PROGRAM
PENGEMBANGAN
BUDIDAYA PERIKANAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN SARANA &
PRASARANA PRODUKSI PERIKANAN
BUDIDAYA (DAU)
SPESIFIKASI TEKNIS
TAHUN ANGGARAN 2017
SPESIFIKASI TEKNIS
I. PASAL 01 : LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Nama Kegiatan adalah : Pemgembangan Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan
Budidaya (DAU)
1.2. Nama Pekerjaan
Nama Pekerjaan adalah :
Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan Budidaya (DAU)
1. Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Kegt. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Perikanan Produksi Perikanan Budidaya (DAU)
2. Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan (DAU dan DAK Perikanan)
3. Pembangunan Keramba Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan Jl.
Pangeran Kuning Kec. Sintang
4. Pengadaan Benih Ikan Nila Kec. Sintang
5. Pengadaan Benih Ikan Kec. Sintang
6. Pembangunan Keramba Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan
(Kec. Sintang)
7. Pengdaan Benih Ikan (Untuk Restocking Ikan Jelawat) (Danau Mensiku,
Padong, Semetung, Jemut, Tebing Raya)
8. Pembangunan Keramba Jaring Apung (KJA), Pengadaan Benih dan Pakan
Ikan (Kec. Sintang)
9. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Manter Kec. Sungai Tebelian
10. Pengadaan Benih Ikan (Desa Merarai I dan Desa Solam Raya) Kec. Sei
Tebelian
11. Pengadaan Benih Ikan Kec. Sei Tebelian
12. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Riam Kijang Kec. Sungai Tebelian
13. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Sejawak, Dsn Sungai Mali Kec. Ket.
Hulu
14. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Idai Kec. Ket. Hulu
15. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Sebetung Paluk, Dsn Sepan
Peturau Kec. Ket. Hulu
16. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Sebuluh Kec. Ket. Hulu
17. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Sejawak Kec. Ket. Hulu
18. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat Desa Riam Sejawak Kec. Ket. Hulu
19. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Ghut Jaya, Dsn Sungai Sambau)
Kec. Ket. Tengah
20. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Mungguk Lawang, Dsn Betung)
Kec. Ket. Tengah
21. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Kampung Baru, Luncuran) Kec.
Ket. Tengah
22. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Mungguk Lawak, Lun) Kec. Ket.
Tengah
23. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Kelapan, Dsn Lubuk Kedang) Kec.
Ket. Tengah
24. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Kelapan, Dsn Tanjung Lesung)
Kec. Ket. Tengah
25. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Semajau Mekar) Kec. Ket. Hilir
26. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sungai Mali) Kec. Ket. Hilir
27. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Baung Sengatap) Kec. Ket. Hilir
28. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Semajau) Kec. Ket. Hilir
29. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Bukit Sidin Permai) Kec. Ket. Hilir
30. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Merkak Luncuran) Kec. Ket. Hilir
31. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Mangat Baru) Kec. Dedai
32. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Umin Jaya, Dsn Umin) Kec. Dedai
33. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Umin Jaya) Kec. Dedai
34. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Umin) Kec. Dedai
35. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Mangat, Dsn Mangat) Kec. Dedai
36. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Sengkubang) Kec. Sepauk
37. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Buluh Kuning) Kec. Sepauk
38. Pengadaan Benih Ikan (Desa Sinar Pekayau dan Desa Badayan) Kec.
Sepauk
39. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Kupan Jaya, Dsn Jengkuat) Kec. Tempunak
40. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Merpak) Kec. Kelam Permai
41. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Gemba Raya, Dsn Ransi Panjang) Kec. Kelam Permai
42. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sungai Lais) Kec. Kelam Permai
43. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Pelimping A) Kec. Kelam Permai
44. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sepan Lebang, Dsn Beririk) Kec.
Kelam Permai
45. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sungai Maram A) Kec. Kelam
Permai
46. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sungai Maram) Kec. Kelam
Permai
47. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Gemba Raya, Dsn Ransi Pendek)
Kec. Kelam Permai
48. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Gemba Raya) Kec. Kelam Permai
49. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Pelimping) Kec. Kelam Permai
50. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Landau Kodam, Dsn Endap) Kec.
Kelam Permai
51. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Gemba Raya, Dsn Lanjing Tuai)
Kec. Kelam Permai
52. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat (Desa Sungai Maram) Kec. Kelam
Permai
53. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Sungai Penga) Kec. Kayan Hilir
54. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Monbai Gerunik, Dsn Ubai) Kec. Kayan Hilir
55. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Tanjung Keliling) Kec. Kayan Hilir
56. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Kerapa Sepan) Kec. Kayan Hilir
57. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Ipoh Imang) Kec. Kayan Hilir
58. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Nyangkom) Kec. Kayan Hilir
59. Pembangunan Kolam Ikan Rakyat, Pengadaan Benih dan Pakan Ikan (Desa
Tanah Goneh) Kec. Kayan Hulu
60. Pengadaan Benih Ikan Untuk Stimulan di 6 Kecamatan (Sintang, Binjai
Hulu, Kelam.P, S. Tebelian, Tempunak, Dedai)
61. Pengadaan Benih Ikan Restocking Danau Parit Emas (Desa Baning Kota)
Kec. Sintang
62. Pengadaan Benih Ikan 3 Kecamatan (Kec. Sintang, Dedai, Kelam Permai)
63. Pengadaan Pakan Ikan 3 Kecamatan (Kec. Sintang, Dedai, Kelam Permai)
64. Belanja Modal Pengadaan Binatang Ikan (Calon Induk/Calon Induk Unggul
Ikan BBI Kebong)
65. Belanja Modal Pengadaan Binatang Ikan (Pellet/Pakan Ikan BBI Kebong)
Pengembangan BBI Lokal (DAU)
1. Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat (Benih Ikan Nila
dan Lele)
2. Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat (Pengadaan
Pellet/Pakan Ikan)
Split Pasir
Ayakan % Lewat Ayakan Ayakan
% Lewat Ayakan
(mm) (Berat) (mm)
30 100 10 100
25 90 - 100 5 90 - 100
15 25 - 60 2.5 80 - 100
5 0 - 10 1.2 50 - 90
2.5 0-5 0.6 25 - 60
0.3 10 - 30
0.15 10
18.3.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam dan kotoran
lain dalam jumlah yang cukup besar. Sebaiknya dipakai air yang dapat
diminum.
18.4. Pekerjaan Penulangan Baja
18.4.1. Besi baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 menurut
persyaratan PBI 1971 atau Japaneese Standart Class SR-24 ataupun
British Standart, NI 785-1938.
18.4.2. Ukuran besi beton sesuai yang tersebut dalam gambar, bila terjadi
pergantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan
tertulis dari Konsultan Perencana.
18.4.3. Besi beton yang digunakan harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat,
serpihan, kulit giling serta bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat
terhadap beton.
18.4.4. Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh
seng, tidak kaku maupun getas.
18.4.5. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak
boleh disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang lama.
18.4.6. Penulangan harus disetel dengan cermat sesuai dengan gambar dan
diikat dengan kawat atau jepitan yang sesuai dengan persilangan dan
harus ditunjang dengan penumpu beton atau logam dan penggantung
logam. Jepitan atau penunggu logam tidak boleh ditekan menempel pada
bekisting. Kawat beton harus dibengkokkan ke arah dalam bekisting,
sehingga diperoleh beton tahu yang telah ditentukan.
18.4.7. Penulangan harus dipasang dengan celah untuk beton tahu sebagai
berikut :
1. Beton yang dicor pada tanah 8 cm
2. Semua bidang yang terkena air tanah 5 cm
3. Plat lantai, balok, kolom yang terkena tanah atau air 4 cm.
18.4.8. Penulangan baja tersebut harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas
terlebih dahulu sebelum di cor. Konsultan Pengawas harus diberitahu
apabila pemasangan penulangan baja sudah siap untuk diperiksa.
18.5. Pekerjaan Bekisting
18.5.1. Bekisting berupa suatu konstruksi yang didalamnya beton akan dicor.
Bekisting harus dibuat dari kayu atau bahan lain yang digunakan untuk
mencetak beton sehingga sesudah beton itu mengeras, beton akan sesuai
dengan ukuran – ukuran dan posisi seperti yang ditunjukkan pada
Gambar Rencana.
18.5.2. Bekisting untuk permukaan beton tanpa dirawat halus harus terdiri dari
hal – hal sebagai berikut :
1. Kayu bermutu baik, siap sesuai dengan keadaan untuk pelaksanaan
dan penyipanan seperti yang disebutkan dalam PKKI, sehubungan
dilaksanakan dengan lidah dan lubang dan diselesaikan halus
permukaan dalam.
2. Baja, dengan sambungan paku keling atau baut dibuat dengan kepala
tenggelam, halus rata dan kedap air.
3. Polywood dengan ukuran yang sesuai dan jarak ikatan perkuatan
sesuai dengan instruksi Direksi Teknik.
4. Kayu kasar dapat digunakan untuk permukaan yang tidak akan di-
expose pada konstruksi yang selesai.
18.5.3. Pelaksanaan :
1. Perencanaan
a. Semua bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi –
instruksi yang diberikan oleh Direksi Teknik. Gambar Rencana
yang terinci yang menunjukkan bentuk Bekisting harus disetujui
oleh Direksi Teknik.
b. Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa
pembongkaran Bekisting Beton tidak akan merusak beton atau
perancah. Bekisting beton harus cukup kuat untuk menahan
getaran yang disebabkan oleh alat getar. Penurunan antar dua
peletakan tidak boleh melebihi satu pertiga ratus (1 / 100)
bentang, atau bagaimanapun juga penurunan tidak boleh lebih
dari 3 mm.
2. Pemasangan Bekisting
a. Permukaan bagian dalam Bekisting harus diberi lapis minyak,
atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi Teknik sedemikian
sehingga permukaan Bekisting dapat dilepaskan dengan mudah
apabila beton telah mengeras. Material harus dari suatu type
yang tidak mempengaruhi mutu beton dan tidak menyebabkan
noda warna pada permukaan beton dikemudian hari.
b. Minyak Bekisting harus dilapisi sebelum pemasangan tulangan
untuk menjamin agar minyak tersebut tidak melekat pada
permukaan baja tulangan dan mengurangi ikatan antara baja dan
beton. Penggunaan kawat pengikat besi atau baja yang akan
tinggal tertanam pada beton harus disetujui oleh Direksi Teknik.
c. Bekisting untuk dinding vertikal/bagian konstruksi yang tipis yang
selama operasi pengecoran akan menyebabkan adukan tersebut
jatuh lebih tinggi dari satu setengah meter harus dilaksanakan
sesuai dengan salah satu dari metode – metode berikut :
Salah satu dari sisi Bekisting harus dibuka dari bawah ke
atas yang akan ditutup berturut-turut mengikuti
kemajuan pengecoran dengan cara sedemikian sehingga
tinggi adukan beton yang jatuh selama pengecoran tidak
boleh melebihi dari 1.50 m.
Bekisting harus terdiri dari bagian – bagian yang dapat
dibuka, ukurannya tidak lebih tinggi dari 1.50 m dan tidak
lebih dari 2 m.
Semua Bekisting harus tertutup rapat dan beton dituang
melalui sebuah pipa/corong, dengan ujung dipegang
dekat dengan permukaan beton segar yang dituang.
Pipa/corong tersebut harus selalu dijaga agar penuh
dengan beton selama bekerja.
d. Segera sebelum pengerjaan pengecoran, Bekisting harus
dibersihkan dari semua kotoran/material lepas, serbuk gergaji,
debu dan lain – lain. Kerusakan – kerusakan seperti penurunan,
deformasi dan lain – lain harus diperbaiki segera. Apabila selama
pekerjaan pengecoran, ternyata diamati ada perubahan bentuk
Bekisting, beton pada tempat yang bersangkutan harus dibuang
dulu dan Bekisting diperkuat sesuai dengan instruksi Direksi
Teknis.
3. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran
atau kerusakan pada beton. Pembongkaran Bekisting dapat dilakukan
setelah umur beton telah mencapai umur yang disyaratkan sesuai
dengan mutu beton rencana (dibuktikan dengan pengujian beton
pada umur tertentu) dan dengan persetujuan Konsultan Pengawas
secara tertulis, atau dengan pedoman sebagai berikut :
1 2 3 4
1 1 pc : 2 ps : 3 kr 1 a. Sloof Disesuaikan dengan
(1 zak pc : 0.064 m3 ps b. Kolom gambar
: 0.96 m3 kr)
c. Ring Balok
d. Plat Lantai
1 pc : 3 ps : 5 kr 2 a. Lantai Kerja
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menegaskan perbandingan campuran dan
material yang diusulkan dengan membuat dan melakukan
pengujian campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi
Teknik menggunakan tipe alat dan peralatan yang sama seperti
yang akan digunakan untuk pekerjaan. Percobaan campuran
dianggap dapat diterima asalkan hasil test memuaskan dan
memenuhi semua persyaratan – persyaratan proporsi campuran
yang ditetapkan.
18.6.3. Pengadukan Beton
1. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk
(beton molen). Kontraktor harus emnyediakan peralatan dan
perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan
dan mengawasi dari masing – masing bahan pembentuk beton.
Perlengkapan – perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya harus
mendapat persetujuan dari direksi lapangan.
2. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton tersebut
benar – benar homogeny hingga menghasilkan adukan susunan
kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton harus seragam
dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan Pengadukan
yang berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki, tidak
dibenarkan.
3. Pengangkutan adukan beton diolakukan dengan gerobak dorong atau
alat bantu lainnya ke tempat pengecoran harus diatur sedemikian
rupa, sehingga waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan
cermat sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak
lebih dari 1 jam dan tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang
menyolok antara beton yang sudah dicor dengan yang akan dicor.
18.6.4. Pengendalian Mutu Beton
Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus memenuhi
persyaratan kekuatan dan persyaratan tekanan dan persyaratan Slump
(pengujian-turun abrams) yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Pengujian Slump Beton
Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump (slump test)
harus sesuai dengan spesifikasi PBI 1971 dan Bina Marga PC 0101-76.
Beton yang tidak memenuhi persyaratan “slump tidak boleh
digunakan dalam pekerjaan, kecuali Direksi Teknik dalam beberapa
hal menyetujui pemakaiannya secara terbatas beton semacam itu
dalam jumlah yang kecil pada bagian – bagian dengan tegangan
rendah pekerjaan – pekerjaan tertentu. Kemampuan untukmdapat
dikerjakan dan susunan campuran tersebut harus sedemikian
sehingga dapat dicorkan pada tempat pekerjaan tanpa ada formasi
ruang atau celah – celah yang kosong/berongga atau kosong udara
atau gelembung air, dan sedemikian sehingga pada pembongkaran
acuan dihasilkan suatu permukaan yang halus, seragam, dan padat.
2. Kuat Tekan Beton
Rangka kayu kelas II yang sumber material dan ukurannya telah diperiksa
direksi/pengawas.
Demikian persyaratan Teknis/Bestek pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Disetujui Oleh,