Anda di halaman 1dari 2

Teruntuk:

Seseorang yang ingin pergi

Pernahkah kau merasa dunia mendadak jadi remang-remang? Aku merasakannya


kembali pagi tadi, saat membaca tulisanmu yang mengatakan kau ingin pergi
“Good bye”. Ini sudah kesekian kalinya, entah ke berapa, bahkan setelah aku
memohon padamu agar tak pernah kata-kata semacam itu keluar lagi dari
mulutmu. Di villa kala itu, kamu tak ingat? Atau mungkin ucapanku hanya sebatas
angin lalu.
Sebelum membaca tulisan itu, aku sama sekali tak marah. Malah merasa bersalah.
Aku sudah menulis permohonan maafku, tapi paginya kamu blokir aku. Dan
tulisan itu terus mengular, berputar di kepala.

Kau tahu, betapa lelahnya aku hari ini? Sangat lelah. Tersebab tulisan yang
berputar-putar itu. Kau tahu berapa kali aku salah jalan hari ini? 3 kali. Karena
aku mengendarai motor sembari nangis. Aku bukan tersesat, tapi salah jalan.
Karena aku mikir kata-katamu dan ketika sadar “Loh kok aku lewat sini.” Aku
harus muter balik. Lagi dan lagi.

Aku sudah bilang padamu, aku ini penyakitan. Silahkan saja jika tak mampu. Aku
menyerah Sayang. Untuk apa tetap bertahan untuk orang yang tak mau berhenti
untukku. Aku tak akan pernah lagi menahanmu. Silahkan jika berniat pergi.
Karena menggenggam erat tanganmu membuatku sakit sendiri.

Jika memang kamu lelah denganku dan “good bye” adalah pilihanmu.
I’ll let you go.
Apapun. Asal kamu bahagia.

4-4-17
Seseorang yang mencintaimu

Anda mungkin juga menyukai