DINAS KESEHATAN
PPK BLUD UPTPUSKESMAS PALABUHANRATU
Jalan Raya Cangehgar KM.01 No. 1007 Telepon (0266) 433448 Email:pkmplara@gmail.com
Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat Kode Pos 43364
A. PENDAHULUAN
Di negara yang berkembang seperti indonesia, angka kematian penyakit menular cukup
tinggi dan grevalensennya meningkat karna bnyak dipengaruhi faktor lingkungan dan prilaku
hidup masyarakat terlebihn lagi dalam kondisi sosialekonomi yang memburuk, tentunya kejadian
kasus penyakit menular memerlukan penangan yang lebih serius, profesional dan bermutu.
Indonesia juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan atau yang dikenal
dengan double burden. Dewasa ini masih dihadapkan dengan meningkatnya beberapa penyakit
menular (re-emerging diseases). Sementara penyakit yang tidak menular atau degeneratif mulai
meningkat. Disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new-emerging diseases).
Salah satu masalah yang menjadi perhatian dan tercantum dalam PERPES No 5 tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 adalah
pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti upaya penyehatan
lingkungan. Salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian dan masalah kesehatan
masyarakat di indonesia dewasa ini yaitu Demam Chikungunya yang penyebarannya semakin
luas.
Di indonesia, inveksi penyakit Chikungunya telah ada sejak abad ke-18 seperti yang
dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan belanda. Saat itu infeksi virus ini
menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai demam 5 hari (vijfdaagse koorts). Yang kadang kala
disebut juga sebagai demam sendi (knokkel koorts). Kejadian luar biasa (KLB) penyakit
chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
dan di Jakarta. Tahun 1982 di Kuala Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Yogyakarta sejak tahun
1985 seluruh provinsi di indonesia pernah melaporkan adanya KLB Chikungunya. KLB
Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun 1999 yaitu di Muara Enim, tahun 2000 di
Aceh, tahun 2001 di Jawa Barat (Bogor, Bekasi, Depok) tahun 2002 di Palembang, Semarang,
Indramayu, Manado, DKI, Bantentahun 2003 terjadi di beberapa wilayah pulau jawa, NTB,
Kalimantan Tengah 2- Kementrian Kesehatan RI 2012-Ditjen PP dan PL: Pedoman
Pengendalian Demam Chikungunya. Edisi 2
Secara epidemiologis saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensi untuk
timbulnya KLB Chikungunya penyakit Chikungunya ditularkan oleh nyamuk aedes albopictus
seperti halnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cara penanggulangan nya telah
dikenal oleh masyarkatb secara luas. Penanggulangan secara lintas program dan lintas sektor
telah dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, sehingga cara penanggulangan penyakit
Chikungunya bukan merupakan suatu hal yang sangat khusus, namun dapat dilakukan secara
bersamaan dengan upaya pengendalian penyakit DBD. Berdasarkan hal tersebut pemerintah
dalam hal ini kementrian kesehatan menyusun suatu kebijakan yaitu Pedoman Pengendalian
Demam Chikungunya sebagai landasan dan acuan bagi seluruh masyarakat dan SDM kesehatan
pada khususnya.
B. Tujuan
Tujuan dari Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya ini adalah sebagai landasan dan
acuan bagi seluruh masyarakat dan SDM kesehatan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian
demam Chikungunya sesuai dengan standar atau prosedur yang telah ditetapkan.
C. Strategi
Strategi utama pengendalian demam Chikungunya adalah;
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan Demam Chiungunya
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas
3. Meningkatkan sistem surveilans epidemiologi Demam Chikungunya
4. Meningkatkan sumber daya dalam upaya pengendalian Demam Chikungunya
Kementrian Kesehatan RI 2012-Ditjen PP dan PL; Pedoman Pengendalian
Demam Chikungunya, Edisi 2 - 3
D. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 7 Tahun 2007 tentang pembangunan jangka panjang Nasional
2. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor: 116/ MENKES/ SK/VIII/ 2013 tentang pedoman
penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
4. Keputusan
F. SASARAN
1. Bayi, Balita, anak Pra sekolah, anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS)
3. Semua penduduk daerah rawan dan gizi
4. Semua anak dan dewasa yang mempunyai masalah gizi
G. SUMBER PEMBIAYAAN
Dana pelaksananan Kegiatan bersummber dari dana;
APBN tahun anggaran Rp…………
APBD tahun anggaran Rp…………
I. PERALATAN /MEDIA
Jenis peralatan menunjang kegiatan yaitu: Format kegiatan. Surat tugas, buku visum, Dacin,
Infanometer, Microtoise, PHN KIT, Standar WHO-NCHS, leaflet, Lap top, infocus, screen,
plipchart, kamera digital. Sound sistem dan lan-lain .
O. PENDOKUMENTASIAN KEGIATAN
Dokumentasi kegiatan dalam bentuk pencatatan dan pelaporan :
1. Dokumen perencanaan tahunan
2. Buku Kas kegiatan
3. Register data sasaran balita dan ibu hamil
4. Register hasil kegiatan gizi
5. Arsip Laporan kegiatan Bulanan
6. Arsip LPJ
7. Arsip Laporan tahunan