Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DAN TEORI KEPERWAAN

Definisi Teori Keperawatan


Teori keperawatan didefinisikan oleh stevens(1984), sebagai
usaha untuk mengurangi dan menjelaskan berbagai fenomea
dalam keperawatan. Teori keperawataan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu yang lain.
Teorikeperawatan dengan disiplin ilmu yang lain. Teori
kperawataan ini bertujuan untuk menggambarkan,
mejelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau layanan keperawatan yang dilakukan.
Menurut newman(1979), ada tiga cara pendekatan
dalampengembangan dan pembentukan teori keperawataan
yaitu :
1. Meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan
dengan tujuan yang diharapkan untuk mengintegrasikan
teori-teori tersebut kedalam ilmu keperawataan.
2. Menganalisa situasi praktik keperawataan dalam ragka
mencari konsep yang berkaitan dengan praktik
keperawataan.
3. Menciptakan suatu kerrangka konsep yang
memungkinkan pengembangan teori keperawataan.
Pengembangan teori keperawataa zaman sekarang ini sangat
penting,dimana pengembangan teori keperawataan ini
bertujuan untuk menumbuh kembangkan pengetahuan yang
diharapkan dapat membantu dan megembangkan praktek dan
pendidikan keperawataan.
Karakteristik Dasar Teori Keperawataan
Tuliskan torres(1985) dan Chinn dan jacob (1983)
menegaskan bahwa ada lima karakteristik dasar teori
keperawataan, yaitu:
1. Teori keperawataan mengidentifikasi dan
mendefenisikan sebagian hubungan yaitu spesifik dari
konsep keperaatan seperti: hubungan antara konsep
manusia, konsep sehat sakit, konsep keperawatan dan
konsep lingkungan.
2. Teori keperawataan harus bersifat ilmiah. Dalam hal ini
teori keperawataan digunakan dengan alasan atau
rasional yang jelas dan dikembangkan dengan
meggunakan cara berfikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Dalam
hal ini teori keperawataan dapat di gunakan dalam
masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan
yang kompleks sesuai situasi praktik keperawatan
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui
penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktik keperawataan.

Teori Keperawataan Menurut Para Ahli


Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep
yang berpengaruh dalam menentuka kualitas praktik
keperawataan yaitu konsep manusia, konsep keperawataan,
konsep sehat sakit dan konsep linkugan. Meskipun keempat
konsep keperawataan ini digunakan pada setiap teori
keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara
konsep ini berbeda antara teori yang lainnya.
Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawataan, yaitu:
1. Sister Calista Roy (model adaptasi)
Sister calista roy mengembangkan model adaptasi dalam
keperawatan pada tahun 1964. Keperawatan dilihat
sebagian kegiatan yang ditunjukan pada upaya
menghilangkan stimuli dan mengacu kepada kemampuan
individu untuk beradaptasi. Model ini banyak digunakan
sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam
pendidikan keperawatan. Model adaptasi Roy adalah
sistem model yang esensial dalam keperawatan. Asumsi
dasar model Roy ini adalah:
A. Indivindu adalah makhluk bio-psiko-sosial sebagai
satu kesatuan yang utuh. Dalam hal ini seseorang
dikatakan sehat jika dia mampu berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan biologis,psikologis maupun
sosialnya.
B. Setiap orang selalu menggunakan koping, baik
yang bersifat positif maupun negatif untuk dapat
beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang
dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:
 Penyebab utama terjadinya perubahan.
 Kondisi dan situasi yang ada.
 Keyakinan dan pengalaman seseorng
beradaptasi
C. Setiap individu berespon terhadap kebutuhan
fisiolgis, kebutuhan akan konsep diri yang positif,
kemampuan untik hidup mandiri atau kemandirian
serta kebutuhan akan kemampu melakuan peran dan
fungsi secara optimal untuk memelihara intergritas
diri.
D. Individu selalu berbeda dalam rentang sehat sakit,
yang berhubungan erat dengan keefektifan koping
yang dilakukan untuk memelihara kemampuan
beradaptasi. Menurut Roy, respon yang
menyebabkan penurunan intergritas tubuh
menimbukan adanya suatu kebutuhan dan
menyebabkan individu berespon terhadap
kebutuhan tersebut memulai upaya atau prilaku
tertentu. Kebutuhan yang dimaksd oleh Roy
adalahkebutuhan fisiologis yang meliputi
oksigenisasi dan sirkulasi, keseimbangan cairan dan
elektrolit,makanan, tidur dan istirahat, pengatur
suhu, humoral dan fungsi sensoris,kebutuhan akan
konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri
yang meliputi kepribadian, norma, etika dan
keyakinan seseorang. Kemandirian lebih difokuskan
pada keutuhan dan kemampuan melakukn intraksi
sosial termasuk kebutuhan akan dukungan oralng
lain. Peran dan fungsi optimallebih fokuska pada
prilaku idividu dalam menjalankan peran dan fungsi
yang diembannya. Menurut Roy, individu adalah
makhluk bio-psiko-sosial yang merupaka satu
kesatuan yang utuh dan memiliki mekanisme
koping untuk beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan. Roy mendefiniskan lingkunganmerupak
semua yang ada disekeliling manusia dan
berpegaruh terhadap perkembangan manusai itu
sendiri. Sedangkan sehat adalah suatu keadaan atau
proses dalam menjaga intergritas diri manusia.
Menurut Roy, dalam hal inilah diperlukan peran
perawat untuk membatu pasien beradaptasi terhadap
perubahan yang ada.
2. Teori Martha E.Roger
Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal-usul
manusia dan alam semesta, seperti antropologi, sosiologi,
astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan manusia.
Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi oleh alam
sebagai lingkungan hidup manusia serta pola pertumbuhan
dan perkembangan seseorang.
Asumsi dasar teori Roger tentang manusia adalah:
a. Manusia adalah kesatuan yang utuh, yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Masing-masing
individu mempunyai sifat dan karakter yang berbeda serta
proses hidup yang dinamis.
b. Manusia berinteraksi langsung dengan lingkungan
disekelilingnya. Dalam hal ini manusia merupakan system
terbuka yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan disekitarnya.
c. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik,
dimana jalan hidup seseorang berbeda dengan orang lain.
d. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya
yang menjadi identitas individu dan merupakan gambaran
dari seluruh proses kehidupan tersebut.
e. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan
tersendiri. Halini bisa dilihat melalui sifat dan emosi yang
dimiliki setiap manusia.
Dari beberapa asumsi dasar teori Roger diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa teori Roger berfokus pada manusia
sebagai satu kesatuan yang utuh dalam siklus kehidupannya.
Dimana lingkungan adalah segala hal yang berada diluar diri
individu.
3. Teori Dorothy E. Jhonson
Dorothy E. Jhonson meyakini bahwa asuhan keperawatan
dilakukan untuk membantu individu menfasilitasi tingkahlaku
yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit.
Manusia adalah mahluk yang utuh dan terdiri dari dua sistem
yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan
termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik
fisik, mental, emosi dan sosial terhadap lingkungan internal
dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu keseimbangan individu terutama terhadap koping
atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika sakit.
Menurut Jhonson ada empat tujuan asuhan keperawatan
kepada individu, yaitu:
a. Agar tingkah laku individu sesuai dengan tuntutan dan
harapan masyarakat.
b. Agar individu mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya.
c. Agar bermanfaat bagi diri individu dan orang lain (agar
individu produktif).
d. Agar individu mampu mengatasi masalah kesehatan
yang dialaminya.

4. Teori Dorothea E Orem (1971)


Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk
merawat diri sendiri sehingga dapat membantu individu untuk
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai
selfcare atau teori selfcare defisit.
Menurut orem ada tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri
atau perawatan mandiri, yaitu:
a. Perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistik, yang
meliputi : kebutuhan oksigen, air, makanan, eliminasi,
aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan
hidup lainnya.
b. Perawatan mandiri yang dilakukan harus sesuai dengan
tumbuh kembang manusia.
c. Perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah
kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan.
Menurut Orem, perawat dibutuhkan ketika seseorang
membutuhkan asuhan keperawatan karena ketidak
mampuannya untuk merawat diri sendiri. Dalam hal ini
menurut Orem, area kerja perawat , meliputi:
a. Membina dan mempertahankan hubungan terapeutik
antara perawat dan pasien.
b. Menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan
atau pertolongan. Hal ini dapat dilaku- kan, jika:
• Pasien kurang atau tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhannya.
• Pasien mampu memenuhi kebutuhannya, tetapi dalam
hal ini bantuan perawat ditujukan untuk perkiraan masa
mendatang kemungkinan terjadi penurunan kemampuan
dan peningkatan kebutuhan pasien yang akan dipenuhi.
c. Memperhatikan respon pasien, dimana pera- wat dapat
memberikan respon positif terhadap permintaan,
keinginan, ataupun kebutuhan pasien.
Menurut Orem ada 5 metode bantuan yang dapat
diberikan kepada pasien, yaitu:

• Berupa tindakan keperawatan .


• Bimbingan kesehatan.
• Dukungan fisik maupun psikis.
• Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
perkembangan kesehatan pasien
dalam memenuhi kebutuhannya saat ini maupun
kebutuhan mendatang.
• Pendidikan kesehatan (pengajaran).
d. Memberikan pertolongan langsung kepada
individu dan keluarga.
e. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam
pemberian perawatan kepada pasien.
Asuhan keperawatan mandiri ini dilakukakukan dengan
memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuh an
dan kemampuan pasien. Oleh karena itu terdapat tiga
tingkatan dalam asuhan kepera\vatan mandiri, yaitu:
a. Total care
Dalam hal ini, perawat memberi perawatan total
atau perawatan penuh, dimana keseluruhan perawatan
pasien dilakukan oleh perawat karena tingkat
ketergantungan pasien yang tinggi.
b. Parsial care
Dalam hal ini, perawat clan pasien saling
berkolabcrasi dalam melakukan tindakan
keperawatan (perawatan diberikan sebagian).
c. Self care
Dalam hal ini, pasien sudah mampu merawat diri sendiri,
namun tidak terlepasdari bimbingan perawat.
5. Model Betty Newman (1972)
Model yang dikemukakan oleh Newman dalam
pendidikan dan praktek keperawatan adalah model
sistem (system model), dengan menggunakan pendekatan
manusia secara utuh (total person aproach), konsep
holistik, pendekatan sistem ter- buka (open sistem) dan
juga konsep stressor.
Model Newman ini berfokus pada individu dan respon
ataupun reaksi individu terhadap stres, termasuk faktor-
faktor yang mempengaruhinya dan kemampuan adaptasi
pasien. Menurut Neuman manusia merupakan sistem
tcrbuka yang saling berinteraksi dengan lingkungan
internal maupun eksternal yang dapat merupakan
penyebab stres (stresor). Dalam kehidupan sehari-hari
individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan biologi, psikologi, sosial yang kultural.
Adanya stresor menyebabkan sesoorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme
pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab
stresor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu
atau karena interaksi dengan orang lain. Pengaruh stresor
pada seseorang tergantung pada tingkatan stresor,
lamanya stresor serta ke mampuan dan keefektifan
koping yang digunakan individu tersebut.
Menurut Neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya
stresor. Pencegahan penyakit ini
terdiri dari pencegahan primer, sekunder clan tersier.
1. Pencegahan primer, meliputi:tindakan kepera.
watan untuk mengidentifikasi adanya stresor mencegah
terjadinya reaksi tubuh karen adanya stresor serta
mendukung koping pasien yang konstruktif.
2. Pencegahan sekunder, meliputi: tindakan keperawatan
untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit
atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor.
3. Pencegahan tersier, meliputi: pengobatan rutin dan
teratur serta pencegahan kerusakan yang lebih lanjut atau
komplikasi dari suatu penyakit.
Ada 4 konsep mayor dari teori Betty Newman,
yaitu:
a. Manusia
Manusta merupakan suatu sistem terbuka yang
selalu mencari keseimbangan yang harmonis,
baik dari segi biologis, psikologis, sosial dan spiritual
b. Lingkungan
adalah semua kekuatan, baik dari lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal klien yang dapat
mempengaruhi hidup dan perkembangan klien tersebut.
c. Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik yang
mempertahan kan semua variabel, yang mempengaruhi
respon manusia terhadap stresor.Hal ini merupakan
konsep utama untuk mencapai stabilitas pasien. Model
Newman mendefinisikan parameter dari keperawatan
adalah: individu, keluarga dan kelompok ma- syarakat
yang dapat mempertahankan tingkat maksimal dari
kesehatannya dengan cara menghilangkan atau
mencegah stres, yaitu melalui pencegahan primer,
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.
d. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan yang adekuat dalam suatu
sistem stabilitas yang merupakan keadaan yang baik.
Dalam hal ini terdapat keseimbangan yang dinamis
sebagai dampak dari keberhasilan individu manghindari
atau mengatasi stressor. Kondisi ini menggambarkan
keadaan dimana terbebasnya individu dari gangguan
pemenuhan kebutuhan hidupnya.

BAB 2
FALSAFAH DAN PARADIGMA KESEHATAN

Falsafah Keperawatan

Falsafah merupakan pandangan dan keyakinan terhadap


suatu hal. Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu
pandangan dan pengetahuan yang mendasar, yang
selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan
membangun suatu persepsi atau asumsi tertentu terhadap
kehidupan manusia. Falsafah memberikan suatu
gambaran atau pandangan terhadap suatu sistem nilai dan
keyakinan yang dianut oleh setiap individu. Dalam hal
ini falsafah berperan untuk membantu seseorang
memahami makna dari pengalaman hidup yang di
jalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam
bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang
berkembang melalui hasil belajar, hubungan
interpersonal, agama, pendidikan formal maupun
informal, dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta
lingkungannya.
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dan
keyakinan keperawatan , yaitu pandangan tentang
keperawatan sebagai suatu kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan kepada manusia sebagai klien ,
kesehatan, serta lingkungan dari klien dan juga perawat.
Falsafah keperawatan ini meliputi falsafah pendidikan
dan pelayanan keperawatan serta falsafah pada institusi
pelayanan kesehatan yang berperan sebagai pedoman
utama dalam pemberian asuhan keperawatan.
lmplementasi peran perawat sebagai pelaksana asuhan
keperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada
hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui
pemahaman tentang nilai dan konsep sehat sakit,
kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman
terhadap etika keperawatan.
Perubahan yang terjadi dalam keperawatan dari masa
sebelum Florence Nightingale ke masa setelah Aorence
Nightingale adalah pergeseran yang terjadi pada
pelayanan atau asuhan keperawatan, dimana keperawatan
yang sebelumnya lebih menekankan pada penguasaan
prosedur tindakan keperawatan bergeser kepada
penekanan pada landasan ilmu pengetahuan dan metode
ilmiah. Pandangan dan keyakinan ini sebenarnya
merombak pandangan dan tatanan yan sebelumnya sudah
dianggap mapan, baik dari segi tatanan pelayanan atau
asuhan keperawatan maupun dari segi perkembangan
organisasi profesi keperawatan.
Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan
profesional merujuk kepada konsep praktik keperawatan
profesional dan teori keperawatan. Falsafah praktek
keperawatan secara umum mengandung dasar-dasar
pemikiran yang sama untuk mengemban tugas
keperawatan .
Pernyataan falsafah keperawatan di Indonesia, meliputi:
1. Perawat merupakan bantuan yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan , serta kurangnya kemauan seseorang
menuju kepada kemampuan untuk melaksanakan
kegiatan hidup sehari-hari.
2. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan,
pemulihan , serta pemeliha raan kesehatan dengan
peneka nan kepada upaya pelayanan utama sesuai
dengan wewenang, tanggungjawab dan etika
keperawatan .
Dalam mengembangkan falsafah keperawatan tidak boleh
hanya mengacu pada satu teori keperawatan saja, namun
falsafah juga harus menjelaskan berbagai pandangan
dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan
sehingga dapat dijadikan sebagai kerangka dasar yang
kokoh bagi praktik keperawatan.
Paradigma Keperawatan
Perkemba ngan berbagai konsep dan teori dalam
keperawatan berlandaskan pada kerangka konsep
keperawatan yang merupakan pandangan dan keyakinan
terhadap keperawatan tersebut. Dalam hal ini
pandangan yang dimaksud adalah cara pandag
keperawatan sebagai suatu keiatan pelayanan, manusia
sebagai klien dengan perawat yang kemudian dikenal
sebagai paradigma keperawatan.
Paradima adalah hubungan teori-teori yang membentuk
susunan dan mengukur apakah teori itu berhubungan satu
dengan yang lain sehinga menimbulkan hal-hal yang
perlu di selidiki (depkes R.I1989), sedangkan menurut
fegurson paradigma adalah pola pikir dalam memahami
dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.
Menurut thomas khun(1979), paragdima didefenikasikan
sebagai model, pola atau pandangan dunia yang dilandasi
pada dua karakteristik yaitu penampilan dan kelompok
yang menunjukan keberadaan terhadap sesuatu yang
diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam
kelompoknya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
paradigma keperawatanadalah suatu cara pandag yang
mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan,memberikan makna , menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada
dalam keperawata. Dalam hal ini paradigma keperawatan
memberikan arah kepada perawatn dalam meyikapi dan
menyelesaikanberbagai profesi keperawatan serta
kehidupan profesi keperawatan tersebut.
Komponen Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan terdiri dari 4 komponen
keperawatan , yaitu :
l. Manusia
2. Keperawatan
3. Kesehatan (sehat sakit)
4. Lingkungan

Manusia

Keperawatan Kesehatan

Llngkungan

Konsep Manusia
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna, dimana
manusia mempunyai akal, fikiran dan merupakan
makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual (satu kesatuan
yang utuh dari aspek jasmani dan rohani). Manusia juga
merupakan makhluk yang unik karena mempunyai
berbagai macam kebutuhan sesiiai dengan tingkat
perkembangannya.
Menusia merupakan pusat pelayanan keperawatan
termasuk penerima setiap asuhan keperawatan dan
berhak dalam mengambil keputusan terhadap semua
aspek yang berhubungan dengan kehidupannya. Manusia
berhak untuk hidup sehat guna memenuhi derajat
kesehatan yang optimal. Disamping itu manusia juga
mempunyai keyakinan masing-masing tentang kesehatan
mereka dan memberikan respon yang berbeda-beda pula
dalam memenuhi kebutuhan masing-masing untuk
mencapai hidup sehat.
Manusia adalah: klienyang dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.
o lndividu sebagai klien
lndividu adalah: anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan yang unik dari aspek biologis-psikologis- sosial
dan spiritual. Dalam hal ini fokus pelayanan keperawatan
yang diberikan adalah kepada manusia secara individu
(perindividu). Individu yang berhak mangambil
keputusan terhadap asuhan keperawatan yang akan
diberikan kepadanya.
• Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain , baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama didalam lingkungannya
sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Alasan-alasan yang menyebabkan keluarga menerspakan
fokus pelayananan keperawatan adalah:
1. Keluarga adalah: unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat
menimbulkan, mencegah , memperbaiki atau
mengabaikan masalah-masalah kesehatan dalam
kelompok nya sendiri.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan atau
saling mempengaruhi.
4. Dalam merawat kHen sebagai individu (individu dalam
keluarga), keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan dalam perawatan nya.
5. Keluarga sebagai perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat.
• Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah: suatu prantara yang terbentuk karena
interaksi antara manusia dan budaya dalam
lingkungannya , bersifat dinamis dan terdiri dari
individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai
tujuan dan norma sebagai sistem nilai.
Pengaruh masyarakat terhadap kesehatan masyarakat
adalah:
1. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Tersedianya fasilitas pendidikan dan rekreasi.
3. Tersedianya fasilitas komunikasi dan transportasi.
4. Tersedianya fasilitas sosial.
5. Tersedianya nilai dan keyakinan masyarakat.
Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah : suatu bentuk pelayanan profesional
sebagai bagian integral dan pelayanan kesehatan dalam
bentuk pelayanan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Keperawatan diberikan secara komprehensif yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun
sakit serta mencakup siklus hidup manusia.
Kegiatan keperawatan ditujukan kepada pencapaian
kemampuan individu untuk merawat dirinya yang disebut
dengan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan adalah
suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien dalam
berbagai tatanan pelayan kesehatan. Asuhan keperawatan
dilaksanakan dengan menggunakan metooe proses
keperawatan yang berpedoman pada standart keperawatan dan
dilandasi pada etika keperawatan dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional yang
bersifat humanistik terintegrasi didalam pelaynan kesehatan.
Dalam hal ini pelayanan yang dimaksud dapat bersifat
independen (tindakan keperawatan yang dilakukan secara
mandiri), dependen (tindakan keperawatan ketergantungan)
dan interdependen (tindakan keperawatan kolaboratif).

Tujuan pembenan asuhan keperawatan adalah:


1. Meningkatkan kesehatan klien,
2. Mencegah timbulnya penyakit pada klien,
3. Menyembuhkan penyakit klien,
4. Pemulihan kesehatan klien, dan
5. Pemeliharaan kesehatan klien.
Tujuan pemberian asuhan keperawatan ini dapat dicapai
dengan adanya penekananpada upayah pelayanan
kesehatan, terutama dalam mencapai kemampuan manusia
untuk hidup sehat dan produktif.
Konsep kesehatan (sehat-sakit)
Sehat adalah: suatu keadaan yang normal yang terdapat
pada pertumbuhan dan pekembangan manusia. Dalam hal
inisehat bukan hanya bebas dari penyakit teteapi bebasdari
gangguan keseluruhan kehidupan manusia baik secara
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sehat merupakan
hak dan tanggung jawab setiap individu yang harus
diwujudkan sesuai dengan citacitabangsa indonesia. Oleh
karena itu hidup sehat harus dipertahankan dan
ditingkatkan melalu upayah promotif,preventif, kuratif dan
rehanilitatif.
Sakit adalah: kegagalan atau gangguan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dalam hal ini
terdapat ketidak seimbangan antarabiologis,psikologi,
sosial dan spiritual, yang merupakan interaksi tubuh
terhadap lingkungan, baik lingkungan internal mau pun
lingkungan eksternal. Respon ini yang akhirnya dapat
mengakibatkan terganggunya individu untuk berfungsi
secara optimal dalampemenuhannya kebutuhan dasarnya
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respon manusia
terhadap lingkungan adalah:
1. Ketidaktahuan manusia berinteraksi dengan
lingkungannya
2. Ketidakmauan manusia berinteraksi dengan
lingkungannya
3. Ketidakmampuan manusia berinteraksi dengan
lingkungannya.
Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai hubungan yang
dinamis dan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya.
Oleh karna itu diperlukan kemampuan manusia untuk
merespon secara adatif terhadap pegaruh lingkugan agar
dapat mempertahankan kesehatannya. Ketidak mampuan
manusia merespon pengaruh lingkungan internal maupun
lingkugan ekteral akan mengakibatkan gangguan kesehatan
atau pergeseran status kesehatan rentang sehat-sakit.
Kondisi manusia dalam rentang sehat-sakit inimerupakan
bidang keperawatan.

Konsep Lingkungan
Lingkungan adalah faktor –faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia, baik faktor dari dalam(internal) maupun
faktor dari luar(eksternal). dalam hal ini lingkungan internal
meliputi: aspek-aspek genetika, struktur dan fungsi tubuh
serta psikologis, sedangkan lingkungan eksternal meliputi:
lingkungan sekitar manusia, baik lingkungan fisik, biologik,
sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan internal dan
eksternal akan mempengaruhi perilaku manusia termasuk
persepsinya terhadap sehat-sakit, cara-cara memelihara dan
mempertahankan kesehatannya serta cara menanggulangi
penyakit yang timbul.
Manusia mempunyai hubungan yang dinamis dengan
lingkungan dan tidak bisa dipisahkan dari lingkungan tersebut
. Dengan demikian diperfukan kemampuan manusia untuk
merespon pengaruh lingkungan secara adaptif agar manusia
dapat mempertahankan kesehatannya. Ketidak mampuan
manusia merespon pengaruh lingkungan internal maupun
ekstemal dapat mengalobatkan gangguan kesehalan atau
pergeseran status kesehatan dalam rentang sehat-sakit.
Hlhlngan lingkungan dengan kesehatan masyarakat dapat
digambarkan dengan komponen-komponen dibawah ini,
yaitu:
a. Agen
b. Hospes
c lingkungan

Agen

Lingkungan Hospes

a. Agen.adalah : faktor yang dapat menyebabkan terjadinya


suatu penyakit .
b. Hospes adalah: makhluk hidup (manusia) yang dapat
terinfeksi oleh oksigen
c. lingkungan adalah: faktor eksternal yang mempengaruhi
kesehatan manusia
ketiga komponen diatas saling mempengaruhi satu sama lain
yang akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Dalam hal ini,
dengan adanya faktor lingkungan yang akan mempengaruhi
kesehatan hospes(manusia) sehingga hospes bisa terkena
penyakit

Anda mungkin juga menyukai