Anda di halaman 1dari 14

PROTEIN

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas IPA

Disusun Oleh :
Safety Satyarini Sumarsono

XI APH 4

Jl. Margasatwa No.38 B, RT.12/RW.5, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota


Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540
Tahun Pelajaran 2017/2018

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah IPA ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini, kami
menjelaskan mengenai IPA yaitu Protein. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Pelajaran IPA pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Dengan
membuat tugas ini, kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Protein. Bukan
hanya kami yang diharapkan untuk lebih mengenal tentang Protein ini, tetapi juga para pembaca
yang membaca makalah ini dapat bertambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Protein.
Kami selaku penyusun tentu tidak sedikit hambatan yang kami rasakan dalam proses
pembuatan makalah ini. Mulai dari banyak masukan dan kritikan dari sesama anggota dalam
kelompok hingga kurangnya informasi yang kurang lengkap dari beberapa sumber. Kami juga
ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami melewati semua hambatan
itu.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat positif demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Jakarta, 26 Maret 2018

Safety Satyarini Sumarsono

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3

Bab I. Pendahuluan................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4

Bab II. Pembahasan...............................................................................................................5


2.1. Protein............................................................................................................................5
2.2. Sumber Protein...............................................................................................................5
2.3. Sifat Protein...................................................................................................................6
2.4. Fungsi Protein................................................................................................................6
2.5. Klarifikasi Protein..........................................................................................................8
2.6 Struktur Protein..............................................................................................................9
2.7 Akibat kekurangan dan kelebihan Protein.....................................................................11

Bab III. Penutup.....................................................................................................................13


3.1. Penutup.........................................................................................................................13
3.2. Kesimpulan...................................................................................................................13

Daftar Pustaka

3
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Istilah protein berasal dari kata Yunani “Proteos” yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus
Mulder (1801 – 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digunakan oleh gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel – sel dan jaringan tubuh. Kita memperoleh protein dari
makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Protein?
2. Apa saja Sumber, Sifat, Fungsi, Klarifikasi dan Struktur Protein?
3. Apa saja Akibat kekurangan dan kelebihan Protein?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Protein.
2. Untuk mengetahui Klarifikasi Protein.
3. Untuk mengetahui Fungsi Protein..
4. Untuk mengetahui Sumber Protein.
5. Untuk mengetahui Sifat Protein.
6. Untuk mengetahui Struktur Protein.
7. Untuk mengetahui Akibat kekurangan dan kelebihan Protein.

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Protein
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang
asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas
unsur–unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping
itu mengandung unsur – unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Di samping berat
molekul yang berbeda – beda, protein mempunyai sifat yang berbeda – beda pula. Ada
protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang sukar larut dalam air. Rambut
dan kuku adalah suatu protein yang tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi,
sedangkan protein yang terdapat dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan
mudah bereaksi.

2.2 Sumber Protein


Sumber protein dapat diperoleh dari bahan makanan hewani, yang merupakan
sumber protein terbaik dalam jumlah maupun mutu, namun rata-rata penduduk
Indonesia hanya mengonsumsi sebanyak 18,4%. Dan sumber nabati yang merupakan
sumber protein yang sering dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Berikut ialah
beberapa bahan makanan dari hewani dan nabati:
a) Hewani
» Daging ayam tanpa kulit
» Ikan laut
» Telur
» Susu dan olahannya
» Kepiting
b) Nabati
» Brokoli
» Kacang almond
» Buah manggis, jeruk, pisang, apel

5
» Jagung manis
» Padi-padian
» Tahu tempe
» Asparagus

2.3 Sifat Protein


Protein mempunyai sifat-sifat yaitu :
a) Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion negatif.
b) Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau
kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga
tubuh mengalami keracunan.
c) Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair yang
mengalir.
d) Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam ammonium
sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.
e) Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi
dari medium pendispersi atau pelarutnya.
Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
» Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
» Jumlah tiap macam asam amino itu.
» Susunan asam amino dalam tiap molekul protein (Sediaoetama, 1991).

2.4 Fungsi Protein


a) Pertumbuhan dan pemeliharaan

6
Sebelum sel –sel dapat mensintesis protein baru, harus tersedia semua asam
amino esensial yang diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino (NH2) guna
pembentukan asam – asam amino non esensial yang diperlukan.
Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian di pecah
dan di sintesisi kembali. Tiap hari sebanyak 3% jumlah protein total berada dalam
keadaan berubah ini. Dinding usus yang setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan
sintesis 70 gram protein setiap hari. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein
tang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan
jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan lain.
b) Pembentukan ikatan – ikatan esensial tubuh
Hormon – hormon seperti tiroid, insulin dan epinefrin adalah protein,
demikian pula berbagai enzim. Ikatan –ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau
membantu perubahan – perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
c) Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh didapat dalam tiga kompartemen : intraselular (di dalam sel),
ekstraseluler/interselular (di antara sel) dan intravaskular ( di dalam pembuluh darah).
Kompartemen – kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membran sel.
Distribusi cairan di dalam kompartemen kompertemen ini harus dijaga dalam
keadaan seimbang atau homeostasis. Keseimbangn ini diperoleh melalui sistem
kompleks yang ,elibatkan protein dan elektrolit.
d) Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa
untuk menjaga pH pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam
keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35 – 7,45).
e) Pembentukan antibodi
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya
untuk memproduksi antibodo terhadap organisme yang menyebabkan infeksi tertentu
atau terhadap bahan –bahan asing yang memasuki tubuh.
f) Mengangkut zat – zat gizi

7
Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat – zat gizi dari
saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan –
jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel- sel.
g) Sumber energi
Sebagai sumber energi, protein ekuivalen dengan karbohidrat, karena
menghasilkan 4 kkal/g protein. Namun, protein sebagai sumber energi relatif lebih
mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk
metabolisme energi.

2.5 Klarifikasi Protein


1. Berdasarkan komposisi protein dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu :
a. Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri atas molekul – molekul asam
amino.
b. Protein gabungan adalah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, atau
asam nukleat.
2. Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan utama,
yaitu :
a. Protein Bentuk Serabut (fibrous)
Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral
yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.Karakteristik
protein serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyaikekuatan mekanis yang
tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-
unsur struktur tubuh.
Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Kolagen tidak larut
dalam air, mudah berubah menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau
alkali. Kolagen tidak mengandung triptofan tapi banyak mengandung
hidroksiprolin dan hidroksilisin. Sebanyak 30 % protein total manusia adalah
kolagen.
Elastin terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan
elastis lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin.
Keratin adalah protein rambut dan kuku. Protein ini megandung banyak
sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14 % sistein.
Miosin merupakan protein utama serat otot
b. Protein Globular

8
Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah dibawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Yang
termasuk dalam protein globular adalah (Albumin, Globulin, Histon, dan
Protamin).
Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma dan hemoglobin. Albumin
larut dalam air dan mengalami koagulasi bila dipanaskan.
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur dan biji tumbuh –
tumbuhan. Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam encer
dan garam dapur dan mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi. Globuin
mengalami koagulasi bila dipanaskan.
Histon terdapat dalam jaringan – jaringan kelenjar tertentu seperti timus
dan pankreas. Histon di dalam sel terikat dengan asam nukleat.
Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
c. Protein Konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-
bahan non asam amino. Yang termasuk dalam protein globular adalah
(Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein dan Metaloprotein).
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat dan
mengandung 9 – 10 %fosfat. Nukleoprotein terdapat dalam inti sel dan
merupakan bagian penting DNA dan RNA (pembawa gen).
Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonjugasi dengan lipida
seperti lesitin dan kolesterol. Lipoprotein terdapat dalam plasma dan berfungsi
sebagai pengangkut lipida dalam tubuh.
Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam
fosfat seperti pada kasein dalam susu.
Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral, seperti feritin
dan hemosiderin dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.

2.6 Struktur Protein


Ada empat tingkat stuktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
kuarterner.
1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida.

9
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein.
Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.

Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

a. alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino


berbentuk seperti spiral.
b. beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H).
c. beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta").
d. gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida
sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier
enzim sering padat, berbentuk globuler.

10
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener
menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk
struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul hemoglobin manusia yang tersusun
atas 4 subunit.

2.7 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein


a) Akibat Kekurangan Protein
» Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
» Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil penderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
darah sehingga menimbulkan odema terutama pada perut, kaki dan tangan.
Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat otot-otot berkurang dan melemah,
edema, muka bulat seperti bulan dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak
ada nafsu makan tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalami
depigmentasi, kering, bersisik, pecah-pecah, dan dermatosis. Luka sukar
sembuh, rambut mengalami depigmentasi menjadi lurus , kusam, halus, dan
mudah rontok, hati membesar dan berlemak dan sering disertai anemia.
» Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat
kematian. Meramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas
bulan pertama). Meramus adalah penyakit kelaparan, gejalanya adalah
pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang, serta otot-otot
berkurang dan melemah. Tidak ada edema tetapi, kadang-kadang terjadi

11
perubahan pada kulit, rambut dan pembesaran hati. Sering terjadi
gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernapasan,
tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering
mengalami defisiensi vitamin D dan vitamin A.
b) Akibat Kelebihan protein
» Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi.
Kelebihan asam amino akan memberatkan ginjal dan hati yang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan
menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan
ureum darah, dan demam.

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para
pembaca khusus pada penulis.

3.2 Kesimpulan
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.

Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2)


protein serabut (fibrous). Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein
sekunder, protein tersier, dan protein kuartener.

Fungsi protein antara lain ; Pertumbuhan dan pemeliharaan, Pembentukan


ikatan – ikatan esensial tubuh, Mengatur keseimbangan air, Memelihara netralitas
tubuh, Pembentukan antibody, Mengangkut zat – zat gizi dan Sumber energy.

Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari


97-100% dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan pertumbuhan, hati
lemak, marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan protein menyebabkan ; akan
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi, diare,
kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://inneamknowladge.blogspot.co.id/2015/12/makalah-protein.html

http://kumpulanmakalah4.blogspot.co.id/2016/10/makalah-tentang-protein.html

https://sawittoku.blogspot.co.id/2013/04/makalah-protein-dan-susunannya.html

https://mamassuranto.wordpress.com/2012/03/31/64/

http://diaryforberti.blogspot.co.id/2014/12/makalah-biokimia-protein.html

14

Anda mungkin juga menyukai