Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Adika Putra (1510010)
Ernawati (1510010)
Fitri Munfaridjatul (1510010)
Iayatul Insiyah (1510010)
Lutfi Pangesti (1510010)
Paramitha Susanti (1510010)
Rian Ahmad (1510010)
Wiece Trisna H (151001091)
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-
NYA. Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan dengan judul “SYOK” ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Anatomi Anus.................................................................................................................5
B. Fisiologi Anus.................................................................................................................6
C. Defekasi..........................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok merujuk keada suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan tubuh
dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang tidak
adekuat. Syok paling sering timbul setelah terjadi perdarahan hebat (syok hemoragik).
Perdarahan eksternal akut akibat trauma tembus dan perdarahan hebat akibat kelianan
gastrointestinal merupakan 2 penyebab syok hemoragik yang paling sering ditemukan.
Syok hemoragik juga bisa terjadi akibat perdarahan internal akut ke dalam rongga toraks
dan rongga abdomen. Penyebab utama perdarahan internal adalah terjadinya trauma pada
organ dan ruptur pada aneurysme aortic abdomen. Syok bisa merupakan akibat dari
kehilangan cairan tubuh lain selain dari darah dalam jumlah yang banyak. Contoh syok
hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan cairan lain ini adalah gastroenteritis refraktrer
dan luka bakar hebat. Objektif dari keseluruhan jurnal ini adalah terfokus kepada syok
hipovolemik yang terjadi akibat perdarahan dan pelbagai kontroversi yang timbul seputar
cara penanganannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keadaan kritis akibat kegagalan sistem sirkulasi dalam mencukupi nutrien dan
oksigen baik dari segi pasokan & pemakaian untuk metabolisme selular jaringan tubuh
sehingga terjadi defisiensi akut oksigen akut di tingkat sekuler.(Tash Ervien S, 2005)
Suatu bentuk sindroma dinamik yang akibat akhirnya berupa kerusakan jaringan
sebab substrat yang diperlukan untuk metabolisme aerob pada tingkat mikroseluler
dilepas dalam kecepatan yang tidak adekuatoleh aliran darah yang sangat sedikit atau
aliran maldistribusi (Candido, 1996)
Bentuk berat dari kekurangan pasokan oksigen dibanding kebutuhan. Keadaan ini
disebabkan oleh menurunnya oksigenasi jaringan atau perubahan dalam sirkulasi kapiler.
Kekurangan oksigen akan berhubungan dengan ASIDOSIS LACTATE, dimana kadar
lactat tubuh merupakan indikator dari tingkat berat- ringannya syock
Langkah pertama untuk bisa menanggulangi syok adalah harus bisa mengenal
gejala syok. Tidak ada tes laboratorium yang bisa mendiagnosa syok dengan segera.
Diagnosa dibuat berdasarkan pemahaman klinik tidak adekuatnya perfusi organ dan
oksigenasi jaringan.
B. Stadium Syock
Kompensasi
Dekompensasi
Mekanisme komposisi mulai gagal, cadiac sulfat made kuat perfusi jaringan memburuk,
terjadilah metabolisme anaerob. karena asam laktat menumpuk terjadilah asidisif yang
bertambah berat dengan terbentuknya asan karbonat intrasel. Hal ini menghambat
kontraklilitas jantung yang terlanjur pada mekanisme energi pompo Na+K di tingkat sel.
Pada syock juga terjadi pelepasan histamin akibat adanya smesvar namun bila syock
berlanjut akan memperburuk keadaan, dimana terjadi vasodilatasi disfori & peningkatan
permeabilitas kapiler sehingga volumevenous retwn berkurang yang terjadi timbulnya
depresi muocard. Maniftrasi klinis : TD menurun, porfsi teriter buruk olyserci, asidosis,
napus kusmail.
Irreversibel
Gagal kompensasi terlanjut dengan kematian sel dan disfungsi sistem multiorgan,
cadangan ATP di keper dan jantung habis (sintesa baru 2 jam). terakhir kematian walau
sirkulasi dapat pulih manifestasi klinis : TD taktenkur, nadi tak teraba, kesadaran (koma),
anuria.
Patofisiology dari hipovolemik syok lebih banyak lagi dari pada yang telah
disebutkan . untuk mengexplore lebih dalam mengenai patofisiology, referensi pada
bibliography bias menjadi acuan. Mekanisme yang telah dipaparkan cukup efektif untuk
menjaga perfusi pada organ vital akibat kehilangan darah yang banyak. Tanpa adanya
resusitasi cairan dan darah serta koreksi pada penyebab hemoragik syok, kardiak perfusi
biasanya gagal dan terjadi kegagalan multiple organ
Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya
mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi darah.
Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.
CVP rendah.
Sistem Respirasi
Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah
sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar.
Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya
pasien memang karena kesakitan.
Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa adalah 60
ml/jam (1/5–1 ml/kg/jam).
E. Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinis syock yang muncul antara lain : pucat, bingung, coma
tachicardy, Sianosis, Arithnia gagal jantung kongestif, Berkeringat, takipneu, Perubahan
suhu, Oedem paru, Gelisah, Disorientasi. Sedang manifestasi klinis lain yang dapat
muncul
4. asidosis metabolic
5. hyperglikemi
F. Jenis Syok
1. Syok Hypovolemik
Syok hipovolemik merujuk keada suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan
tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang
tidak adekuat. Syok hipovolemik ini paling sering timbul setelah terjadi
perdarahan hebat (syok hemoragik). Perdarahan eksternal akut akibat trauma
tembus dan perdarahan hebat akibat kelianan gastrointestinal merupakan 2
penyebab syok hemoragik yang paling sering ditemukan. Syok hemoragik juga
bisa terjadi akibat perdarahan internal akut ke dalam rongga toraks dan rongga
abdomen
Faktor Penyebab
Tahap I :
Tahap II :
terjadi apabila kehilanagan darah 15-20% tekanan darah turun, PO2 turun,
takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.
Tahap III
bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25% terjadi penurunan : tekanan
darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan secara cepat, terjadi iskemik
pada organ, terjadi ekstravasasi cairan
2. Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal
jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas. Otot
jantung kehilangan kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah
jantung dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung,otak,
ginjal). Derajat syok sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri. Meskipun syok
kardiogenik biasanya sering terjadi sebagai komplikasi MI, namun bisa juga
terajdi pada temponade jantung, emboli paru, kardiomiopati dan disritmia.
(Brunner & Suddarth, 2001)
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak
adekua, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung;
manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah,
kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus Kedokteran Dorland, 1998)
mempunyai etiologi koroner dan non koroner. Koroner, disebabkan oleh infark
miokardium, Sedangkan Non-koroner disebabkan oleh kardiomiopati, kerusakan
katup, tamponade jantung, dan disritmia.. Lab/SMF Anestesiologi FKUA/RSUP
Dr. M. Djamil, Padang mengklasifikasikan penyebab syok kardiogenik sebagai
berikut : Penyakit jantung iskemik (IHD), Obat-obatan yang mendepresi jantung,
Gangguan Irama Jantung.
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pemeriksaan Diagnostik
Electrocardiogram (ECG)
Sonogram
Scan jantung
Kateterisasi jantung
Roentgen dada
Enzim hepar
AGD
Kreatinin
HSD
3. Syock Distributif
Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal
berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam
pembuluh darah perifer.
Etiologi
Syok distributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh
pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang menempatkan
pasien pada resiko syok distributif yaitu (1) syok neurogenik seperti cedera
medulla spinalis, anastesi spinal, (2) syok anafilaktik seperti sensitivitas terhadap
penisilin, reaksi transfusi, alergi sengatan lebah (3) syok septik seperti
imunosupresif, usia yang ekstrim yaitu > 1 thn dan > 65 tahun, malnutrisi
Berbagai mekanisme yang mengarah pada vasodiltasi awal dalam syok distributif
lebih jauh membagi klasifikasi syok ini kedalam 3 tipe :
4. Syock Neurogenik
Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif,
Syok neurogenik terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya
tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.sehingga terjadi
hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh tampung (capacitance vessels).
Hasil dari perubahan resistensi pembuluh darah sistemik ini diakibatkan oleh
cidera pada sistem saraf (seperti: trauma kepala, cidera spinal, atau anestesi umum
yang dalam).
Syok neurogenik juga disebut sinkop. Syok neurogenik terjadi karena reaksi
vasovagal berlebihan yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi menyeluruh di
daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak berkurang. Reaksi vasovagal
umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut, atau nyeri
hebat. Pasien merasa pusing dan biasanya jatuh pingsan. Setelah pasien
dibaringkan, umumnya keadaan berubah menjadi baik kembali secara spontan
Etiologi
Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada
fraktur tulang.
Manifestasi Klinis
Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat
tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat
(bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia
atau paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak
sadar, barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di
dalam arteriol, kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat
berwarna kemerahan.
5. Syock anafilaktik
6. Syok Septik
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh
infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan
melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat,
melakukan debriden luka ntuk membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan
pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan secara menyeluruh
G. Penatalaksanaan Syock
Target utama, pengelolaan syock adalah mencukupi penyediaan oksigen oleh darah,
untuk jantung (oksigen deliverip)
therapi dopaadv berdasarkan respon klinis, perfusi perifer, cup, mep sesuai unsur.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
o Curah jantung 2,2 l/mnt, penurunan fraksi ejeksi, penurunan indeks jantung
o Takikardia nadi radialis halus, nadi perifer tidak ada atau berkurang
o Sangat kehausan
o Mual, muntah
Penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor mekanis (preload, afterload dan
kontraktilitas miokard)
Asietas / takut berhubungan dengan ancaman biologis yang aktual atau potensial
BAB IV
Ny. R MRS pada tanggal 21-01-2014 klien masuk ICU pada pukul 09.30 WIB. Klien
mengatakan nyeri pada luka operasi. Nyeri timbul spontan, terutama saat klien melakukan
pergerakan dan berkurang saat klien istirahat (tidur).Nyeri dirasakan ± 1 menit, nyeri timbul
tidak tentu. K/u lemah, kesadaran Composmentis, TD : 57/31 mmHg, S : 36o C , RR : 12
x/menit, N : 109 x/menit.
IDENTITAS KLIEN
1 Nama : Ny. R
2 Umur : 48 Tahun
4 Pendidikan : SM
5 Pekerjaan : IRT
8 Alamat : Tanggamus
RIWATAT KESEHATAN
Pada saat melakukan pengkajian pada tanggal 21-01-2014 keluarga klien mengatakan
klien masuk RSAM pada tanggal 13-01-2014 engan keluhan nyeri pada pinggang kiri,
warna BAK merah disertai mual.Kemudian klien masuk ke ruangan mawar pada tanggal
14–01-2014 untuk menunggu rencana operasi yang akan dilakukan pada tanggal 20-01-
2014. Pada tanggal 20-01-2014 klien melakukan operasi pada pukul 09.30 – 10.30 WIB.
Dan pada tanggal 21-01-2014 klien masuk ICU pada pukul 09.30 WIB. Klien
mengatakan nyeri pada luka operasi. Nyeri timbul spontan, terutama saat klien
melakukan pergerakan dan berkurang saat klien istirahat (tidur).Nyeri dirasakan ± 1
menit, nyeri timbul tidak tentu. K/u lemah, kesadaran Composmentis, TD : 57/31 mmHg,
S : 36o C , RR : 12 x/menit, N : 109 x/menit.
Keluarga mengatakan tidak ada di dalam anggota keluarga yang mengalami Penyakit
yang sama seperti klien.
4 Riwayat Kebiasaan
5 Riwayat Alergi
Keluarga klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan,
minuman ataupun obat-obatan.
4. Oksigenisasi
5. Nutrisi
Respon : -
Hasil : Cairan lambung hitam,klien terpasang NGT, turgor kulit kurang elastis,
mukosa bibir kering
Respon : -
8. Personal Hygiene
9. Aktivitas
11. Kenyamanan
PENGKAJIAN PRIMER
w Airway
w Breathing
§ Sesak nafas
§ RR 36 x/menit
§ Terpasang O2 10 L/Menit
§ Terpasang NGT
w Circulation
§ Pucat / sianosis
§ TD 88/45 mmHg
§ T : 35, 9 o C
§ Akral dingin
§ CRT 4 detik
§ S : 35,9 x/menit
§ HR : 109
w Disability
§ Kesadaran Composmentis
§ Gelisah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hasil
Normal / Satuan
Hemoglobin
LED
Trombosit
Leukosit
Hitung jenis
. Basophil
. Eosinopil
. Batang
. Segmen
. Limposit
. Monosit
10,8
67.000
18.100
69
6
1
wn : 12 -16.0 gr/dl
Lk ; 40 – 54 %
Wn : 0 – 20 mm/jam
150.000 – 400.000 / ul
4500 – 10.700 / ul
0 -1 %
1–3%
2-6 %
50 – 70 %
20 – 40 %
2–8%
Terapi Medis
. Dopamin
.Lasix
.Ceftriaxone
.Ketorolac
.Ranitidin
. Vit K
. Ca Glukonas
.FFv
. Dexamethason 1 amp 5 mg / 1 ml iv
ANALISA DATA
NO
Data
Masalah
Etiologi
1
Ds : Klien mengatakan sesak.
Do :
w RR : 36 x/menit
2
3
Do :
w Anemis (+)
w CRT 4 detik
w HB : 10,8 gr/dl
w Sianosis (+)
w Pucat
w TD : 88/45
w S : 35,9 o C
w HR : 109 x/menit
Ds : Klien mengatakan nyeri
Do :
- Skala nyeri 6
- Panjang luka 15 cm
Nyeri
Perdarahan luka drain
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola nafas penurunan ekspansi paru.
Dx Keperawatan
Tujuan & KH
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperwatan masalah gangguan pola nafas teratasi dengan criteria hasil
:
24 x/ menit
.Tidak terpasang o2
. pucat (-)
pemberian
4. Dapat meningkatkan
Dx Keperawatan
Tujuan & KH
Intervensi
Rasional
. RR 16-24 x/menit
. HB 12- 16 gr/dl
. sianosis (-)
. TD 120/80 mmHg
1.
2.
3.
4.
1..
2.
4.
Implementasi dan Evaluasi
Tanggal / Jam
No dx
Implementasi
Evaluasi
21-01-2014
Jam
09:30 Wib
2.
3.
4.
5.
6..
S:
O:
-RR 34 X/menit
-Terpasang O2 10 L/menit
P : Intervensi dilanjutkan
5. Kolaborasi
pemberian
No Dx
Implementasi
Evaluasi
21 -01 -2014
Jam
1030:00 Wib
1.
2.
3.
4.
S:
-.
bab IV
penutup
A. Kesimpulan
2. Syok adalah gangguan sistem sirkulasi dimana sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai yang
menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Syok terjadi akibat berbagai
keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya
serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau
dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi)
B. Saran
1. Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi seorang
perawat professional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan pasien
yang mengalami syock sehingga dapat melakukan pertolongan segera.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander R H, Proctor H J. Shock. Dalam buku: Advanced Trauma Life Support Course for
Physicians. USA, 1993 ; 75 - 94
Atkinson R S, Hamblin J J, Wright J E C. Shock. Dalam buku: Hand book of Intensive Care.
London: Chapman and Hall, 1981; 18-29.
Franklin C M, Darovic G O, Dan B B. Monitoring the Patient in Shock. Dalam buku: Darovic G
O, ed, Hemodynamic Monitoring: Invasive and Noninvasive Clinical Application. USA : EB.
Saunders Co. 1995 ; 441 - 499.
Wilson R F, ed. Shock. Dalam buku: Critical Care Manual. 1981; c:1-42.