Anda di halaman 1dari 5

ASKEP KASUS

1. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
2. Pengkajian
Pada hari Rabu, 08 Februari 2017 kami kelompok 14 melakukan
pengkajian dan pemeriksaan fisik di dapatkan TD: 150/60 mMHg. Gejala
penyakit asma adalah akan mengalami penyakit hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Jenis gejala ini lah yang bisa menyebabkan nafas menjadi
sesak ini datang dan muncul. S; 37 C. Pada asma, suhu dalam tubuh
biasanya didapatkan normal. RR: 28x/mnt dengan pernafasan yang sangat
cepat dan dalam. Pada asma mempunyai ciri nafas cepat dan dalam karena
itu merupakan gejala dari asma yang timbul bisa disebabkan karena
penyempitan telah terjadi di jalan napas. N: 120x/mnt. Gejala penyakit
asma adalah cepatnya perdetakan denyut nadi. Denyut nadi yang berdetak
lebih cepat ini, harus diwaspadai dengan segera, karena gejala ini
merupakan salah satu pertanda dari datangnya pernafasan yang sesak.
Pasien mengeluh nyeri pada area dada. Penderita asma maupun penderita
penyakit jantung kerap dan sering kali mengalami nyeri di bagian dada
ketika mengambil maupun menghela napas. Sehingga membuat penderita
sesak napas. Batuk sejak kemarin. Batuk diperlukan oleh penderita sesak
napas sebagai salah satu cara untuk melegakan aliran udara yang tersedak
di dalam tenggorokan dan mengeluarkan lendir yang menyumbat. Dan
terdapat oedem pada tangan sebelah kiri dengan terpasang infus NaCl
yang di beri obat ceftriaxone. Ceftriaxone adalah kelompok obat yang
disebut cephalosporin antibiotics. Ceftriaxone bekerja dengan cara
mematikan bakteri dalam tubuhdosis pemberian ceftriaxone 1-2 gr melalui
otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular),
lakukan setiap 24 jam, atau dibagi menjadi setiap 12 jam. Dosis
maksimum: 4 gr/hari dengan 2 tetes permenit. Dan juga terpasang oksigen
dengan 5 lpm dengan fungsi bantuan oksigen pada penderita asma tidak
dapat menyembuhkan penyakit asma tapi setidaknya bisa mengurangi
dampak ketika serangan terjadi. Pasien di rumah sakit sudah 11 hari tetapi
pasien baru merasakan tidur yang nyenyak baru 2 hari ini karena sesak
nafas yang di alami oleh pasien karena ketidaknyamanan pada pasien
ketika pasien merasa sesak nafas dan nyeri pada area dada yang membuat
pasien itu tidak bisa tidur. Pasien sebelumnya juga pernah masuk rumah
sakit sekitar 2 bulan yang lalu dengan penyakit yang sama. Di lingkungan
keluarga pasien bersih jauh dari polusi dan pabrik. Riwayat penyakit
pasien yang di derita sudah satu tahun terakhir ini. Dalam kasus asma,
biasanya terjadi berulang. Di keluarga pasien mempunyai penyakit
keturunan yaitu hipertensi karena pada asma juga bisa merasa panik dan
cemas yang bisa membuat tekanan darah menjadi tinggi. Merasa panik dan
cemas itu salah satu gejala kecil dari penyakit asma. Pasien mendapatkan
pengobatan hanya dari dokter saja. Penyakit keturunan hipertensi dapat
menyebabkan penyakit asma menjadi lebih parah dan berpengaruh pada
jantung atau sistem kardiovaskuler. Hipertensi ini lah yang sering
menyebabkan seseorang mengalami kesusahan dalam bernapas.
3. Pemeriksaan Persistem
Pada pemeriksaan fisik ini yang di dapat hanya pada yang menonjol saja :
Sistem Pernafasan
Inspeksi pada Hidung terpasang nasal kanul dengan 5 lpm. Dan di
dapatkan pola pernafasan yang sangat dalam yang menandakan pasien
tersebut sesak napas. Auskultasi pada daerah thorax yang pertama di
daerah paru pada suara paru di dapatkan suara wheezing pada bronkus
dengan ekspirasi yang sangat panjang. Suara wheezing didapatkan sebagai
tanda telah terjadi penyempitan pada jalan napas sehingga udara yang
masuk atau keluar susah.
Sistem Kardiovaskuler
Cek tekanan darah dan nadi. Dalam asma didapatkan tekanan darah dan
nadi yang meningkat. Pada auskultasi didapatkan suara BJ I dan BJ II
irregular. Hal ini tidak kami bahas secara lanjut karena kami membahas
asma dalam sistem pernapasan.
Sistem Muskuloskeletal
Didapatkan bengkak pada tangan kiri. Kami tidak membahas secara lanjut
karena kami berfokus pada sistem pernapasan.
4. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus ini hasil dari pengkajian dan pemeriksaan fisik di dapatkan
data subyektif pasien mengatakan sesak nafas,nafas lebih cepat
dandalam,batuk sejak kemarin ,nyeri pada area dada, tangan kiri tampak
oedem. TD: 150/60 mMHg, S: 37 C RR: 28x/mnt N:120x/mnt. Maka
kelompok kami mengangkat diagnosa “Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas yang berhubungan dengan penumpukan dahak yang berlebih ”
Definisi ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas dengan batasan
karakteristik batuk yang tidak efektif, dispnea, gelisah, kesulitan
verbalisasi, mata terbuka lebar, ortopnea, penurunan bunyi napas,
perubahan frekuensi nafas, perubahan pola nafas, sianosis, sputum dalam
jumlah berlebih suara napas tambahan, tidak ada batuk. Faktor yang
berhubungan lingkungan : perokok, perokok pasif, terpajan asap, obstruksi
jalan napas: adanya jalan napas buatan, benda asing dalam jalan napas,
eksudat dalam alveoli, hiperplasia pada dinding bronkus, mukus berlebih,
penyakit paru obstruksi kronis, sekresi yang tertahan, spasme jalan napas.
Fisiologis : di dapatkan pada pemerikssaan fisik auskultasi dengan suara
wheezing di akhir pernafasan yang sangat panjang disertai batuk sejak
kemarin.
5. Intervensi Keperawatan
A. Kriteria Hasil
1. Pasien bisa batuk efektif dalam waktu 2x24 jam
2. Pasien tidak kesulitan bernapas dalam waktu 3x24 jam
B. Rencana Tindakan keperawatan yang dilakukan pada px dengan
tujuan dari kriteria hasil setelah di lakukan tindakan keperawatan
di harapakan pola nafas pasien sudah efektif dengan kriteria hasil
yang dapat tercapai.
1. Kaji adanya secret di jalan napas
Ditemukan pasien batuk. Batuk yang dialami pasien tidak
berdahak. Dalam asma, batuk perlu dikaji karena dapat
mengganggu jalan napas.
2. Pemasangan Nebulizer
Pemasangan nebulizer dengan obat ventoline dosis 2,5 mg.
digunakan untuk melonggarkan jalan napas sehingga pasien
dapat bernapas dengan normal tanpa mengalami kesulitan.
6. Implementasi Keperawatan
Implementasi pada px yang di lakukan pada kelompok tanggal 9 Februari
2017 pada pukul 08.00 Wib kelompok melakukan implementasi sesuai
dengan tindakan keperawatan yang ada. Kelompok melakukan tindakan
antara lain
1. Melakukan observasi mulai dari tekanan darah yang di hasilkan
pada hari kedua TD: 150/70 sistoliknya masih sangat rendah.
2. Melakukan observasi pada nadi pasien yang di dapatkan pada hari
kedua dan pertama masih tetap sama 120 x/mnt nadi nya masih
cepat dan pernafasan pasien juga masih dalam.
3. Melakukan tindakan nebulizer berguna untuk melonggarkan
pernafasan pasien supaya tidak sesak nafas.dengan pemberian obat
pentolin dengan dosis 2,5 mg.
7. Evaluasi Keperawatan
Pada tanggal 09 Februari 2017 kelompok kami melakukan evaluasi di
peroleh hasil sebagai berikut
1. Melakukan observasi pada nadi pasien dengan nadi 120x/mnt
dengan respon untuk mengetahui berapa lama nadi yang di peroleh
oleh pasien setiap harinya. Masalah teratasi sebagian
2. Melakukan observasi kepada pasien dengan menanyakan keluhan
yang di rasakan pasien masih merasakan nyeri pada area dada dan
masih batuk sejak kemarin dengan respon berikan posisi pasien
yang nyaman supaya tidak merasakan sakit pada dada dan batuk
sudah berkurang.Masalah teratasi sebagian
3. Melakukan tindakan observasi kepada pasien dengan tindakan
nebulizer dengan di berikan ampul 2,5 mg dengan respon supaya
nafas pasien sudah longgar dan tidak merasakan sesak lagi.

Anda mungkin juga menyukai