Anda di halaman 1dari 3

Selasa, 28 Juli 2009

Hipertensi --- Mengenali Hipertensi atau


Tekanan Darah Tinggi
Posted by zoomyadam at 08.36

Hipertensi --- Mengenali Hipertensi atau Tekanan Darah


Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan
darah secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko
untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab
utama gagal jantung kronis.

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut
tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah
adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan
mengalami masalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg
saat istirahat.

Pada hipertensi sistole terisolasi, tekanan sistole mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
tekanan diastole kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastole masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;
tekanan sistole terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastole terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap
200 penderita hipertensi.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, di mana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan
lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam 1 hari juga berbeda; paling tinggi pada
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

Sebab-sebab Tekanan Darah Meningkat

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Pertama, Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya.

Kedua, Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, di mana dinding arterinya
telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.

Ketiga, bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah
juga meningkat.

Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, banyak
cairan keluar dari sirkulasi, tekanan darah akan menurun.

Faktor-faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, dapat berlangsung cepat maupun perlahan-
lahan. Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung
dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika
penyebabnya diketahui, disebut hipertensi sekunder.

Beberapa penyebab hipertensi diantaranya adalah :

1. Usia yang semakin tua


2. Stres dan tekanan mental
3. Makan berlebihan
4. Merokok
5. Terlalu banyak minum alcohol
6. Kelainan pada ginjal
7. Lain-lain

Pada sekitar 5%-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-
2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB)
Bertambahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri berkurang. Arteri tidak dapat lentur dan
cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar. Hal ini dapat
memacu peningkatan tekanan darah

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolahraga), stres, alkohol atau garam dalam
makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.

Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu,
maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder
adalah penyakit ginjal, kelainan hormonal, dan obat-obatan.

Gejala-gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja
beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak).

Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala seperti sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah, pandangan menjadi kabur, yang terjadi karena
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
segera.

Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi

Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi (karena darah tinggi tidak
bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan agar tidak meningkat, dengan gayahidup sehat, dan kalau
tidak bisa turun, harus dengan obat obatan).

Baca juga info kesehatan "8 Kebiasaan Yang Merusak / Memperburuk Kesehatan"

Sumber: dari berbagai sumber

Linked Site: PROPOLIS |Obat Propolis

Anda mungkin juga menyukai