364 675 1 SM
364 675 1 SM
Abstrak
Abstract
LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah
adalah untuk melayani kebutuhan informasi secara tepat waktu (fast), tepat guna
waktu jika dapat tersedia pada saat dibutuhkan, sehingga memerlukan kecepatan
proses. Kebutuhan tepat guna akan terpenuhi jika informasi yang dihasilkan benar
tersebut baru dapat dirasakan manfaatnya jika diberikan kepada orang yang tepat
RUMUSAN MASALAH
berikut:
informasi?
informasi?
informasi?
teknologi informasi?
individual?
TINJAUAN PUSTAKA
TEKNOLOGI
bisnis, sehingga kondisi pasar pada berbagai skala (lokal, regional, dan global)
keputusan bisnis pada berbagai bagian manajerial, menjadi semakin penting bagi
ketidakpastian.
saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
sasaran perusahaan.
perasaan yang dimiliki manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, Task-
adalah interaksi antara tugas, teknologi, dan individu. Berbagai macam tugas yang
pasti membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti. Model ini
penentu penting mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih
penting, atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja
di dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu. Tingginya
teknologi tersebut untuk menyesuaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of
yang dapat memilih (optional) akan dipengaruhi oleh perasaan individual (affect)
penggunaan PC.
2. Perasaan (Affect)
3. Kesesuaian Tugas
kebutuhan tugas.
KINERJA INDIVIDUAL
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Suyudi, 1999). Apabila kinerja
individu baik, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi akan
baik.
KERANGKA KONSEP
Faktor
Sosial
Perasaan
Kompleksita
s Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Kesesuaian
Tugas
Konsekuensi
Jangka
Kinerja Individual
Panjang
Kondisi yang
memfasilitasi
terdiri dari enam indikator. Dimana pembagian spesifikasi tugas tidak dijelaskan
karena kebutuhan masing-masing tugas yang berbeda-beda. Variabel pertama
adalah faktor sosial bagaimana setiap individu dalam lingkungan kerja tersebut
informasi.
informasi. semakin kompleks inovasi yang diperoleh maka semakin sulit pegawai
teknologi informasi.
informasi.
dan jenis tugas yang memberikan bantuan terhadap tugas yang diberikan sehingga
informasi.
Variabel kelima yaitu konsekuensi jangka panjang, dimana motivasi untuk
yang akan datang dan tidak hanya kebutuhan saat ini sehingga berpengaruh positif
teknologi informasi.
tugasnya.
individual.
JENIS PENELITIAN
dari masalah yang diteliti. Menurut Siagian (2006) metode statistika inferensial
adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai dengan
populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Kantor PDAM
Kota Malang yang berjumlah 254 orang per tanggal 1 September 2012. Sampel
dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Kota Malang yang menggunakan
PDAM Kota Malang yang menggunakan sistem informasi berjumlah 120 orang.
teknologi informasi.
metode survey. Metode survey yang digunakan adalah dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara
tertulis.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Data
Jumlah kuesioner yang dikirim 120
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 25
Jumlah kuesioner kembali 95
Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan 15
Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 80
Tingkat pengembalian 79.17%
Tingkat pengembalian yang digunakan 66.67%
Sumber: Data primer diolah
kuesioner yang kembali sebanyak 95 kuesioner dan yang tidak kembali sebanyak
25 kuesioner. Hal ini disebabkan karena kesibukan pegawai PDAM Kota Malang
sehingga tidak semua pegawai sempat untuk mengisi kuesioner pada saat survei
yang tidak dapat digunakan. Data tidak dapat digunakan disebabkan karena
(respon rate) dari kuesioner yang disebar sebesar 66,67%. Menurut Sekaran
(2006) jumlah sampel minimum adalah 30, jadi sampel dalam penelitian ini sudah
Tabel 2
Profil Responden
Jumlah
Keterangan Responden Prosentase
Jenis Kelamin
Pria 44 55.00%
Wanita 36 45.00%
Jabatan
Manajer 4 5.00%
Asisten Manajer 6 7.50%
Supervisor 2 2.50%
Kepala Pusat 2 2.50%
Staf 66 82.50%
Pendidikan Terakhir
S2 10 12.50%
S1 63 78.75%
D3 7 8.75%
Lama Bekerja
< 1 Tahun 3 3.75%
1 - 5 Tahun 29 36.25%
> 5 Tahun 48 60.00%
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah pria
sebanyak 44 orang (55%) dan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak
36 orang (45%). Jabatan responden sebagian besar adalah staf dengan jumlah 66
jabatan manajer 4 orang (5%), dan jabatan supervisor dan kepala pusat masing-
Responden yang lama bekerja lebih dari 5 tahun merupakan responden yang
terbesar yaitu sebanyak 48 orang (60%). Disusul dengan pegawai yang lama
sedangkan pengalaman kurang dari 5 tahun sebanyak 15 orang (18,75%). Hal ini
berarti bahwa kinerja karyawan pada PDAM Kota Malang cukup baik karena
Tabel 3
0,175X6 + e
Berdasarkan perhitungan tabel 3 dapat diketahui р > 0,025 yaitu 0,231 >
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar 1,208. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung < t tabel (α =
0,025) karena р > 0,025 dan t hitung < t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
tidak signifikan. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa faktor sosial
informasi.
Berdasarkan perhitungan tabel 3 dapat diketahui р < 0,025 yaitu 0,007 <
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar 2,792. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung > t tabel (α =
0,025) karena р < 0,025 dan t hitung > t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
Berdasarkan perhitungan tabel 3 dapat diketahui р < 0,025 yaitu 0,000 <
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar -4,305. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung > t tabel (α =
0,025) karena р < 0,025 dan t hitung > t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar 2,359. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung > t tabel (α =
0,025) karena р < 0,025 dan t hitung > t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
signifikan. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa faktor kesesuaian tugas
Berdasarkan perhitungan tabel 3 dapat diketahui р < 0,025 yaitu 0,024 <
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar 2,313. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung > t tabel (α =
0,025) karena р < 0,025 dan t hitung > t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
teknologi informasi.
Berdasarkan perhitungan tabel 3 dapat diketahui р > 0,025 yaitu 0,026 >
0,025 dan diperoleh angka t hitung sebesar 2,277. Sedangkan nilai t tabel pada
tingkat signifikan 97,5% (α = 0,025) adalah 2,295, maka t hitung < t tabel (α =
0,025) karena р > 0,025 dan t hitung < t tabel maka analisis tersebut dinyatakan
tidak signifikan. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa faktor kondisi
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa R2 adalah 0,897 atau 89,7% artinya
89,7% variasi kinerja individual pada PDAM Kota Malang dapat dijelaskan oleh
Y2 = 0,844 + 1,614Y1+ e
individual (Y2), dari hasil perhitungan parsial menunjukkan bahwa pada taraf
nyata 2,5% ( =0,025) dengan tingkat kepercayaan 97,5% diperoleh nilai tabel
sebesar 2,295. Dengan pengujian statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 26,266,
karena nilai thitung > t tabel (26,266 > 2,295) maka disimpulkan bahwa pemanfaatan