MIKROBIOLOGI UMUM
oleh:
Atiaturrochmah
165090107111020
Microbes are creatures with the most diversity relies heavly on human
life, microbial identification need to be done to produce pure breeds of
indicates the morphology and physiology of microbes. The purpose this is
to knoe the practical technique of dilution, pour platem spread plate, streak
plate technique and learn the culture of pure strorage. Methods in teaching
is done by means of several techniques, dilution technique or dilution for
the calculation of the TPC (Total Plate Count) after that technique pour
plate, spread plate, streak plate and pure breeding with pouring medium
agar aseptis, cooled and distreak and then incubated for a specified time.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroba adalah makhluk dengan diversitas terbanyak yang sudah
menempati planet semenjak 3.8 miliar tahun yang lalu, mempunyai
kemampuan untuk mensintesis sejumlah besar molekul dalam reaksi
katalisis. Mikroba juga mempunyai spesies yang sangat besar, dan dapat
digunakan untuk pengaplikasian dalam industri (Aurora, 2013).
Mikrobiologi merupakan salah satu cara untuk mempelajari mikroba
secara spesifik , mikroba terdiri dari virus, archaea bakteri dan jamur
maupun protozoa) mempelajari spesies tersebut perlu dilakukan
pengamatan secara kultur maupun isolasi (R. Vashantakumari, 2007).
Identifikasi mikroba dilakukan secara pemindahan dengan teknik
aseptis untuk mencegah masuknya mikroba dari luar, dalam
identifikasinya, mikroba perlu ditumbuhkan dalam suatu substrat yang
dinamakan medium hal ini sebagai prasyarat untuk masuknya nutrien
pertumbuhan miktoba seperti air, karbon, energi, mineral dan faktor
pertumbuhan lainnya. Mikroba yang ditumbuhkan kemudian masuk ke
tahap isolat untuk membentuk koloni dan dapat mempernudah adanya
identifikasi morfologi maupun fisiologis (Erin. R, 2012).
1.3 Tujuan
1. Bagaimana mahasiwa mampu memahami teknik dilusi
(pengenceran), teknik pour plate, spread plate, streak plate.
2. Mempelajari teknik penyimpanan kultur murni
1.4 Manfaat
Mahasiwa mampu mempelajari dan mengaplikasikan teknik-teknik
tersebut secara berkelanjutan dalam mempelajari mikroba.
BAB II
TI NJAUAN PUSTAKA
(Erin. R, 2012).
Gambar 1. Teknik Streak Plate
Pour plate: metode yang digunakan untuk menghitung jumlah
mikroganisme dalam sampel campuran yang sudah ditambahkan ke
media semi-padat sebelum menjadi padat. Proses ini menghasilkan
koloni yang terdistribusi merata di spesimmen cair, mikroganisme akan
tumbuh pada permukaan maupun dalam medium (Erin. R, 2012).
(Lynne, 2013)
Gambar 4. Pengenceran
Keterangan:
Tabel 1. Karakterisasi koloni bakteri tanah organik/non organik
Keterangan:
Tabel 2. Karakterisasi koloni kapang tanah organik/non organik
4.2 Total Plate Count (TPC)
Total Plate Count dihitung menggunakan rumus pengenceran
pada setiap kadar pengencerannya dengan rumus: jumlah koloni x
1
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
, perhitungan koloni bakteri yang diambil yaitu yang
memenuhi syarat antara 30-300 dan di ambil yang paling besar di
pengenceran isolat, apabila belum memenuhi syarat maka di ambil yang
terbesar saja lalu dihitung berapa jumlah sel bakteri atau kapang.
Berikut ini adalah jumlah sel dari koloni beberapa pengenceran yang
sudah di tentukan:
Isolat Jumlah bakteri
instan (OR) 1720000
konven (OR) 54000
instan (NO) 1700
konven (NO) 1230
Tabel 3. Jumlah sel isolat bakteri
(Subba, 2010)
Gambar 3. Rumus indeks diveritas
Hasil dari indeks diversitas yang telah dibuat grafik dari kedua
bakteri organik dan non organik menunjukan bahwa, bakteri organik
lebih tinggi sebesar 0,836 sehingga mendekati satu yang atinya lebih
baik dibanding bakteri an organik yang bernilai 0,7. Komunitas yang
lebih kompleks adalah pada bakteri organik, hal ini sesuai jika
dibandingkan dengan literatur yang menunjukan bahwa bakteri di tanah
organik lebih banyak dan kompleks karena belum terjadi penambahan
faktor lingkungan seperti pestisida yang menghambat adanya bakteri
untuk dekomposer. Diversitas bakteri akan dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan, yaitu faktor abiotik dan biotik yang berperan dalam
menentukan tingkat pertumbuhan dan aktivitas mikrobia tersebut
(Frandberg, 2012). Berikut adalah indeks diversitas yang telah dihitung
dan dibandingkan antara bakteri organik dan non organik pada semua
media:
4.4 Bakteri dan Kapang yang Tumbuh di Tanah Organik dan Non
Organik
Bakteri yang terdapat pada tanah organik yaitu mutualis yang
merupakan bakteri pengikat nitrogen, Ximomonas, Erwinia,
Agrobacterium, lithocarpus, memperoleh energinya dari senyawa
nitrogen, sulfur, besi dan hidrogen bukan dari senyawa karbon.
Beberapa spesies tersebut penting untuk penyedia nitrogen. Jamur
Mikoriza arbuskular untuk menstabilkan N fiksasi dan organo-
polisakarida dan protein (golmalin, lendir dan hidrofobin) juga
diproduksi yang membantu meningkatkan stabilitas agregat tanah
(Irianto, 2011).
DAFTAR PUSTAKA