DISUSUN OLEH :
ARMANDO.SIMBOLON
15010010
SEMESTER IV
KELAS A
2017-2018
LAPORAN PRAKTIKUM DESTILASI
RIMPANG BANGLE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam industri kimia unit reaksi dan pemisahan merupakan 2 hal yang penting.
Kedua unit tersebut berperan dalam menentukan kapasitas pabrik sebagai penghasil produk
yang memenuhi spesifikasi produk. Persaingan yang ketat menyebabkan industri mulai
mencari cara untuk mendapatkan proses reaksi dan pemisahan yang mampu member
perolehan maksimal dengan kebutuhan energy dan biaya yang sedikit mungkin.
yang menggunakan teknologi distilasi baik yang untuk skala besar maupun skala kecil di
yang menggunakan teknologi distilasi. Industri skala rakyat ini biasanya memerlukan
waktu distilasi yang cukup lama. Waktu yang lama ini mengakibatkan
konsumsi energi untuk distilasi menjadi sangat besar yang mengakibatkan keuntungan
Destilasi reaktif merupakan kombinasi dari reaksi dan destilasi dalam suatu alat. Alat
destilasi reaktif ini memiliki fungsi yang sama dengan reactor yang dirangkai dengan
memiliki kelebihan yaitu konversi reaksi yang lebih tinggi, pengurangan biaya konstruksi,
“Destilasi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila
zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. Proses destilasi terdiri
atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan
bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak
berdasarkan distribusi substansi-substansi pada fase gas dan fase cair dengan
Transfer massa minyak dari dalam butiran padatan ke solvent meliputi dua proses seri,
yakni difusi dari dalam padatan ke permukaan butiran dan transfer massa dari permukaan
berlangsung lebih cepat, maka kecepatan perpindahan massa dikontrol oleh proses
Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih komponen cairan yang
dipisahkan pada tekanan tertentu. Penguapan diferensial dari suatu campuran cairan
merupakan bagian terpenting dalam proses pemisahan dengan destilasi, diikuti dengan
penampungan material uap dengan cara pendinginan dan pengembunan dalam kondensor
pendingin-air.
Prinsip dasar dalam proses destilasi yaitu berdasarkan perbedaan titik didih,
senyawa dengan titik didih yang paling rendah akan terpisahkan terlebih dahulu. Air
pendingin dimasukkan dari ujung yang paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui
ujung pendingin yang lain. Termometer dipasangsedemikian rupa sehingga dapat
menunjukkan titik didih senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat
produksi minyak atsiri adalah destilasi air dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut
minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi oleh
dahulu. Namun dalam proses destilasi tradisional pada umumnya ukuran bahan yang
Syarat utama pemisahan campuran cairan dengan cara destilasi adalah semua
komponen yang terdapat di dalam campuran haruslah bersifat volatil. Pada suhu yang sama,
tingkat penguapan pada masing-masing komponen akan berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa
pada suhu tertentu, komponen yang lebih volatil dalam campuran cairan akan lebih banyak
membangkitkan uap. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu
tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi
cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda.
Perbedaan komposisi dalam kesetimbangan uap-cairan dapat dengan mudah dipelajari pada
Proses destilasi pada suhu tertentu, cairan yang setimbang dengan uapnya
mempunyai komposisi yang berbeda. Uap selalu lebih banyak mengandung komponen yang
lebih volatil demikian juga terjadi sebaliknya. Pada suhu berbeda komposisi uap cairannya
akan berbeda. Dengan demikian maka komposisi uap yang setimbang dengan cairannya akan
persentase senyawa yang terdapat dalam minyak hasil destilasi uap -air
hasil destilasi air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada minyak hasil destilasi uap-air
memiliki
dekomposisi minyak lebih kecil (hidrolisa ester, polimerisasi, resinifikasi, dan lain-lain).
yang peka seperti aldehid, mengalami polimerisasi karena pengaruh air mendidih.
beberapa faktor, antara lain susunan bahan dalam ketel, suhu dan tekanan uap, berat jenis
dan kadar air dari bahan, serta berat molekul dari komponen kimia dalam sampel.
dengan meningkatnya temperatur. Jika tekanan uap sama atau lebih besar dari tekanan luar,
maka cairan akan mendidih tepat pada temperatur panas penguapan. Pendidihan itu akan
berlangsung terus hingga cairan menguap sempurna atau hingga kesetimbangan antara cairan
Usaha-usaha untuk memperbaiki unjuk kerja distilasi uap telah dilakukan. Hakiki
tekanan untuk menaikkan titik didih air menyebabkan kenaikan biaya alat karena
harus menggunakan peralatan yang lebih tebal agar tahan terhadap tekanan.
Salah satu cara mempercepat waktu distilasi adalah dengan cara mempercepat
proses perpindahan massa minyak dari dalam daun ke separating agent (steam). Kecepatan
distilasi minyak atsiri pada umumnya dikontrol oleh kecepatan difusi molekul
minyak atsiri di dalam air di dalam jaringan sel daun atau ranting suatu bahan. Salah
satu cara untuk mempercepat kecepatan transfer massa secara difusi adalah dengan
dapat dinaikkan dengan cara memanfaatkan hubungan tekanan uap suatu larutan terhadap
uap jenuh bersuhu tinggi diperoleh dengan cara menguapkan campuran air-gliserol.
mencairkan uap dengan mengambil kalor. Kalor laten itu diambil dengan menyerapnya ke
dalam zat cair yang lebih dingin yang disebut pendingin. Karena suhu pendingin di dalam
kondensor itu tentu meningkat karena itu, maka alat itu dengan demikian juga bekerja sebagai
pemanas. Kondensor dibagi atas 2 golongan yaitu kondensor selonsong dan tabung, dan juga
kondensor kontak. Arus pendingin dan arus uapnya, yang keduanya adalah air, bercampur
Labu alas bulat merupakan peralatan gelas yang mempunyai alas bulat dan leher
panjang dengan mulut sempit. Labu alas bulat digunakan untuk memanaskan atau
mendidihkan larutan. Pada penggunaan untuk destilasi maka labu alas bulat ini masih
disambung dengan pendingin dan peralatan gelas yang lain.
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu penangas air , aerator, kondensor,labu alas
bulat 500 mL, termometer 110oC, gelas ukur 50 mL, erlenmeyer 300 mL, statif dan klem, selang,
gabus berlubang.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu Metanol, Rimpang Bangle
SIMPLISIA BANGLE
Bangle merupakan salah satu tanaman asia seperti india, srilangka dan beberapa Negara di
asia tenggara termasuk Indonesia. Bangle merupakan satu dari beberapa jenis
tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki potensi cukup menjanjikan sebagai komoditi
ekspor.
Di Indonesia sendiri, tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat
sebagai bahan baku pembuatan ramuan obat tradisional ( jamu). Jamu yang berasal dari
bangle ini cukup berkhasiat dalam mengatasi sejumlah penyakit seperti nyeri sendi, cacingan
pada anak, susah buang air besar, sakit kuning, masuk angin, dan lain sebagainya. Sedangkan
dibeberapa Negara lainnya seperti India, Thailand, dan Bangladesh, rimpang bangle
digunakan sebagai bahan aroma terapi, bumbu dapur, obat-opbatan, antiseptic, insektisida,
dan sebagai bahan campuran dalam pembuatan parfum mawar.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Zingiber
Jenis : Zingiber montanum
Sinonim : Zingiber purpureum Roscoe, Zingiber cassumunar Roxb.
Nama daerah
Bengle (Jawa), panglai (Sunda), pandhiyang (Madura), banggulae (Bali), mungle (Aceh),
bungle (Batak), bengle (Gayo), bangelei, manglai, kekuniran (Minahasa), bale (Ujung
pandang), unin makei, unin pakei (Ambon), banggulai (bima).
Ciri-ciri umum
Bangle adalah salah satu tanaman asia tropika yang tumbuh dengan baik d wilayah yang
memiliki sinar matahari dan kandungan air tanah yang cukup, tektur tanah gembur tapi tidak
tergenang/becek. Bangle umumnya dapat kita temukan di wilayah dataran rendah sampai
wilayah dengan ketinggian 1300 m dpl. Berikut ciri-ciri yang mudah dikenali dari tanaman
bangle.
1. Termasuk herba semusim, batang tegak dengan ketinggian antara 1-1,5 cm. tumbuh
membentuk rumpun yang cukup rapat.
2. Batang pohon semu, tersusun atas kumpulan dari pelepah daun, tidak bertangkai.
3. Bentuk daun lanset ramping, wana hijau, posisi daun tersusun secara menyirip
berseling, bagian ujung daun runcing, mengecil kearah pangkal. Panjang antara 23-53
cm dan lebar 2-32 mm.permukaan daun licin, lemas dan tipis, tidak berbulu,
sedangkan bagian punggunya ditumbuhi bulu halus.
4. Bunga bangle muncul dari permukaan tanah, bentuk gelendong, tangkai semu yang
tersusun dari tumpukan daun penumpu bunga. Bunga memiliki benang sari yang
berwarna putih kekuning-kuningan, dengan bagian ujung keriting.
5. Bentuk buah bulat, dengan ukuran kecil sekitar 17 mm, kulit buah tipis, mengandung
banyak biji yang berukuran kecil-kecil dengan warna ungu.
6. Umbi rimpang agak bulat pendek. Kulit rimpang berwarna coklat muda, bagian dalam
berwarna kuning emas. Rimpang bangle mengeluarkan aroma menyengat, rasa pahit
dan pedas.
Pada bagian rimpang, terkandung sejumlah zat dan senyawa seperti minyak atsiri, amilum,
resin, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memberikan sejumlah efek farmakologis
diantaranya: antipiretik (penurun panas), ekspektoran (peluruh dahak), peluruh kentut
(karminatif), pembersih darah, pencahar (laksan), vermifuge (obat cacing).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu :
1. Prinsip dasar destilasi secara sederhana adalah perbedaan titik didih dari zat cair dalam
campuran, zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu kemudian akan
DAFTAR PUSTAKA
http://tanamanobatherbalkeluarga.blogspot.co.id/2016/04/bangle-zingiber-purpureum-roxb.html