Capacity Planing Mo
Capacity Planing Mo
MANAJEMEN OPERASI
OLEH:
Frederikus Meze Tai
165002526
Paulus Dian Wicaksana
165002530
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam
waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu.
Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:
Kapasitas Desain : Menunjukkan output maksimum pada kondisi idealdimana tidak ada
produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin.
Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada
umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif
sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin
telah didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda
daripada yang sekarang sedang diproduksi.
Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas
produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas
efektif.
Dalam kaitannya dengan definisi di atas maka perencanaan kapasitas berusaha untuk
mengintegrasikan faktor – faktor produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi.
Dengan kata lain, keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus
mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas produksi tersebut, termasuk di dalamnya
efisiensi dan utilisasinya.
Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat yaitu Utilisasi dan Efisiensi.
Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah
persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan
dan dikelola akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. Manajer operasi
cenderung dievaluasi pada tingkat efisiensinya.
Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan
dalam penjadwalan, pelatihan, dan pemeliharaan yang efektif. Utilisasi dapat dihitung sebagai
berikut:
Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh oleh adanya
perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada penjualan dan arus kas, begitu
juga kualitas, rantai pasokan (suply chain), sumber daya manusia, dan pemeliharaan.
Pertimbangan Kapasitas
Keuntungan secara terus menerus diperoleh dari pembentukan keunggulan
bersaing,bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu.
Keputusan kapasitas haruslah dipadukan kedalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak
dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana terpadu yang dapat
menempatkan perusahaan dalam posisi menguntungkan. Pertimbangan strategi sebagai
tambahan integrasi yang ketat antara strategi dan investasi, terdapat empat hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
Peramalan yang akurat adalah puncak dari peramalan kapasitas. Apapun jenis
produk barunya, prospeknya dan life cycle produk yang sudah ada harus ditentukan.
Manajemen harus mengetahui produk yang akan ditambah dan produk yang akan
dikurangi, sebagaimana volume yang diinginkan.
Jumlah alternatif padasaat awal mungkin besar, tetapi begitu volume produksi
ditentukan, keputusan teknologi juga ditentukan oleh analisis biaya, sumber daya yang
digunakan, kualitas dan kehandalan. Review seperti ini biasanya mengurangi alternatif
teknologi yang ada menjadi lebih sedikit. Teknologi dapat menentukan kenaikan
kapasitas. Manajer operasi memegang tanggung jawab atas teknologi dan peningkatan
kapitas.
Dalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, manajer operasi membuat fleksibilitas dalam peralatan dan fasilitas. Mereka
mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan
pada kedua sisi bagian atas maupun bagian bawah resiko. Bangunan dan peralatan dapat
didesain untuk mengakomodasi perubahan produk, bauran produk, dan proses di masa
yang akan datang.
Alih – alih mengelola kapasitas secara strategis, manajer dapat mengelola permintaan
secara taktis.
Mengelola Permintaan
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan
peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang
tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas
melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:
Permintaan melebihi kapasitas
Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan
dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan
mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas
yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dapat
dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan
kapasitas.
Kapasitas melebihi permintaan
Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk
merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau
mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk.
Penyesuaian pada permintaan musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan yang
lain pada kapasitas. Dalam beberapa kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat
menawarkan produk dengan pola permintaan yang saling melengkapi – yaitu, produk-
produk dimana satu jenis memiliki permintaan tinggi dan jenis lain memiliki
permintaan rendah.
Contoh : Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju agar pada saat
winter tiba penjualan terhadap produknya tetap bertahan.
Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan :
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan)
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan
atau menjual atau menyewakan peralatan yang ada
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk yang
berubah secara lebih baik
6. Menutup pabrik
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang
sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan barang
dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan
kapasitas dapat langsung dilakukan. Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap,
yaitu :
Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang
kecil, dimana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang
besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas.
Analisa Titik Impas/ Seri
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus
dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas
adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama
dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi
di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang diproduksi.
Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Biaya variable adalah
biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang diproduksi. Kontribusi adalah
perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi pendapatan adalah fungsi yang
meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit
Asumsi. Sejumlah asumsi mendasari model dasar titik impas ini. Perhatikan gambar
berikut ini :
Biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus, keduanya digambarkan meningkat
secara linier-yalni dalam proporsi langsung dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun
demikian, baik biaya tetap maupun biaya variable tidak harus selalu membentuk garis lurus.
Sebagai contoh : biaya tetap berubah di saat semakin banyak peralatan modal atau ruang
gudang yang digunakan; biaya tenaga kerja berubah sesuai dengan waktu lembur atau pada
saat pekerja terlatih yang dipekerjakan; fungsi pendapatan dapat berubah sejalan dengan
adanya factor-faktor seperti diskon penjualan.
Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas.
1. Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas)
2. Pendekatan aljabar
Kasus Produk Tunggal
Kasus Multiproduk
Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga restoran (bahkan
restoran cepat saji) memiliki beragam penawaran. Setiap penawarn dapat memiliki harga jual
dan biaya variable yang berbeda. Dengan memanfaatkan analisis titik impas maka persamaan
diubah untuk mencerminkan proporsi penjualan untuk setiap produk. Hal ini dilakukan dengan
memberikan bobot pada kontribusi setiap produk pada proporsi penjualan.
Formula analisis titik impas menjadi :
BEP$ = Fixed cost / ∑[ (1 – Vi/Pi) x (Wi)]
Keterangan :
BEP$ = titik impas dalam dollar,
V = biaya variabel per unit,
P = harga per unit,
F = biaya tetap,
W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam dollar,
i = setiap produk.
P: present value
F: future value
i : tingkat suku bunga
N : jumlah tahun
Selain menghitung secara manual bisa juga kita melihat table yang sudah di sediakan.
Menentukan net present value dari penerimaan masa depan dengan nilai yang setara. Investasi
yang menghasilkan sedretan nilai uang yang sama dan seragam untuk menetapkan nilai
sekarang dari sejumlah uang di masa depan yang dinamakan sebuah anuitas
Rumus :
S= RX
S :nilai sekarang dari serangkaian penerimaan tahunan yang seragam.
R : penerimaan yang di terima dengan jumlah yang sama setiap tahun anuitas.
X : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan rumus 1/(1+i)n.