Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TRAWL
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
PSDKU UNPAD PANGANDARAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi maritim yang sangat luar
biasa tercatat Indonesia memiliki luas perairan 5,8 km2 terdiri atas perairan kepulauan 2,3 juta
km2,laut territorial 0,8 juta km2 dan Zona Ekonomi ekslusif 2,7 juta km2.Potensi perikanan
tangkap Indonesia mencapai 6,4 juta ton per tahun namun hanya dimanfaatkan sebesar 4,1
juta ton per tahun.Tingkat Pemanfaatan ( exploration rate ) terlihat masih jauh dari potensi
lestarinya ( Departemen Kelautan dan Perikanan,2009).
Mengatasi permasalahan dalam bidang penangkapan itu maka perlu adanya solusi
mengenai pengetahuan dalam mengoptimalakan suatu alat tangkap agar total penangkapan
ikan di Indonesia mencapai tingkat lestari.Salah satu alat tangkap yang sring dijumpai dan
berpengaruh dalam bidang penangkapan adalah Trawl.Dalam paper ini akan membahas
mengenai alat tangkap Trawl.
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui definisi dan kontruksi alat
tangkap trawl,metode dan pengoprasian trawl,alat bantu penangkapan,daerah pengoprasian
dan hasil tangkapan utama serta tangkapan sampingan dari alat tangkap trawl.Sehingga di
peroleh berupa manfaat bagimana mengunakan alat tangkap trawl guna memaksimalkan
hasil tangkapan yang berpengaruh dalam mengoptimalkan potensi perikanan tangkap di
Indonesia.
BAB 2 DEFINISI DAN KONSTRUKSI ALAT TANGKAP
Untuk trawl tidak banyak menggunakan alat bantu karena trawl itu kita yang
menggerakannya, jadi biasanya nelayan kecil menggunakan metode hunting yaitu metode
penangkapan ikan dengan cara mencari gerombolan ikan melalui perikan air, kayu yang
terapung, burung camar dan arah angin. Selain menggunakan metode hunting, ada beberapa
alat bantu penangkapan untuk trawl, yaitu :
a. GPS (Global Posting Global)
GPS adalah adalah alat bantu navigasi yang mempunyai cara kerja menerima
gelombang radio dari beberapa satelit. GPS mempunyai fungsi untu mengetahui
posisi, merekam arah haluan dan kecepatan kapal.
b. Kapstan
Kapstan adalah mesin bantu penangkapan, yang berfungsi untuk membantu
menarik tali agar saat penarikan tali beban tidak terlalu berat. Kapstan ini
biasanya berada di bagian depan sisi kanan dan kiri rumah geladak kapal.
c. Fish Finder
Fish finder adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui bentuk dasar dan
kedalaman perairan yang berguna untuk menentukan panjang warp.
d. Winch
Winch adalah alat yang digunakan untuk menggerai dan menggulung warp
pada saat penangkapan.
e. Tackle
Taackel adalah gabungan dua blok dengan tali berfungsi memperkecil gaya
Tarik sehingga lebih ringan.
f. Gallow
Berfungsi sebagai penahan warf dan dihibob sebagai tempat bergantungnya
otter board.
BAB 5 DAERAH OPERASI PENANGKAPAN
Trawl mempunyai daerah operasi penangkapan dekat pantai dengan jarak 3 mil dari
pantai, dioperasikan pada 5 -10 meter. Untuk daerah Sumatera trawl biasanya beroperasi
pada perairan yang mempunyai tingkat kecerahan yang rendah, dengan dasar perairan yang
dangkal dan dasar perairan yang lumpur berpasir. Di daerah penangkapan tersebut jarang
ditemui karang pada dasar perairannya.
Daerah operasi penangkapan menggunakan trawl di Sumatera biasanya di Pantai
Labu, Pantai Cermin, Sialang Buah, Labuhan Deli, dll. Daerah tersebut merupakan daerah
yang baik untuk perkembangbiakan dan perkembangbiakan udang dan ikan demersal.
Daerah perairan ini banyak dijumpai sungai-sungai yang bermuara.
BAB 6 HASIL TANGKAPAN UTAMA DAN SAMPINGAN
Berdasarkan hasil penelitian di Perairan Utara Jawa Barat menyebutkan bahwa hasil
tangkapan utama alat tangkap trawl adalah berbagai jenis spesies Udang sedangkan
tangkapan sampingannya meliputi cumi-cumi,kepiting,rajungan,dan sotong serta ikan
lainnya.Sebenarnya hasil tangkapan utama dan sampingan dari alat tangkap tergantung dari
besarnya mata jaring yang digunakan serta di perairan mana alat tangkap tersebut di
oprasikan.
KESIMPULAN
Dari paper ini dapat disimpulkan bahwa trawl adalah jenis jaring yang berbentuk
kantong yang ditarik sebuah kapal bermotor dan menggunakan sebuah alat pembuka mulut
jaring (gawang) atau sepasang alat pembuka dan jaring yang ditarik oleh dua kapal bermotor.
Jenis jaring trawl dikenal dengan nama pukat harimau, pukat tarik, tangkul tarik, jaring tarik,
jaring tarik ikan, pukat apollo, serta pukat langgai.Kontruksi trawl terdiri dari
kantong,badan,a,mulut serta tali penarik.Untuk mengoprasikan alat tangkap trawl ada
beberapa tahapan yaitu persiapan,penurunan jaring,proses penarikan jaring serta
pengangkatan jaring untuk mengambil hasil tangkapan.berdasarkan cara menarik trawl maka
alat tangkap trawl dibedakan menjadi 3 jenal yaitu stren trawl,side trawl dan double rig trawl.
Dalam pengoprasian trawl digunakan beberapa lat bantu di antaranya
GPS,kapstan,Fishing Finder,winch,tackle dang allow.Alat tangkap trawl memiliki
karakteristik daerah pengoprasian yaitu 3 mil dari pantai serta dioprasikan didaerah perairan
yang tidak berkarang dengan tujuan agar tidak merusak ekosistem karang serta di perairan
yang tingkat kecerahannya rendah karena biasanya hasil tangkapan utama alat tangkap trawl
ini adalah udang jadi pengoprasiannya disesuakan dengan habitat udang.Tangkapan
sampingan dari alat tangkap ini berupa ranjungan,cumi-cumi dan ikan lain yang sesui dengan
besarnya mata jaring.
DAFTAR PUSTAKA
Bab 2 Tinjauan Pustaka. (n.d.). Jurnal IPB.
Jarwanto, S., Isnaniah, & Irwandy Syofyan. (2013). Efficiency Of Trawl Cod End For Catching
Result In Lambur Luar East Muara Sabak East Tanjung Jabung Jambi Province.
Prasetyo, G. D., Aristi Dian Purnama Fitri, & Taufik Yulianto. (2014). Analisis Daerah
Penangkapan Rajungan (Portunus Pelagicus) Berdasarkan Perbedaan Kedalaman
Perairan Dengan Jaring Arad (Mini Trawl) Di Perairan Demak. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology Volume 3, Nomor 3, 257-266.
Simeon, B. M., Purnama, A. D., & Asriyanto. (2013). Respons Tingkah Laku Ikan Nila Merah
(Oreochromis Niloticus) Pada Jaring Arad (Small Bottom Trawl) Modifikasi Pada Uji
Flume Tank (Skala Laboratorium). Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013.
sp, I., Arthur Brown , & Pareng Rengi. (2015). Study Technology In The Village Rugemuk Trawl
District Pantai Labu Sub Regency Deli Serdang North Sumatra. Fisheries and Marine
Science Faculty of Riau University.
Sulaiman. (2016). Interaksi Hukum Negara dan Hukum Adat dalam Penanggulagan Trawl di
Indoesia. Litigasi, Vol. 17(2), 2016.
Utami, D. p., Gumilar, I., & Sriati. (2012). Analisis Bioekonomi Penangkapan Ikan Layur
(Trichirus sp.) di Perairan Parigi Kabupaten Ciamis. Jurnal perikanan dan Kelautan Vol.
3, No. 3, September 2012, 137-144.
Wahyu, R. I., M. Fedi A. Sondita, & Sugeng H. W. (2008). Hasil Tangkapan Utama Dan Hasil
Tangkapan Sampingan (Bycatch) Dari Perikanan Demersal Trawl Skala Kecil Di
Perairan Utara Jawa Barat. Buletin PSP. Volume XVII. No. 3, 306-314.