BAHASA INDONESIA
POKOK BAHASAN :
Pendahuluan
Kaidah Bahasa Indonesia
Abstract Kompetensi
Bahasa adalah sistem lambang Mahasiswa dapat memahami
bunyi ujaran yang digunakan untuk perbedaan bahasa Indonesia yang
berkomunikasi oleh masyarakat baik dan bahasa Indonesia yang
benar.
pemakainya.
menjelaskan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menulis dengan
1.3 Indikator
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi
dan adaptasi.
sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa
nasional, alat pemersatu bangsa dan alat komunikasi antarsuku bangsa. Sedangkan
dan sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara tak terlepas dari perjuangan
kebulatan tekad sosial, budaya dan politik yamg menjiwai perjuangan generasi
Indonesia pada masa sekarang. Karena itu, Sumpah Pemuda merupakan tonggak
sejarah yang amat penting, baik pada masa itu dan lebih-lebih bagi pertumbuhan
jaringan pernyataan kebulatan tekad yang dijalin oleh tiga unsur yang berkaitan erat
dan memiliki hubungan timbal balik. Tiga unsur tersebut adalah bertanah air satu
tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa
penerapan isi dan semangat ketiga unsur itulah yang dimaksud dengan pembinaan
bahasa Indonesia.1 Dengan kata lain, pembinaan bahasa Indonesia adalah proses
1
http;// /kaidah bahasa/Kaidah Dasar Bahasa Indonesia – wendisaja, diakses tanggal 24 Feb 2018
2018 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Sudrajat, S.Pd. M.Pd.. http://www.mercubuana.ac.id
benar oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian, masalah pemakaian bahasa
pengungkapan perasaan seseorang kepada oang lain. Ditinjau dari sudut ini, maka
dapat dikatakan bahwa benarlah sudah bahasa seseorang bila dia sudah mampu
bermacam-macam, maka tidak selamanya bahasa yang benar itu baik, atau
Berpegang dalam batasan tadi, maka ada dua syarat utama yang harus dipenuhi
oleh setiap pemakai bahasa Indonesia agar bahasa yang dipakainya itu baik dan
Ada dua hal yang harus dijelaskan secara terpisah, yakni bahasa Indonesia yang
baik dan bahasa Indonesia yang benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa
Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembicara.3 Dalam setiap
komunikasi bahasa selalu melibatkan dua buah pihak yang lazim disebut
dan komunikan inilah yang menyebabkan apakah bahasa yang digunakan baik atau
tidak baik. Ada berbagai varian situasi yang menuntut norma kebahasaan yang
2
http://kaidahbahasa/KAIDAH-DASAR-BAHASA-INDONESIA://, diakses tanggal 24 Feb 2018
3
Sri Satata dkk, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2012.
Hal 37.
2018 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Sudrajat, S.Pd. M.Pd.. http://www.mercubuana.ac.id
berbeda. Ada situasi yang sedang duka cita, situasi darurat, situasi khusuk, situasi
santai, situasi kekeluargaan yang akrab dan situasi lainnya. Hampir semua situasi
Indonesia yang baik adalah bahasa cocok dengan situasi pemakaiannya. Ada dua
situasi pemakaian bahasa, yaitu situasi resmi dan tidak resmi. Situasi resmi adalah
di depan umum dan berbicara dengan orang dihormati misalnya mengajar, surat-
menyurat, membuat laporan, karya ilmiah, berbicara dengan atasan dan guru. Pada
situasi seperti ini selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk
baku. Sedangkan situasi tidak resmi adalah pemakaian bahasa dalam pergaulan
di pasar adalah contoh situasi kebahasaan tidak resmi. Pada situasi seperti ini,
bahasa hanyalah merupakan alat komunikasi. Asal lawan bicara memahami maksud
yang tercela benar, asal pelanggaran tidak mengubah makna dari bahasa
Indonesia. Bahkan penyisipan bahasa asing atau daerah bukanlah suatu hal yang
tidak mustahil.
selalu menaati kaidah bahasa Indonesia (baku). Ciri kebahasaan ragam baku antara
lain kebakuan ejaan, peristilahan, kosakata, tata bahasa dan lafal. Ragam baku
bahasa Indonesia ialah bahasa Indonesia yang tata cara dan tertib penulisannya
istilah bahasa Indonesia. Bahasa baku harus menggunakan kata-kata baku seperti
Selain itu, bahasa baku harus taat asas pada kaidah ketatabahasaan yaitu
lisan, ragam baku bahasa Indonesia adalah ragam bahasa yang relatif bebas dari
atau sesedikit mungkin diwarnai oleh lafal bahasa daerah atau dialek setempat. Hal
yang sama diungkapakan Sri Satata dkk bahwa Bahasa Indonesia yang benar
bahasa Indonesia yang sesuai situasinya dan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Sesuai dengan asumsi ini, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi
pemakai bahasa Indonesia agar pemakaian bahasa Indonesia-nya baik dan benar.
Syarat tersebut adalah memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan
4
Ibid., hal 38
2018 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Sudrajat, S.Pd. M.Pd.. http://www.mercubuana.ac.id
memahami benar situasi kebahasaan yang dihadapi. Seseorang yang
menggunakan bahasa baku dalam situasi resmi dan menggunakan ragam tidak
baku dalam situasi tidak resmi adalah orang yang mampu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar karena sesuai dengan fungsi dan situasinya. Agar
bisa memakai bahasa Indonesia secara baik dan benar, maka perlu adanya sikap
positif para pemakai bahasa Indonesia. Menurut Garvin dan Mathiot, sikap ini
setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu kesetiaan bahasa, kebanggaan bahasa
1.6 Ejaan
Engku Nawawi dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim, menetapkan aturan ejaan
bahasa Melayu dengan huruf Latin. Berbagai Kongres diadakan untuk melakukan
yang sempurna. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, masih sering ditemukan kata-
kata yang dieja atau diucapkan dengan tidak tepat. Umumnya kesalahan itu
pula. Selain itu, pembacaan kata-kata yang sudah betul ejaannya terkadang masih
dibaca dengan lafal yang salah. Padahal dalam situasi resmi seharusnya kesalahan
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya salah eja atau salah ucap yaitu
karena pengaruh bahasa daerah. Seperti kata-kata nomor dan besok yang biasanya
dieja atau diucapkan nomer dan besuk oleh masyarakat yang bahsa pertamanya
(mother tongue) bahsa Jawa. Kadang pada ejaan sudah benar tetapi dalam
pengucapannya masih salah, misalnya kata-kata fakultas dan jalan yang oleh orang
5
Pengembangan Bahasa Indonesia, PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
(Jakarta; Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional ;2000)hal.5
dibedakan. Seperti kata ‘peka’ yang dilafalkan dengan ‘pepet’, padahal seharunya
dilafalkan seperti kata ‘teras’ (serambi). Kesalahan ucapan juga sering kali
disebabkan penggunaan ejaan bahasa daerah Jawa seperti huruf a yang harus
seharusnya dibaca Purwodarminta. Salah eja juga terjadi pada penulisan kata-kata
yang berasal dari bahasa asing seperti sistim, kongkrit, dan kwitansi, yang ejaan
Selain itu dalam penulisan ilmiah selain harus menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, juga harus dapat menggunakan bahasa tersebut sebagai
sarana komunikasi ilmu. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar
dalam tulis-menulis, harus pula ditunjang oleh penerapan peraturan ejaan yang
berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan. Agar gagasan
atau pesan yang terdapat pada karya tulis kita mudah dipahami oleh pembaca.
Sebelum sampai pada pembahasan Bahasa Indonesia yang benar dan baik,
terlebih dahulu kita perlu tahu bagaimana standar resmi pembakuan Bahasa
Indonesia. Jika bahasa sudah memiliki baku atau standar yang sudah disepakati
dan diresmikan oleh negara atau pemerintah, barulah dapat dibedakan antara
pemakaian bahasa yang benar dan tidak. Seperti yang ditulis di buku Tata Bahasa
pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku
itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul. Bahasa sebagai salah satu
oleh manusia lainnya. Meskipun berbicara dalam satu bahasa yang sama, dalam hal
ini Bahasa Indonesia, namun ragam bahasa yang dipakai tidaklah sama. Masing-
jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat
dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang
disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya
tidak selalu perlu bergam baku (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Sehingga jika
kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga
sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam hal
Contohnya ;
“Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar, yang berarti “pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya
dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa
1.8 Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan bahasa
Indonesia yang sesuai situasinya dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berdasarkan asumsi ini, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi pemakai
bahasa Indonesia agar pemakaian bahasa Indonesia-nya baik dan benar. Syarat
tersebut adalah memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan memahami
baku dalam situasi resmi dan menggunakan ragam tidak baku dalam situasi tidak
resmi adalah orang yang mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar karena sesuai dengan fungsi dan situasinya. Agar bisa memakai bahasa
Indonesia secara baik dan benar, maka perlu adanya sikap positif para pemakai
bahasa Indonesia.
Firdaus, Winci. 2013. Bahasa Indonesia. Banda Aceh: CV. P&G Kilat Jaya
Satata, Sri dkk. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.
Kaidah-bahasa-indonesia.blogspot.com/
http://ekowidianto.blogspot.com/2010/12/kaidah-bahasa-indonesia-jati-diri.html
http://juwie.wordpress.com/2009/03/24/kaidah-dan-penerapan-ejaan-bahasa-
indonesia-yang-disempurnakan-eyd/