Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KASUS FIRST TRAVEL

Disusun oleh :
1. Rollis Ayu Ditasari
2. Ibu Sunarmi
3. Kholifah

BAB I
PENDAHULUAN

Zaman globalisasi yang semakin maju mendorong perusahaan meningkatkan bisnisnya


guna untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kegiatan bisnis yang dilakukan bukan
hanya memikirkan profit semaksimal mungkin, tetapi perlu adanya perilaku etis dalam bisnis
yang dilakukan. etika dalam berbisnis bukanlah sesuatu yang menghambat suatu perusahaan
untuk berenovasi dan berkompetisi oleh para pesaingnya. Melainkan agar suatu perusahaan
dipandang oleh masyarakat mempunyai perilaku etis dan bermoral. Berbisnis juga harus
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Untuk itu, etika dalam berbisnis harus dilaksanaan demi
terciptanya bisnis yang sehat tanpa harus mengotori lingkungan sekitar. Perilaku yang baik,
juga dalam kontek bisnis merupakan merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.

Peluang-peluang yang diberikan pemerintah pada masa orde baru telah memberi
kesempatan pada usaha-usaha tertentu untuk melakukan penguasaan pangsa pasar secara tidak
wajar. Keadaan tersebut didukung oleh orientasi bisnis yang tidak hanya pada produk dan
kosumen tetapi lebih menekankan pada persaingan sehingga etika bisnis tidak lagi diperhatikan
dan akhirnya telah menjadi praktek monopoli, persengkongkolan dan sebagainya.

Akhir-akhir ini pelanggaran etika bisnis dan persaingan tidak sehat dalam upaya
penguasaan pangsa pasar terasa semakin memberatkan para pengusaha menengah kebawah
yang kurang memiliki kemampuan bersaing karena perusahaan besar telah mulai merambah
untuk menguasai bisnis dari hulu ke hilir. Perlu adanya sanksi yang tegas mengenai larangan
prakti monopoli dan usaha yang tidak sehat agar dapat mengurangi terjadinya pelenggaran etika
bisnis dalam dunia usaha.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Etika Bisnis
1.1 Pengertian etika
Kata “Etika” berasal dari dari kata Yunani yaitu ‘Ethos,’ yang artinya adat istiadat. Etika
bisa dibilang sebagai kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika itu punya kaitan sama nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang
baik, dan termasuk juga semua kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang
lain, atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli
O.P. Simorangkir menyatakan bahwa etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik sedangkan menurut Sidi Gajalba etika adalah
teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal.
Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):
1. Etika sebagai Praktis
a) Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b) Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a) Pemikiran moral berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b) Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c) Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d) Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah
1.2 Teori Etika
Ada beberapa teori etika yang menjadi pegangan atau orentasi dalam menjalankan
kehidupan di dunia yaitu:
a. Teori Deontologi
Istilah Deontologi berasal dari bahasa yunani yang berarti ‘deon’yang berarti kewajiban.
Oleh karena itu, etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Bukan berarti, tindakan yang bernilai berdasarkan tujuan yang baik, tetapi tindakan itu harus
berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan tindakn tersebut.

b. Utilitarianisme
Teori ini mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis yang baik jika memberikan manfaat
yang baik bagi lingkungan dan masyarakat. Teori utilitarianisme ini sebagai teori etika
kegunaan suatu tindakan ekonomi. Cost Benefit Analysisdigunakan pada kontek ekonomi.
Manfaat teori ini mampu menghitung keuntungan dan kerugian dalam bisnis. Banyak penganut
utilltarianisme mengusahakan Cost Benefit Analysis sebagai perhitungan etis ekonomi tersebut.

1.3 Pengertian Bisnis


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis katabisnis dari bahasa
Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk
memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.
1.4 Etika Bisnis Yang Baik
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal
pokok yaitu produk yang baik, managemen yang baik dan memiliki Etika. oleh karena itu etika
bisnis sangat diperlukan dana dampak dalam perusahaan.
Ada Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.
a) Sudut pandang ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan
produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk
mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam
bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai
pihak.
b) Sudut pandang moral
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan
keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa
kita lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang
lain.
c) Sudut pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau
Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam
praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional
maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi
norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan
hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran.

1.5 Prinsip- prinsip Etika Bisnis


Ada beberapa prinsip etika bisnis dalam suatu usaha, yaitu:

1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak sesuai dengan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dirinya sendiri.

2. Prinsip kejujuran
Kejujuran adalah suatu sikap dan kemampuan manusia untuk melakukan yang
sebenarnya. Bisnis yang dikatakan sehat apabila menerapkan kejujuran. Kejujuran
juga sangat menentukan relasi dan kelangsungan bisnisnya.

3. Prinsip keadilan
Dikatakan adil apabila antara suatu pihak tidak ada yang dirugikan. Prinsip
keadilan diterapkan pada setiap orang dalam suatu bisnisnya entah dalam
hubungan internal maupun eksternal dalam perusahaan diperlakukan yang sama
sesuai dengan haknya masing-masing.
4. Prinsip menguntungkan
Tujuan suatu usaha ialah mencarikeuntungan semaksimal mungkin dengan tidak
merugikan pihak lain. Bisnis yang kempetitif yang melahirkan suatu win-win
solution dimana para pihak memperoleh keuntungan dan kerugian yang seimbang.

5. Prinsip integritas moral


Prinsip ini menganjurkan agar menjaga nama baik perusahan baik dari dalam
maupun luar perusahaan.
6. Prinsip tanggung jawab.
Dalam berbisnis juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat. Barang yang
diproduksi juga sesuai dengan kepentingan masyarakat. Sebagian keuntungan
digunakan untuk kepentingan masyarakat. Tanggung jawab juga tidak hanya
kepada masyarakat, tetapi tanggung jawab ini juga diterapkan kepada lingkungan,
karyawan, investor, dan pelanggan agar suatu dapat berjalan dengan sehat.

BAB III
PEMBAHASAN

1. Sejarah First Travel


Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan merupakani pendiri biro perjalanan wisata
First Travel. Sebelum memulai bisnis dengan mendirikan First Travel , Andika merupakan
seorang karyawan magang di sebuah bank swasta dengan system gaji harian. Kemudian dia
melanjutkan karirnya sebagai karyawan minimarket. Ketika sang ayah Asyah meninggal,
Andika harus menghidupi ketiga adik iparnya yang masih kecil. Ini yang membuat Andika
mulai membuka usaha diantaranya mendirikan kios pulsa , menjual burger dan sprei. Namun
mengalami kerugian dan berhutang 50 juta, sehingga harus menyerahkan rumah ayah
mertuanya yang dijadikan jaminan dan hanya tersisa uang sebesar 10 juta. Uang tersebut
digunakan andika untuk membuka CV First Karya Utama yang bergerak pada bidang biro
perjalanan wisata. Andika dan istrinya memulai bisnis ini dengan mimpi mereka yang ingin
keliling Indonesia, walaupun mereka sama sekali belum memiliki pengalaman dalam bidang
tersebut. Usaha tersebut menampakkan hasilnyal ketika menerima 100 klien dari Bank
Indonesia untuk umroh dan memenangkan tender dari Pertamina. CV First Karya Utama
berubah nama menjadi PT First Travel dan akhirnya mulai mendapatkan banyak klien
khususnya calon jamaah umroh.
Pada tahun 2012 berhasil memberangkatkan 800-900 orang, ditahun berikutnya
meningkat menjadi 3.600 orang, di tahun 2014 memberangkatkan 15.700 orang dan pada tahun
2016 sudah ada 35.000 yang akan diberangkatkan menuju tanah suci. Karena sering ditipu oleh
temannya Andika tidak mengangkat karyawan lagi dari orang yang mereka kenal dan membuka
canang hingga ke London . Kini First Travel menjadi salah satu biro perjalanan ternama dengan
omset 30 juta dollar amerika.
Namun pada tanggal 28 Maret 2017 First Travel mendapat perhatian Kemenag setelah
First Travel gagal memberangkatkan jemaah umrah. Dalam kejadian itu jemaah diinapkan di
hotel sekitar Bandara Soekarno Hatta. Kemudian 18 April 2017 Kementerian Agama pun
melakukan klarifikasi, investigasi, advokasi, hingga mediasi dengan jemaah. Saat pertemuan itu
juga, Kemenag langsung menanyakan kejelasan kasus ini ke petinggi First Travel. Namun
pihak manajemen tidak memberikan jawaban sama sekali. 24 Mei 2017 Kemenag kembali
memanggil First Travel pada 24 Mei 2017. Upaya ini pun gagal karena pihak manajemen tidak
hadir. 21 Juli 2017 Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memerintahkan PT First Anugerah Karya Wisata untuk menghentikan penjualan paket
promonya karena ada indikasi investasi ilegal dan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin.
First Travel juga tidak pernah menyampaikan data jamah yang mendaftar dan belum
diberangkatkan. Dokumen ini sudah diminta sejak empat bulan lamanya.
Titik akhirnya, 3 Agustus 2017 Pencabutan izin dilakukan karena PT First Anugerah
Karya Wisata dinilai terbukti telah melakukan pelanggaran. Pelanggaran tersebut berupa
tindakan penelantaran jemaah umrah yang mengakibatkan gagal berangkat ke Arab Saudi, dan
mengakibatkan timbulnya kerugian materi dan immateril yang di alami jemaah umrah.
2. Permasalahan yang Terjadi
a. Melakukan penelantaran calon jamaah haji sehingga semakin bertambah korban
yang gagal berangkat
b. Memberikan promo yang tidak sesuai dengan arahan pemerintah seperti paket
umroh 14 juta
c. Menggunakan uang calon jamaah haji yang satu untuk memberangkatkan calon
jamaah haji yang lain, sehingga pada agustus diketahui 58.000 calon jamaah yang
gagal berangkat.
d. Agen travel umroh memiliki izin, tetapi kegiatan pemasarannya tidak sesuai tujuan
dan lebih cenderung menggunakan mekanisme MLM.

Runtutan Penggunaan Uang Jamaah


Dugaan uang yang dimiliki First Travel dari calon jamaah :
Rp 14,3 Juta X 58.682 = Rp 839.152.600.000,-
Hutang usaha :
a. Utang Terhadap Hotel Diar Al Manasik Rp 24 Milyar
b. Utang Terhadap Pengusaha Anonymous Rp 80 Milyar.
c. Bangunan dan Mobil : menjadi jaminan utang Rp 80 Milyar
d. Pengeluaran untuk Fashion show:
1) Kaftan Fashion Festival London tahun 2015
2) Hello Indonesia, London tahun 2015
3) New York Couture Fashion Week pada September 2015
4) New York Couture Fashion Week pada Februari 2016
5) MISIFF2015, Kuala Lumpur, Malaysia
6) Beverly Hills Reel Haute Couture pada Februari 2016
7) Istanbul Modest Fashion Week pada bulan Mei 2016
8) Jakarta Fashion Week pada tahun 2016
9) Jakarta Fashion Week pada tahun 2017
10) Indonesia Fashion Week 2016
11) New York Fashion Week Spring/Summer 2017
Perkiraan pengeluaran biaya untuk Fashion Show Eropa dan Amerika kita mengambil
rata-rata Rp 5 Milyar untuk penyelenggaraan serta akomodasi sedangkan untuk timur tengah
kita ambil rata-rata Rp 4 Milyar, penyelenggaraan di Malaysia kita ambil rata-rata Rp 3 Milyar
dan untuk penyelenggaraan di Indonesia kita ambil rata-rata Rp 2 Milyar. Sehingga
Eropa dan Amerika Rp 5 Milyar X 6 = Rp 30 Milyar
Timur tengah = Rp 4 Milyar
Malaysia = Rp 3 Milyar
Indonesia Rp 2 Milyar X 3 = Rp 6 Milyar
Total = Rp 43 Milyar

BAB IV
KESIMPULAN
1.2.Tidak mampu memisahkan kekayaan Perusahaan dan kekayaan pribadi.
Di dunia akuntansi dikenal prinsip entitas ekonomi. Akuntansi menyatakan bahwa
perusahaan adalah sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, terpisah dengan pribadi
pemilik ataupun entitas ekonomi yang lain. Akuntansi memisahkan dengan jelas antara
kekayaan atau aset perusahaan dan kekayaan pribadi pemilik perusahaan.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh lembaga resmi Pemerintah yaitu


PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) terungkap bahwa sebagian
uang calon jemaah First Travel yang belum berangkat, dipakai oleh pemilik First Travel
untuk membeli mobil, rumah dan barang mewah lain. PPATK juga mengungkapkan
bahwa uang tersebut juga dipakai untuk melakukan perjalanan ke luar negeri yang
dilakukan oleh pemilik First Travel.

Perbuatan yang dilakukan oleh pemilik First Travel sangat tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi. Pemilik First Travel seharusnya mengatur keuangan perusahaan
dengan bijak. Uang setoran calon jemaah hanya boleh digunakan untuk pembiayaan
Ibadah Umroh seperti membayar tiket pesawat, membayar Hotel dan pembiayaan lain.
Jika uang tersebut ingin dikembangkan, uang tersebut dapat diinvestasikan dengan cara
yang aman yaitu dengan cara ditaruh di bank syariah dalam bentuk deposito. Investasi ini
sangat aman karena simpanan di bank dijamin oleh Pemerintah.

Sementara itu pemilik perusahaan hanya diperbolehkan untuk mendapatkan gaji,


tunjangan, bonus dan dividen. Pemilik perusahaan tidak boleh menggunakan uang milik
perusahaan untuk kepentingan pribadi walau pemilik perusahaan mempunyai kuasa untuk
melakukan hal tersebut. Jika pemilik perusahaan memaksa untuk menggunakan uang
perusahaan maka kematian perusahaan tinggal menunggu waktu.

2. Komisaris merangkap sebagai Direktur Keuangan


Polisi sudah menetapkan adik pemilik First Travel adalah Komisaris merangkap
Direktur Perusahaan. Rangkap jabatan ini adalah suatu hal yang tidak boleh terjadi. Hal
ini karena Komisaris bertugas untuk mengawasi Direksi. Hal ini menunjukkan internal
kontrol tidak ada sama sekali, tidak ada pihak yang mengawasi Direksi.

UU Perseroan Terbatas telah mengatur fungsi dari komisaris yaitu melakukan


pengawasan atas 2 hal, yaitu kebijakan yang diambil oleh direksi dan operasional
perusahaan. Hal ini dilakukan untuk kepentingan perusahaan. Komisaris juga berwenang
untuk memberikan nasihat kepada Direksi agar terhindar dari kerugian.

Pemilik First Travel seharusnya menunjuk seseorang untuk menjalankan tugas


sebagai bagian keuangan dan menunjuk pihak lain sebagai Komisaris. Fungsi
pengawasan ini sangat penting dan harus dilakukan karena perusahaan membutuhkan
pihak atau seseorang untuk mengingatkan apabila ada kesalahan dalam operasional
perusahaan. Hal ini agar perusahaan terhindar dari kesulitan atau masalah besar. Apabila
dirasakan perlu, maka pemilik perusahaan dapat menunjuk kantor akuntan publik sebagai
auditor untuk melakukan audit keuangan. Hal ini untuk memastikan laporan keuangan
perusahaan dalam keadaan wajar sehingga dapat dipercaya untuk mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai