yang mana sekitar 2/3 wilayah negara Indonesia berupa lautan. Dengan cakupan wilayah laut
yang luas, Indonesia pun diakui secara internasional sebagai Negara Maritim yang ditetapkan
dalam UNCLOS 1982. Hal ini juga diperkuat pada Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 yang
menegaskan konsepsi wawasan nusantara Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar yang
memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2, yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,2 juta
km persegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2. Selain itu,
terdapat 17.504 pulau di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 95.181 km21.
Indonesia menjadi negara maritim terkuat pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Selama beratus-ratus tahun, keduanya berhasil menjaga dan memanfaatkan lautan nusantara
sebagai sektor kebudayaan, menggiatkan kerjasama sosial, hingga berdagang demi kesejahteraan
rakyat. Tak hanya dulunya kuat pada sektor maritim, mereka juga mengasah intelektualitas
sebagain bagian masyarakat dunia melalui kerjasama mutualistik dengan kerajan-kerajaan di
Asia hingga Eropa. Kejayaan maritim Indonesia memudar pada pertengahan abad 18 dan 19
ketika satu persatu kerajaan pesisir jatuh akibat kolonisasi.
Melalui hal tersebutlah Presiden Joko widodo menegaskan konsep Indonesia sebagai
poros maritim Indonesia untuk merebut kembali kejayaan maritim Indonesia yang ditegaskan
dalam lima pilar utama yaitu: membangun kembali budaya maritim Indonesia, menjaga sumber
daya laut dan menciptakan kedaulatan pangan laut dengan menempatkan nelayan pada pilar
utama, memberi prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritime dengan
membangun tol laut, deep seaport,logistik, industry perkapalan, dan pariwisata maritime.
1
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/ver2/news/read/115/membangun-kelautan-untuk-mengembalikan-kejayaan-
sebagai-negara-maritim.html
Menerapakan diplomasi maritime melalui usulan peningkatan kerja sama di bidang maritime dan
upaya menaganani sumber konflik, seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa
wilayah, perompakan dengan penekanan bahwa laut harus menyatukan berbagai bangsa dan
negara dan bukan memisahkan. Membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggung jawab
menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.
Melalui lima pilar tersebut penulis memfokuskan pada pilar pertama yakni membangun
kembali budaya maritime Indonesia dengan rumusan masalah upaya apa saja yang telah
dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengembalikan budaya maritim Indonesia.