Kefir
Kefir
Kefir merupakan salah satu produk fermentasi susu. Kefir dihasilkan dari
fermentasi susu kambing, susu domba ataupun susu sapi. Kefir berasal dari wilayah
pegunungan kaukakus di rusia. Istilah kefir berasal dari bahasa Turki, ke’if, yang artinya
enak, keadaan (kondisi) yang baik. Dari wujudnya, kefir berbeda dari yoghurt yang juga
merupakan hasil fermentasi susu. Kefir memiliki tekstur lebih cair dibanding yoghurt.
Kefir merupakan salah satu pangan fungsional dan teruji secara klinis
esensial.
Menurunkan kolesterol.
esensial.
1. Pasteurisasi
Susu segar (sapi/ kambing/ domba)yang akan dibuat kefir pada awalnya
dipasteurisasi pada suhu 85-90oC untuk membunuh bakteri pathogen agar tidak
2. Susu yang telah dipasteurisasi kemudian didinginkan hingga suhu mencapai suhu
3. Masukkan starter biji kefir sebanyak 3% kedalam susu, aduk hingga merata.
4. Masukkan susu kedalam inkubator untuk diinkubasi selama 18-24 jam, pada saat
proses ini terjadi fermentasi oleh ragi dan bakteri asam laktat. Proses fermentasi
juga menyebabkan protein susu berubah menjadi komponen yang lebih sederhana
yaitu asam amino. Asam amino juga berkontribusi menurunkan Ph bersama asam
laktat sehingga citarasa menjadi masam. Gas CO2 juga terbentuk pada proses ini
sehingga pada saat proses fermentasi berlangsung wadah tidak ditutup terlalu
5. Apabila susu sudah menggumpal, lalu disaring untuk mengambil kembali biji
7. Kemudian simpan produk pada suhu 4oC. Hal ini dilakukan agar ativitas
lebih lambat. Hal ini akan menjaga kualitas rasa kefir yang dibuat.
8. Kefir yang berkualitas baik dapat bertahan selama 30- 45 hari pada penyimpanan
suhu rendah.
Kefir dibuat dengan menggunakan starter biji kefir (kefir grain) kemudian
diinkubasi dalam suhu ruang (20-30oC). Pada saat inkubasi terjadi proses fermentasi oleh
Streptococcus sp
Lactococcus sp
Candida Kefir
Biji kefir mengandung sejumlah mikroflora yang berbeda. Kandungan utama biji
kefir adalah bakteri asam laktat dan khamir. Masing – masing mirkrobia berkontribusi
terhadap citarasa dan aroma kefir, sehingga dihasilkan karateristik kefir sebagai berikut:
Rasa asam, segar karena adanya asam laktat dengan Ph dibawah 4,6.
Kefir sebaiknya disimpan dalam kondisi dingin dengan temperatur 2-5oC sehingga Kefir
pada umumnya menghasilkan etanol sebanyak 0,5 – 1,5 5%. Menurut hasil penelitian
kandungan etanol pada kefir dapat meningkat seiring dengan lama penyimpanan. Hal ini
menyebabkan kefir memiliki bau asam yang kuat seiring lama penyimpan, dikarenakan
fermentasi ragi yang terus berlanjut. Hal ini membuktikan bahwa khamir/ragi
- Kefir dapat dibuat menggunakan biji kefir maupun kefir yang telah jadi, yang
dimanfaatkan untuk membuat satu bagian kefir yang baru dengan cara
mencampukannya ke dalam susu segar yang baru. Metode ini disebut dengan
dioksida, dan komponen flavor seperti asetal dehid, diasetil, dan acetoin. Kandungan
komposisi Giji Kefir yang terbuat dari susu sapi utuh (Full fat)
Biji Kefir
Kefir terbuat dari kombinasi fermentasi khamir/ragi dengan asam laktat yang
tedapat pada biji kefir. Biji kefir sendiri merupakan sekumpulan mikroflora yang terdiri
dari sekumpulan bakteri asam laktat, khamir/ragi (yeast), kasein, dan gum karbohidrat
yang berstruktur serat (fibrous). Biomass memiliki berbagai bentuk, ada yang pipih
sebesar butir beras atau bulat sebesar butir jagung dan warnanya putih. Biji kefir dapat
Sekumpulan biji kefir mempunyai bentuk seperti karang atau kembang kol
ataupun seperti sekumpulan popcorn, dengan kisaran diameter 3-20 mm. Biji kefir
terbungkus substansi seperti gel berwarna putih atau kekuningan yang terdiri atas:
Selama proses fermentasi susu, biji kefir akan melakukan propagasi atau
kefiranofaciens tersebar diantara permukaan biji kefir dan jumahnya meningkat dibagian
tengah, sementara populasi bakteriLactobacillus kefir hanya berada disejumlah kecil area
di permukaan.
b. Kantung diisi dengan susu pasteurisasi dan mikroflora yang berasal dari usus
domba.
c. Kantung tersebut kemudian digantung dan dikocok setiap 1 jam pada suhu
Berbagai hal yang perlu diperhatikan saat menangani biji kefir adalah
sebagai berikut :
1. Sebelum membuat kefir, semua peralatan yang digunakan termasuk tangan harus
2. Susu yang digunakan sebaiknya susu (kambing atau sapi) segar atau susu
pasteurisasi. Penggunaan susu yang telah disterilkan (susu UHT) tidah dianjurkan.
3. Biji kefir tidak boleh dibiarkan dalam susu lebih dari 10-14 hari pada temperatur
ruang.
4. Biji kefir tidak boleh dicuci dengan air panas, karena mikroorgansime dapat
mati.
panas.
6. Biji kefir tidak boleh terkontaminasi oleh bahan yang bisa merusaknya, seperti
dilakukan di atas wastefel langsung, karena biji kefir dapat ikut dan terbuang.
Gunakan wadah mangkuk untuk menampung gumpalan kefir sambil teliti dan
8. Bila tidak sedang digunakan untuk membuat kefir, biji kefir dapat “ditidurkan”
(kondisi dorman) dengan dimasukan dalam susu segar dan disimpan dalam lemari
pendingin.
Untuk memudahkan masyarakat kini telah dikembangkan starter kefir dalam bentuk
bubuk, yang mengandung mikroflora sama seperti pada biji kefir dengan jenis ragi khusus
yang menghasilkan CO2 lebih sedikit. Kefir bubuk ini juga lebih praktis dibanding biji