Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN KASUS

3.1 Asma Pada Kehamilan


I. Pengkajian
Tanggal : 01 April 2008
Jam : 10.00 di BPS Mojoroto Kediri
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny S
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Banyuwangi
Nama Suami : Tn ”D”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Banyuwangi

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan sesak saat bernafas
Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B
dll, menahun seperti DM, Hipertensi, jantung, dll, Menurun Hipertensi, DM dll
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan ibunya pernah menderita penyakit asma
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan pad akehamilannya sekarang disertai penyakit Asma sejak trimester 2 yaitu pada
usia kehamilan 6 bulan.
3. Riwayat Menstruasi
- Amenorhoe : 7 bulan
- Menarche : 12 tahun
- Lama : ± 7 hari
- Banyak/sedikit : Banyak
- Siklus : ± 28 hari
- Dismonerhoe : (+) pada hari 1 – 3 menstruasi
Fluor albus : (+) kadang-kadang sebelum 2 hari menstruasi
HPHT : 24 Juli 2007
TP / HPL : 01 Mei 2008
4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
6. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan pernikahan 1 x dan usia pernikahannya 1 th
7. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga, tetangga dan lingkungan sekitarnya baik
8. Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
9. Pola kebiasaan sehari – hari
Pola Sebelum hamil Sesudah hamil
Kebiasaan
1. Nutrisi - Makan sehari 3x- Makan sehari 3 -4x porsi biasanya
porsi biasanya sayur, sayur, lauk pauk.Minum ± 8 gelas
lauk pauk. Minum ± 8 sehari
gelas sehari

2. Eliminasi - BAB 1 – 2 x/ hari,


a. BAB bau khas, konsistensi- BAB 1 – 2 x/ hari, bau khas,
lembek warna kuning konsistensi lembek warna kuning
kecoklatan kecoklatan

- BAK 5 – 6 x/hari,
- bau khas, warna
b. BAK jernih kekuningan - BAK 6 - 7 x/hari, bau khas, warna
jernih kekuningan.
- Mengajar dan
melakukan kegiatan
3. Aktifitas sebagai ibu RT misal- Sejak usia kehamilan 8,5 bln ibu
memasak, mencuci dll cuti mengajar, karena asma yang
menyertai kehamilannya ibu
Tidur malam ± 6 – 8 mengurangi kegiatan Rtnya
jam/hari, tidur
siang ± 1 – 2 jam
(kadang-kadang)
4. Istirahat - 2 – 3 x dalam 1 mgg - Tidur malam ± 6 – 8 jam/hari,
tidur siang ± 2 – 3 jam/hari
- Mandi 2 - 3 x dalam
sehari, ganti celana
5. Sexual dalam 2 x sehari Ibu mengatakan jarang melakukan
hub sexual saat dirinya hamil

6. Personal - Mandi 2 - 3 x dalam sehari, ganti


Higiene celana dalam 2 x sehari

B. Data Objektive
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : Composmetis
BB sebelum hamil : 56 Kg
BB sekarang : 66 Kg
TB : 155 cm
Lila : 23 cm
TTV ; TD : 120/90 mmHg
N : 90 x / mnt
RR : 30 x / mnt
S : 367 0 C
2. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
- Kepala : Rambut hitam, kulit kepala bersih, luka (-),
ketombe (-), tidak rontok, benjolan (-).
- Muka : Simetris
- Mata : Konjungtiva merah muda, sklera puith anemis
(-), oedema palpebra (-)
- Hidung : Simetris, tidak polip, tidak ada sekret hidung
- Bibir : Cyanosis (-), mukosa kering (-), stomatitis (-),
lidah tdk kotor
- Gigi : Caries (-)
- Telinga : Bersih, tidak ada serumen
- Leher : Pembesaran K. Tyroid (-), pembesaran vena
jugularis
- Buah dada : Keluarnya colostrum puting susu menonjol,
areola coklat
- Perut :

Linea nigra (+), strie albican (-), pembesaran


- Ekstrimitas :
sesuai UK
Kekuatan otot 5 5 , tidak ada
- Genetalia : 2 2
- Anus : -
Hemoroid (-)
Nyeri (-)
2. Palpasi
- Leher : tidak ada pembengkakan
- Genetalia : -
- Buah dada : Massa (-)
- Abdomen :
a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah prsesus
xipoideus (UK 36 mgg)
b. Leopold II : PUKA, DJJ : 130 x/mnt
c. Leopold III : Persentasi Kepala
d. Leopold IV : Belum masuk PAP
Variasi :-
Mc. Donald : TFU 31,5 cm
TBJ : 3177,5 gr

3. Auskultasi
- Dada : Menunjukkan Ronkhi dan bising mengi
difus inspirasi dan ekspirasi. Ekspirasi
memanjang pada status asmatikus,
pernapasan sangat sulit dan bising mengi
dapat didengar tanpa stetoskop
(Kedaruratan ibstetri dan ginekologi Hal :
95)
- DJJ : 130 x / mnt
- Pucntum : dibawah pusat
Maximum
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium : Dilakukan
1. Px Sputum ® terdapat adanya kristal
charcot leyden yang merupakan
e. degranulasi dari kristal eosinopil.
2. Px darah ® AGD normal, terdapat
peningkatan dari SGOT dan LDH,
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-
kadang diatas 15.000 /
3
mm ®menandakan terdapatnya suatu
infeksi
3. Px faktor alergi ®peningkatan IGE pada
waktu serangan dan menurun pd waktu
bebeas dari serangan
b.Laboratorium : Dilakukan
1. Px Radiologi (Foto thoraks) ® Normal,
juga digunakan untuk mengetahui, jika
f. ada komplikasi seperti pneomonia.
(Kedaruratan Obstetri dan Gynekologi ; hal
97)
2. Px tes kulit ® Normal, untuk mencari
faktor alergi
3. EKG ® terdapatnya tanda-tanda
hipertropi otot jantung
4. Px USG ® Janin tunggal, hidup,
intrauteri, presentasi kepala
II. INTERPRETASI DATA
Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Bronchial
Ds : Ibu mengatakan adanya serangan asma dan sesak dada disertai oleh batuk dan mengi
Do : Ku Baik
TTV ; TD : 120/90 mmHg Bising mengi (+)
N : 90 x / mnt
S : 367 0 C
Ronchi : (+)
Masalah : - Sesak dada
- Bising mengi
Kebutuhan : - Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat dan minum
- Menganjurkan ibu untuk bernafas normal saat timbul serangan
- Menganjurkan ibu untuk menghindari tempat-tempat polusi

III. Megantisipasi Diagnosa / Masalah Potensial


Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Bronchial
Dx Potensial : Infeksi saluran pernafasan
Mx Potensial : - Sesak nafas
- Foetel Nafas
Antisipasi penanganan :
Mx Sesak nafas :
- Memberikan obat – obatan Asma yang sama dengan obat asma saat tidak hamil misalnya :
Aminofilin, Eidrin, Epinefrin dan Kortikosteroid. (Sinopsis Obstetri, hal : 156)
- Mencegah agar tidak terjadi serangan asma saat hamil yaitu dengan menghindari kebiasaan
buruk misalnya merokok, dan jangan menunda pengobatan agar tidak memperparah keadaan
Mx Foetal Distres :
- Memeriksa janin secara teratur melalui USG dan Doppler
- Memberi obat yang tidak membahayakan janin
- Anjurkan ibu untuk miring ke kiri saat tidur agar sirkulasi O2ke janin lancar.

IV. Mengidentifikasi Kebutuhan Segera


Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lain untuk menemukan terapi yang tepat untuk
metalaksanakan pasien

V. Menyusun Rencana Asuhan


Tujuan : Asma pada ibu berkurang / sembuh
Kriteria hasil : sesak nafas, mengi batuk-batuk pada ibu berkurang dan kehamilannya normal sampai aterm
INTERVENSI :
1. Sembuhkan dan mengendalikan gejala Asma
R/ Agar gejala dini langsung diatasi dan asma tidak makin memburuk.
2. Hindarkan kemungkinan infeksi pernafasan dan tekanan emosional
R/ Tekanan emosional seperti terkejut, marah, sedih dll, akan memicu serangan asma yang jika
terjadi secara berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya infeksi pernafasan.
3. Ajarkan Olahraga atau senam asma
R/ Agar daya tahan tubuh makin kuat sehingga tahan terhadap faktor pencetus terjadinya asma
4. Ingatkan agar ibu hanya minum obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter
R/ Mencegah agar tidak mempengaruhi pertumbuhan janin
5. Berikan terapi inhalasi kortikosteroid, bronkodilator dan Aminofilin
R/ Penggunaan terapi inhalasi / inhaler dapat digunakan sendiri sewaktu-waktu jika terjadi serangan
asma
6. Berikan bronkhodilator (terbutaline 2,5 mg oral setiap 4 – 6 jam atau 250 mg setiap 15 menit
dalam 3 dosis )
R/ Merelaksasi otak halus dan menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mukosa.
7. Berikan antibiotik jika ada kecurigaan adanya infeksi
R/ Antibiotikmencegah terjadinya infeksi
8. Hindari stress dan ciptakan lingkungan psikologi yang tenang.
R/ Jika lingkungan psikologi tenang, maka emosi ibu akan stabil® sehingga mengurangi serangan
asma
9. Beri KIE pada ibu untuk tidak memelihara kucing dan hewan berbulu lainnya
R/ Dulu hewan merupakan salah satu faktor pencetus alergi
10. Tempatkan posisi yang nyaman pada pasien contoh : meninggikan kepala tempat tidur, duduk
pada sandaran tempat tidur.
R/ Peninggian kepala tempat tidur memudahkan fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi
11. Beri penjelasan pad aklien tentang penyakitnya dan diskusikan obat pernafasan efek samping
dan reaksi yang tidak diinginkan.
R/ Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan perbaikan partisipasi pada rencana pengobatan
serta penting bagi pasien memahami perbedaan antara efek samping mengganggu dan
merugikan.
12. Tingkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung memberikan
air hangat.
R/ Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat dapat menurunkan
kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus

VI. Implementasi
- Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma
- Mengajarkan olahraga atau senam asma
- Mengingatkan agar ibu hanya minum obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter
- Memberikan terapi inhalasi kortikosteroid, bronkodilator dan Aminofilin
- Memberikan bronkodilator (terbutaline 2,5 mg oral setiap 4 – 6 jam atau 250 mg setiap 15
menit dalam 3 dosis )
- Memberikan KIE pada ibu untuk tidak memelihara kucing dan hewan berbulu lainnya
- Menempatkan posisi yang nyaman pada pasien. Contoh : meninggikan kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur.
- Memberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan mendiskusikan obat pernafasan
efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan
- Menganjurkan untuk meningkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai
toleransi jantung memberikan air hangat.

VII. Evaluasi
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dengan apa yang disampaikan petugas
O : KU Baik
TTV ; TD : 140/80 mmHg
N : 84 x / mnt
RR : 28 x / mnt
S : 367 0 C
A : Ny ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Brnchial
P : - KIE tentang keadaan Ibu
- Berikan terapi oral hingga serangan asma ibu berkurang
- Anjurkan senam asma

Anda mungkin juga menyukai