Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA

MINIMARKET DI KOTA SEKAYU


(STUDI KASUS PADA MINIMARKET DUPAN SEKAYU)

Dadang Syaputra Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu 1


Yeni Marsih Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu 2
Syaputradadang36@gmail.com
marsihyeni@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap
volume penjualan pada Minimarket di Kota Sekayu dengan studi kasus Minimarket Dupan
Sekayu. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai pemasaran,
bauran pemasaran dan volume penjualan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengujian instrumen penelitian, rancangan uji hipotesis dan pengujian hipotesis. Penelitian ini
menemukan bahwa faktor bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap volume penjualan
tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Kata kunci : bauran pemasaran dan volume penjualan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan disektor perdagangan yang sangat pesat di Kabupaten Musi Banyuasin,
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi diwilayah Kabupaten Musi Banyuasin
umumnya dan kota Sekayu khususnya salah satunya ditandai dengan bermunculannya
minimarket-minimarket. Perkembangan minimarket setidaknya memberikan andil positif
bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Bagi pemerintah daerah keberadaan minimarket
disamping sebagai salah satu unsur pendapatan daerah melalui pajaknya, minimarket juga
membantu memberikan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
Keberadaan minimarket di kota Sekayu juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
berbelanja.
Dalam realisasi penerapan ilmu pemasaran sangat penting demi kelangsungan
minimarket itu sendiri. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli saat itu maupun kepada
pembeli potensial. Dalam mencapai keberhasilan didalam persaingan bisnis tujuan
minimarket adalah berusaha untuk memaksimumkan laba dengan cara berusaha untuk
meningkatkan volume penjualan. Volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa yang
1

1
terjual dalam proses pertukaran. Jadi dengan itu pihak minimarket berusaha dengan
bagaimana caranya bisa untuk mendongkrak volume penjualan dengan menerapkan strategi
pemasaran yang diantaranya strategi bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan terus menerus untuk mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran. Adapun komponen-komponen bauran pemasaran adalah
produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Minimarket Dupan merupakan salah satu minimarket yang tumbuh dengan pesat,
dimana minimarket Dupan merupakan minimarket terlengkap di kota Sekayu. Meskipun
demikian minimarket Dupan tidak lepas dari persaingan usaha karena di kota Sekayu terdapat
banyak minimarket yang berdiri, diantaranya seperti: minimarket Indah Sari, minimarket
Cendrawasih, minimarket Sejahtera, Indomaret. Sehingga dalam menghadapi persaingan
minimarket Dupan harus dapat menjalankan bauran pemasaran yang tepat. Dalam memilih
tempat berbelanja konsumen biasanya memperhatikan aspek-aspek yang menarik dalam
keputusan berbelanja seperti bagaimana harganya, lengkap tidaknya barang-barang yang
disediakan sehingga tidak perlu berbelanja ke tempat lain, bagaimana pelayanannya, karena
jika pelayanannya tidak baik atau kurang memuaskan maka konsumen tidak akan kembali
berbelanja ke minimarket itu lagi.
Konsumen Minimarket Dupan biasanya membeli keperluan untuk dikonsumsi sendiri
dan di jual kembali, konsumen Minimarket Dupan biasanya kebanyakan dari kalangan
masyarakat di kota Sekayu, peluang – peluang yang ada bagi pengelola Minimarket Dupan
itu sendiri menginginkan adanya peningkatan volume penjualan pada setiap tahunnya, hal ini
dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel
Rekapitulasi Total Penjualan Minimarket Dupan
Periode 2013 – 2017
No Periode Penjualan ( Rp ) Pertumbuhan ( % )
1 JAN 2013 – DES 2013 Rp 16,521,577,650 0,18
2 JAN 2014 – DES 2014 Rp 17,624,645,456 0,19
3 JAN 2015 – DES 2015 Rp 19,105,302,459 0,20
4 JAN 2016 – DES 2016 Rp 19,915,053,518 0,22
5 JAN 2017 – DES 2017 Rp 21,048,071,116 0,22
TOTAL Rp 94,214,650,199
Sumber : Minimarket Dupan, 2017
Dilihat dari tabel diatas bahwa volume penjualan minimarket Dupan mengalami
peningkatan secara signifikan pada setiap tahunnya, sehingga dapat dipastikan laba
penjualan pada Minimarket Dupan ikut meningkat.

2
Fenomena inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul
penelitian : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Pada Minimarket di
Kota Sekayu (Studi Kasus Pada Minimarket Dupan Kelurahan Kayuara)

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh bauran pemasaran
terhadap volume penjualan pada Minimarket Dupan ?

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2012: 10), pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan
proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, Dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton (2008: 7), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli saat ini
maupun kepada pembeli potensial.
Kotler dan Armstrong (2012: 21), konsep pemasaran adalah pencapaian sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Menurut Kotler (2012: 17), marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran.
Adapun komponen-komponen marketing mix tersebut ialah :
a. Produk (product)
Produk merupakan variabel mendasar dari pemasaran berupa tawaran nyata kepada pasar
yang meliputi bentuk, kemasan, merk, dan kebijakan pelayanan.
b. Harga (price)
Jika perusahaan telah mengambil keputusan untuk memasarkan produknya, maka
perusahaan tersebut harus pula memutuskan hal-hal lain yang berkaitan dengan produk
tersebut antara lain adalah mengenai harga produk itu sendiri, karena untuk dapat
dipasarkannya suatu produk, selain produk itu harus sesuai dengan kegiatan dan

3
kebutuhan konsumen serta disalurkan melalui saluran yang tepat maka yang perlu
diperhatikan adalah harga yang terjangkau oleh kosumen.
c. Tempat (place)
Tempat menunjukan dimana dan bagaimana produk dijual, dimana lokasinya, apakah
lokasinya mudah dijangkau, apakah tempat nya berada dilokasi yang strategis sehingga
mudah untuk di akses oleh konsumen. Maka salah satu faktor penting yang tidak dapat
diabaikan adalah memilih tempat atau saluran distribusi.
d. Promosi (promotion)
Promosi merupakan cara atau metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengkombinasikan atau mengenalkan produknya kepada konsumen dengan jalan
memasang iklan dimedia massa, personal selling (door to door), dan publikasi misalnya
melalui spanduk ataupun melalui sales promotion.
Dari keempat komponen marketing mix tersebut memiliki peranan yang sangat
penting. Karena apabila salah satu tidak berjalan dengan baik sudah tentu apa yang
diharapkan oleh perusahaan tidak dapat tercapai.

Volume Penjualan
Menurut Swasta (2008: 35), volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa yang
terjual dalam proses pertukaran, sedangkan menurut Abdullah (2012: 204), volume penjualan
adalah jumlah yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Menurut Prastowo dan Julianti (2009: 148), mengungkapkan bahwa volume penjualan sama
dengan total penjualan, total penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan total
unit yang di jual.
Menurut Swasta (2008: 40), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume
penjualan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi dan kemampuan penjual. Penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya
agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, yaitu penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu :
- Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
- Harga produk
- Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengiriman, garansi, dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar, pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya, adapun faktor-faktor pasar
yang perlu diperhatikan, yaitu :

4
- Jenis pasarnya.
- Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
- Daya belinya
- Frekuensi pembelinya
- Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal, kondisi dimana perusahaan menjual barangnya apabila barang tersebut belum
dikenal atau perusahaan belum dikenal oleh calon pembeli, maka keadaan seperti ini
perusahaan harus memperkenalkan dulu barangnya, salah satu caranya yaitu dengan
advertising. Untuk melaksanakan maksud tersebut perusahaan membutuhkan modal,
karena hal tersebut perusahaan membutuhkan modal yang cukup.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan, pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ini
ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/
ahli dibidang penjualan Lain halnya perusahaan kecil, dimana masalah penjualan
ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain.

Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang masalah kerang pikir dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Bagan
Kerangka pemikiran

Bauran Pemasaran (X) Volume Penjualan (Y)


Indikator : Indikator :
Produk Kondisi dan Kemampuan Penjual
Harga Kondisi Pasar
Lokasi Modal
Dari gambar
Promosi
kerangka pikir tersebut diatas maka peneliti ingin
Kondisi melihat
Organisasi bagaimana
Perusahaan bauran
pemasaran yang dilakukan oleh pengelola Minimarket Dupan Kelurahan Kayuara terhadap
peningkatan volume penjualan yang dilakukan oleh Minimarket Dupan saat ini.

METODOLOGI PENELITIAN
Data Yang digunakan
Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder
a. Data Primer (Primary Data)
data primer merupakan data yang diperoleh dan bersumber dari objeknya secara langsung
dilapangan atau dari tempat penelitian, Kuisioner yang dibagikan peneliti kepada
responden.

5
b. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder diperoleh sumber-sumber seperti : rekapitulasi volume penjualan, literature, yang
terkait dengan penelitian ini.
Metode Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara Tanya-jawab atau berkomunikasi
dan berdialog kepada narasumber (responden) dalam penelitian ini, peneliti mencoba
melakukan suatu pendekatan wawancara secara langsung kepada narasumber (responden)
yang ada antara lain seperti pimpinan Minimarket dupan dan para karyawan, untuk
mendapatkan data primer melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada
konsumen minimarket Dupan mengenai bauran pemasaran. Responden diminta
menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan cara menjawab daftar pertanyaan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diambil dari catatan-catatan,
referensi dan jurnal-jurnal yang sifatnya terarsip atau telah jadi, khususnya dalam
penelitian ini yang diperlukan dari dokumen-dokumen yang ada oleh penelitian adalah
dokumentasi yang mendukung diambil berasal dari bagian penjualan Minimarket dupan.

Teknik Analisis Data


Untuk memahami hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat,
variabel yang dilibatkan perlu terlebih dahulu dioperasionalisasikan. Operasionalisasikan
variabel yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah :
Tabel
Operasional Variabel Penelitian
Item
Variabel Definisi Indikator Skala
Pertanyaan
Alat pemasaran 1. Produk (Product)
- Jenis produk yang dijual beragam
yang digunakan 1
- Produk yang saya butuhkan tersedia
perusahaan - Stok barang dagangan selalu diperhatikan 2
2. Harga (Price)
terus menerus
- Harga produk terjangkau
untuk mencapai - Harga yang dibayar di kasir sesuai dengan label produk. 3
- Harga produk di minimarket Dupan lebih murah
tujuan
dibandingkan Minimarket lainnya.
pemasarannya 4
3. Lokasi (Place)
di pasar sasaran - Keamanan disekitar minimarket terjamin
- Lokasi Minimarket dekat dengan tempat saya beraktivitas
5
- Lokasi minimarket mudah dijangkau
Bauran Sumber : Kotler 4. Promosi (Promotian)
- Mengetahui minimarket Dupan melalui media cetak

6
Pemasaran (2012: 17) - Mengetahui minimarket Dupan dari media elektronik Ordinal 6
(X) (Radio)
- Mengetahui Minimarket melalui informasi dari mulut ke
7
mulut
- Adanya diskon atau obral untuk produk tertentu
8
9

10

11

12

13
Jumlah yang 1. Kondisi dan kemampuan penjual
- Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan baik.
ingin dicapai 1
- Harga produk yang ditawarkan dapat bersaing
oleh perusahaan - Adanya syarat penjualan seperti garansi dan retur 2
dalam suatu penjualan jika tidak sesuai.
2. Kondisi Pasar
jangka waktu 3
- Barang yang ditawarkan merupakan kebutuhan umum
tertentu.
dari masyarakat dan semua segmen pasar.
Volume 3. Modal
- Kondisi modal yang tersedia cukup.
Penjualan Sumber : Kotler 4
4. Kondisi organisasi perusahaan
(Y) (2012:75) - Kondisi lingkungan organisasi yang baik antara pimpinan Ordinal
dan karyawan 5

6
Pengujian Instrumen Penelitian
1) Pengujian Validitas Data
Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir. Dalam hal
analisis item, teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini yang paling banyak digunakan,
Shahirman dan Idris (2009: 89). Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS
menunjukkan ukuran valid pada taraf nyata (α) = 5% yaitu r tabel 0,2 jadi jika Corrected Item-Total
Correlation menunjukkan lebih besar dari 0,2 maka pertanyaan-pertanyaan dinyatakan valid.
2) Pengujian Reliabilitas Data
Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut, yaitu
konsistensi. Pengujian terhadap konsistensi internal yang dimiliki oleh suatu instrumen
merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk menguji reliabilitas, di
samping pengukuran koefisien stabilitas dan ekuivalensi. Menurut pendekatan ini konsep
reliabilitas adalah konsistensi antara butir-butir pertanyaan dalam suatu instrumen. Teknik
yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal adalah teknik Cronbach’s Alpha di atas

7
0,6. Jika nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,60 maka indikator tersebut dapat dijadikan sebagai
alat ukur yang reliabel dalam analisis selanjutnya.

Rancangan Uji Hipotesis


Analisi Regresi Linier Sederhana
Model analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan model dasar sebagai berikut:

Keterangan :
Y = Volume Penjualan
ɑ = konstanta
= koefisien variabel bebas
X = Bauran Pemasaran
e = Error term
Nilai koefisien regresi di sini sangat menentukan dalam proses analisis, mengingat penelitian
bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dikatakan terjadi
pengaruh searah antara variabel bebas dengan variabel terikat, setiap kenaikan variabel bebas
mengakibatkan kenaikan variabel terikat. Demikian sebaliknya, bila koefisien b bernilai negatif (-),
hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel bebas mengakibatkan
penurunan nilai variabel terikat.

Pengujian Hipotesis (Uji t)


Menurut Sugiyono (2009: 221), suatu hipotesis dibuktikan melalui data-data yang
terkumpul, secara statistik hipotesis diartikan sebagai pertanyaan mengenai keadaan populasi
yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi secara
parsial dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak.
H0 : Tidak ada pengaruh bauran pemasaran secara parsial terhadap volume penjualan di
Mini Market Dupan Kelurahan Kayuara
Ha : Ada pengaruh bauran pemasaran secara parsial terhadap volume penjualan di Mini Market
Dupan Kelurahan Kayuara
Kriteria penilaian :
H0 ditolak dan Ha diterima : sig t ≥ 0,05 dan t hitung ≤ t tabel
H0 diterima dan Ha ditolak : sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel

8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel
Deskripsi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%)
Laki-laki 47 49,47
Perempuan 48 50, 53
Jumlah 95 100

Sumber: Mini Market Dupan Sekayu, 2017


Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa diambil responden 49,47% laki-laki atau 47
responden dan 50,53% perempuan atau 48 responden.

b. Berdasarkan Usia
Tabel
Deskripsi Usia

Usia Jumlah Responden Prosentase (%)


< 20 Tahun 15 15,79
20-30 Tahun 35 36,84
> 30 tahun 45 47,37
Jumlah 95 100
Sumber: Mini Market Dupan Sekayu,2017

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden berusia di atas 30 tahun
yakni 47,37% atau 45 responden dan sisanya 36,84% atau 35 responden berusia diantara 20-30 tahun,
15,79% atau 15 responden berusia dibawah 20 tahun.

c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel
Deskripsi Usia
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase (%)

9
SMP /SMA 53 55,79

Diploma 10 10,53

Sarjana 32 33,68

Jumlah 95 100

Sumber: Mini Market Dupan Sekayu, 2017


Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden lulusan SMP/ SMA
sederajat yakni 55,79% atau 53 responden, lulusan S1 yakni 33,68% atau 32 responden, lulusan DIII
yakni 10,53% atau 10 responden.

Uji Instrumen Data


Uji Validitas Data
Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam hal
analisis item, teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini yang paling banyak digunakan, Yusi
dan Umiyati (2009: 89).

1) Uji Validitas Variabel Volume Penjualan (Y)


Item pertanyaan variabel volume penjualan terdiri dari 6 pertanyaan, berdasarkan hasil
pengolahan data primer dengan program SPSS, uji validitas instrumen penelitian untuk variabel
volume penjualan dengan 6 item pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel
Hasil olah Validitas Variabel Volume Penjualan
Corrected Item- rtabel Hasil Uji
No. Item
Total Correlation (α = 5%) Validitas
1. Y_1 0,623 0,1996 Valid
2. Y_2 0,590 0,1996 Valid
3. Y_3 0,668 0,1996 Valid
4. Y_4 0,293 0,1996 Valid
5. Y_5 0,654 0,1996 Valid
6. Y_6 0,652 0,1996 Valid
Sumber : Hasil olah program SPSS

Dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS menunjukkan hasil uji
validitas dari 6 item pertanyaaan/pernyataan variabel Volume Penjualan (Y) tersebut 6 item
pertanyaan valid pada taraf nyata (α) = 5%.

10
2) Uji Validitas Variabel Bauran Pemasaran (X)
Berdasarkan hasil pengolahan data primer dengan SPSS, uji validitas instrumen penelitian
untuk variabel Bauran Pemasaran (X) dengan 13 item pertanyaan adalah :
Tabel
Hasil olah Validitas Variabel Bauran Pemasaran
Corrected Item- rtabel Hasil Uji
No. Item
Total Correlation (α = 5%) Validitas
1. X_1 0,466 0,1996 Valid
2. X_2 0,515 0,1996 Valid
3. X_3 0,624 0,1996 Valid
4. X_4 0,544 0,1996 Valid
5. X_5 0,628 0,1996 Valid
6. X_6 0,528 0,1996 Valid
7. X_7 0,606 0,1996 Valid
8. X_8 0,334 0,1996 Valid
9. X_9 0,348 0,1996 Valid
10. X_10 0,301 0,1996 Valid
11. X_11 0,422 0,1996 Valid
12. X_12 0,140 0,1996 Tidak Valid
13. X_13 0,369 0,1996 Valid
Sumber : Hasil olah program SPSS

Dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS menunjukkan hasil uji
validitas dari 13 item pertanyaaan/pernyataan variabel Bauran Pemasaran (X) tersebut 12 item
pertanyaan valid pada taraf nyata (α) = 5%, sedangkan item pertanyaan/ pernyataan 12 dinyatakan
tidak valid dan harus dikeluarkan dari item pertanyaan/ pernyataan
Kemudian penulis melakukan uji validitas terhadap 9 item pertanyaan/ pernyataan.
Pernyataan yang dinyatakan valid pada Tabel di atas Dari hasil uji validitas dengan menggunakan
metode cronbach’s alpha, untuk 9 item-item Bauran Pemasaran (Y) dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel
Hasil olah Validitas Variabel Bauran Pemasaran
Corrected Item- rtabel Hasil Uji
No. Item
Total Correlation (α = 5%) Validitas
1. X_1 0,466 0,1996 Valid
2. X_2 0,515 0,1996 Valid
3. X_3 0,624 0,1996 Valid
4. X_4 0,544 0,1996 Valid
5. X_5 0,628 0,1996 Valid

11
6. X_6 0,528 0,1996 Valid
7. X_7 0,606 0,1996 Valid
8. X_8 0,334 0,1996 Valid
9. X_9 0,348 0,1996 Valid
10. X_10 0,301 0,1996 Valid
11. X_11 0,422 0,1996 Valid
13. X_13 0,369 0,1996 Valid
Sumber : Hasil olah program SPSS

Dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS menunjukkan hasil uji
validitas dari 12 item pertanyaaan/pernyataan variabel Bauran Pemasaran (X) tersebut valid pada
taraf nyata (α) = 5% yang berarti semua item pertanyaan/pernyataan yang ada pada instrumen
tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.

Uji Reliabilitas Data


Reliabilitas merujuk pada pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat ukur. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan batasan nilai
kritis product moment (α) sebesar 0,6, Priyatno (2010: 98).

Tabel
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Nilai Hasil Uji
No. Variabel Alpha Item Alpha Reliabilitas
1. Volume Penjualan 0,6171 0,600 Reliabel
2. Bauran Pemasaran 0,6531 0,600 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari hasil pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS for Windows menunjukkan
bahwa semua variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai cronbach’s alpha di
atas 0,6. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dapat dijadikan sebagai
alat ukur yang reliabel dalam analisis selanjutnya.

Uji Regresi Linier Sederhana


Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk melihat besaran pengaruh variabel Bauran
Pemasaran (x) terhadap Volume Penjualan (Y). Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS
ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel.
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

12
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20,311 3,189 6,369 ,000
Bauran
Pemasarani(X) ,064 ,063 ,104 1,007 ,316
a Dependent Variable: Volume Penjualan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari hasil regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat dibuat
persamaan regresi bergandanya sebagai berikut :

Dari persamaan regresi sederhana dapat digambarkan bahwa :


1) Konstanta sebesar 20,311 berarti jika tidak ada peningkatan dalam bauran
pemasaran (X), maka Volume Penjualan di Minimarket Dupan Sekayu adalah
sebesar 20,311 satuan skor
2) Nilai koefisien Bauran Pemasaran (X) sebesar 0,064 berarti bahwa jika variabel
Bauran Pemasaran meningkat sebesar 1 satuan skor maka variabel Volume
Penjualan juga meningkat sebesar 0,064 satuan skor.

Uji Koefisien (Uji t)


Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat atau untuk mengetahui apakah model regresi secara parsial dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak.
Dari tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel bauran
pemasaran (X) terhadap volume penjualan adalah sebesar 0,064, hal ini berarti thitung < ttabel
(0,064 < 0,677), oleh karena thitung < ttabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya secara
parsial tidak ada pengaruh secara siginifikan antara variabel bauran pemasaran terhadap
volume penjualan di Minimarket Dupan Sekayu.

KESIMPULAN
Simpulan
variabel Bauran Pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap Volume Penjualan
Pada Minimarket Dupan Sekayu tetapi tidak berpengaruh secara signifikan

13
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada Minimarket Dupan
Sekayu agar bisa meningkatkan faktor Bauran Pemasaran yang sudah pasti akan berpengaruh positif
terhadap Volume Penjualan di Minimarket Dupan Sekayu sehingga bisa berdampak untuk
kelangsungan usaha Minimarket Dupan Sekayu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2012. Pengantan Manajemen Penjualan. Bandung : ITB.

Assauri, Sofyan. 2009. Manajemen Pemasaran Konsep Dasar dan Strategi. Edisi pertama. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.

Hosmer. David W. Dan Stanley Lemeshow. 2000. Aplikasi Statistik logistik. Edisi ketiga
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama..

Husnan, S. 2009. Teori Fortofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi keempat Yogyakarta :
UPPSTIM AMP YKPN.

Kotler, Philip. 2012. Marketing Manajemen : Manajemen Pemasaran : Edisi 13. Jakarta : Macan
Jaya Cemerlang.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Principles Of Marketing : Dasar-dasar Manajemen
Pemasaran.Edisi ke 13 Jakarta : Erlangga.

Nawawi, Ismail. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : CV. Dwiputra Pustaka Jaya.

Prastowo, Dwi dan Refika Julianti. 2009. Manajemen Penjualan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Priyatno, Dwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta : Gava
Media.

Stanton, William J. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Ilmu.

Swasta, Basu. 2008. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta :


BPFE.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Utomo. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Gunadarma.

Shahirman Yusi dan Umiyati Idris. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Kuantitatif.
Bandung: Bumi Sriwijaya.

14
Stoner, James A.F. 2008. Manajemen, Terjemahan: Antarikso, dkk. Bandung : Alfabeta.

15

Anda mungkin juga menyukai