kesehatan seseorang. Dalam hal ini, dengan adanya faktor yang menyebabkan penyakit
(agen), maupun faktor lingkungan yang akan mempengaruhi kesehatan hospes (manusia)
sehingga hospes bisa terkena penyakit.
Bab 3
Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan penyebab
tidsk terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta upaya dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia tersebut. Bidang garapan utama dan fenomena yang menjadi objek
penyelidikan keperawatan adalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu : kebutuhan biologis , psikologis , sosial dan spiritual.
Peran perawat
Peran merupakan keadaan dari tingkat laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang,sesuai dengan kedudukannya dalam suatu lingkungan peran perawat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatab dan
bersifat konstant,menurut doheny,peran perawat terdiri dari 8 elemen yaitu :
Peran perawa sebagai client advocate adalah: perawat sebagai pembela atau
penghubung antar klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan
kebutuhan klien, membela hak ataupun kepentingan klien dan membantu klien
untuk memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. Peran perawat
dalam hal ini sekaligus mengharuskan perawat untuk bertindak sebagai
narasumber dan fasilitator dalam pengambilan keputusan terhadap upaya
kesahatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam menjalani peran perawat
advocate, perawat juga harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan
masyarakat dalam pemberian pelayanan keperawatan
A. Hak atas informasi tentang rumah sakit atau tempat klien menjalani
perawatan.klien berhak memperoleh informsi menngenai tatatertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit tau sasaran pelayanan kesehatan tempat
klien menjalani keperawatan.
B. Hak mrndapatkan informasi tentang perawatan yang akan ataupun sedang di
jalaninya,meliputi :
Hak atas penyakit yang dideritanya
Tindakan medik yang hendak diberikan kepada klien
Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan medis yang diberikan
kepada klien sera cara mengatasinya.
Alternatif terapi lain yang akan dijalani klien beserta resikonya.
Prognosis penyakit.
Perkiraan biaya pengobatan atau rincian biaya atas penyakit yang
dideritanya.
Hak atas pelayanan yang manusiawi,adil dan jujur
Hak memperoleh pelayanan yang bermutu sesuai standart profesi
keperawatan tanpa adanya diskriminasi.
Hak menyetujui atau memberikan lain persetujuan atas tindakan yang
akan di lakukan oleh perawat ataupun tindakan medik sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya (informed consent)
Hak menolak tindakan yang hendak diberikan kepada klien dn mengakhiri
pengobatan serta perawatan setelah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
Hak menjalanin ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianut klien, selama tidak mengganggu pasien yang lain.
Hak atas keamanan dan keselamatan diri klien selama dalam perawatan
di rumah sakit.
Hak mengajukan usul,saran,perbaikan atas perlakuan pihak rumah sakit
terhadap klien.
Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual dari
petugas kesehatan.
Hak didampingi keluarga pada saat diperiksa dokter.
Hak untuk memilih dokter,perawat,dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginan dan peraturan yang berlaku dirumah sakit atau pelayanan
kesehatan tempat klien di rawat.
Hak atas rahasia medik atau hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit
yang diderita klien termasuk data-data medisnya.
Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar penyakit yang
diderita klien,tetapi harus dengan sepengetahuan dokter yang
menanganinya.
Hak untuk mengetahui isi rekam medis
3. Counsellor (konselor)
peran perawat sebagai konselor adalah : mengidentifikasi perubahan pola
interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Interaksi ini merupakan dasar
dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasi klien.
Dan juga memberikan konseling atau bimbingan kepada klien, keluarga maupun
masyarakat tentang masalah yang dialaminya. Konseling ini diberikan untuk
mengintegrasikan pengalaman klien terhafap kesehatannya,dan juga terhadap
pemecah masalah yang difokuskan pada masalah keparawatan untuk mengubah
perilaku hidup klien kearah perilaku hidup sehat.
4. Educator (pendidik)
Peran perawat sebagai pendidik klien adalah: perawat membantu klien
meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait
dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima klien , sehingga klien
atau keluarga dapat menerima tanggungjawab terhadap hal-hal yang
diketahuinya. Dalam hal ini, perawat juga dapat memberikan pendidikan
kesahatan kepada keluarga yang beresiko tinggi terhadap masalah
kesehatan,kader kesehatan,dan yang lainnya.
5. Collaborator (kolaborasi)
Peran perawat sebagai collaborator adalah:perawat bekerja sama dengan
keluarga dan tim kesehatan lainnya dalam menentukan rancana ataupun
pelaksanaan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada klien untuk
memenuhi kebutuhan klien terhadap kesehatannya.
6. coordinator (kordinator)
Hal hal yang perlu dilakukan perawat dalam menjalankan perannya sebagai
koordinator adalah :
Fungsi perawat
Fungsi adalah: suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Fungsi perawat
adalah : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan seorang perawat sesuai dengan perannya.
Fungsi keperawatan dapat dilakukan baik secara mandiri,tergantungan maupun dengan
kolaborasi.
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang merupakan
suatu modalitas pemecahan masalah yang didasari oleh metode ilmiah yaitu metode yang
memerlukan ilmu, teknik dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang konsisten sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan. Kelima tahap proses keperawatan ini saling
berhubungan mulai dari tahap pertama sampai tahap kelima.
1. Tujuan
Proses keperawatan mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka konsep
keperawatan berdasarkan keadaan individu, keluarga dan masyarakat, agar
kebutuhannya dapat terpenuhi.
2. Organisasi
Proses keperawatan merupakan organisai yang mengelolah proses keperawatan
secara sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan yang dikelompokkan pada
5 tahap proses keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan ,tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
3. Properti atau karakteristik.
Proses keperawatan mempunyai properti atau karakteristik, yaitu:
a. Proses keperawatan mempunyai tujuan, yaitu untuk menyusun kerangka konsep
keperawatan berdasarkan keadaan individu, keluarga dan masyarakat,agar
kebutuhannya dapat terpenuhi.
b. Proses keperawatan disusun secara sistematik yaitu dengan menggunakan
pendekatan yang terorganisasi, disusun secara berurutan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
c. Proses keperawatan bersifat dinamika, yaitu dilaksanakan secara
berkesinambungan, seiring dan sejalan mulai dari pengkajian, dilanjutkan dengan
penentuan diagnosa keperawatan, kemudian rencana dan tindakan
keperawatan, dan selanjutnya evaluasi keperawatan.
d. Proses keperawatan bersifat interaktif, yaitu mempunyai hubungan timbal balik
baik antara perawat,klien,keluarga,dan tenaga kesehatan lain.
e. Proses keperawatan bersifat fleksibel,yaitu dapat diadopsi pada praktek
keperawatan dalam situasi apapun. Tahapan dalam proses keperawatan ini juga
dapat digunakan secara berurutan dengan persetujuan antara perawat dan klien.
f. Proses keperawatan bersifat teoritis, yaitu didasarkan pada suatu ilmu yang luas,
dimana pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada 3 askep, yaitu:
Humanistik, yaitu pemberian asuhan keperawatan memperlakukan
klien sebagai manusia bahkan seperti dirinya sendiri sebagai perawat.
Holisti,yaitu pemberian asuhan keperawatan dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusia secara utuh. Mulai dari kebutuhan
biologis,psikologi,sosial dan spiritual.
Care,yaitu pemberian asuhan keperawatan berlandaskan pada
standart praktek keperawatan dan kode etik keperawatan. Dalam hal
ini perawat harus dapat memberikan perawatan yang baik kepada
klien,sehingga klien puas dengan pelayanan yang diberikan.
1. Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi dalam model ini adalah keterampilan
berkomunikasi secara tertulis. Dalam hal ini diperlukan adanya keterampilan
perawat dalam mencatat informasi-informasi yang berhubungan dengan
perawatan klien secara jelas dan mudah di mengerti. Informasi-informasi
yang dicatat oleh perawat harus akurat dan secara tepat dapat
diinterpretasikan oleh orang lain.
Efektifitas pola penulisan komunikasi dalam dokumentasi keperawatan
adalah:
a. Dapat digunakan kembali untuk keperluan yng bermanfaat.
b. Dapat mengonmunikasikan proses keperawatan kapada perawat
dan profesi kesehatan lain.
c. Penulisan dokumentasi dapat menggambarkan sesuatu yang
kreatif.
2. Keterampilan mendokumentasikan
Keterampilan mendokumentasikan dalam model ini adalah keterampilan
perawat dalam mendokumentasikan proses keperawatan mulai dari
keterampilan perawat dalam mendokumentasikan hasil pengkajian pasien,
mendokumentasikan hasil penegakan diagnosa keperawatan ,
mendokumentasikan tindakan keperawatan yang disusun dan
mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada
klien serta keterampilan perawat dalam mendokumentasikan hasil evaluasi
dari semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
Dibawah ini merupakan cara pendokumentasian proses keperawatan yang
efektif , yaitu:
a. Menggunakan standart terminologi
Dalam hal ini, pendokumentasikan proses keperawatan ini harus
dicatat sampai tahap akhir pemberian asuhan keperawatan mulai
dari pertama kali mengkaji pasien, penegakan diagnosa
keperawatan, penyusunan rencana dan tindakan keperawatan
sampai kepada tahap evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien tersebut.
b. Mengumpulkan dan mendokumentasikan data yang bermanfaat
dan releven sesuai dengan prosedur dalam catatan yang
permanen,meliputi:
Data yang masuk dituliskan pada lembar pengkajian klien
pada waktu yang khusus atau sewaktu-waktu.
Data meliputi: observasi keadaan fisik atau emosional
klien, keputusan keperawatan dan kegiatan klien, dan juga
hasil-hasil pemeriksaan lain yang dilakukan pada klien.
c. Menegakkan dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan
berdasarkan klasifikasi dan analisis data yang akurat.
d. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
e. Mendokumentasikan tindakan keperawatan (termasuk pendidikan
kesehatan) secara akurat, lengkap dan sesuai urutan waktu.
f. Mendokumentasikan evaluasi sesuai urutan waktunya (selama
dirawat, dirujuk,pulang ,ataupun perubahan keadaan
klien,termasuk respon klien terhadap intervensi keperawatan dan
medis ).
g. Merevisi rencana asuhan keperawatan sesuai hasil evaluasi
A. Simplicity (kesederhanaan)
Dalam hal ini, pendokumentasian harus menggunakan bahasa yang
sederhana, mudah dibaca mudah dimengerti dan perlu menghindari
istilah dan singkatan-singkatan yang dibuat-buat sehingga mudah
dibaca dan dimengerti.
B. Conservatism (akurat)
Dokumentasi keperawatan harus didasari oleh informasi dari data
yang dikumpulkan dari pasien dan sesuai dengan keadaan pasien
tersebut.
C. Patience (kesabaran)
Dalam hal ini dibutuhkan kesabaran perawat dalam pembuatan
dokumentasi keperawatan termasuk meluangkan waktu untuk
memeriksa kebenaran dari data pasien yang telah atau sedang
diperiksa.
D. Precision (ketepatan)
Dokumentasi keperawatan yang telah dibuat harus tepat sesuai
dengan keadaan pasien. Untuk memperoleh ketepatan dlam
pendokumentasian proses keperawatan tersebut perlu dicantumkan
pemeriksaan-pemeriksaan, seperti: penilaian terhadap gambaran
klinis dari pasien, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan
tambahan yang lain beserta hasil dari pemeriksaan-pemeriksaan
tersebut.
E. Irrefutability (jelas dan objektif)
Dokumentasi proses keperawatan memerlukan kejelasan dan
objektivitas dari data-data yang ada, bukan data yang samar-samar
sehingga tidak menimbulkan kerancuan.
3. Standar dokumentasi
Standart adalah : ukuran atau model. Sedangkan standar dokumentasi adalah
: ukuran atau model yang merupakan pernyataan kualitas dan kuantitas
dokumentasi yang dipertimbangkan dengan baik dalam suatu situasi
tertentu.
Standar dokumentasi juga merupakan standar yang dapat digunakan untuk
memberikan pengarahan dan panduan dalam melakukan dokumentasi
proses keperawatan. Perawat harus memiliki keterampilan terhadap standar
dokumentasi,yaitu : keterampilan untuk memenuhi dan melaksanakan
standar dokumentasi yang telah ditetapkan oleh instansi atau rumah sakit
yang bersangkutan dengan tepat mulai dari pengkajian,diagnosa
keperawatan,rencana dan tindakan keperawatan samapi pada tahap evaluasi
terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.
1. Asuhan keperawatan pada zaman dahulu diberikan atas dasar naluri sebagai
ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anggota keluarganya yang sakit
pengertian dari ?
a. Peran dan fungsi perawat
b. Peran perawat
c. Care giver
d. Client advocate
e. Hak pasien
2. Praktik keperawatan professional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kecuali?
a. Otonomi dalam pekerjaan
b. Bertanggung jawab, dan bertanggung gugat
c. Pengambilan keputusan tergantung dokter
d. Kolaborasi dengan disiplin lain.
e. Pemberian pembelaan
3. Berikut ini yang tidak termasuk.criteria kualitas asuhan keperawatan adalah ?
a. Aman
b. Efektif biaya
c. Manusiawi
d. Memberikan harapan yang sama tenang apa yang baik bagi perawat dan pasien
e. Memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi perawat
4. Ketentuan peratur perundang-undang yang berlaku ?
a. (Kepmenkes RI No. 1234,2009)
b. (kepmenkes RI No. 1239, 2001)
c. (kepmenkes Ri No , 1567, 2005)
d. (kepmenkes RI No. 1536, 2006)
e. (kepmenkes RI No. 1256. 2002)
5. Suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang sesuai dengan perannya.
Pengertian dari ?
a. Pemberian pembelaan
b. Fungsi perawat
c. Peran perawat
d. Peran dan fungsi perawat
e. Consultan
1. Definisi proses keperawatan ini juga dapat dilihat dalam .... dimensi?
a. 4 dimensi
b. 3 dimensi
c. 2 dimensi
d. 1 dimensi
e. 5 dimensi
2. Ada berapakah tahapan-tahapan didalam proses keperawatan?
a. 6 tahapan
b. 5 tahapan
c. 4 tahapan
d. 1 tahapan
e. 12 tahapan
3. Keputusan klinis mengenai seseorang , keluarga , atau masyarakat sebagai akibat
dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual potensial tahapan dari ?
a. Tahapan diagnosa keperawatan
b. Tahap perencanaan keperawatan
c. Tahapan implementasi
d. Tahapan tindakann
e. Tahapan evaluasi
4. Asuhan keperawat memperlakukan klien sebagai manusia bahkan seperti dirinya
sendiri sebagai perawat askep dari ?
a. Humanistik
b. Holistik
c. Care
d. Peran perawat
e. Fungsi perawat
5. metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan. Hal ini disebut
sebagai suatu pendekatan problem solving yang merupakan suatu modalitas
pemecahan masalah yang didasari oleh metode ilmiah yaitu metode yang
memerlukan ilmu, teknik dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pasien pengertian dari ?
a. Konsep dokumentasikan keperawatan
b. Standar dokumentasi
c. Peran perawat
d. Care
e. Tahapan evaluasi
1.