IV
STRUKTUR SISTEM GANTUNG / KABEL
Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri
atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang
menjamin tertutupnya sebuah bangunan. (Makowski, 1988)
Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena
pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang
pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan. (Sutrisno, 1983)
Pada gambar tersebut terlihat suatu kabel yang ujung-ujungnya dipegang kuat oleh
angkur pada tembok dan dibebani beban P ditengahnya. Karena beban P, kedua bagian
kabel tertarik dan membentuk segitiga, setiap bagian kabel memikul ½ P. Bentuk segitiga
yang terbentuk oleh kabel ada ciri khasnya pada lenturan, yaitu jarak vertical antara landasan
gantung sampai dengan titik terendah pada kabel. Kabel tanpa lenturan tak dapat memikul
beban karena gaya tarik pada kabel yang mendatar tidak dapat mengadakan keseimbangan
dengan gaya atau beban vertikal. Gaya tarik arah kedalam pada kedua landasan akibat
melenturnya kabel dapat dibagi dalam dua bagian yang sama karena pembebanan simetri.
Bilamana landasan perletakan tidak cukup kuat, maka kedua bagian kabel akan berimpit
menjadi satu. Untuk mengatasi hal itu perlu dipasang batang penunjang mendatar antara
kedua landasan. Lenturan yang besar menambah panjang kabel, tetapi tegangan menjadi
lebih rendah sehingga dapat dipakai kabel dengan potongan lintang yang kecil. Sebaliknya
apabila lenturannya kecil, panjang kabel dapat berkurang, tetapi tegangan menjadi lebih
besar, jadi diperlukan kabel dengan potongan lintang yang besar. Yang paling ekonomis
adalah dengan mengambil lenturan dengan sudut 45°.
Apabila beban diperbanyak, maka kabel-kabel dengan garis-garis lurus karena tegang
membentuk segi banyak. Bentuk segi banyak itu disebut dalam bahasa inggris: funicular
polygon dari bahasa latin: funis: tali dan dari bahasa Yunani: poly: banyak dan gonia: sudut.
Kabel Sebagai Struktur Funicular Secara alami bentuk funicular akan diperoleh apabila kabel
yang bebas berubah bentuk kita bebani. Kabel yang berpenampang melintang konstan dan
hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk katenari. Kabel yang memikul
beban vertikal yang terdistribusi secara horizontal di sepanjang kabel, seperti beban utama
pada jembatan gantung yang memikul dek horizontal, akan mempunyai bentuk parabola.
Kabel yang memikul beban terpusat (dengan mengabaikan bentuk sendirinya) akan
mempunyai bentuk segmen-segmen garis lurus. Kombinasi berbagai beban akan
memberikan bentuk kombinasi dimana beban terbesar akan memberikan bentuk yang
dominan. Bentuk pelengkung untuk beban yang sama merupakan kebalikan sederhana dari
bentuk yang telah disebutkan di atas. Besar gaya yang timbul pada kabel bergantung pada
tinggi relatif bentuk funicular dibandingkan dengan panjangnya. Selain itu, besarnya juga
bergantung pada lokasi dan besar beban yang bekerja.
Semakin tinggi kabel, berarti semakin kecil gaya yang akan timbul dalam struktur,
begitu pula sebaliknya. Gaya reaksi yang timbul pada ujung-ujung kabel juga bergantung
pada parameterparameter tersebut. Reaksi ujung mempunyai komponen vertikal dan
horizontal yang harus ditahan oleh pondasi atau elemen structural lainnya, misalnya batang
tarik.
MEKANISME KABEL
• Makin panjang kabel
© lenturan makin besar
© tetapi tegangan menjadi lebih rendah
© dapat dipakai kabel dengan potongan lintang yang kecil.
Makin pendek kabel,
© lenturan pun makin kecil
© tegangan menjadi lebih tinggi
© diperlukan kabel dengan potongan lintang yang lebih besar.
Bentuk segi banyak itu disebut juga Funicular Polygon dari bahasa Latin : Funis = tali
dan dari bahasa Greek : Poly = banyak, dan Gonia = sudut. Lenturan maksimal pada Funicular
Polygon yaitu 3/10 dari bentangan.
Terdapat pula Polygon Catenari, dari bahasa Latin : Catena = lengkungan yang
teratur, dimana beban-beban yang sama besarnya disusun dengan jarak-jarak yang sama di
atas kabel utama dan lebih baik, maka batang-batang segi banyak gaya membentuk
lengkungan yang agak lain dari bentuk parabola tatepi tidak banyak selisih. Lenturan
maksimal pada Katenari yaitu 3/10 dari bentangan dan dengan lenturan itu lengkungan
katenari hampir berimpit dengan parabola. Kabel yang memikul berat sendiri dan beban
terbagi rata yang didistribusikan mendatar mendapat bentuk pertengahan antara katenari
dan parabola.
# Struktur Kabel Dua Ganda Sistem Roda Sepeda (double layer system)
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak
berpotongan tetapi bersilangan. Kedua susunana kabel ini merupakan struktur utama
dari atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut
kebawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjang-
penunjang tekan dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel.
Sedangkan bila diperlukan perubahan arah gaya di mana sudut beloknya kecil dan
panjang kabelnya terbatas, maka direncanakan dengan sistem di mana kabel-kabel tersebut
diputus pada daerah tersebut, untuk kemudian kabel-kabel tersebut akan bertemu pada
konstruksi pelat simpul 3D (lihat gambar).
TIPE KABEL
Kabel sesuai dengan keperluannya, terdiri dari berbagai macam tipe. Menurut
standard DIN 18 800 semua kabel yang digunakan untuk struktur bangunan dikategorikan
sebagai high tensile members. Secara umum kabel-kabel tersebut mempunyai kekuatan
rencana yang lebih tinggi dari pada batang tarik baja, sehingga dengan luas penampang
yang sama dapat memikul beban lebih besar. Tetapi modulus elastisitas kabel adalah antara
E = 155.000 N/mm2 sampai E = 165.000 N/mm2, jelas lebih rendah dari pada modulus
elastisitas yang dipakai untuk batang tarik baja (E = 210.000 N/mm2). Ada pula kabel yang
mempunyai lapisan krom dan nikel, agar bersifat tahan terhadap karat. Untuk keperluan
konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe penampang kabel, yaitu spiral strands, full locked coil
cables dan structural wire ropes (lihat gambar).
Spiral strands terutama digunakan untuk bangunan di mana bebannya relatif kecil
seperti untuk pendukung antena telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin (bracing)
pada jaringan kabel, struktur kayu dan baja. Spriral strands diproduksi dengan diameter
antara 5 mm sampai 40 mm. Spiral strands hanya terdiri dari kawat-kawat yang
berpenampang lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand dikelompokkan pada
material yang kurang tahan terhadap bahaya korosi. Full locked coil cables terutama
digunakan sebagai kabel utama pada berbagai konstruksi, antara lain kabel utama pada
suspension bridge dan stay cables bridge, kabel tepi pada jaringan kabel. Sifat-sifat khusus
dari full locked coil cables, adalah:
• Mempunyai E – modulus yang tinggi
• Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
• Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya korosi
Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri dari kawat-kawat dengan
penampang lingkaran,sedangkan bagian luar, penampangnya berbentuk Z. Structural wire
ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur membran (textile structure).
Kabel ini terdiri dari beberapa strands, sehingga sifatnya fleksibel.