Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENTANG
PENGUKURAN DALAM METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh :
1. Maghfira Gimara Irianti Putri 142140063
2. Restu Adi Prabowo 1421400
3. Dennario 1421400
Kelas :
EA – C
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapi berbagai keilmuan,
penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah. Awal dari sebuah penelitian
adalah adanya sebuah problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan sangat
kompleks, semenjak adanya dunia sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya
masalah, untuk mencari solusi (jalan keluar) masalah, dengan demikian diperlukan penelitian
secara logis, sistimatis, dan empiris, sebagai pencerahan untuk mengetahui kebenaran ilmiah.
Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat
ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel- variabel penelitian.
Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan
menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian ini
digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang
dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang
akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan definisi dari pengukuran ?
2. Apa pengertian dan definisi dari operasi ?
3. Apa pengertian atau definisi dari skala ?
4. Berapa macam tipe skala dalam penelitian yang ada?
5. Apa dan berapa metode dalam penskalaan ?
6. Apa pengalaman-pengalaman penulis dalam penelitian?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi pengukuran
2. Untuk mengetahui definisi operasi
3. Untuk mengetahui definisi skala
4. Untuk mengetahui macam-macam tipe skala dalam penelitian
5. Untuk mengetahui metode dalam penskalaan dalam penelitian
6. Untuk mengetahui pengalaman-pengalaman penulis dalam penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PENGUKURAN
Pengukuran (measurement) adalah pemberian nilai properti dari suatu obyek. Dari
definisi ini terlihat bahwa yang diukur adalah properti dari obyek. Obyek (object) merupakan
suatu entitas yang akan diteliti. Obyek (object) dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan
dan lainya. Properti (property) adalah karakteristik dari obyek. Properti dapat berupa
properti fisik, properti psikologi dan properti sosial. Properti fisik misalnya jika obyeknya
adalah manusia, maka properti fisiknya adalah tinggi badan, warna rambut, umur dan lainya.
Jika obyeknya adalah perusahaan, maka properti fisiknya adalah ukuran perusahaan,
lokasinya, dan lainnya. Properti psikologis misalnya adalah sikap manusia, kepintaran,
motivasi dan lainnya. Properti sosial misalnya adalah status sosial, perspektif masyarakat dan
lainnya.
B. DEFNISI OPERASI
Dimensi (dimension) dari suatu konsep adalah bagian – bagian dari properti yang
menunjukan karakteristik – karakteristik utama dari properti tersebut.
C. DEFINISI SKALA
Suatu skala (scale) adalah suatu alat mekanisme yang dapat digunakan untuk
membedakan individual – individual ke dalam variabel – variabel yang akan digunakan
dalam riset. Terdapat empat macam tipe dasar dari skala yaitu nominal, ordinal, interval dan
rasio.
D. TIPE SKALA
Tipe dasar dari skala mengikuti tipe nilai datanya. Ada empat macam tipe skala atau
tipe dari nilai data yaitu sebagai berikut ini.
1. Skala Ordinal
Skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang beragam
yang dimiliki oleh objek penelitian. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal kemudian ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu objek memiliki karakteristi yang lebih atau kurang, tetapi tidak fokus
pada berapa banyak kekurangannya atau kelebihannya.
Contohnya, apabila ingin mengukur prioritas kepuasan (ranking) responden terhadap empat
toko pulsa nasional.
NO TOKO PULSA RANKING
1 Supricell 1
2 Ihsancell 2
3 Alicell 3
4 Syarifcell 4
Dengan skala ini, maka Supricell yang mendapatkan prioritas terbanyak atas pilihan
responden.
2. Skala Nominal
Skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan objek (individual atau kelompok). Sebagai
contoh, jenis kelamin, pekerjaan, agama dan lain-lain. Contohnya, jenis kelamin responden,
laki-laki = 7, dan wanita 8. Upaya identifikasinya, tetap menggunakan angka-angka sebagai
simbol.
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang cara pengukurannya berkenaan dengan posisi jarak
antar dua titik pada skala, yang sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak
dua titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya
menyangkut perasaan orang saja).
Contohnya, temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-
masing punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
4. Skala Ratio
Skala ini adalah skala yang cara pengukurannya juga berkenaan dengan posisi jarak
dua titik pada skala yang sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda
dengan skala interval, dimana tidak ada titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu
berbeda dengan titik 0°F. atau pergantian tahun pada sistem kalender Masehi (setiap 1
Januari) berbeda dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun
baru dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.
Contohnya, Jumlah buku di kelas. Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti tidak ada buku
(absolut 0).
b. Skala Thurstone
Skala thurstone adalah skala sikap yang pertama dikembangkan dalam pengukuran sikap.
Skala ini mempunya tiga metode penskalaan sikap, yaitu:
1.) Metode perbandingan pasangan,
2.) Metode interval pemunculan sama
3.) Metode interval berurutan.
c. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan mendapat jawaban yang tegas, hanya ada dua
alternatif. Antara setuju atau tidak setuju.
Contohnya, Apakah anda setuju dengan pernyataan bahwa Pak H. Sabeni itu tampan dan baik
hati?
Pilihan: a. Setuju b. Tidak Setuju
E. METODE PENSKALAAN
Skala Peringkat
Berikut skala peringkat yang sering dipakai dalam penelitian organisasi:
Skala Dikotomi
Skala dikotomi digunakan untuk memperoleh jawaban Ya atau Tidak.
Skala Kategori
Skala kategori menggunakan banyak item untuk mendapatkan respons tunggal.
Skala Likert
Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala 5 titik.
Skala Diferensial Semantik
Beberapa atribut berkutub dua diidentifikasi pada skala ekstrem dan responden
diminta untuk menunjukan sikap mereka pada hal yang biasa disebut sebagai jarak semantik
terhadap individu, objek, atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut. Kata sifat
berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti baik-buruk; kuat-
lemah; panas-dingin. Skala diferensial semantik dipakai untuk menilai sikap responden
terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu.
Skala Numerikal
Skala numerikal mirip dengan skala difensial semantik, dengan perbedaan dalam hal
nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata lain sifat berkutub dua pada
ujung keduanya.
Skala Peringkat Terperinci
Pada skala peringkat terperinci skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau
jangkar, sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan nomor yang
tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiap item.
Skala Jumlah Konstan atau Tetap
Disini responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke
berbagai item. Skala jumlah konstan atau tetap lebih bersifat skala ordinal.
Skala Stapel
Skala stapel secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang
dipelajari. Skala ini memberikan ide mengenai seberapa dekat atau jauh respons individu
terhadap stimulus. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala
interval.
Skala Peringkat Grafik
Gambaran grafis membantu responden untuk menunjukkan pada skala peringkat
grafik jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang
tepat pada garis. Terlihat seperti skala interval. Deskripsi singkat mengenai titik skala
berguna sebagai pedoman dalam menempatkan peringkat daripada mewakili kategori diskrit.
Skala Konsensus
Skala juga dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu,
mengukur konsep yang menurut mereka relevan. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan
atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus tersebut dibuat setelah item terpilih
diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya. Satu contoh skala konsensus konsensus
adalah Thurstone Equal Apprearing Interval Scale, di mana sebuah konsep diukur dengan
suatu proses rumit yang melibatkan sebuah panel juri. Skala ini jarang dipakai untuk
mengkur konsep organisasional karena banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk
membuatnya.
Skala Lainnya
Ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit seperti
penskalaan multidimensional, di mana objek, orang, tau kedua-duanya diskalakan secara
visual dan dilakukan analisis gabungan. Hal tersebut memberikan gambaran visual mengenai
hubungan yang ada diantara dimensi sebuah konsep.
Biasanya skala linkert atau suatu bentuk skala numerikal paling sering digunakan untuk
mengukur sikap dan perilaku dalam penelitian organisasional.
Skala Ranking
Skala ranking digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau lebih objek
atau item. Tetapi, ranking semacam itu mungkin tidak memberi petunjuk yang pasti
mengenai jawaban yang dicari. Berikut metode alternatif yang dapat dipakai:
Perbandingan Berpasangan
Skala perbandingan berpasanagan digunakan ketika di antara sujumlah kecil objek,
responden diminta untuk memilih antara dua objek pada suatu waktu. Perbandingan
berpasangan merupakan metode yang baik jika jumlah stimulus yang diberikan sedikit.
Pilihan yang Diharuskan
Pilihan yang diharuskan memungkinkan responden meranking objek secara relatif
satu sama lain, si antara alternatif yang disediakan. Hal ini mempermudah responden,
khususnya jika jumlah pilihan yang harus diranking terbatas jumlahnya.
Skala Komparatif
Skala komparatif memberikan standar atau poin referensi untuk menilai sikap
terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.
Singkatnya, skala nominal berkaitan dengan skala dikotomi atau kategori; data ordinal
dengan semua skala ranking; dan data interval atau mirip interval berkaitan dengan skala
peringkat lainnya. Skala diferensial semantik dan numerikal sebenarnya bukan skala interval,
meskipun keduanya sering diperlakukan sebagai skala interval dalam analisis data.
Skala peringkat dipakai untuk mengukur kebanyakan konsep yang berhubungan
dengan perilaku. Skala ranking digunakan untuk membuat perbandingan atau meranking
variabel yang telah diungkap pada skala nominal.
F. PENGALAMAN-PENGALAMAN PENULIS
Pengalaman penulis disini dimaksudkan seperti membuat analisis dari penelitaian ini,
kesimpulan, ataupun saran untuk penelitian yang dibuatnya. Seperti ini contoh pengalaman
penulis menuliskan analsisisnya dari penelitian ini :
Analisis
Data kualitatif yang biasanya berupa masalah sosial dan psikologis sering
memerlukan semacam pengukuran variable- variable. Karena tidak dapat dipungkiri hasil
penelitian dianggap lebih mantap bila melalui proses penelitian yang melibatkan perhitungan
secara kuantitatif. Untuk itu aspek- aspek sosial dan psikologis seperti sifat, sikap, nilai- nilai
diusahakan dinyatakan denagn angka- angka, sehingga dapat dioalah dengan statistik.
Menggunakan metode kualitatif yang mana menggunakan wawancara sebagai
instrument, karena metode kualitatif lebih menekankan pada analisis yang mendalam tentang
suatu masalah, akan tetapi apabila dirasa kurang mantap dan kurang terpercaya, si peneliti
juga bisa mengukur data yaitu dengan menggunakan skala pengukuran. Karena tidak dapat
dipungkiri akhir- akhir ini hasil penelitian dianggap benar apabila sudah dibuktikan secara
empiris, yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika. Datanya akan lebih akurat, dan
kita bisa lebih tahu antara variabel satu dengan variabel satunya saling berhubungan ataukah
tidak.
Dapat digunakan istilah “mengkualitatifkan kuantitatif”, data kuantitatif yang berupa
penghitungan statistic pun lebih mudah dan lebih valid. Dalam pengaplikasian skala
pengukuran dalam penelitian itu sendiri, kita tidak mungkin hanya membuat instrument
penelitiannya saja tanpa tahu hasil dari penelitian tersebut. Contohnya, kita telah menyebar
angket, dalam menyebar angket tersebut kita menggunakan skala pengukuran misalnya skala
likert, skala gutmaan tergantung dari si peneliti cenderung ingin menggunakan skala yang
mana. Pernyataan Nazir, 2009 serta Good dan Hatt, 1952 bahwa Teknik membuat skala,
adalah cara mengubah fakta- fakta kualitatif tyang melekat pada objek atau subjek penelitian
menjadi kuantitatif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Maksud dari skala pengukuran
ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam
menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.
Macam - macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal,
Skala interval, dan Skala rasio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam penelitian
pendidikan khususnya maupun pendidikan tingkah laku khususnya yaitu Skala Likert, skala
Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.
DAFTAR PUSTAKA