PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan
akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan. Namun dalam
kehamilan kadang kala terjadi pecah ketuban sebelum waktunya atau yang sering di
sebut dengan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting
dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi
menyebabkan infeksi ibu ( sarwono 2008: 678).Hal ini dapat terjadi pada akhir
Djatikoesomo 4 tahun belakang dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami kenaikan
yakni pada tahun 2011,sebanyak 5,1% sejumlah 42 Orang, pada tahun 2012
sebanyak 5,7% berjumlah 50 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 7% atau 63
organisasi kesehatan (WHO)angka kejadia Ketuban Pecah Dini pada tahun 2013
(Depkes RI 2013). Di jawa timur pada tahun 2013 sebanyak 18 % (Profil kesehatan
Jawa Timur tahun 2013). Sedangkan di kabupaten Bojonegoro pada tahun 2013
sebanyak 9,8% (Profil dinkes kabupaten Bojonegoro 2013). Dari survay awal yang
amnion terdiri atas amnion dan korion yang sangat erat ikatannya. Lapisan ini
terdiri atas beberapa sel seperti sel epitel, sel mesenkim dan sel tropoblas yang
terikat kuat dalam matrik kolagen. Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air
ketuban dan melindungi janin terhadap infeksi.Insiden Ketuban Pecah Dini lebih
janin ,kehamilan kembar, atau infeksi vagina atau serviks (misalnya vaginosis
antara keletihan karena bekerja dan peningkatan risiko Ketuban Pecah dini sebelum
cukup bulan di antara multipara (Verney midwife 2008: 788). Selaput ketuban
pecah karena daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput
ketuban rapuh. Pada trismester ketiga atau terahir selaput ketuban mudah pecah.
merupahan hal yang fisiologis. Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur di
sebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari
vagina, deformitas janin dan hipoksia karena kompresi tali pusat. (sarwono
prawahadjo 2009 :677). Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini
Dini tidak segera di tangani maka kemungkinan risiko infeksi bagi ibu dan anak
meningkat. Pada ibu terjadi korioamnionitis sedangkan pada bayi dapat terjadi
morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya (Norma N, dkk 2013 :251).
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data dengan ketuban pecah dini.