Pertemuan :I
Tanggal : 17 Juli 2017
Nama Klien : Tn. I
Ruangan : Nyiur
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan warna hitam, klien
mengatakan takut dengan bayangan-bayangan. Klien mengatakan
bayangan-bayangan tersebut sering muncul dan tak tentu waktunya
biasa pagi, siang dan malam. Klien mengatakan susah tidur kalau
malam
DO: Klien tampak berbicara dan tertawa sendiri serta tatap pandangan
kosong dengan pinggiran mata hitam
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya (jenis, isi, waktu dan
frekuensi)
c. Klien dapat melatih cara mengontrol halusinasinya dengan menghardik
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Identifikasi jenis halusinasi klien
c. Identifikasi isi halusinasi klien
d. Identifikasi waktu halusinasi klien
e. Identifikasi frekuensi halusinasi klien
f. Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
g. Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
h. Ajarkan klien menghardik halusinasi
i. Anjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
Pertemuan : III
Tanggal : 18 Juli 2017
Nama Klien : Tn. I
Ruangan : Nyiur
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan warna hitam, klien
mengatakan takut dengan bayangan-bayangan. Klien mengatakan
bayangan-bayangan tersebut sering muncul dan tak tentu waktunya
biasa pagi, siang dan malam. Klien mengatakan susah tidur kalau
malam
DO: Klien tampak berbicara dan tertawa sendiri serta tatap pandangan
kosong dengan pinggiran mata hitam
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain (kegiatan yang biasa dilakukan pasien)
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
D. Proses Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum Pak Ijas . Apa kabar hari ini?
b. Memperkenalkan Diri
Pak Ijas masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar pak.
Ingatan bapak luar biasa.
c. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum
“Pak Ijas, sepertinya tadi saya lihat Pak Ijas sedang bercakap-cakap
sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini?”
d. Evaluasi / validasi
Bagaimana Pak Ijas masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Apakah
bayangan-bayangannya masih muncul? Apakah sudah dicoba cara yang
telah kita latih? Berkurangkan bayangan-bayangannya. Bagus !
e. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 15 menit. Tempatnya di tempat tidur. Bagaimana apa Pak Ijas
sudah siap? “
2. Kerja :
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Pak Ijas mulai melihat
bayangan-bayangan langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta
teman untuk mengobrol dengan Pak Ijas. Contohnya begini...”Tolong,
saya melihat bayangan-bayangan. Ayo ngobrol dengan saya!. Begitu..coba
Pak Ijas lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya..begitu ..Pak Ijas..bagus! Coba
sekali lagi. Bagus..! Nah laih terus ya Pak Ijas!”.
” Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah yaitu dengan bercakap-
cakap dengan orang lain ya Pak Ijas.”
3. Terminasi :
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Pak Ijas setelah latihan ini?”
b. Evaluasi Objektif
” Coba Pak Ijas ulangi lagi apa yang sudah kita bicarakan. Jadi ada
berapa cara untuk mengontrol halusinasi?”
c. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Pak
Ijas. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara
teratur serta sewaktu-waktu bayangan itu muncul! Nanti 30 menit lagi saya
akan ke mari lagi”.Dan kita latih lagi sesuai jadwal.
d. Kontrak
1. Topik : Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal ?”
2. Tempat : “Mau di mana?. Di ruang besuk?”
3. Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ?”
Sampai nanti Pak. Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
Pertemuan Ke Dua
Tanggal 19 Juli 2017
Pertemuan : III
Tanggal : 19 Juli 2017
Nama Klien : Tn. I
Ruangan : Nyiur
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan masih melihat bayangan-bayangan warna hitam, klien
mengatakan takut dengan bayangan-bayangan. Klien mengatakan
bayangan-bayangan tersebut tidak sering muncul lagi
DO: Klien tampak berbicara dan tertawa sendiri serta tatap pandangan
kosong
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan-
kegiatan klien secara terjadwal
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan membaut kegiatan-
kegiatan klien secara terjadwal.
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian