Laporan 1 Pebri PDF
Laporan 1 Pebri PDF
PERENCANAAN SELULER
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan
jaringan seluler GSM/GPRS/EDGE khususnya dengan menggunakan
software Atoll.
2. Mahasiswa dapat melakukan analisa (link budget) dan optimasi
berdasarkan hasil yang didapatkan.
1.2 Peralatan
1. Software Atoll
2. Data map, clutter, dan spesifikasi transmitter GSM
3. Laptop/PC
4. Software Google Earth
2. Untuk menentukan teknologi yang digunakan pilih File > New > From a
Document Template > GSM GPRS EDGE.
Gambar 1.2 Menentukan Teknologi yang Digunakan
3. Untuk menentukan koordinat peta pilih Document > Properties maka akan
muncul jendela berikut.
4. Pada kolom Projection pilih WGS 84/UTM zone 49S dimana ini
menunjukkan koordinat antara 108º Bujur Barat hingga 114º Bujur Timur.
5. Pada kolom display pilih WGS 84 yang menandakan garis Lintang untuk
koordinat dunia.
7. Import data clutter pilih File > Import. Pilih data clutter yang akan
diimport, pada tipe data pilih clutter classes.
8. Import ketinggian peta pilih File > Import. Pilih data ketinggian peta yang
akan diimport, pada tipe data pilih altitudes.
9. Import data vector pilih File > Import. Pilih data vector yang akan
diimport, pada tipe data pilih vectors.
10. Tentukan lokasi untuk melakukan perencanaan dan tampilan akhir akan
terlihat seperti berikut :
13. Akan muncul tab baru, klik dua kali pada masing-masing transmitter
untuk mengatur spesifikasinya sesuai data yang diberikan.
17. Hasil tersebut dapat dilihat melalui Google Earth dengan cara memilih
icon Convert to Google Earth pada software
Uplink adalah sinyal radio frekuensi (RF) yang dipancarkan dari unit
mobile station ke menara BTS. Downlink adalah sinyal radio frekuensi (RF) yang
dipancarkan dari menara BTS menuju unit mobile station. Berikut adalah
perhitungan link budget kondisi uplink dan downlink GSM 1800 MHz dengan
parameter yang dapat di asumsikan sebagai berikut :
Frekuensi : 1800 MHz BS Diversity Gain : 2,5 dB
Tinggi Receiver :1m BS Duplexer Loss : 0,8 dB
Power Receiver : 100 mW BS Jumper Loss : 0,9 dB
Antena Gain Receiver : 2 dBi BS Tx Filter Loss : 2,3 dB
Receiver Sensitivity : -101 dBm Body Attenuation : 2 dB
BS Rx Sensitivity : -104 dBm Buiding Attenuation : 15 dB
d = 5,01 km
Kondisi Downlink
Lu = 46,3 + 33,9 log fC – 13,82 log hT – a(hR) + [44,9 – 6,55 log hT ] log d +
𝐶𝑀 = 46,3 + 33,9 log 1800 – 13,82 log 30 – (-1,306)+[44,9-6,55 log 30] log
d+3
= 46,3 + 33,9 (3,26) – 13,82 (1,48) – (-1,306) + [44,9-6,55 log 30] log d+3
= 46,3 + 110,5 – 20,45 + 1,306 + 35,206 + 3 log d
= 175,865 log d
138,84 = 175,865 log d
138,84
175,86
= log d
0,78 = log d
d = 6,02 km
Jadi untuk kondisi uplink jarak jangkauan mobile sistemnya adalah 5,01
km, sedangkan untuk kondisi downlink jarak jangkauan base stationnya adalah
6,02 km. Dengan begitu dapat diketahui bahwa jarak untuk kondisi uplink dan
downlink dari BTS ini sudah memenuhi syarat dari metode Cost-Hata yaitu jarak
jangkauan BTS dapat dihitung dengan jarak minimal 1 km dan maksimal 20 km,
jika tidak memenuhi syarat tersebut dapat menggunakan metode perencanaan
seluler yang lain.
1.6.2 Downlink dan Uplink Menggunakan Frekuensi 900 MHz
Berikut adalah gambar hasil percobaan downlink BTS (Site 1) dengan
frekuensi 900 MHz
Uplink adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari unit
mobile station ke menara BTS. Downlink adalah sinyal radio frequency (RF) yang
dipancarkan dari menara BTS menuju unit mobile station. Berikut adalah
perhitungan link budget kondisi uplink dan downlink GSM 900 MHz dengan
parameter yang dapat di asumsikan sebagai berikut :
Frekuensi : 900 MHz BS Diversity Gain : 2,5 dB
Tinggi Receiver :1m BS Duplexer Loss : 0,8 dB
Power Receiver : 100 mW BS Jumper Loss : 0,9 dB
Antena Gain Receiver : 2 dBi BS Tx Filter Loss : 2,3 dB
Receiver Sensitivity : -101 dBm Body Attenuation : 2 dB
BS Rx Sensitivity : -104 dBm Buiding Attenuation : 15 Db
0,77 = log d
d = 5,88 km
Kondisi Downlink
Lu = 69,55 + 26,16log fC – 13,83log hT – a(hR) + [44,9 – 6,55 log hT ] log d
= 69,55 + 26,16log 900 – 13,83 log 30 – (-1,306)+[44,9-6,55 log 30] log d
= 69,55 + 26,16log 900 – 13,83 log 30 – (-1,306)+[44,9-6,55 log 30] log d
= 69,55 + 26,16(2,95)-13,83(1,48)+1,306+[44,9-6,55(1,48)] log d
= 69,55 +77,172 – 20,453 + 1,306 + (35,206) log d
139,57 =162,781 log d
139,57
162,78
= log d
0,85 = log d
d = 7,07 km
Jadi untuk kondisi uplink jarak jangkauan mobile sistemnya adalah 5,88
km, sedangkan untuk kondisi downlink jarak jangkauan base stationnya adalah
7,07 km. Dengan begitu dapat diketahui bahwa jarak untuk kondisi uplink dan
downlink dari BTS ini sudah memenuhi syarat dari metode Okumura-Hata yaitu
jarak jangkauan BTS dapat dihitung dengan jarak minimal 1 km dan maksimal
100 km, jika tidak memenuhi syarat tersebut dapat menggunakan metode
perencanaan seluler yang lain.
1.6.3 Analisa Perbandingan Jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz
Pada jaringan GSM frekuensi 900 MHz didapatkan jangkauan base station
kondisi uplink sebesar 5,88 km, sedangkan untuk kondisi downlink jarak
jangkauan base stationnya adalah 7,07 km. Dan pada jaringan GSM frekuensi
1800 MHz didapatkan jangkauan base station kondisi uplink sebesar 5,01 km,
sedangkan untuk kondisi downlink jarak jangkauan base stationnya adalah 6,02
km. Maka disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka
semakin sempit coverage areanya. Hal yang menyebabkannya adalah redaman
ruang bebas (Free Space Loss) dan juga adanya pengaruh panjang gelombang.
Perhitungan Free Space Loss pada BTS kondisi uplink dan downlink
menggunakan frekuensi 900 MHz dapat dilihat sebagai berikut :
Kondisi Uplink
FSL dB = 20 log f + 20 log d + 32,44
= 20 log 900 + 20 log 5,88 + 32,44
= 59,08 + 15,38 + 32,44
= 106,59 dB
Kondisi Downlink :
FSL dB = 20 log f + 20 log d + 32,44
= 20 log 900 + 20 log 7,07 + 32,44
= 59,08 + 16,98 + 32,44 = 108,5 dB
Jadi di dapatkan hasil Free Space Loss pada frekuensi 900 MHz kondisi
uplink yaitu sebesar 106,59 dB dan kondisi downlink yaitu sebesar 108,5 dB.
Perhitungan Free Space Loss pada BTS kondisi uplink dan downlink
menggunakan frekuensi 1800 MHz dapat dilihat sebagai berikut :
Kondisi Uplink :
FSL dB = 20 log f + 20 log d + 32,44
= 20 log 1800 + 20 log 5,01 + 32,44
= 65,10 + 13,99 + 32,44
= 65,10 + 13,99 + 32,44
= 111,53 dB
Kondisi Downlink :
FSL dB = 20 log f + 20 log d + 32,44
= 20 log 1800 + 20 log 6,02 + 32,44
= 65,10 + 15,59 + 32,44
= 113,13 dB
Jadi di dapatkan hasil Free Space Loss pada frekuensi 1800 MHz kondisi
uplink yaitu sebesar 111,53dB dan kondisi downlink yaitu sebesar 113,13dB.
1.7 Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat di ambil
beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Link budget merupakan sebuah cara untuk menghitung mengenai semua
parameter dalam transmisi sinyal, mulai dari gain dan losses dari Tx sampai
Rx melalui media transmisi.
2. Pada frekuensi 900 MHz untuk kondisi uplink jarak jangkauan mobile
systemnya adalah 14,79 km, sedangkan untuk kondisi downlink jarak
jangkauan base stationnya adalah 19,95 km, sedangkan pada frekuensi 1800
MHz untuk kondisi uplink jarak jangkauan mobile sistemnya adalah 12,3
km, sedangkan untuk kondisi downlink jarak jangkauan base stationnya
adalah 15,8 km.
3. Hasil yang di dapatkan pada Free Space Loss di frekuensi 900 MHz kondisi
uplink yaitu sebesar 114,92 dB dan kondisi downlink yaitu sebesar 117,52
dB, sedangkan hasil Free Space Loss pada frekuensi 1800 MHz kondisi
uplink yaitu sebesar 119,34 dB dan kondisi downlink yaitu sebesar 121,51
dB.
4. Semakin rendah frekuensi dari suatu BTS maka coverage dari BTS tersebut
akan semakin luas, dan sebaliknya semakin tinggi frekuensi BTS tersebut
makan coveragenya akan semakin sempit.