Anda di halaman 1dari 9

SASBEL 2

1. Keadaan Kenyang

Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian
dicerna dan diserap. Sebagian bahan makanan ini digunakan dalam jalur-jalur yang
menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi segera. Kelebihan konsumsi bahan bakar
yang melebihi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut
disimpan. Selama periode dari permulaan absorpsi sampai absorpsi selesai, kita berada dalam
keadaan kenyang atau keadaan absorptif.

Setelah makan diet tinggi karbohidrat, pankreas akan terangsang untuk mengeluarkan
insulin; dan pelepasan glukagon terhambat.

Karbohidrat
Karbohidrat dalam makanan dicerna menjadi monosakarida oleh enzim pencernaan.
Monosakarida kemudian diserap oleh sel epitel usus dan dilepaskan ke dalam vena porta
hepatika. Sesampainya di hati, sebagian glukosa dioksidasi dalam jalur-jalur yang menghasilkan
ATP untuk memenuhi kebutuhan energi segera sel-sel hati. Sebagian lagi diubah menjadi
glikogen dan triasilgliserol. Simpanan glikogen dalam hati mencapai maksimum sekitar 200-300
gram. Setelah simpanan glikogen mulai penuh, hati mengubah glukosa yang diterimanya
menjadi triasilgliserol. Triasilgliserol dikemas bersama protein, fosfolipid, dan kolesterol dalam
bentuk kompleks lipoprotein yang dikenal sebagai lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL)
yang kemudian disekresikan ke dalam aliran darah. Asam-asam lemak VLDL sebagian
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi sel, tetapi sebagian besar disimpan sebagai
triasilgliserol di jaringan adiposa.

Glukosa dari usus, yang tidak dimetabolisis oleh hati, akan mengalir di dalam
darah menuju ke jaringan perifer, tempat glukosa tersebut mungkin dioksidasi untuk
menghasilkan energi. Glukosa adalah bahan bakar yang dapat digunakan oleh semua jaringan.
Banyak jaringan menyimpan glukosa dalam jumlah kecil dalam bentuk glikogen, terutama otot.
Insulin sangat meningkatkan transpor glukosa ke dua jaringan yang memiliki massa terbesar di
dalam tubuh yaitu jaringan otot dan adiposa. Efek insulin terhadap transpor glukosa ke jaringan
lain rendah.

Metabolisme glukosa di jaringan lain di antaranya:

1. Otak dan jaringan saraf lain sangat bergantung pada glukosa untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Kecuali pada keadaan kelaparan, glukosa adalah satu-satunya bahan bakar
utama yang dibutuhkan sebanyak 150 gram setiap hari.
2. Sel darah merah hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar karena sel ini
tidak memiliki mitokondria. Glukosa mengalami glikolisis di dalam sitoplasma. Hasilnya yaitu
piruvat dapat dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau diubah menjadi laktat kemudian
dibebaskan.
3. Otot rangka yang sedang bekerja dapat menggunakan glukosa dari darah atau dari
simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikolisis atau menjadi CO2
dan H2O. Otot yang sedang bekerja juga menggunakan bahan bakar lain dari darah, misalnya
asam lemak. Setelah makan, glukosa digunakan oleh otot untuk memulihkan simpanan glikogen
yang berkurang selama otot bekerja.
4. Insulin merangsang penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adiposa serta ke dalam sel-sel
otot. Adiposit mengoksidasi glukosa untuk menghasilkan energi, dan sel-sel tersebut juga
menggunakan glukosa sebagai sumber untuk membentuk gugus gliserol pada triasilgliserol yang
mereka simpan.

Protein
Protein dalam makanan dicerna menjadi asam-asam amino, yang kemudian diserap ke
dalam darah. Asam amino mungkin mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi atau
digunakan oleh jaringan untuk biosintesis. Sebagian besar asam amino yang digunakan untuk
biosintesis diubah menjadi protein; sisanya digunakan untuk membentuk bermacam-macam
senyawa bernitrogen, misalnya sebagai neurotransmiter, hormon, hem, serta basa purin dan
pirimidin pada DNA dan RNA.

Lemak
Triasilgliserol adalah lemak utama dalam makanan. Bahan ini dicerna menjadi asam-
asam lemak dan 2-monoasilgliserol, yang disintesis ulang menjadi triasilgliserol di dalam sel
epitel usus, kemudian dikemas dalam kilomikron, dan disekresikan melalui limfe ke dalam
darah. Dalam keadaan kenyang, terbentuk dua jenis lipoprotein, kilomikron dan VLDL. Fungsi
utama kedua lipoprotein ini adalah untuk mengangkut triasilgliserol dalam darah. Saat
lipoprotein masuk ke dalam pembuluh darah di jaringan adiposa, triasilgliserol yang terdapat di
dalamnya diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak masuk ke dalam sel adiposa
dan bergabung dengan sebuah gugus gliserol yang dibentuk dari glukosa darah. Triasilgliserol
yang terbentuk disimpan sebagai butir-butir lemak besar di dalam sel adiposa. Sisa kilomikron
dibersihkan dari darah oleh hati. Sisa VLDL dapat dibersihkan oleh hati, atau membentuk
lipoprotein densitas rendah (LDL)
2. Keadaan Lapar

ensasi rasa lapar disebabkan oleh keinginan akan makanan dan beberapa pengaruh
fisiologilainnya, yang menyebabkan seseorang mencari suplai makanan yang adekuat. Jika
proses pencarianmakanan berhasil, rasa kenyang akan timbul. Timbulnya rasa lapar dan kenyang
diatur dalamhipotalamus. Beberapa pusat saraf di hipotalamus ikut serta dalam pengaturan
asupan makanan.Nukleus lateral hipotalamus berfungsi dalam pusat makan. Pusat makan disini
disini beroperasidengan membangkitkan dorongan motorik untuk mencari makan. Nukleus
ventromedialhipotalamus berperan sebagai pusat kenyang. Pusat ini dipercaya memberikan suatu
sensasikepuasan makanan yang menghambat pusat makan. Nukleus
paraventrikular, dorsomedialis, danarkuata juga berperan dalam pengaturan asupan
makanan.Hipotalamus menerima sinyal saraf dari saluran pencernaan yang memberikan
informasi sensorikmengenai isi lambung, sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah yang
menandakan rasa kenyang,sinyal dari hormon gastrointestinal, sinyal dari hormon yang
dilepaskan dari jaringan lemak, dansinyal dari korteks serebri (penglihatan, penciuman,
dan pengecapan) yang mempengaruhi prilakumakan .Pusat makan dan kenyang di hipotalamus
memiliki kepadatan reseptor yang tinggi untukneurotransmiter dan hormon yang mempengaruhi
prilaku makan. Terdapat dua jenis zat yang dapatmengubah prilaku nafsu makan dan rasa lapar
yaitu, zat oreksigenik yang menstimulasi rasa lapardan zat anoreksigenik yang menghambat rasa
lapar.Menurunkan Nafsu Makan (anoreksigenik) Meningkatkan Nafsu Makan (Oreksigenik)
α–
Melanocyte-
stimulating hormon (α
-MSH)LeptinSerotoninNorepinefrinHormon pelepas-kortikotropinInsulinKolesitokinin
(CCK)Peptida mirip glukagon (GLP)Cocaine-and amphetamine-regulated
transcript(CART)Peptida YY (PYY)Neuropeptida Y (NPY)Agout reelatid protein
(AGRP)Hormon pemekat

melann (MCH)Oreksin A,dan BEndorfinGalaninAsam aminoKortikolGresgelinTerdapat dua
jenis neuron di nukleus arkuatus yang sangat penting dalam pengaturan nafsu makandan
pengeluaran energi yaitu, neuron proopiomelanokortin (POMC) yang memproduksi
α–
Melanocyte-
stimulating hormon (α
-MSH) bersama dengan Cocaine-and amphetamine-regulatedtranscript (CART), dan neuron
yang memproduksi zat oreksigenik neuropeptida Y (NPY) dan Agoutreelatid protein (AGRP).
Aktivasi neuron POMC akan mengurangi asupan makanan dan peningkatanpengeluaran energi.
Sedangkan aktivasi neuron NPY-AGRP akan meningkatkan asupan makanan danmengurangi
pengeluaran energi.
SASBEL 3

Al-Alusi menjelaskan bahwa , menganiaya diri sendiri sebagai perbuatan dosa


amat sesuai dengan fakta. Adzab yang dijatuhkan kepada manusia se-
sungguhnya merupakan balasan terhadap perbuatan dosa manu-sia. Sehingga,
ketika seseorang melakukan perbuatan dosa, haki-katnya dia telah menganiaya
dirinya, yakni menjatuhkan diri-nya sendiri kepada siksa-Nya. Allah subhana wa
ta’ala berfirman:
‫ظلَ ْمنَا ُه ْْم َو َما‬ َ ‫َت فَ َما أَنفُ َس ُه ْْم‬
َ ‫ظلَ ُموْاْ َولَـ ِكن‬ ْْ ‫عونَْ الَّتِي آ ِل َهت ُ ُه ُْم َع ْن ُه ْْم أ َ ْغن‬
ُ ‫ُون ِمن يَ ْد‬
ِْ ‫للاِ د‬ ْ ‫َو َما َربِّكَْ أ َ ْم ُْر َجاء ِّل َّما ش‬
ّْ ‫َيءْ ِمن‬
‫ْر زَ ادُو ُه ْْم‬َْ ‫تَتْ ِبيبْ َغي‬
Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka
sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu
datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali
kebinasaan belaka.(QS. Huud : 101 )

Penyebutan para pelaku dosa sebagai orang yang-orang yang mendzalimi diri
mereka sendiri terdapat dalam beberapa ayat, antara lain firman Allah :
-
‫س ْلنَا َو َما‬
َ ‫سولْ ِمن أ َ ْر‬ ُ ‫لَّ َّر‬
ْ ِ‫ع إ‬ َْ ‫طا‬ َ ُ‫ن ِلي‬ َّ ‫س ُه ْْم‬
ّْ ‫ظلَ ُموْاْ ِإذ أَنَّ ُه ْْم َولَ ْْو‬
ِْ ‫للاِ بِإ ِ ْذ‬ َ ُ‫للاَ فَا ْست َ ْغف َُروْاْ َجآؤُ وكَْ أَنف‬
ّْ ‫ل لَ ُه ُْم َوا ْست َ ْغف ََْر‬
ُْ ‫سو‬
ُ ‫الر‬
َّ
ْ‫للاَ لَ َو َجدُوْا‬
ّْ ‫َّر ِحي ًما ت ََّوابًا‬
Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita'ati dengan
seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya [313]
datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun
memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.( QS. An Nisaa : 64 )
Selain itu ada pula yang menyebutkan sebagai tidak memberikan hak diri sendiri,
seperti berpuasa terus menerus tanpa berbuka, melakukan shalat terus menerus
tanpa tidur padahal tubuhnya sudah tidak kuat lagi, dan yang semisalnya.
Dari pengertian dzalim tersebut diatas,maka mendzalimi diri sendiri berarti
adalah melakukan suatu perbuatan yang diarahkan pada dirinya sendiri namun
perbuatan tersebut bukan pada tempatnya dilakukan. Kedzalimin terhadap diri
merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang kejam bahkan bengis, keji dan
hina yang menyebab timbulnya kesengsaraan pada diri sendiri. Namun dzalim
itu sendiri sebenarnya mempunyai arti kandungan yang luas, tetapi intinya
adalah bahwa perbuatan dzalim itu adalah termasuk semua perbuatan yang
dilarang oleh syari’at sehingga ia merupakan perbuatan dosa.
Dalam Al-Qur’an ada pula ayat yang menggambarkan tentang perbuatan dzalim
pada diri sendiri yaitu orang yang mempunyai sifat angkuh sebagaimana firman
Allah
َ ‫ل ِلّ َن ْف ِس ِْه‬
َْ ‫ظا ِلمْ َوه َُْو َجنَّت َ ْهُ َودَ َخ‬
‫ل‬ َْ ‫ظنْ َما قَا‬ ُ َ ‫أَبَدًا َه ِذِْه تَبِي ْدَ أَن أ‬
Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri [882]; ia
berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, ( QS. Al Kahfi:
35 )
Keterangan :
[882] yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.

Termasuk kedalam makna dzalim yaitu orang-orang yang setelah diberikan


kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang
paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan
permusuhan. Sebagaimana firman Allah ta’ala :

ْ‫ل ت ُ َجا ِدلُوا َو َل‬ ِْ ‫ل ْال ِكت َا‬


َْ ‫ب أ َ ْه‬ ْ َّ ‫ِي ِبالَّ ِتي ِإ‬ َ ْ‫ل أَح‬
َْ ‫سنُْ ه‬ ْ َّ ‫ظلَ ُموا َّالذِينَْ ِإ‬
َ ‫ل ِبالَّذِي آ َمنَّا َوقُولُوا ِم ْن ُه ْْم‬ ِ ُ ‫ل ِإ َل ْينَا أ‬
َْ ‫نز‬ ِ ُ ‫َو ِإلَ ُهنَا ِإلَ ْي ُك ْْم َوأ‬
َْ ‫نز‬
‫احدْ َو ِإلَ ُه ُك ْْم‬
ِ ‫ُم ْس ِل ُمونَْ لَ ْهُ َونَحْ نُْ َو‬
Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka [1155], dan
katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu;
dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (QS. Al’Ankabut: 46 )
Keterangan :
[1155] Yang dimaksud dengan "orang-orang yang zalim" ialah: orang-orang yang
setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan
dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan
tetap menyatakan permusuhan.

Selain Al-Qur’an yang membicarakan tentang perbuatan dzalim pada diri sendiri,
beberapa hadits juga menyinggung tentang perbuatan dzalim pada diri sendiri
sebagaimana sabda rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam:
‫ داوود أبي سنن‬١٣٠٠: ‫سدَّدْ َحدَّثَنَا‬ َ ‫ن َع َوانَ ْةَ أَبُو َحدَّثَنَا ُم‬ ْْ ‫عثْ َمانَْ َع‬ ُ ‫ْن‬ ِْ ‫يرةِْ ب‬َ ‫ي ِ ْال ُم ِغ‬
ّْ ‫ن الثَّقَ ِف‬ ْْ ‫ي ِ َع‬ ِْ ‫ي ِ َر ِبي َع ْةَ ب‬
ّْ ‫ْن َع ِل‬ َ َ ‫ن ْاْل‬
ّْ ‫س ِد‬ ْْ ‫َع‬
‫ْن أ َ ْس َما َْء‬ ِْ ‫ي ِ ْال َحك َِْم ب‬ّْ ‫ل ْالفَزَ ِار‬ َْ ‫س ِم ْعتُْ قَا‬ َ ‫ي َع ِليًّا‬ َْ ‫ض‬ ِ ‫للاُ َر‬ َّْ ُ‫ل َع ْن ْه‬ ُْ ‫ل ُك ْنتُْ َيقُو‬ ْ ً ‫س ِم ْعتُْ ِإذَا َر ُج‬ َ ‫ن‬ ْْ ‫ل ِم‬ ِْ ‫سو‬ َّْ ‫صلَّى‬
ُ ‫للاِ َر‬ َ ُ‫للا‬ َّْ
‫س َّل َْم َعلَ ْي ِْه‬ َ ‫للاُ َنفَ َعنِي َحدِيثًا َو‬ َّْ ُ‫ن شَا َْء ِب َما ِم ْن ْه‬ ْْ َ ‫ن أ َ َحدْ َحدَّثَنِي َو ِإذَا َي ْنفَ َعنِي أ‬ ْْ ‫ص َحا ِب ِْه ِم‬ ْ َ ‫ف فَإِذَا ا ْستَحْ َل ْفت ُ ْهُ أ‬ َْ َ‫صدَّ ْقت ُ ْهُ ِلي َحل‬ َ
َْ ‫صدَقَْ َب ْكرْ أَبُو َو َحدَّثَنِي قَا‬
‫ل‬ َ َ ‫و‬ ‫ُو‬ ‫ب‬َ ‫أ‬ ‫ر‬
ْ ‫ك‬ْ ‫ب‬ ْ
‫ي‬
َ َ ِ َ ‫ض‬ ‫ر‬ ُ َّْ
‫للا‬ ُ ْ
‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ ُ ْ
‫ه‬ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬ ْ
‫ل‬َ ‫ا‬ َ ‫ق‬
ُْ‫س ِم ْعت‬ َ ْ
‫ل‬َ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬
ُ َ ِ َّْ
‫للا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬َ ُ َّْ
‫للا‬ ْ
‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ
‫ل‬ ‫ع‬
َ َ َ َْ
‫م‬ َّ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ْ
‫ل‬ُ ‫و‬ ُ ‫ق‬‫ي‬
َ َ ‫ا‬ ‫م‬ ْ
‫ن‬ ْ ‫م‬ ِ ْ‫ب َعبْد‬ ُْ ِ‫ور َفيُحْ سِنُْ ذَ ْنبًا يُ ْذن‬ َْ ‫ص ِلّي َيقُو ُْم ث ُ َّْم الط ُه‬ َ ُ‫ْن فَي‬ ِْ ‫َي ْست َ ْغ ِف ُْر ث ُ َّْم َر ْك َعتَي‬
َّْ ‫ل‬
َ‫للا‬ َّْ ُ‫ْاْل َي ْةَ َه ِذِْه قَ َرْأ َ ث ُ َّْم لَ ْه‬
ْ َّ ‫للاُ َغف ََْر ِإ‬
{ َْ‫ش ْةً فَ َعلُوا ِإذَا َو َّالذِين‬ َ ‫اح‬ ِ َ‫ظلَ ُموا أ َ ْْو ف‬ َ ‫س ُه ْْم‬ َ ُ‫للاَ ذَك َُروا أ َ ْنف‬ َّْ }
‫آخ ِْر ِإلَى‬ ِ ‫ْاْل َي ِْة‬
Sunan Abu Daud 1300: Telah menceritakan kepada Kami Musaddad telah
menceritakan kepada Kami Abu 'Awanah dari Utsman bin Al Mughirah Ats
Tsaqafi dari Ali bin Rabi'ah Al Asadi dari Asma` bin Al Hakam Al Fazari, ia
berkata; aku mendengar Ali radliallahu 'anhu berkata; aku adalah seorang laki-
laki yang apabila mendengar dari Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam
sebuah hadits maka Allah memberiku manfaat dari haditsnya sesuai dengan
kehendakNya. Dan apabila ada seseorang diantara para sahabatnya
menceritakan kepadaku maka aku memintanya agar bersumpah, apabila ia
bersumpah maka aku membenarkannya. Ali berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr dan Abu Bakr radliallahu 'anhu telah benar bahwa ia
berkata; aku mendengar Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik,
kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka'at kemudian meminta
ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya." Kemudian beliau
membaca ayat ini: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui."

Beberapa Dalil Mengenai Perbuatan Menganiaya (Dzalim ) Terhadap Diri Sendiri

Perbuatan dzalim terhadap diri sendiri disebutkan dalam beberapa ayat Al-
Qur’an yang merupakan dalil bahwa perbuatan dzalim pada diri sendiri dilarang
oleh Allah. Di dalam Al-Qur’an disebutkan ada 13 ayat yang menyinggung
tentang perbuatan menganiaya ( dzalim ) terhadap diri sendiri, antara lain
dikutipkan beberapa ayat sebagai berikut :

Firman Allah subhanahu wa ta’ala :


1. Surah Al Baqarah (2) ayat : 54
‫ل َو ِإ ْْذ‬َْ ‫سى قَا‬ َ ُ‫ارئِ ُك ْْم ِإلَى فَتُوبُوْاْ ْالعِجْ لَْ ِبا ِت ّخَا ِذ ُك ُْم أَنف‬
َ ‫س ُك ْْم‬
َ ‫ظلَ ْمت ُ ْْم ِإنَّ ُك ْْم قَ ْو ِْم يَا ِلقَ ْو ِم ِْه ُمو‬ ِ َ‫ِعن ْدَ لَّ ُك ْْم َخيْرْ ذَ ِل ُك ْْم أَنفُ َس ُك ْْم فَا ْقتُلُوْاْ ب‬
‫ارئِ ُك ْْم‬ َْ ‫اب ه َُْو ِإنَّ ْهُ َع َل ْي ُك ْْم َفت‬
ِ َ‫َاب ب‬ ُْ ‫الر ِحي ُْم الت َّ َّو‬
َّ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah
menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang
menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu [49]. Hal itu adalah lebih baik bagimu
pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Keterangan penjelasan :
[49] "Membunuh dirimu" ada yang mengartikan: orang-orang yang tidak
menyembah anak lembu itu membunuh orang yang menyembahnya. Adapula
yang mengartikan: orang yang menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-
membunuh, dan apa pula yang mengartikan: mereka disuruh membunuh diri
mereka masing-masing untuk bertaubat.
2. Surah Al Baqarah ( 2 ) ayat 57 :

‫ظلَّ ْلنَا‬ َْ ‫ن َع َل ْي ُك ُْم َوأَنزَ ْلنَا ْالغَ َم‬


َ ‫ام َعلَ ْي ُك ُْم َو‬ َّْ ‫ت ِمن ُكلُوْاْ َوالس َّْل َوى ْال َم‬ َ ‫ظلَ ُمونَا َو َما َرزَ ْقنَا ُك ْْم َما‬
ِْ ‫ط ِيّ َبا‬ َ ‫س ُه ْْم كَانُوْاْ َولَـ ِكن‬ َ ُ‫ظ ِل ُمون أَنف‬ْ ‫َي‬
Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna"
dan "salwa" [53]. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
________________________________________
Keterangan penjelesan :
[53] Salah satu ni'mat Tuhan kepada mereka ialah: mereka selalu dinaungi awan
di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. Manna ialah: makanan
manis sebagai madu. Salwa ialah: burung sebangsa puyuh.
3.Surah Al Imran ayat 117 :
ُْ َ ‫ل الد ْن َيا ْال َح َياِْة هِـ ِذِْه فِي يُن ِفقُونَْ َما َمث‬
‫ل‬ ِْ َ ‫صرْ فِي َها ِريحْ َك َمث‬ ِ ‫ت‬ َ َ‫ث أ‬
ْْ ‫صا َب‬ َْ ‫ظلَ ُموْاْ قَ ْومْ َح ْر‬ َ ُ‫ظلَ َم ُه ُْم َو َما فَأ َ ْهلَ َكتْ ْهُ أَنف‬
َ ‫س ُه ْْم‬ َ ُ‫للا‬
ّْ ‫ن‬ْْ ‫َولَـ ِك‬
‫س ُه ْْم‬َ ُ‫ظ ِل ُمونَْ أَنف‬ ْ ‫َي‬
Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini,
adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin,
yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu
merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri.

3.Surah An Nisaa ayat 97 :


َّْ ‫ظا ِل ِمي ْال َمآلئِ َك ْةُ ت ََوفَّا ُه ُْم َّالذِينَْ ِإ‬
‫ن‬ َ ‫يم قَالُوْاْ أ َ ْنفُ ِس ِه ْْم‬
َْ ِ‫ض َع ِفينَْ ُك َّنا قَالُوْاْ ُكنت ُ ْْم ف‬ ْ ِ ‫ن أَلَ ْْم قَ ْال َوْاْ اْل َ ْر‬
ْ َ ‫ض فِي ُم ْست‬ ُْ ‫للاِ أ َ ْر‬
ْْ ‫ض ت َ ُك‬ ّْ
ً‫اج ُروْاْ َوا ِس َع ْة‬ ُ ْ
ِ ‫اءت َج َه َّن ُْم َمأ َوا ُه ْْم فَأ ْو َلـئِكَْ فِي َها فَت ُ َه‬
ْْ ‫س‬ َ ‫يرا َو‬ ً ‫ص‬ ِ ‫َم‬
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan
menganiaya diri sendiri [342], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam
keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang
yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah
itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu
tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,

4. Surah An Nisaa ayat 110 :


ْْ ‫سو ًءا َي ْع َم‬
‫ل َو َمن‬ ْ ‫س ْهُ َي‬
ُ ‫ظ ِل ْْم أ َ ْْو‬ َ ‫للاَ َي ْست َ ْغ ِف ِْر ث ُ َّْم َن ْف‬
ّْ ‫للاَ َي ِج ِْد‬ ً ُ‫َّر ِحي ًما َغف‬
ّْ ‫ورا‬
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

5. Surah At Taubah ayat 70 :


‫ِيم َوقَ ْو ِْم َوث َ ُمو ْدَ َو َعادْ نُوحْ قَ ْو ِْم قَ ْب ِل ِه ْْم ِمن الَّذِينَْ َنبَْأ ُ يَأْتِ ِه ْْم أَلَ ْْم‬
َْ ‫ب ِإب َْراه‬ ِْ ‫سلُ ُهم أَتَتْ ُه ْْم َو ْال ُمؤْ ت َ ِفكَا‬
ْ َ‫ت َم ْديَنَْ ِوأ‬
ِْ ‫ص َحا‬ ِْ ‫فَ َما ِب ْال َب ِيّنَا‬
ُ ‫ت ُر‬
َْ‫للاُ كَان‬ ّْ ‫ظ ِل َم ُه ْْم‬ ْ ‫س ُه ْْم كَانُوْاْ َو َلـ ِكن ِل َي‬ ْ ‫َي‬
َ ُ‫ظ ِل ُمونَْ أَنف‬
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang
sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk
Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? [649]. Telah datang kepada
mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah
tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka sendiri.

6. Surah Huud ayat : 101 :


‫ظلَ ْمنَا ُه ْْم َو َما‬ َ ‫َت فَ َما أَنفُ َس ُه ْْم‬
َ ‫ظلَ ُموْاْ َولَـ ِكن‬ ْْ ‫عونَْ الَّتِي آ ِل َهت ُ ُه ُْم َع ْن ُه ْْم أ َ ْغن‬
ُ ‫ُون ِمن َي ْد‬
ِْ ‫للاِ د‬ ْ ‫َو َما َر ِبّكَْ أ َ ْم ُْر َجاء ِّل َّما ش‬
ّْ ‫َيءْ ِمن‬
‫ْر زَ ادُو ُه ْْم‬َْ ‫تَتْ ِبيبْ َغي‬
Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka
sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu
datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali
kebinasaan belaka.

Selain banyaknya ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang menganiaya (


mendzalimi ) diri sendiri, hadits dari Rasulullah juga membicarakannya, antara
lain sebagai berikut :

1. Hadits riwayata Abu Daud :


‫ داوود أبي سنن‬١٣٠٠: ‫سدَّدْ َحدَّْثَنَا‬ َ ‫ن َع َوانَ ْةَ أَبُو َحدَّثَنَا ُم‬ ْْ ‫عثْ َمانَْ َع‬ ُ ‫ْن‬ ِْ ‫يرةِْ ب‬َ ‫ي ِ ْال ُم ِغ‬
ّْ ‫ن الثَّقَ ِف‬ ْْ ‫ي ِ َع‬ ِْ ‫ي ِ َر ِبي َع ْةَ ب‬
ّْ ‫ْن َع ِل‬ َ َ ‫ن ْاْل‬
ّْ ‫س ِد‬ ْْ ‫َع‬
‫ْن أ َ ْس َما َْء‬ ِْ ‫ي ِ ْال َحك َِْم ب‬ّْ ‫ل ْالفَزَ ِار‬ َْ ‫س ِم ْعتُْ قَا‬ َ ‫ي َع ِليًّا‬ َْ ‫ض‬ ِ ‫للاُ َر‬ َّْ ُ‫ل َع ْن ْه‬ ُْ ‫ل ُك ْنتُْ َيقُو‬ ْ ً ‫س ِم ْعتُْ ِإذَا َر ُج‬ َ ‫ن‬ ْْ ‫ل ِم‬ ِْ ‫سو‬ َّْ ‫صلَّى‬
ُ ‫للاِ َر‬ َ ُ‫للا‬ َّْ
‫س َّل َْم َعلَ ْي ِْه‬ َ ‫للاُ َنفَ َعنِي َحدِيثًا َو‬ َّْ ُ‫ن شَا َْء ِب َما ِم ْن ْه‬ ْْ َ ‫ن أ َ َحدْ َحدَّثَنِي َو ِإذَا َي ْنفَ َعنِي أ‬ ْْ ‫ص َحا ِب ِْه ِم‬ ْ َ ‫ف فَإِذَا ا ْستَحْ َل ْفت ُ ْهُ أ‬ َْ َ‫صدَّ ْقت ُ ْهُ ِلي َحل‬ َ
َْ ‫صدَقَْ َب ْكرْ أَبُو َو َحدَّثَنِي قَا‬
‫ل‬ َ َ ‫و‬ ‫ُو‬ ‫ب‬َ ‫أ‬ ‫ر‬
ْ ‫ك‬ْ ‫ب‬ ْ
‫ي‬ ‫ض‬
َ َ ِ َ ُ ‫ر‬ َّْ
‫للا‬ ُ ْ
‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ ُ ْ
‫ه‬ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬ ْ
‫ل‬َ ‫ا‬ َ ‫ق‬
ُْ‫س ِم ْعت‬ ْ
‫ل‬
َ َ ُ َ ِ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ َّْ
‫للا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬ َّْ
‫للا‬
َ ُ ِ َ َ َ َ ْ
‫ه‬ ‫ي‬
ْ َ
‫ل‬ ‫ع‬ ْ
‫م‬ َّ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ْ
‫ل‬ُ ‫و‬ ُ ‫ق‬‫ي‬ ْ
َ َ ِ ْ‫ب َعبْد‬
‫ا‬ ‫م‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ُْ ‫ور َفيُحْ سِنُْ ذَ ْنبًا ُي ْذ ِن‬ َْ ‫ص ِلّي َيقُو ُْم ث ُ َّْم الط ُه‬ َ ‫ْن فَ ُي‬ ِْ ‫َي ْست َ ْغ ِف ُْر ث ُ َّْم َر ْك َعتَي‬
َّْ ‫ل‬
َ‫للا‬ َّْ ُ‫ْاْل َي ْةَ َه ِذِْه قَ َرْأ َ ث ُ َّْم لَ ْه‬
ْ َّ ‫للاُ َغف ََْر ِإ‬
{ َْ‫ش ْةً فَ َعلُوا ِإذَا َو َّالذِين‬ َ ‫اح‬ ِ َ‫ظلَ ُموا أ َ ْْو ف‬ َ ‫س ُه ْْم‬ َ ُ‫للاَ ذَك َُروا أ َ ْنف‬ َّْ }
‫آخ ِْر ِإلَى‬ ِ ‫ْاْل َي ِْة‬
Sunan Abu Daud 1300: Telah menceritakan kepada Kami Musaddad telah
menceritakan kepada Kami Abu 'Awanah dari Utsman bin Al Mughirah Ats
Tsaqafi dari Ali bin Rabi'ah Al Asadi dari Asma` bin Al Hakam Al Fazari, ia
berkata; aku mendengar Ali radliallahu 'anhu berkata; aku adalah seorang laki-
laki yang apabila mendengar dari Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam
sebuah hadits maka Allah memberiku manfaat dari haditsnya sesuai dengan
kehendakNya. Dan apabila ada seseorang diantara para sahabatnya
menceritakan kepadaku maka aku memintanya agar bersumpah, apabila ia
bersumpah maka aku membenarkannya. Ali berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr dan Abu Bakr radliallahu 'anhu telah benar bahwa ia
berkata; aku mendengar Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik,
kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka'at kemudian meminta
ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya." Kemudian beliau
membaca ayat ini: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui

Anda mungkin juga menyukai