Anda di halaman 1dari 5

JESS 4 (1) (2015)

Journal of Educational Social Studies

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess

POLA INTERAKSI SOSIAL SISWA


PENGGUNA GADGET DI SMA N 1 SEMARANG

Doni Harfiyanto  Cahyo Budi Utomo, Tjaturahono Budi

Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini dilakukan guna melihat pola dan bentuk interaksi sosial antar siswa serta dampak
Diterima Juni 2015 dari penggunaan gadget. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif yang
Disetujui Juli 2015 menggambarkan secara objektif pola interaksi sosial yang terjadi pada siswa pengguna gadget.
Dipublikasikan Agustus Lokasi penelitian di SMA N 1 Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
2015 wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian adalah didapatkannya gambaran pola interaksi sosial,
________________ siswa lebih memilih menggunakan gadget dan jika tidak ditanggapi baru siswa bertemu dengan
Keywords: orang yang dimaksud, bentuk-bentuk interaksi yang terjadi melalui interaksi menggunakan gadget
Social Interaction Pattern, dapat menjadi dua, proses asosiatif dan proses disasosiatif. Proses asosiatif bentuk-bentuk interaksi
Gadget, Students sosial yang terjadi menggunakan gadget, siswa banyak melakukan kerjasama mengerjakan tugas,
____________________ pekerjaan rumah, bertukar informasi, sedangkan proses disasosiatif yaitu konflik, tidak pernah ada
konflik yang serius, yang terjadi hanya sebatas perbedaan pendapat serta salah paham yang dapat
diselesaikan langsung oleh siswa. Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah siswa menjadi
lupa waktu.

Abstract
___________________________________________________________________
This study was conducted to see the patterns and forms of social interaction between students and the impact
caused in connection using gadget. This study used the qualitative approach in order to find out of social
interaction pattern in gadget user. The study took place in SMA N 1 Semarang. The data were collected
through observation, interview and document review. The study results show that there is social interaction
pattern of gadget user students. Students prefer to use gadgets, if there isn’t respon student will go to come to
meet the other student. The interaction happened through gadget can be divided in two processes. First, in
assossiative process there are cooperation and accomodation, such us many students do assignment, homework,
exchange information. Second, in dissossiative, conflict exists. There has never been a serious conflict, which
occurs only a disagreement and misunderstanding. Furthermore, there are postive and negative impacts of the
gadget usage in students.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6390
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

1
Doni Harfiyanto et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN pengumpulan data kualitatif, meliputi observasi,


wawancara dan dokumen.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi sudah sedemikian cepat sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap
aspek kehidupan manusia. Karena dengan Menurut Surjono Sukanto interaksi sosial
seiring arus globalisasi tuntutan kebutuhan menggambarkan hubungan-hubungan sosial
pertukaran informasi yang cepat menyebabkan yang dinamis yang menyangkut hubungan
peranan teknologi komunikasi menjadi sangat antara orang-orang perorangan, antara
penting. Penggunaan Gadget di kalangan pelajar kelompok-kelompok manusia, maupun antara
masa kini merupakan sebuah keharusan untuk orang perorangan dengan kelompok manusia.
memilikinya, misalnya seperti handphone, tablet, Interaksi sosial antara kelompok-kelompok
laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. manusia terjadi antara kelompok tersebut
Gadget dapat merubah makna dari sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak
“kesendirian”. Kesendirian itu dapat menjadi menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Interaksi sosial disini dimulai pada saat dua
Dengan satu gadget yang canggih saja bisa orang atau lebih saling berkomunikasi
mendengarkan musik, bermain games, internet, menggunakan gadget. Siswa dapat melakukan
foto-foto, menonton video, dan lain-lain kegiatan saling menegur, tukar informasi,
meskipun berada dalam satu ruangan sendirian mengerjakan tugas dan saling mengobrol.
tanpa ada apapun. Aktivitas seperti itulah merupakan wujud
Interaksi sosial dapat berguna bagi siswa interaksi sosial. Interaksi sosial menggunakan
dalam mengembangkan pemikiran sosial, yang gadget yang dikaji penelitian ini pun didalamnya
berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan memuat berbagai macam hubungan siswa yang
mereka tentang masalah hubungan dan saling berinteraksi.
keterampilan sosial (Sumantri, 2008: 48). Komunikasi menggunakan gadget
Peningkatan jumlah penggunaan gadget serta tentunya mengubah aturan yang sudah ada
cara berkomunikasi yang berubah serta sebelumnya dan dapat membuat kualitas serta
memunculkan suatu kesenangan dalam kuantitas komunikasi tatap muka menurun.
penggunaan alat-alat teknologi guna membantu Siswa dalam kehidupan sehari-hari memang
dan mempermudah aktivitas manusia, tetapi tidak dapat lepas dari gadget. Gadget sebagai alat
disatu sisi penggunaan teknologi yang semakin komunikasi dapat digunakan siswa dalam
meningkat justru menurunkan intensitas berkomunikasi tanpa ada batasan waktu, karena
hubungan individu. Menurut Ameliola dan di tengah malam pun siswa dapat melakukan
Nugraha (2013) Interaksi sosial yang terjadi komunikasi dengan orang lain. Adapun di
lewat media membuat ikatan solidaritas sosial lingkungan sekolah keberadaan gadget dapat
masyarakat menjadi melemah. menjadi pola interaksi baru dalam berhubungan
dengan siswa lain, siswa lebih memilih
METODE PENELITIAN menggunakan gadget karena dianggap lebih
praktis, efisien, memperpendek jarak dan
Metode penelitian yang dilakukan dalam mempercepat waktu serta memudahkan siswa
penelitian ini menggunakan metode kualitatif. dan tidak perlu repot datang ke tempat
Subjek penelitian yang menjadi sumber data seseorang yang dimaksud. Siswa baru akan
dalam penelitian ini yaitu sumber responden mendatangi/bertemu teman yang dimaksud
(human resources), ialah siswa dan guru. apabila pesan yang disampaikan melalui gadget
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Semarang. tidak tersampaikan atau tidak terkirim. Hal ini
Ranchman (2011) mengemukakan teknik menunjukkan bahwa gadget telah digunakan
sebagai cara baru interaksi sosial terutama bagi

2
Doni Harfiyanto et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

pengguna aktif gadget untuk bertemu dan mengenai ekstrakulikuler ataupun kegiatan osis
berinteraksi dengan teman-teman mereka. Hal akan membagikan informasi tersebut ke grup-
ini menunjukkan bahwa interaksi sosial di dunia grup yang sudah dibentuk atau meneyebarkan
maya dengan menggunakan gadget digemari langsung ke siswa yang bersangkutan. Hal lain
oleh banyak orang dan telah mengubah cara adalah berkaitan dengan mengerjakan tugas atau
berkomunikasi. pekerjaan rumah, kerjasama-kerjasama yang
Kehadiran gadget pun menjadikan dilakukan oleh siswa adalah dengan
perubahan perilaku siswa, dimana ketika siswa membagikan jawaban yang telah dikerjakan ke
sedang bergerombol atau berkerumun untuk grup atau forum yang telah dibuat oleh siswa
sekedar membicarakan suatu hal, tidak jarang atau kelas, kemudian siswa lain bisa
mereka akan lebih asik dengan gadgetnya mendapatkan jawaban dari grup tersebut.
daripada dengan orang yang ada didekatnya. Kerjasama yang dilakukan dalam pemanfaatan
Ketika sedang berjalan pun asik sambil gadget pada saat ulangan juga pernah terjadi,
memainkan gadgetnya. Siswa hanya menunduk akan tetapi selebihnya ada rasa takut dari siswa
menatap gadget tanpa menghiraukan lingkungan karena jika guru mendapati hal tersebut maka
sekitar. Sehingga aksi tegur sapa, saling guru atau pihak sekolah dengan tegas akan
bercanda dengan teman menjadi berkurang. mengambil dan menyita gadget siswa tersebut.
Kecerdasan sosial diartikan sebagai Cara lain yang dikerjakan dalam hal
kemampuan dan keterampilan seseorang dalam kerjasama antar siswa juga terjadi apabila siswa
menciptakan relasi, membangun relasi sosialnya yang berbeda kelas saling berkirim soal ulangan
sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi dengan memfoto soal terlebih dahulu kemudian
saling menguntungkan (Mumun, 2008: 4). mengirimkannya ke siswa lain yang belum
Kaitannya dengan hubungan sosial memang melaksanakan ulangan. Sehingga siswa yang
gadget kurang memiliki suatu sumbangan yang belum melaksanakan ulangan akan mendapat
baik terhadap pengembangan kecerdasan sosial gambaran soal dan kemudian mempelajari
siswa. Karena kecerdasan sosial harus dibangun apabila tiba saat ulangan mereka akan bisa
dari adanya keterampilan sosial, dan mengerjakan dengan mudah. Tidak jarang juga
keterampilan sosial berkembang atau didapat guru menginformasikan kepada siswa agar
dari seringnya siswa berinteraksi secara langsung membawa jurnal kelas untuk dikumpulkan ke
atau tatap muka sedangkan ketika menggunakan ruang guru menggunakan komunikasi melalui
gadget unsur-unsur ketika berinteraksi secara gadget.
langsung akan berkurang. Akomodasi bertujuan untuk meredakan
pertentangan antara kedua belah pihak yang
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Siswa berbeda paham maupun tujuan. Akomodasi
Menggunakan Gadget yang dilakukan adalah bahwa siswa memiliki
antusias untuk menyelesaikan masalah apabila
Pola Asosiatif terdapat perselisihan yang timbul di sekolah.
Kerjasama. Kerjasama-kerjasama yang Siswa biasanya menyelesaikan langsung dengan
dilakukan oleh siswa adalah dengan membentuk baik-baik melalui komunikasi dalam bergadget,
grup baik di BBM, LINE ataupun WA. Hal dan apabila hal tersebut tidak dapat
yang dilakukan dengan menggunakan gadget menyelesaikan maka siswa akan mengajak
adalah saling berbagi informasi, mengerjakan bertemu secara langsung siswa lain yang sedang
tugas atau pekerjaan rumah, melakukan terlibat masalah tersebut. Namun, jika masalah
perjanjian dengan siswa lain untuk berkumpul berlanjut dan berlarut-larut maka siswa akan
pada suatu tempat (nongkrong) yang telah membawa masalah tersebut ke pihak BK.
mereka sepakati bersama.
Kaitannya kerjasama dalam berbagi
informasi, siswa yang memiliki informasi

3
Doni Harfiyanto et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

Proses Disosiatif
Konflik atau Pertentangan atau pertikaian SIMPULAN
adalah suatu proses sosial di mana individu atau
kelompok berusaha memenuhi tujuannya Perkembangan teknologi yang sangat
dengan jalan menentang pihak lawan dengan pesat dapat mengubah pola interaksi sosial.
ancaman atau kekerasan. Konflik dalam Siswa jadi dimudahkan untuk berkomunikasi
interaksi sosial siswa menggunakan gadget setiap saat tanpa batas mengenal waktu.
sangat jarang terjadi, yang terjadi hanyalah Kemudahan tersebut menyebabkan siswa
sebatas salah paham yang mengakibatkan menjadi malas untuk bertemu dengan siswa lain
gesekan antar siswa. Karena dalam jika ada keperluan, karena hanya cukup
berkomunikasi menggunakan bbm atau media disampaikan melalui gadget karena dianggap
sosial lainnya banyak terdapat bahasa informal praktis dan lebih efisien. Siswa juga cenderung
yang kadang membuat salah paham antara menjadi tidak fokus jika sedang bersama
pengirim dan penerima pesan. melakukan pembicaraan dengan teman-
temannya dikarenakan lebih sibuk dan fokus
Dampak Penggunaan Gadget terhadap gadgetnya. Siswa lebih memilih
Penggunaan gadget bagaimanapun juga, menggunakan gadget untuk berkomunikasi
memiliki dampak positif dan negatif, hal ini dengan siswa lain yang berbeda kelas.
tergantung bagaimana siswa memaknai Kehadiran dan berkembangnya gadget dapat
penggunaan gadget tersbut. Peran orang tua membantu siswa dalam kegiatan belajar, tetapi
dirumah dan guru di sekolah sangat diharapkan disatu pihak dapat mereduksi interaksi sosial
untuk membantu siswa dalam membatasi diri yang sesungguhnya.
dalam bergadget. Adapun dampak positif dan Bentuk-bentuk interaksi sosial siswa
negatifnya sebagai berikut : Dampak Positif : 1) menggunakan gadget seperti kerjasama yang
Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang dilakukan siswa di SMA N 1 Semarang adalah
banyak lewat media sosial. 2) Mempersingkat kerjasama seperti berbagi informasi, perjanjian,
jarak dan waktu, di era perkembangan gadget mengerjakan tugas-tugas atau Pekerjaan Rumah.
yang canggih yang didalamnya terdapat media Selain itu konflik yang terjadi antara siswa
sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh dengan siswa jarang terjadi, yang ada hanya
tidak lagi menjadi hal yang menjadi masalah perbedaan pendapat serta adanya salah paham.
dan menjadi halangan. (3) Mempermudah para Perbedaan ini biasanya terjadi di grup, misalkan
siswa mengkonsultasikan pelajaran dan tugas- ada perbedaan pendapat dalam berkomunikasi
tugas yang belum siswa mengerti. Hal ini biasa dengan gadget seperti dalam mengerjakan tugas,
dilakukan siswa dengan sms atau bbm kepada urusan kepanitiaan organisasi. Namun apabila
guru mata pelajaran. (4) Mengetahui informasi- terjadipun sudah ada akomodasi dari siswa
informasi tentang kegiatan-kegiatan yang di dalam menyelesaikan masalah yaitu
adakan di sekolah, siswa akan membagi menyelesaikan langsung dengan baik-baik
informasi tentang kegiatan, foto yang berkaitan melalui komunikasi dalam bergadget pada saat
dengan kegiatan di sekolah kemudian itu juga, dan apabila hal tersebut tidak dapat
membagikannya di grup atau juga bisa langsung menyelesaikan maka siswa akan mengajak
membagikan kepada orang-orang tertentu. bertemu secara langsung siswa lain yang sedang
Dampak Negatif: (1) Gadget yang memiliki terlibat masalah dan akan membawa masalah
berbagai macam aplikasi akan membuat siswa tersebut ke guru BK jika masalah berlarut atau
lebih mementingkan diri sendiri. (2) Siswa yang berlanjut
telah menggunakan media sosial digadget Dampak positif dari penggunaan gadget
mereka, lebih banyak menggunakan waktunya adalah memudahkan siswa untuk berinteraksi
untuk berkomunikasi di media sosial dengan orang banyak lewat media sosial,
dibandingkan belajar. memperpendek jarak dan waktu, mempermudah

4
Doni Harfiyanto et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

para siswa mengkonsultasikan pelajaran dan Mediated Learning Experience. Jurnal


tugas-tugas yang belum siswa mengerti, Penelitian Humaniora. Vol. 9, No. 2, : 179-191.
menambah pengetahuan dengan mencari materi Harahap, R. T. 2008. Interaksionisme simbolik dan
crosscultural.http://sosioholic-of-
pelajaran melaui internet, mengetahui informasi-
uinjkt.blogspot.com/2008/01/interaksionism-
informasi tentang kegiatan-kegiatan yang di
simbolik-cultural.html di unduh 22 januari
adakan di sekolah. Dampak negatif dari 2014.
penggunaan gadget adalah siswa menjadi tidak Hendrastomo, G. 2008. Representasi Telepon Seluler
sadar akan lingkungan sekitar mereka karena dalam Relasi Sosial.Jurnal Socia, Vol5 No 2
menjadi lupa waktu. No ISSN: 1829-5759.
Johnson, P. D. 1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.
UCAPAN TERIMAKASIH Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Kushendrawati, S. M. 2006. Masyarakat Konsumen
sebagai Ciptaan Kapitalisme
Pada kesempatan ini penulis
Global:Fenomena Budaya dalam Realitas
menyampaikan ucapatan terima kasih kepada :
Sosial. Jurnal Sosio Humaniora Vol.10 No.2.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Lestari, I.P. 2012. Interaksi Sosial Komunitas Samin
Universtias Negeri Semarang; Prof. Dr. Ahmad Dengan Masyarakat Sekitar. Jurnal Komunitas
Slamet, M.Si., Direktur Program Pascasarjana 5 (1) (2013) : 74-86
Universitas Negeri Semarang; Prof. Dr. Wasino, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ko
M.Hum., Kepala Program Studi Pendidikan munitas) diunduh tanggal 2 maret 2014
Ilmu Sosial PPs UNNES; Prof. Dr. Dewi Moleong, L.J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif.
Liesnoor, M.Hum., Sekretaris Program Studi Bandung: PT. Rosdakarya.
Mumun Muniroh, S. 2008. Pengembangan Kecerdasan
Pendidikan Ilmu Sosial PPs UNNES.
Interpersonal Anak. Pekalongan: STAIN
Pramono, S. E. 2013. Hakikat Pendidikan Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan Sosial. Semarang: Widya Karya
Rachman, M. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
Ameliola, S dan Nugraha, D.H. 2013. Perkembangan Moral. Semarang: Unnes Press.
Media Informasi dan Teknologi Terhadap anak Ritzer, G. 2007. Sosiologi Ilmu Pengetahuan
dalam Era Global. Prosiding the 5th berparadigma Ganda. Jakarta: Raja Grafindo
international conference on Indonesian Persada.
studies: Ethnicity dan Globalitation.Pdf Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
(diunduh tanggal 3 Januari 2014). Raja grafindo persada Press.
Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Syamsudin. 2013. Interaksi Sosial Kaum Pemulung
Indonesia. Dengan Masyarakat (Studi Pada Masyarakat
Budyatna, M. 2005. ’Pengembangan Sistem Informasi: Kelurahan Bukit Cermin. Sosiologi. Jurnal
Permasalahan dan Prospeknya’. Komunika.Vol online http://jurnal.umrah.ac.id/wp-
8 No 1. content/uploads/2013/08/Jurnal-Samsudi-
Bungin, B. 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Sosiologi-2013.pdf(diunduh 1 Maret 2014).
Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi Tanriady, Shella., Hartanti,. Kartika, Aniva,. 2013.
di Masyarakat. Kencana : Jakarta. Pengaruh Social Stories Terhadap
Caraka. 2013. Diet Gadget Forum. Keterampilan Komunikasi Pragmatis Anak
http://carakafest.org/info/29/diet-gadget- Dengan Gangguan Asperger. Psikologi.
forum.pdf (diunduh tgl 26 januari 2014). Calypta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Elvidawati dan Mulyati, R. 2006. Hubungan Antara Surabaya Vol.2 No.1.
Keterampilan Sosial Anak Dengan Yanti, Desvi. 2005. Keterampilan Sosial Pada Anak
Kecemasan Masuk Sekolah. Psikologi. Naskah Menengah Akhir yang Mengalami Gangguan
Publikasi. Perilaku. E-USU. Repository Universitas
Hertinjung, S.W,. Partini,. Pratisti, Dinar. 2008. Sumatera Utara.
Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah Yin, Robert. K. 2008. Studi Kasus desain dan Metode.
Ditinjau Dari Interaksi Guru-Siswa Model Jakarta: Raja Garfindo.

Anda mungkin juga menyukai