id
TUGAS AKHIR
PRA RANCANGAN PABRIK HIDROGEN MELALUI PROSES
GASIFIKASI BATUBARA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
Oleh :
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-
Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir
dengan judul “Prarancangan pabrik hidrogen melalui gasifikasi batu bara
kapasitas 25.000 ton/tahun”. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis
memperoleh banyak bantuan baik berupa dukungan moral maupun material dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga atas dukungan doa, materi dan semangat
2. Dr. Sunu H. Pranolo selaku Dosen Pembimbing I dan Ir. Endang Mastuti
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang
membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
Penulis
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG....................................................... viii
INTISARI............................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik .......................................................... 1
1.2 Kapasitas Pabrik .................................................................................... 3
1.3 Lokasi Pabrik ........................................................................................ 3
1.4 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI PROSES .............................................................................. 15
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ................................................... 15
2.2 Konsep Reaksi ..................................................................................... 16
2.3 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses ........................................... 23
2.4 Tata Letak Pabrik dan Peralatan Proses .............................................. 30
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES .............................................................. 34
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM .................. 45
4.1 Unit Pendukung Proses ....................................................................... 45
4.2 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air ................................................. 45
4.3 Unit Penyediaan Udara Instrumen ...................................................... 48
4.4 Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik ..................................... 48
4.5 Unit Pengolahan Limbah..................................................................... 49
4.6 Laboratorium ....................................................................................... 49
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN ............................................................. 54
5.1 Bentuk Perusahaan .............................................................................. 54
5.2 Struktur Organisasi.............................................................................. 54
5.3 Tugas dan Wewenang ......................................................................... 57
5.4 Pembagian Jam KerjacKoamrymaiw
t atonu
....
se..r ................................................... 60
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nama Pemakaian
SINGKATAN
pertama kali
pada halaman
AC Air Conditioning 39
ADB Air Dried Basis 14
BEP Break Even Point x
BOD Biologyc Oxygen Demand 43
BPS Biro Pusat Statistik 1
BWG Birmingham Wire Gage 33
COD Chemicals Oxygen Demand 43
DAF Dried Ash Free 14
DCF Discounted Cash Flow x
D-3 Diploma Tiga 53
ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral 1
ft Feet 33
ft2 Feet persegi 33
gpm Gallon per minutes 36
g Gram 11
HE Heat Exchanger 33
HP Horse Power 32
ID Inner Diameter 33
IDO Industrial Diesel Oil 44
In Inchi 30
kcal Kilo kalori 8
kg Kilogram x
kJ Kilo Joule 5
kPa Kilo Pascal 17
KPC Kaltim Prima Coal 5
kWh Kilo Watt Hour x
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
L Liter x
m Meter x
m2 Meter persegi x
m3 Meter kubik 12
MDEA Metil Dietanol Amin 22
mL Mili Liter 13
MMBtu Metric Milion British Thermal Unit 59
MPa Mega Pascal x
MW Mega Watt 10
NPSH Net Pressure Static Head 36
OD Outer Diameter 33
pH Potensial Hummidity 11
PLN Perusahaan Listrik Negara 4
POT Pay Out Time x
ppm Part Per million 15
PSA Pressure Swing Adsorbtion 5
psi Pounds Square Inchi 33
PT Perseroan Terbatas x
Rp Rupiah x
rpm Radian Per Minutes 32
ROI Return Of Investment x
RUPS Rapat Umum Pemegang Saham 47
SDP Shut Down Point x
SLTA Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 53
SN Schedule Number 36
Syngas Syntethic Gases 7
S-1 Strata Satu 53
TSCF Ton Standard Cubic feet 5
vpm Volume per milion 15
WGSR Water Gas Shift Reactor 16
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMBANG
US$ Dollar of United States 59
ΔHR Panas Reaksi 15
ΔP Delta Pressure 33
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INTISARI
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
zat kimia lainnya. Dengan alasan kebutuhan hidrogen makin lama makin
meningkat yang ditandai dengan kenaikan impor hidrogen berdasarkan data Biro
Pusat Statistik (BPS) permintaan pasar terhadap hidrogen semakin meningkat dari
tahun 2005 sampai tahun 2009 sebesar 13.096 ton menjadi 54.924 ton (Gambar
(1) keuntungan finansial yang akan didapatkan, (2) bahan baku pembuatan
hidrogen yaitu batu bara tersedia dalam jumlah banyak di Indonesia sesuai data
data ESDM tahun 2010 cadangan batu bara terhitung di Indonesia pada tahun
2009 juga termasuk besar yaitu sebesar 24.574,57 juta ton (Gambar 1.2) dan
berdasarkan data BPS, produksi batu bara meningkat dari tahun 1996 sampai 2009
sebesar 50,33 juta ton menjadi 228,81 juta ton (Gambar 1.3), sehingga
kelangsungan proses dapat dipertahankan, (3) peningkatkan nilai guna batu bara
yang selama ini hanya langsung diekspor dalam kondisi mentah menjadi bahan
bernilai ekonomis tinggi, (4) pencciopm anitltaopaunsegran kerja baru bagi masyarakat, (5)
tam
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai lahan investasi bagi para investor baik dari dalam maupun luar negeri,
70.000
60.000
Kapasitas (ton)
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
40000
35000
Kapasitas (juta ton)
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Hipotetik Terduga Tertunjuk Terhitung
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
250
200
100
50
0
1996
1998
1999
2000
2001
2003
2004
2005
2006
2008
2009
1997
2002
2007
Tahun
Kapasitas pabrik hidrogen ini ditentukan atas dasar kebutuhan impor (lihat
kembali Gambar 1.1), dan jumlah produksi batu bara per tahun (lihat kembali
Gambar 1.3). Dari data tesebut, maka ditentukan kapasitas pabrik hidrogen ini
sebesar 25.000 ton per tahun dengan tujuan memenuhi kebutuhan sepertiga
kebutuhan impor, karena pabrik tidak bertujuan memonopoli pasar dan jika
dipengaruhi oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer terdiri dari
letak pabrik terhadap pasar, letak pabrik terhadap bahan baku, transportasi,
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terdiri dari harga tanah dan gedung, kemungkinan perluasan pabrik, tersedianya
air yang cukup, peraturan daerah setempat, keadaan masyarakat setempat, iklim
di daerah Sangatta, Kalimantan Timur (Gambar 1.4) karena (1) bahan baku
pembuatan hidrogen ini menggunakan batu bara berjenis bituminous (Prima) hasil
mudah didapatkan dan tersedia dalam jumlah besar untuk pemenuhan kebutuhan
pabrik, sehingga proses dapat berlangsung secara kontinyu, harga bahan baku
lebih murah dibandingkan dengan harga bahan baku yang lain dan sesuai dengan
proses yang ada. Berdasarkan data PT. Kaltim Prima Coal, dari penambangan
batu bara dihasilkan sebanyak 40.300.000 ton pada tahun 2009 dan diperkirakan
selalu naik tiap tahun. (2) Tenaga kerja mudah didapatkan yang berasal dari
masyarakat sekitar maupun didatangkan dari luar daerah. (3) Kebutuhan air proses
diambil dari air laut dikarenakan lokasi pabrik dekat dengan Selat Makassar
sedangkan air minum karyawan terpenuhi dari perusahaan air minum setempat.
(4) Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN dan diesel generator sebagai cadangan
diperoleh dari Pertamina. (5) Selama ini bencana banjir, gunung meletus, atau
bencana alam lainnya belum pernah menimpa daerah Sangatta selain itu memiliki
akses baik dan memadai dalam berbagai keperluan seperti sarana transportasi,
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PT. KPC
Lokasi Pabrik
Hidrogen dapat disintesa dengan berbagai macam metode dan bahan baku,
yaitu :
1. Steam reforming
Bahan baku proses ini adalah steam dan gas alam. Proses ini sekarang
alam. Sesuai data tahun 2011 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) cadangan gas alam semakin menipis dari tahun 2000 sampai 2009 terjadi
penurunan sebesar 170 TSCF menjadi 160 TSCF. Proses ini bersifat endotermis,
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Austin,1984)
2. Partial oxidation
Proses ini lebih ekonomis dan lebih bersifat eksotermis sebesar 249 kJ/mol
(Pers. (1.2)) dibandingkan dengan steam reforming. Bahan bakunya adalah gas
alam dan fuel oil tapi ketersediannya juga semakin menipis dari tahun 2000
sebesar 9,61 milyar barel menjadi 8 milyar barel pada tahun 2009 (ESDM).
(Austin,1984)
3. Elektrolisa air
Pembuatan hidrogen dengan proses ini berbahan baku air dengan bantuan
energi listrik dan larutan elektrolit NaOH 15% , menghasilkan O2 sebagai produk
samping. Katoda yang digunakan adalah besi sedangkan anoda yaitu nikel
berlapis besi. Proses ini membutuhkan energi listrik tinggi sebesar 2 sampai 2,25
volt maka tidak cocok digunakan untuk skala yang besar karena tidak ekonomis.
(Austin,1984)
4. Biological process
jagung, sekam padi, cangkang sawit, dan kayu karet) dengan bantuan
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kekurangan dari proses ini yaitu bahan baku bersaing dengan bahan pangan, yield
5. Gasifikasi biomassa
menjadi fasa gas dengan komposisi kimia yaitu CO, CH4, CO2, H2O dan H2.
Campuran gas-gas tersebut biasa disebut sebagai gas sintetis (syngas). Pada
biomassa sebagai bahan baku gasifikasi sangat bervariasi yang ditentukan oleh
gas sintetis. Pembuatan hidrogen pada proses ini juga memerlukan pemisahan
hidrogen dari gas sintetis. Di Indonesia, cadangan batu bara besar (lihat kembali
Gambar 1.2) dan diproduksi secara besar (lihat kembali Gambar 1.3). Jadi
ketersedian bahan baku pada proses ini dapat terjaga. Hasil samping dalam proses
ini adalah CO2 (karbondioksida) yang dapat diproses lagi menjadi produk dry ice
bara dipilih sebagai proses pembuatan hidrogen dalam pendirian pabrik ini dengan
alas an ketersediaan bahan baku batu bara mencukupi proses jangka panjang dan
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hasil samping dalam proses ini adalah CO2 (karbondioksida) yang dapat diproses
lagi menjadi produk dry ice (es kering) yang dapat menambah keuntungan.
ice, pemadam kebakaran dan bahan kimia lain. Sedangkan slag hasil bawah
gasifier dapat digunakan sebagai resin ion exchanger dan bahan additif pada
aspal.
a. Sifat Fisika
b. Sifat Kimia
Karbon : 60-80% (w/w)
Kadar air : 5-10% (w/w)
(www.wikipedia.com,2011)
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Air
a. Sifat Fisika
a. Sifat Fisika
Rumus Molekul : O2
(Perry, 2007)
b. Sifat Kimia
(www.uk.airliquid.com,2011)
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Hidrogen
a. Sifat Fisika
Rumus Molekul : H2
(www.uk.airliquid.com)
2. Karbon dioksida
a. Sifat Fisika
(Perry, 2007)
b. Sifat Kimia
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan
yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam
empat kelas yaitu antrasit, bituminus, sub bituminous dan lignit (Tabel 1.1)
sebanyak 90.451,87 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 67% berupa batu bara
dengan kalori sedang, 22% berupa batu bara dengan kalori rendah, 10% berupa
batu bara dengan kalori tinggi dan 1% berupa batu bara dengan kalori sangat
tinggi.
<5% dan kandungan sulfur yang rendah (<1%), sehingga tidak terlalu mencemari
tinggi sebagian besar diekspor ke luar negeri, sedangkan batu bara peringkat
rendah dan sedang dipergunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik
maupun sebagai bahan bakar pada berbagai industri di Indonesia, seperti industri
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Salah satu pemanfaatan batu bara melalui gasifikasi. Gasifikasi terdiri dari
2. Tahap pirolisis. Bila temperatur mencapai 250oC, batu bara mulai mengalami
temperatur 500oC. Hasil proses pirolisis ini adalah arang, uap air, uap tar, dan
gas-gas.
3. Tahap reduksi. Pada temperatur di atas 600oC arang bereaksi dengan uap air
4. Tahap oksidasi. Sebagian kecil batu bara atau hasil pirolisis dibakar dengan
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
udara,
bahan bakar
oksigen atau
uap air
panas Pengeringan
100 – 200 oC
H2O bahan bakar
panas kering
Pirolisis
200 – 500 oC
menjadi tiga jenis yaitu moving bed, fluidized bed dan entrained flow gasifier
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini dipilih gasifikasi batu bara dengan metode entrained flow bed dengan kondisi
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan baku yang digunakan dapat dilihat
**sumber : www.uk.airliquid.com,2011
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan baku yang digunakan dapat dilihat
**sumber : www.uk.airliquid.com,2011
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai konsep reaksi gasifikasi batubara
ditinjau dari dasar reaksi, kondisi operasi, mekanisme reaksi, termodinamika dan
Pada proses gasifikasi karbon padat dari batu bara maupun biomassa
terjadi proses reaksi kimia yang menghasilkan karbon dan gas CO, CO2, CH4,
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Reaksi pembakaran,
Reaksi Boudouard,
CO shift reaction:
(Higman, 2008)
Sedangkan pada water gas shift reactor (WGSR) reaksi yang terjadi adalah:
(Smith,2010)
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Temperatur : 1550 K
- Fase : gas-padat
(DOE,2003)
- Temperatur : 573 K
- Fase : gas
- Katalis : cobalt-mollybdenum
- Konversi CO : 95-98%
(Cormos,2008)
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada suhu tinggi dan terbentuk menjadi senyawa yang lebih ringan.
eksotermis.
3. Fase Soaked/Penyelimutan, pada fase ini suhu reaksi sangat tinggi dan
(Higman, 2008)
Reaksinya adalah :
(Smith,2010)
berlangsung jika harga ∆Go benilai negatif (-) untuk tiap reaksi.
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Reaksi ∆Go
CO + H2O CO2 + H2 -27,41 kJ/mol
CH4 + H2O CO2 + 3 H2 -113,85 kJ/mol
Sedangkan pada WGSR adalah:
(Yaws,1999)
Kinetika reaksi proses gasifikasi secara umum adalah sebagai berikut (Barea, 2010):
T = Temperatur (K)
1. Biomassa dan batu bara sama-sama berfase padat dan memiliki komposisi
2. Gasifikasi untuk biomassa dan batu bara digunakan metode yang hampir
3. Reaksi yang terjadi pada gasifikasi biomassa dan batu bara diasumsikan sama
karena produk yang dihasilkan sama–sama syngas (H2, CO, CH4, CO2 dan
H2O).
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
CO + ½ O2 → CO2
H2 + ½ O2 → H2O
CH4 + ½ O2 → CO + 2 H2
CO + H2O CO2 + H2
()
Pada proses Parson, produksi 1 lb/jam hidrogen dibutuhkan 8,4 lb/jam batu bara.
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai berikut :
Reaksi di WGSR :
Dengan:
(⁄)
T = Suhu (K)
(Smith,2010)
commit to user
23
DIAGRAM ALIR PROSES PRA RANCANGAN PABRIK HIDROGEN MELALUI
GASIFIKASI BATU BARA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
8
570
1 Purge Gas
W In
1.85
35
P-03 80
21
TC
18
15
11 1,85
20 Fuel Gas
TC
1 23
80
FC 27 40 W In
40 35
1 TC
6 HE-02 458,56
2 MDEA In
TC CD-02
35 700
27 95,35 16
1
35
Batu bara 1038 85 1,16
35 TC 80
243 40
FC
TC 21
W In WHB-01 W Out
9 W Out 20
35 TC
P-16a S In REG-01
W In 40
35
TC
R-02
LC ACC-01
572,72 ABS-01 39
4
RM-01 P-11
HE-06
1.1 1.2 35 300
HE-03 W Out
P-16 10
35 TC P-10
W In S Out
P-01 85
27 P-12
W Out 17
RM-02 260 35 88,43
3 Stage 2 Stage 2 FC
PSA-01 PSA-02 PSA-03 PSA-04
R-01 R-01a 21
14
1 35 W In
5 TC 21
31 12
M-01 2
35
1.2 194,20 226,85 W In S Out PIC
SC-01 TC 24 HE-04
LC
35 13 40.56 50
Stage 1 Stage 1 TC
7
400
T-01
S Out 570
30
1720
40
T-03
TR-01
24
CO
H2
CO2
CH4
Ar
H2 O
N2
H2S CO2 CO2
P = 31 atm H2S
H2 O
T = 194oC MDEA P = 1,85 atm
O2 P = 24 atm T = 80oC CO
P = 43 atm CO CO H2
T = 40oC
T = 158oC H2 CO H2 CO2
CO2 H2 CO2 CH4
BATU BARA CH4 CH4
CO2 Ar
P= 1 atm Ar Ar
H2 O CH4 H2 O
T= 35oC H2 O H2 O
P = 35 atm Ar N2
N2 H2 O N2 P = 1,16 atm
T = 573oC
H2S N2 P = 23 atm T = 21oC
P = 24 atm P =2 atm T =40oC
T = 40oC T = 95oC
H2 O R-01 R-02 CD-01
P = 1 atm ABS-01 REG-01 PSA-01
T = 35oC CO CO H2
H2 H2 CO2
SiO2 CO2 CO2 H 2O N2
P = 30 atm CH4 P = 24 atm
CH4
25
Ar P = 21 atm
T = 1720oC Ar T = 65oC T = 21oC
H2 O H 2O
N2 N2
NH3 NH3
COS COS
H2 S H2 S
P = 27 atm P = 27 atm
T = 260oC T = 458oC
25
Arus 10 (kg/jam)
CO =548
H2 =236
CO2 =3.267
CH4 =12 Arus 11 (kg/jam)
Ar = 60 CO2 = 2.656
H2O =11 H2O = 217.075
N2 = 29 MDEA = 207.722 Arus 14 (kg/jam)
H2S =849
CO2 = 14.678
Arus 3 (kg/jam) Arus 9 (kg/jam) H2S = 870 Arus 16 (kg/jam)
Arus 12 (kg/jam) CO = 9.659
O2 = 23.447 CO = 9.659
CO = 9.659 H2 = 854
H2 =4159
H2 = 4159 CO2 = 42.264
CO2 =57.598 Arus 13 (kg/jam)
Arus 2(kg/jam) CO2 = 42.780 CH4 = 214
CH4 =214 CO2 = 17.473
H2O = 12.326 Arus 6 (kg/jam) CH4 = 214 Ar = 1050
Ar =1050 H2O = 217.075
H2O = 43.117 Ar = 1.050 H2O = 185
H2O =185 H2S= 870
26
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Proses pembuatan hidrogen dari gasifikasi batu bara dapat dibagi menjadi
3 tahap, yaitu :
roller crusher sampai ukuran 100 µm agar sesuai dengan persyaratan reaktor.
Setelah batu bara sesuai dengan persyaratan yang diinginkan untuk umpan reaktor
maka batu bara dikeluarkan dari roller crusher dan dicampur air sebelum masuk
ke dalam reaktor/gasifier.
Campuran batu bara dan air diumpankan masuk ke dalam gasifier. Gasifier
yang dipakai ialah jenis Entrained Flow Gasifier. Gasifier ini bekerja pada
kondisi operasi 1550 K dengan tekanan 3000 kPa. Media gasifikasi yang dipakai
adalah oksigen dengan kemurnian 99% (v/v). Dalam gasifier terjadi pembentukan
syngas (H2, CO, CO2, H2O dan CH4) dan terbentuk slagging. Kemudian syngas
steam dan syngas masuk shift converter dan mengubah CO yang ada menjadi
CO2. Untuk penghilangan H2S dan CO2 yang terdapat pada syngas dilakukan pada
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
absorber (acid gas removal). Syngas masuk ke dalam absorber pada 2200 kPa dan
314 K. Dalam absorber, H2S bersama CO2 dipisahkan dari aliran gas dengan
Kemudian dari absorber aliran gas yang telah dipisahkan dari CO2 dan
H2S masuk dalam Pressure Swing Adsorber (PSA) untuk pemurnian gas dari
pengotor yang masih tersisa. PSA ini memiliki prinsip adsorbsi gas yang
bertekanan. PSA dilengkapi bed adsorben untuk adsorbsi gas yang bertekanan
tinggi. Hidrogen dari PSA memiliki kemurnian sebesar 99,99%. Hidrogen yang
telah dimurnikan tersebut disimpan dalam fase cair mengunakan tangki berbentuk
bola.
Dalam perhitungan neraca massa, bahan baku batu bara yang dibutuhkan
29,05 ton/jam, oksigen sebanyak 23,45 ton/jam dan air 12,33 ton/jam, untuk
produksi hidrogen sebanyak 3,47 ton/jam, sehingga produk hidrogen dalam satu
tahun mencapai 25.000 ton. Perhitungan neraca massa total dapat dilihat pada
Tabel 2.5 dan perhitungan neraca panas total pada Tabel 2.6.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INPUT OUTPUT
No. ARUS
(MJ/jam) (MJ/jam)
1. Batu bara 400,94
2. Oksigen 2912,16
3. Air umpan Gasifier 515,83
4. Q hv baru bara 777193,27
5. Q reaksi Gasifier 101961,07
6. Q recycle gasifier 4043,38
7. Q Cooler 1 49317,00
8. Q Cooler 2 40914,41
9. Q Shift Converter 43899,95
10. Q reaksi Shift Converter 144196,64
11. Q Condenser 487070,30
12. Q Absorber 3999,58
13. Q PSA 2709,59
1. Slagging 3485,26
2. Q raw gas Gasifier 114730,47
3. Q hv gas keluar gasifier 721323,25
4. Lost Gasifier 47487,69
5. Q air pendingin Cooler 1 49317,00
6. Q steam Cooler 2 40914,41
7. Q pendingin Shift Converter 188096,58
8. Q pendingin Condenser 487070,30
9. Q pendingin Absorber 3999,58
10. Q pendingin PSA 2709,59
Total 1659134,12 1659134,12
Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari seluruh bagian pabrik,
meliputi tempat kerja alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan barang,
tempat penyediaan sarana utilitas, dan sarana lain bagi pabrik. Beberapa faktor
perlu diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik, antara lain adalah
baku dan produk, area utilitas, bengkel mekanik untuk pemeliharaan, gudang
commit to user
untuk pemeliharaan dan plant supplies, ruang kontrol, laboratorium untuk
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
administrasi, kantin, poliklinik, dan tempat ibadah, area parkir, taman dan sarana
ruangan cukup bagi masing–masing alat agar dapat beroperasi dengan baik,
operator harus diletakkan dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel,
untuk pembersihan tube. Peletakan alat–alat proses harus sebaik mungkin, agar
jika terjadi kebakaran tidak ada pekerja terperangkap di dalamnya serta mudah
memungkinkan adanya distribusi bahan–bahan dengan baik, cepat dan efisien. Hal
tersebut akan sangat mendukung kelancaran didalam proses produksi pabrik yang
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dirancang. Sketsa tata letak pabrik dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan gambar tata
190 m
Pintu
Darurat
10
130 m
14
12
11
13
7
6
2 3 4
1
Keterangan
: Taman Skala = 1 : 1000
: Arah jalan
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan Gambar :
ABS-01 = Absorber
CD-01 = Condenser 1
PSA-1= Pressure Swing Adsorber
R-01 = Gasifier
R-02 = Shift Converter
T-01 REG-01 = Regenerator 1
RM-01 = Roller Mill 1
RM-02 = Roller Mill 2
T-01 = Tangki Oksigen
T-02 = Tangki Hidrogen
R-01 R-02
CD-01
RM-01 RM-02
100 m
T-02
50 m
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
SPESIFIKASI ALAT PROSES
mereaksikan bahan baku batu bara, air, dan oksigen menjadi syngas sebagai
produk. Syngas hasil keluaran gasifier diturunkan temperaturnya dengan raw gas
cooler. Panas syngas dimanfaatkan untuk pembuatan steam oleh boiler yang
nantinya digunakan sebagai umpan shift converter dan juga pada unit utilitas. Shift
penghilangan kadar CO2 dan H2S dilakukan pada alat ini dengan menggunakan
larutan MDEA sebagai absorben. Hasil atas absorber berupa sweet gas dengan
kadar CO2 dan H2S yang kecil. Sedangkan hasil bawah berupa larutan MDEA
dengan sour gas yang memiliki kadar CO2 dan H2S besar. Hasil bawah yang
memiliki kadar CO2 dan H2S tinggi ditampung dan dijual ke perusahaan
pengolahan limbah. Hasil atas dari keluaran absorber dimasukan ke PSA untuk
99,99%. PSA tersusun dari adsorben-adsroben dalam satu vessel. Hasil keluaran
PSA berupa fuel gas dan hidrogen murni. Dalam fuel gas masih terdapat gas-gas
mudah terbakar, nantinya akan dipurge ataupun dijadikan bahan bakar untuk unit
utilitas. Sedangkan hidrogen murni akan ditampung dalam fase gas dalam tangki.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
alat tersebut akan disebutkan spesifikasi lain seperti jumlah, volume, kondisi
operasi, bahan kontruksi, dan dimensi alat. Hal tersebut tercantum pada Tabel 3.1,
selain dari alat proses pada bab ini dapat pula dilihat spesifikasi tangki
penyimpanan bahan baku dan tangki penyimpanan produk pada Tabel 3.1.
Spesifikasi alat penukar panas (heat exchanger) tercantum pada Tabel 3.2 dan
commit to user
35
Tabel 3.1 Spesifikasi alat – alat proses
Dimensi
Stage 1
Tinggi, m 1,31 13,63 11 33 22,92
Diameter, m 2,5 2,75 3,87 2,14 2,5
Tinggi head, in 39,8 27,51 24,5 16 31,29
Tebal shell, in 4,25 2,25 0,375 0,1875 1,1875
Tebal head, in 6,5 3,5 0,5 0,1875 1,5
Stage 2 - - - -
Tinggi, m 4,98 - - - -
Diameter, m 1,5 - - - -
Tinggi head, in 39,8 - - - -
Tebal shell, in 0,16 - - - -
36
Lanjutan Tabel 3.1
37
Lanjutan Tabel 3.1.
Nama alat Roller Mill Roller Mill Screw Conveyor Hopper Tangki Oksigen Tangki Hidrogen
Kode RM-01 RM-01 CO-01 H-01 T-01 T-02
Mengecilkan Mengecilkan
Mengalirkan batu Menampung sementara batu Menyimpan bahan baku Menyimpan produk
ukuran batu bara ukuran batu bara
Fungsi bara dari roller mill bara dari conveyor sebelum oksigen selama 1 hidrogen selama 1
sebelum masuk sebelum masuk
ke mixer masuk mixer minggu minggu
mixer mixer
Tipe / Jenis Roller Mill Roller Mill Screw Conveyor Conical Hopper Spherical tank Spherical tank
Jumlah 2 2 1 1 3 5
Volume,m3 2,51 2,51 0,0275 21,59 3349 16620,93
Kondisi operasi
P, MPa 0,101 0,101 0,101 0,101 0,912 2,1
o
T, C 30 30 30 30 -160 -240
t, detik - - - 3600 - -
Bahan Kontruksi - - - Carbon Steel SA 283 C Stainless steel SA 203 A Stainless Steel SA 203 A
0,7625 0,4175 0,0875 (diameter
Diameter dalam, m 2,6 18,6 18,52
(diameter roll) (diameter roll) pipa)
4,575 (panjang
Tinggi, m 4 (lebar roll) 4 (lebar roll) 3,2 - -
conveyor)
Tinggi head, in - - - - - -
Tebal shell, in - - - - 2 5
Tebal head, in - - - - - -
Bahan isolasi - - - - - -
Tebal isolasi, cm - - - - - -
Kapasitas, ton/jam 30 30 30 30 24 3472,22
Daya motor, hp - - 2,25 - - -
Kecepatan putar,rpm - - 55 - - -
Diameter Screw,m - - 0,225 - - -
38
Tabel 3.2 Spesifikasi alat penukar panas (Heat Exchanger)
Nama Alat Heat Exchanger – 01 Heat Exchanger - 02 Heat Exchanger - 03 Heat Exchanger - 04
Kode HE-01 HE-02 HE-03 HE-04
Jumlah 1 2 1 1
Memanaskan oksigen Mendinginkan raw gas Mendinginkan sour gas Memanaskan MDEA
Fungsi
sebelum masuk gasifier dengan air pendingin dengan air pendingin umpan regenerator
Tipe Shell-Tube Shell-Tube Shell-Tube Shell-Tube
Beban kerja, MJ/jam 12.340,75 23.371,33 47685,77 1.402,321
Luas transfer panas, ft2 768,54 958 4140,46 307
Tube side
produk dari reaktor produk dari reactor larutan MDEA keluar
Fluida Oksigen
(raw gas) (sour gas) absorber
Suhu operasi, oC 35,52/157,78 700/260 458,56 / 226,85 40/88
Debit, kg/jam 23.447 33.000 109189 443.140
OD tube, in 0,75 0,75 0,75 0.75
BWG 16 16 16 16
39
BWG 16 16 16 18
Layout Triangular triangular Triangular Triangular
Pitch, in 1 1 1,25 0,938
Panjang, ft 15 15 10 12
Jumlah tube 114 52 188 224
Pass 2 2 2 2
Material konstruksi Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 213 Stainless Stell SA 167
ΔP, psi 0,98 0,0042 0,2591 0,00024
Shell side
Fluida Air Steam Saturated water Air
Suhu operasi, oC 30 / 35 570/ 300 243 / 574,85 35/40
Debit, kg/jam 69.081 7.704,25 54333,09 47589,27
ID shell, in 13,25 12 21,25 17,25
Baffle spacing, in 6,625 6 10,625 12,94
Pass 1 1 1 2
Material konstruksi Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 182 Stainless Stell SA 316
ΔP, psi 0,03 0.0002703 0,3031 0,6601
39
Lanjutan Tabel 3.2
Nama Alat Condensor-02 Reboiler-01
Kode CD-02 RB-01
Jumlah 1 1
Mengkondensasikan hasil Memanaskan hasil
Fungsi
atas regenerator bawahregenerator
Tipe Shell-Tube Shell-Tube
Beban kerja, MJ/jam 2.227,93 2.221,30
Luas transfer panas, ft2 260,94 257,74
Tube side
Fluida Hasil atas REG-01 Hasil bawah REG-01
Suhu operasi, oC 82/82 98,36/100,53
Debit, kg/jam 17.718 425.439,35
OD tube, in 0,75 0,75
BWG 16 16
Layout triangular triangular
41
Pitch, in 1 1
Panjang, ft 20 15
Jumlah tube 67 52
Pass 4 2
Material konstruksi Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 304
ΔP, psi 0,047 0,014276
Shell side
Fluida Air Steam
Suhu operasi, oC 35 / 39 570/ 250
Debit, kg/jam 62.185 3.350
ID shell, in 29 19,25
Baffle spacing, in 21,75 14,4375
Pass 2 1
Material konstruksi Stainless Stell SA 304 Stainless Stell SA 304
ΔP, psi 0,0011 -
39
Tabel 3.3 Spesifikasi pompa proses
Bahan kontruksi Comercial steel Comercial steel Comercial steel Comercial steel
Pipa :
Nominal 2 2 2 4
SN 40 40 40 40
ID pipa (in) 2,38 2,38 2,38 4,5
42
Lanjutan Tabel 3.3.
Nama alat Pompa-04 Pompa-05 Pompa-06 Pompa-07 Pompa-08
Kode P-04 P-05 P-06 P-07 P-08
Memompa larutan
Mengalirkan larutan MDEA Mengalirkan larutan MDEA Mengalirkan hasil Mengalirkan larutan MDEA
Fungsi MDEA dari ABS-01 ke
dari HE-04 ke HE-05 dari HE-05 ke ABS-01 bawah RB-01 ke HE-04 dari HE-04 ke HE-06
HE-04
Radial impeller , Radial impeller ,
Radial impeller , sentrifugal, Radial impeller , sentrifugal, Radial impeller , sentrifugal,
Tipe sentrifugal, single stage sentrifugal, single stage
single stage pump single stage pump single stage pump
pump pump
Jumlah 3 3 7 4 4
Kapasitas (gpm) 633,55 746,19 254,5 583,42 603,9
Power pompa (Hp) 2 0,25 20 1,5 0,5
43
43
Lanjutan Tabel 3.3.
Pipa :
Nominal 6 6
SN 40 40
ID pipa (in) 6,065 6,065
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
penunjang proses produksi suatu pabrik. Utilitas di pabrik hidrogen meliputi unit
penyediaan dan pengolahan air, unit penyediaan udara instrument, unit pembangkit
dan pendistribusian listrik dan unit pengolahan limbah. Unit penyediaan dan
pengolahan air berfungsi untuk penyediaan dan pengolahan air meliputi air
Listrik disuplai oleh PLN, dan generator sebagai cadangan apabila listrik dari PLN
mengalami gangguan, untuk pengolahan bahan buangan atau hasil samping reaksi
sludge.
Sumber air diperoleh dari air laut Selat Makasar, dengan kondisi masih
pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan, blok diagram pengolahan air laut
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat dilihat pada Gambar 4.1. Penggunaan air di pabrik ini adalah sebagai media
Kedua adalah air proses, sumber air diambil dari air laut dengan pengolahan
terlebih dahulu sama seperti pengolahan air untuk keperluan air pendingin (lihat
Gambar 4.1), kebutuhan air proses ini tercantum pada Tabel 4.1. Terakhir, air
konsumsi dan sanitasi digunakan untuk pemenuhan air minum, laboratorium, kantor,
perumahan dan pertamanan, di dalam pabrik ini membutuhkan 2841,84 kg/jam atau
Pemompaan air laut dengan jumlah di atas, maka diperlukan jenis pompa
dengan spesifikasi yang tercantum pada Tabel 4.2. Secara skema pengolahan air
pada kebutuhan utilitas dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Tabel 4.2 Spesifikasi pompa utilitas
Spesifikasi Keterangan
Tipe Single Stage Centrifugal Pump
Jumlah 5 buah
Kapasitas 152,60 gpm
Power pompa 5HP
Power motor 7,5 HP
Efisiensi pompa 70 %
Efisiensi motor 80 %
Bahan konstruksi Stainless Steel SS304
Pipa nominal 4 in
4 ,026 in
ID pipa co mmit touser
Schedule number 40
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Air Laut
Bak
Pengendap
Chlorinasi
RO
Tangki
Air Bersih
Peralatan Kantor
Proses dan Lab.
Cooling
Tower
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebesar 200 m3/jam, suhu 30°C dan 0,2 MPa. Penyediaan udara tekan menggunakan
kompresor dengan dryer berisi silica gel untuk penyerapan kandungan air sampai
Tabel 4.3.
Spesifikasi Keterangan
Kompresor udara, single stage
Tipe
reciprocating compresor
Jumlah 1 buah
Suhu udara, °C 35
Tekanan, MPa 0,2
Kapasitas, m3/jam 200
Tekanan suction, Mpa 30
Tekanan discharge, Mpa 50
Efisiensi 80%
Daya, Hp 13
Kebutuhan tenaga listrik dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik, hal ini
bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada
pertimbangan tenaga listrik cukup besar, tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan
total kebutuhan 783 kWh dan kebutuhan spesifik sebesar 0,225 kWh/kg produk.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil bawah gasifier berupa slagging akan ditampung di dalam bak sampai
suhu lingkungan dan selanjutnya akan dijual. Limbah gas masih mengandung
banyak CO2 akan dijual ke pabrik urea. Gas hasil samping regenerator masih
4.6 Laboratorium
perolehan data – data yang diperlukan. Data – data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian
mutu.
agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai
bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk.
Pengendalian rutin dilakukan agar kualitas dari bahan baku dan produk yang
rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau menyimpang. Jika
diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air proses, air pendingin dan lain-lain yang
dan non-shift.
1. Kelompok shift
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan
2. Kelompok non-shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang
lain :
1. Laboratorium fisik
2. Laboratorium analitik
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sifat – sifat bahan baku, produk, dan air. Pengamatan yang dilakukan yaitu antara
lain :
specific gravity
viscositas
kandungan air
kandungan logam
diversifikasi produk
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prinsip : Sulfur akan diikat sebagai CdS dan dibebaskan kembali dengan
penambahan HCl. Sulfur yang dibebaskan akan direduksi oleh iodium (I2).
Metode : Iodometri
Prinsip : Gas CO2 dengan larutan KOH akan membentuk kalium karbonat
Metode : Kromatografi
1. Air proses
2. Air pendingin
3. Air limbah
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat
kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan
konduktivitas air.
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain:
dan alkalinitas.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
beberapa faktor yaitu mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham
terpisah satu sama lain, pemilik adalah para pemegang saham sedangkan pengurus
efisiensi dari manajemen dimana para pemegang saham dapat memilih orang-orang
ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama yang cukup cakap serta
berpengalaman.
tugas kerja yang jelas, kesatuan perintah dan tanggung jawab, sistem pengontrolan.
Dengan berpedoman pada beberapa hal tersebut maka diperoleh struktur organisasi,
yaitu sistem garis dan staf. Pada sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
praktis. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti terdapat dalam sistem
pada seorang atasan saja, sedangkan dalam mencapai kelancaran produksi maka
perlu dibentuk staf ahli terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Staf ahli
akan memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas, demi
perusahaan dilaksanakan oleh direktur utama dibantu direktur teknik dan direktur
keuangan dan umum. Direktur teknik membawahi bidang teknik dan produksi.
bertanggung jawab membawahi atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu bertanggung jawab
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RUPS
Dewan
komisaris
Direktur
utama
Staf ahli
Direktur Direktur
Litbang
produksi keuangan
Kasi Kasi
Kasi lab Kasi utilitas
pemasaran keamanan
Kasi
Kasi proses Kasi admin
personalia
Karyawan
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para
saham, sehingga dewan komisaris bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas
dewan komisaris adalah menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan
jawab terhadap Dewan komisaris atas segala tindakan dan pengambilan kebijakan.
Direktur utama membawahi direktur produksi dan direktur keuangan dan umum.
dan umum.
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas direktur keuangan dan umum adalah bertanggung jawab kepada direktur
utama dalam bidang keuangan dan pelayanan umum, mengkoordinir, mengatur dan
Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli bertugas membantu direktur dalam
Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang
bidang hukum.
Penelitian dan pengembangan terdiri dari para ahli sebagai pembantu direktur
dan bertanggung jawab kepada direktur utama. Tugas dan wewenang litbang adalah
kerja.
garis dari pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat pula bertindak sebagai staf
direktur bersama-sama staf ahli. Kepala bagian terdiri dari beberapa posisi yaitu
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mutu dan kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses,
seksi pengendalian, seksi laboratorium, seksi pembelian bahan baku. Tugas seksi
menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu, mengawasi dan menganalisa
mutu produksi, mengawasi hal-hal tentang buangan dari pabrik. Tugas seksi
dibutuhkan perusahaan, mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta
mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang. Kepala bagian teknik
bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan proses dan
sarana utilitas untuk pemenuhan kebutuhan air, uap, udara tekan, tenaga listrik dan
keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan. Kepala bagian
hutang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan serta masalah pajak.
dan membuat prediksi keuangan masa depan, mengadakan perhitungan tentang gaji
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hasil produksi, mengatur distribusi barang dari gudang. Kepala Bagian Umum
bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang personalia,
karyawan, membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja sebaik mungkin
antara pekerja dan pekerjaannya serta pekerja dan lingkungannya supaya tidak
terjadi pemborosan waktu dan biaya, mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam
internal perusahaan.
sesuai dengan rencana, agar dimasing-masing bagian dapat maksimum dan efektif
Pabrik hidrogen direncanakan beroperasi 300 hari dalam 1 tahun dan 24 jam
per hari. Sisa hari ketika tidak beroperasi digunakan untuk perbaikan atau perawatan
dan shut down. Pembagian jam kerja karyawan dibagi dalam 2 golongan, yaitu
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak menangani proses produksi secara langsung, karyawan non shift adalah
direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi serta bawahan yang berada di kantor.
Karyawan golongan ini dalam 1 minggu akan bekerja selama 5 hari dengan
pembagian kerja senin – jum’at 08.00 – 16.00, jam istirahat senin – kamis 12.00 –
dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Karyawan shift antara lain
operator produksi, sebagian dari karyawan bagian teknik, bagian gudang dan bagian
keamanan. Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan
pengaturan yaitu shift pagi 07.00 – 15.00, shift sore 15.00 – 23.00, shift malam
23.00 – 07.00, karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A, B, C dan D) dimana 3
regu bekerja dan 1 regu istirahat, dan hal ini dilaksanakan secara bergantian. Tiap
regu akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi
untuk shift berikutnya. Jadwal pembagian kelompok shift dapat dilihat pada Tabel
5.1.
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan masalah absensi ini akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam
pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan keahlian. Menurut statusnya
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan
masa kerja adalah karyawan tetap. Karyawan diangkat dan diberhentikan direksi
tanpa surat keputusan (SK) direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap
akhir pekan adalah karyawan harian. Karyawan digunakan oleh pabrik bila
diperlukan saja dan karyawan ini menerima upah borongan dalam suatu pekerjaan
adalah karyawan borongan. Penggolongan jabatan tingkat pendidikan dan gaji dapat
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tunjangan, cuti, pakaian kerja. Tunjangan berupa gaji pokok diberikan berdasarkan
diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja. Cuti tahunan diberikan kepada setiap
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang menderita sakit berdasarkan surat keterangan dokter. Biaya pengobatan bagi
karyawan sakit dalam kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-
undang yang berlaku. Biaya pengobatan bagi karyawan sakit tidak karena
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
ANALISA EKONOMI
tidak, komponen terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga alat-alat,
karena harga ini dipakai sebagai dasar estimasi analisa ekonomi. Analisa ekonomi
besarnya laba, lamanya modal investasi dapat dikembalikan, terjadinya titik impas,
Sales (% POS), Percent Return 0n Investment (% ROI), Pay Out Time (POT), Break
Even Point (BEP), Shut Down Point (SDP), Discounted Cash Flow (DCF).
Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total pengeluaran
biaya produksi. Percent Profit on Sales (% POS) adalah rasio keuntungan dengan
Capital Investment (FCI) (Aries-Newton, 1954). Pay Out Time (POT) adalah jumlah
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan, ketika pabrik tidak
2003). Shut Down Point (SDP) adalah suatu titik saat pabrik mengalami kerugian
sebesar Fixed Cost sehingga menyebabkan pabrik harus tutup (Peters &
Timmerhaus, 2003). Discounted Cash Flow (DCF) adalah suku bunga yang
diperoleh ketika seluruh modal digunakan semuanya pada proses produksi. DCF
dari suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga
pinjaman bank.DCF (i) dapat dihitung dengan metode Present Value Analysis dan
Capital Investment (Modal tetap), Working Capital (Modal kerja). Fixed Capital
Investment (Modal tetap) adalah investasi yang digunakan untuk pendirian fasilitas
produksi dan pembantunya. Working Capital (Modal Kerja) adalah bagian yang
diperlukan ketika menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari operasi pabrik. Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan
dengan fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed capital
dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi. General
Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Untuk penetapan harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit
sehingga diperlukan suatu cara memperkirakan harga alat dari data peralatan serupa
menggunakan data indeks harga yang tercantum pada Tabel 6.1 (Tabel 6-2 Peters &
Timmerhaus, ed 5, 2003)
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4
405
400 y = 3,6077x - 6823,2
395
390
385
Index
380
375
370
365
360
355
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004
Tahun
Gambar 6.1coCmhm
em
it itcoaluesenrgineering cost index
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- 6823,2. Sehingga indeks tahun 2013 adalah 439,13. Cara mengestimasi harga alat
tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan (Peters & Timmerhaus, 2003) :
kelayakannya tercantum pada Tabel 6.2, Tabel 6.3, Tabel 6.4, Tabel 6.5, Tabel 6.6,
Tabel 6.7.
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2 Instalasi 22.374.814.780
3 Pemipaan 67.513.825.155
4 Instrumentasi 30.444.654.871
5 Isolasi 4.790.028.386
6 Listrik 13.165.898.002
7 Bangunan 35.896.584.069
9 Utilitas 8.312.969.613
Physical plant cost 22.028.649.048
Engineering &
10. construction 86.692.051.550
Direct plant cost 26.434.378.858
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Laboratory 182.400.000
1. Depresiasi 56.176.449.405
3. Asuransi 7.378.920.290
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Administrasi 3.125.200.000
2. Sales 270.896.521.759
3. Research 216.717.217.407
4. Finance 71.603.661.935
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3000
Sales
Harga ( dalam milyar, Rp)
0,7 Ra
2000
Regulated Cost
Sa
BEP Variable Cost
SDP
1000
Va
0,3Ra
Fixed Cost
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi ( % )
commit to user
74