan dan regulasi ke organisasian. Motivasi
adalah karakteristik psikologis manusia yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen
seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan dan mempertahankan tingkah laku
seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu, misalnya dukungan
verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.
Lestari (2015) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain :
a. Faktor fisik
Motivasi yang ada di dalam diri individu yang mendorong untuk bertindak dalam rangka
memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan
dengan alam. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan dan kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau
b. Faktor herediter
Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang.
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri, biasanya timbul dari perilaku yang
dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan.
Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan tersedianya sarana dan prasarana
Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga mendorong dan
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain yang didasari
Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang didapat dari perantara sehingga
Lestari (2015) menyatakan bahwa cara meningkatkan motivasi adalah sebagai berikut :
ancaman, hukuman atau kekerasan sehingga dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
b. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement), yaitu cara memotivasi dengan
Teori tentang motivasi dikenal dengan teori hirarki kebutuhan dasar manusia. Teori
hirarki kebutuhan dasar ini dikembangkan oleh Maslow dan banyak dipakai untuk
membuat konseptualisasi motivasi manusia. Teori ini diklasifikasikan pada lima hirarki
kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki,
b. Teori Hygiene-Motivasi
mengenai efektifitas dalam situasi kerja. Teori tersebut dikenal dengan teori Hygiene-
motivasi atau teori dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
jawab. Faktor eksternal meliputi: status, rekan kerja, supervise, gaji, kondisi kerja,
c. Teori Harapan
Teori Harapan oleh Victor H Vrom menyatakan bahwa motivasi merupakan akibat dari
suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa
tentang motivasi akan semakin mendalam apabila disadari bahwa setiap orang
mempunyai 3 jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan akan berprestasi atau usaha, kebutuhan
akan kekuatan atau kekuasaan, dan kebutuhan akan berafiliasi atau berhubungan.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi,serta fungsi dan prosesnya. Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja
adalah untuk membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut,sehingga memiliki
sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan
Remaja atau “aldolescence”, berasal dari bahasa latin yang berarti tumbuh kearah
kematangan. kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja,tetapi juga
kematangan sosial dan psikologis (Widyastuti, 2009). Definisi remaja menurut buku-buku
pediatri adalah bila seorang anak perempuan berusia 10-18 tahun dan anak laki-laki berusia 12-
20 tahun. Sedangkan menurut WHO, Remaja adalah bila anak (baik perempuan maupun laki-
\
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun menurut Depkes RI
adalah anatara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19
tahun dan belum kawin menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti, 2009).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,emosi dan
psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun,adalah suatu periode masa pematangan organ
reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dan
Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik (organobiologik)
secara cepat,dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental
emosional). Terjadi perubahan mental besar ini umumnya membingungkan remaja yang
mengalaminya. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam bidang ini, memandang perlu akan adanya
pengertian, bimbingan dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya, agar dalam system
perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga
kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial
(Widyastuti, 2009).
Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan
perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan
menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Inilah sebabnya maka para ahli
dalam bidang ini berpendapat bahwa kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita
diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja agar dapat tertangani secara
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu mengenal perkembangan
remaja serta ciri-cirinya. Bedasarkan sifat atau ciri perkembangannya,masa (rentang waktu)
Pada masa remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak
perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki.
Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu
ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah
mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, kasar, lebih gelap dan
agak keriting.
2. Pinggul
Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat hal ini sebagi akibat
3. Payudara
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting susu
menonjol. Hal ini terjadi harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar
4. Kulit
Kulit seperti halnya laki-laki juga menjadi kasar, lebih tebal, pori-pori membesar.
Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita lebi lembut.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. sumbatan kelenjar
lemak dapat menyebabkan jerawat. kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama
masa haid.
6. Otot
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat, akibatnya akan
7. Suara
Organ reproduksi wanita terbagi atas organ genitalia eksterna dan oran genitalia interna.
Organ genitalia eksterna dan vagina adalah untuk senggama,sedangkan organ genitalia interna
adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi dan
a. Vulva
Vulva atua pudenda, meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari
pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora,labia minora, klitoris, selaput
b. Mons veneris
Mons veneris atau mons pubis adalah bagian yang menonjol diatas simfisis dan pada
perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan umumnya batas atas
rambut melintang sampai pinggir atas simfisis sedangkan kebawah sampai ke sekitar anus dan
paha.
c. Labia mayora
Labia mayora (bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah,
terisis oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris ke bawah dan
kebelakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk komisura posterior, labiya mayora
analog dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum berakhir diatas labiya mayora. Setelah
perempuan melahirkan beberapa kali, labiya mayora menjadi kurang menonjol pada usia lanjut
mulai mengeriput. Dibawah kulit terdapat massa lemak dan mendapat pasokan pleksus vena
d. Labia minora
Labia minora (bibir kecil) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah bibir dalam besar.
ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk preputium klitoridis dan
yang dibawah klitoris membentuk frenulum klitoridis.ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu
dan membentuk fossa navikularis. fossa navikulare ini pada perempuan yang belum pernah
bersalin tampak utuh, cekung seperti perahu pada perempuan yang pernah melahirkan kelihatan
tebal dan tidak rata.kulit yang meliputi bibir kecil mengandung banyak glandula sebasea
(kelenjar-kelenjar lemak) dan ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat
sensitive.jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang
e. Klitoris
Klitoris kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas
galns klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis.Glans
klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf sehingga sangat
sensitif.
f. Vestibulum
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan kebelakang dan dibatasi didepan
oleh klitoris, kanan kiri oleh bibir kecil dan dibelakang oleh perineum. Embriologi sesuai dengan
sinus urogenitalis.kurang lebih 1-1,5 cm dibawah klitoris ditemukan orifisium uretra eksternum
(lubang kemih) berbentuk membujur 4-5 mm dan tidak jarang sukar ditemukan oleh karena
tertutup oleh lipatan-lipatan selaput vagina. Tidak jauh dari lubang kemih, di kiri dan di kanan
bawahnya, dapat dilihat dua ostia skene. Saluran skene (duktus parauretral) analog dengan
kelenjar prostat pada laki-laki. Dikiri dan dikanan bawah dekat fossa navikulare, terdapat
kelenjar bartolini. Kelenjar ini berukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot
konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5-2 cm yang bermuara di vestibulum,
tidak jauh dari fossa navikulare. Pada koitus kelenjar bartolini mengeluarkan getah.
g. Bulbus vestibuli.
Bulbus vestibule sinistra dan dekstra merupakan pengumpulan vena terletak di bawah
selaput lender vestibulum,dekat ramus ossis pubis. panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2cm dan
tebalnya 0,5-1 cm. Bulbus vestibule mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup
oleh muskulus iskio kavernossuss dan muskulus konstriktor vagina. Embriologik sesuai dengan
korpus kavernosum penis. Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik kearah atas ke
bawah arkus pubis, akan tetapi bagian bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami
h. Introitus vagina
Introitus vagina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang
virgo selalu dilindungi oleh labia minora yang baru dapat dilihat jika bibir kecil ini
dibuka.introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (hymen). himen ini mempunyai bentuk
berbeda-beda dari yang semilunar sampai yang berlubang-lubang atau yang bersekat (septum).
Konsistensinya pun berbeda-beda, dari yang kaku sampai yang lunak sekali. hiatus himenalis
berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui dua jari. Umumnya hymen robek
pada koitus dan robekan ini terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7 dan robekan sampai mencapai
dasar selaput dara tersebut. Pada beberapa kasus hymen tidak mengalami laserasi walaupun
senggama berulang telah dilakukan. Sesudah persalinan hymen robek di beberapa tempat dan
i. Perineum
Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang
mendukung perineum terutama ialah diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas otot
levator ani dan otot koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma
urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber isiadika
dan simfisis pubis. diafragama urogenitalis meliputi muskulus tranversus perinea propunda, otot
konstriktor uretra dan fasia internal maupun eksternal yang menutupinya.perineum mendapat
pasokan darah terutama dari arteri pudenda interna dan cabang-cabangnya. oleh sebab itu,dalam
menjahit robekan perineum dapat dilakukan anastesi blok pudendus. Otot levator ani kiri dan
kanan bertemu di tengah-tengah di antar anus dan vagina yang diperkuat oleh tendon sentral
superfisialis, dan sfingter ani eksternal. struktur ini membentuk perinal body yang memberikan
dukungan bagi perineum. Dalam persalinan sering mengalami laserasi kecuali dilakukan
a) Vagina
Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna. Setelah melewati
introitus vaginae, terdapat liang kemaluan (vagina) dan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari
pinggir atas simfisis ke promontorium. Arah ini penting diketahui pada waktu memasukan jari ke
dalam vagina saat melakukan pemeriksaan ginekologik. Dinding depan dan belakng vagina
berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm.
Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae. Ditengah-tengahnya ada bagian
yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina dalam
persalinan melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir.
melahirkan,kepingan epitel vagina kadang-kadang tertanam dalam jaringan ikat vagina pada saat
penjahitan robekan vagina dan membentuk kista, disebut kista inklusi vagina yang sebenarnya
bukan kelenjar. Epitel vagina terdiri atas epitel gepeng tidak bertanduk, dibawahnya terdapat
jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada kehamilan terdapat
yang disebut livide. Dibawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan yang sesuai dengan
susunan otot-otot usus bagian dalamnya terdiri atas muskulus sirkularis dan bagian luarnya
muskulus longitudinalis. Disebelah luar otot-otot ini terdapat fasia yang akan berkurang
elastisitasnya pada perempuan yang lanjut usia. Bagian atas vagina bersal dari duktus mulleri,
Di sebelah depan, dinding vagina berhubungan dengan uretra dan kandung kemih yang
dipisahkan oleh jaringan ikat biasa disebut septum vesikovaginalis. Disebelah belakang, diantara
dinding vagina bagian bawah dan rectum terdapat jaringan ikat disebut septum rektovaginalis.
Seperempat bagian atas dinding vagina belakang terpisah dari rectum oleh kantong rektouterina
yang biasa disebut kavum douglasi.dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus
levator ani. Dipuncak vagina dipisahkan oleh serviks,terbentuk forniks anterior,posterior dan
lateralis kiri dan kanan.oleh karena puncak vagina belakang terlatak lebih tinggi dari pada bagian
depan,maka forniks posterior lebih dalam dari pada anterior. Forniks mempunyai arti klinik
karena organ internal pelvis dapat dipalpasi melalui dinding forniks yang tipis. Selain itu,forniks
posterior dapat digunakan sebagai akses bedah untuk masuk ke dalam rongga peritoneum.
b) Uterus
Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedeikit
gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm,lebar di tempat yang paling lebar 5,25 cm,dan
tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri (2/3 bagian atas) dan serviks uteri (1/3 bagian
bawah).
Di dalam korpus uteri terdapat rongga (kavum uteri), yang membuka ke luar melalui
saluran (kanalis servikalis) yang terletak di serviks. Bagian bawah serviks yang terletak di vagina
dinamakan porsio uteri (pars vaginalis servisis uteri) sedangkan yang berada di atas vagina
disebut pars supravaginalis servisis uteri. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang
Bagian atas uteri disveur dengan fundus uteri, disitu tuba falopi kanan dan kiri masuk ke
uterus. dinding uterus terdiri terutama atas miometrium, yang merupakan otot polos berlapis tiga
tang sebelah luar longitudinal,yang sebelah dalam sirkular, yang antar kedua lapisan ini
Kavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar, disebut
endometrium. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar, dan stroma dengan
banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkeluk-keluk. Dikorpus uteri endometrium licin, akan
tetapi diserviks berkelok-kelok kelenjar-kelenjar itu bermuara di kanalis servikalis. Pertumbuhan
Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak disumbu tulang panggul dalam
anterofersiofleksio (serviks ke depan atas) dan membentuk sudut dengan vagina, sedang korpus
uteri berarah ke depan dan membentuk sudut 120º-130 º dengan serviks uteri. Di Indonesia
uterus sering ditemukan dalam retrofleksio (korpus uteri berarah ke belakang) yang pada
umumnya tidak memerlukan pengobatan. Perbandingan antara panjang korpus uteri dan serviks
berbeda-beda dalam pertumbuhan.pada bayi perbandingan itu adalah 1:2, Sedangkan pada
wanita dewasa. Di luar, uterus dilapisi oleh serosa (peritoneum viserale). Jadi,dari luar ke dalam
ditemukan pada dinding korpus uteri serosa atau perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Uterus mendapat darah dari arteri uterine, ranting dari arteri iliaka interna dan dari arteri uterine,
c) Tuba
Tuba fallopi ialah saluran telur berasal seperti juga uterus dari duktus muleri. Rata-rata
panjangnya tuba 11-14 cm. Bagian yang berada di dinding uterus dinamakan pars intertisialis,
lateral dari itu (3-6cm) terdapat pars istmika yang masih sempit (diameter 2-3 mm) dan lebih kea
rah lateral lagi pars ampularis yang lebih lebar (diameter 4-10mm) dan mempunyai ujung
terbuka menyerupai anemone yang disebut infundibulum.bagian luar tuba latum. Otot dinding
tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkular. Lebih kedalam lagi
terdapat mukosa yang berlipat-lipat ke tuba terdiri atas epitel kubuk sampai selindris, yang
sedangkan yang berserabut dengan getarannya menimbulkan suatu arus kearah kavum uteri.
d) Ovarium
Indung telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tangan.terletak dikiri dan dikanan,
dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium berhubungan dengan uterus dengan
ovarii.
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium
berada intarperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum bagian ovarium kecil berada di dalam
ligamentum latum (hilus ovarii).Di situ masuk pembuluh-pembuluh darah dan saraf ke
dinamakan mesovarium.
Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonei dilapisi oleh epitel kubik
selindris, yang disebut epitelium germinativum. Di bawah epitel ini terdapat tunika albuginea
dan dibawahnya lagi baru di temukan lapisan tempat folikel folikel primordial. Pada wanita
diperkirakan terdapat banyak folikel. Tiap bulan satu folikel, kadang-kadang dua folikel,
berkembang menjadi folkel degraff. Folikel-folkel ini merupakan ini merupakan bagian ovarium
yang terpenting dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam,dan
pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu lapisan sel-
sel saja sampai folkel de graff yang matang. folikel yang matang ini terisi dengan likuor folikuli
Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel.pada umur 5-15 tahun
ditemukan 439.000,pada 16-25 tahun 159.000 antara umur 26-35 tahun menurun sampai 59.000
dan antar 34-35 hanya 34.000 pada masa menopause semua folikel sudah menghilang.
2.7 Flora Mikroba Normal Tubuh Manusia
Istilah ” Flora mikroba normal” menunjukan populasi mikroorganisme yang hidup dikulit
dan membran mukosa orang normal yang sehat. Keberadaan flora virus normal pada manusia
Kulit dan membran mukosa selalu mengandung berbagi mikroorganisme yang dapat
tersusun menjadi dua kelompok: (1) Flora residen terdiri dari jenis mikroorganisme yang relatif
tetap dan secara tertur ditemukan di daerah tertentu pada usia tertentu jika terganggu, flora
tersebut secara cepat akan hidup kembali dengan sendirinya. (2) Flora transien terdiri dari
mikroorganisme yang nonpatogen atau secara potensial bersifat pathogen yang menempati kulit
atau membran mukosa selama berapa jam, hari, atau minggu berasal dari lingkungan tidak
menyebakan penyakit, dan tidak dapat menghidupkan dirinya sendiri secara permanen di
permukaan. Anggota flora transien secara umum memiliki makna yang kecil selama flora residen
normal tetap utuh. Namun, apabila flora residen terganggu, mikroorganisme transien dapat
bergantung pada faktor-faktor fisiologi yaitu temperatur, kelembaban, dan adanya zat gizi serta
zat inhibitor tertentu. Keberadaan flora tersebut tidak penting bagi kehidupan, karena hewan
“bebas-mikroorganisme” dapat hidup pada keaadaan tidak adanya flora mikroba normal. Namun,
flora residen di daerah tertentu memainkan peran yang nyata dalam mempertahankan kesehatan
membahayakan dan dapat menguntungkan di lokasi normalnya pada pejamu serta pada keadaan
tanpa kelainan yang menyertai. Organisme tersebut dapat menyebabkan penyakit jika dimasukan
ke dalam lokasi lain dalam jumlah besar dan jika terdapat faktor predisposisi (Jawetz, 2007).
Segera setelah lahir, laktobasilus aerob tampak dalam vagina dan menetap sepanjang pH
tetap asam (beberapa minggu). bila pH menjadi netral (menetap sampai pubertas) terdapat flora
campuran, kokus dan basilus saat pubertas, laktobasilus aerob dan anaerob tampak kembali
dalam jumlah banyak dan mempertahankan pH asam dengan menghasilkan asam dari
karbohidrat terutama glikogen. Keadaan ini tampaknya merupakan mekanisme penting dalam
mencegah timbulnya organisme yang lain, yang mungkin membahayakan di dalam vagina .Jika
laktobasilus ditekan akibat pemberian obat-obat antimikroba, ragi atau berbagai bakteri
laktobasilus kembali berkurang jumlahnya dan flora campuran kembali timbul. Flora vagina
normal termasuk streptococcus grup B terdapat sebanyak 25% perempuan usia subur. Selama
proses kelahiran,bayi dapat terpajan streptococcus grup B, yang kemudian dapat menyebakan
sepsis neonatal dan meningitis. Flora vagina normal juga sering mencakup streptococcus alfa
vaginalis, ureaplasma urealytikum dan kadang-kadang listeria atau spesies mobilunkus. Mukus
servikal mempunyai aktifitas antibakteri dan mengandung lisozim. Pada beberapa perempuan,
introitus vagina mengandung flora yang banyak menyerupai flora di perineum dan area perianal.
Keadaan tersebut dapat menjadi factor predisposisi infeksi saluran kemih rekuren. Organisme
merupakan daerah yang beriklim tropis. Udara panas dan cenderung lembab sering membuat
banyak berkeringat. Dibagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit, seperti didaerah alat
kelamin. kondisi ini menyebabkan mikroorganisme jahat terutama jamur mudah berkembang
Secara umum menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini berlaku bagi
kesehatan organ-organ seksual, termasuk vagina. Berikut adalah cara membersihkan alat kelamin
1. Secara teratur bersihkan bekas keringat yang ada disekitar alat kelamin dengan air bersih,
lebih baik air hangat, dan sabun lembut terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan
buang air kecil. Cara membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah dari arah depan
(vagina) ke belakang (anus). Jangan terbalik karena bakteri yang ada disekitar anus bisa
terbawa ke dalam vagina. Setelah dibersihkan gunakan handuk bersih atau tisu kering
untuk mengeringkannya
2. Hati-hati ketika menggunakan kamar mandi umum, apabila akan menggunkan kloset
duduk maka siramlah terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
3. Tidak perlu sering menggunakan sabun khusus pembersih vagina. Vagina sendiri sudah
menggunakan sabun khusus ini justru akan mematikan bakteri baik dan memicu
kebutuhan artinya ketika mengalami keputihan yang banyak sekali. Dan gunakan
5. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam.
Minimal mengganti pakaian dalam dua kali sehari, untuk menjaga vagina dari
6. Bahan celana dalam yang baik harus menyerap keringat, misalnya katun. Hindari
memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat kulit jadi susah bernafas dan akhirnya
menyebakan daerah kewanitaan menjadi lembab, berkeringat dan mudah menjadi tempat
berkembang biak jamur yang dapat menimbulkan iritasi. Infeksi sering kali terjadi akibat
7. Haid merupakan mekanisme tubuh untuk membuang darah kotor. Waktu haid, sering
ganti pembalut karena pembalut juga menyimpan bakteri kalau lama tidak diganti. Bila
dipermukaan pembalut sudah ada segumpal darah haid meskipun sedikit, sebaiknya
segera mengganti pembalut. Gumpalan darah haid yang ada di permukaan pembalut
menjadi tempat sangat baik untuk perkembangan bakteri dan jamur. Oleh karena itu
gantilah pembalut setiap kali terasa basah atau sekitar tiga jam sekali.
Jangan mencabut-cabut rambut tersebut. Lubang ini bisa menjadi jalan masuk bakteri,
kuman dan jamur, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan iritasi dan penyakit.
Perawatan rambut didaerah kewanitaan cukup dipendekan dengan gunting atau alat cukur
dan busa sabun yang lembut. Rambut di daerah kewanitaan berguna untuk merangsang
pertumbuhan bakteri baik serta menghalangi masuknya benda kecil ke dalam vagina.
2.9 KERANGKA KONSEP
masalah penelitian, dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang diteliti
(Swarjana, 2012). Kerangka konsep dibuat berdasarkan literatur dan teori yang sudah ada.
Tujuan dari kerangka konsep adalah mensintesa atau mengarahkan penelitian, serta panduan
untuk analisis dan intervensi (Sujarweni, 2014). Kerangka konsep penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoadmodjo,
2010). Kerangka konsep pada penelitian ini menjelaskan tentang Pengaruh Pemberian
Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Motivasi Remaja Putri tentang kebersihan
Variabel Independen
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, patokan, duga, atau dalil
sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui
pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat di terima atau
Hipotesis null adalah pernyataan hipotesis yang digunakan untuk kepentingan uji
H0 : Tidak ada Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan pada Remaja Putri terhadap