SISTEM MUSKULAR
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 :
DIII Farmasi
2017/2018
DAFATR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................
D. Manfaat Penulisan ....................................................................
E. Metode Penulisan.......................................................................
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Sistem Muscular........................................................................
B. Fungsi Sistem Muskular...........................................................
C. Ciri-Ciri Otot.............................................................................
D. Jenis-Jenis Otot........................................................................
E. Macam-macam Otot.................................................................
F. Otot-Otot Rangka Tubuh.........................................................
G. Mekanisme Kontraksi Otot....................................................
Kesimpulan..........................................................................
Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan kuasaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting
untuk mengenali dan mengerti cara kerja organ–organ tubuh manusia sebagai satu kesatuan
individu. Termasuk di dalamnya sistem Muskular (otot).
Manusia dapat melakukan pergerakan tubuh karena adanya rangka dan otot. Rangka tidak
dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan
tulang karena dapat berkontraksi. Sehingga, otot disebut alat gerak aktif sedangkan tulang
disebut alat gerak pasif.
Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan,
bergoyang, berlari, dan melakukan aktifitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, penulis menyusun makalah yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
MUSKULAR(OTOT)”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2. Dapat dijadikan sebagai suatu acuan pembelajaran anatomi dan fisiologi bagi
mahasiswa farmasi.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode kepustakaan, dimana data-data
yang diperoleh didapatkan melalui buku dan juga dari internet
BAB 11
PEMBAHASAN
A.Sistem Muskular
Sistem Muskular
Jaringan otot, yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada umumnya tersusun dari sel-
sel kontraktif yang di sebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan
pergerakan dan melakukan pekerjaan.
1. Pergerakan Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
C. Ciri-Ciri Otot
1.Konraktilitas. Serabur otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak
melibatkan pemendekatan otot. Serabut akan teregolasi karena kontraksi pada setiap
diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya akan menghasilkan pemendekatan yang
terbatas.
2. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impius saraf.
3. Ekstenbilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk merengang melebihi panjang otot
saat relaks.
4. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau
meregang.
D. Jenis-Jenis Otot
1. Otot Polos (otonom) adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada
dinding tuba. Seperti pada sistem respiratorik, pencernaa, repproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.
b. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai
0,5 mm pada uterus orang hamil.
2. Otot Jantung adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada jantung.
b. Panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya sekitar 15
mikron.
c. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan
dengan sel- sel otot tetangga.
3. Otot Rangka (Motorik) adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
a. Serabut otot sangat panjang sampai 30 cm. Berbentuk silindris, dengan lebar berkisar
antara 10 mikron sampai 100 mikron.
E. Macam-macam Otot
1. Menurut bentuk dan serabutnya yaitu otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot
bentuk kipas dan otot melingkar/sphincter.
2. Menurut jumlah kepalanya, yaitu otot berkepala dua (biceps), berkepala tiiga (triceps), dan
berkepala empat (quadriceps).
a. Otot sinergis, kelompok otot yang bekerja bersama-sama untuk melakukan satu tugas.
b. Otot antagonis, kelompok otot yang kerja/tugasnya berlawanan.
1. Otot kepala
Otot kepala dibagi dalam otot-otot ekspresi wajah dan otot-otot kunyah.
2. Otot wajah
· Musculus Frontalis, terletak di atas os frontalis, bekerja mengangkat alis mata dan
mengernyitkan/menggerutkan dahi.
· Musculus Orbicularis Oculi, bentuk seperti pita yang melingkar di sekitar rongga mata.
Bekerja menutup dan membuka kelopak mata.
· Musculus Orbicularis oris, otot yang melinkari mulut. Bekerja mengecilkan mulut dan
mengecilkan bibir.
· Musculus Buccinator, terletak di daerah pipi, bila kontraksi pipi tertekan, misalnya saat
meniup peluit atau meniup udara keluar dari mulut. Otot ini penting untuk menahan makanan
dalam mulut agar dapat di kunyah dengan baik.
3. Otot Kunyah
· Musculus Temporalis, otot berbentuk kipas yang terletak di ats tulang temporalis. Bekerja
sinergis (bersama-sama) dengan m. Masseter.
4. Otot Leher
Musculus Sternocleidomastoideus, terletak pada bagian samping leher, berjalan dari sternum
ke processus mastoideus. Bila kedua otot ini ini kontraksi, leher fleksi (menekuk ke depan)
kepala menunduk ke arah dada. Bila hanya sebelah yang kontraksi kepala akan berputar ke
arah yang berlawanan.
Musculus Trapezius, otot ini selain keleher juga berjalan ke bahu dan punggung. Otot ini di
bagi menjadi 3 bagian, yaitu:
· Musculus Rectus abdominis bentuknya seperti sabuk, otot ini terletak di lapisan paling luar
dari dinding perut yang menahan isi dari rongga perut. Selain itu juga ikut berperan untuk
menekuk/fleksitulang belakang (membungkuk)
· Musculus Pectoralis mayor, berfungsi fleksi lengan dan juga adduksi lengan, menariknya
mendekati dada
· Musculus Latissimus dorsi, fungsinya untuk adduksi lengan.
Otot Dada
Otot Punggung
Otot Perut
Musculus Biceps brachii, berfungsi supinasi tangan (memutar ke arah luar), misalnya saat
kita memutar tombol pintu atau memutar tutup termos. Otot-otot lain untuk menekuk (fleksi)
lengan bawah yaitu: musculus coraco brachialis dan musculus brachialis
Musculus Flexor carpi dan extensor carpi, otot-otot yang berorigo pada tulang lengan bawah
dan berinsersio pada tulang-tulang tangan, menggerakkan pergelanggan tangam dan tangan.
Musculus Flexor digitorum dan extensor digitorum, otot-otot yang berorigo pada tulang
lengan bawah dan berinsersio pada tulang-tulang tangan, fungsinya menggerakkan jari-jari.
Otot pada bagian ini biasanya lebih besar, karena otot-otot ini bertugas menggerakkan
sekuruh bagian tubuh dan gaya tarik bumi. Otot-otot yang menggerakkan paha:
· Musculus Iliopsoas, berfungsi untuk fleksi tungkai dan penting dalam proses melangkah
dan berjalan.
· Musculus Gleteus maximus, berfungsi untuk meluruskan tungkai pada pinggul saat kita
melangkah/berjalan, naik tangga atau melompat dari posisi membungkuk.
· Musculus Adductor, berfungsi meng-adduksio paha dan saling menekan kedua paha.
· Mm. Quadriceps femoris, yaitu sekelompok otot yang berada di bagian depan dan sisi
paha.
· Mm. Hamstring, yaitu sekelompok otot yang berada pada bagian belakang paha.otot ini
berperan dalam fleksi tungkai bawah dan ekstensi panggul/paha.
· Mm. Sartorius, otot panjang seperti sabuk yang berawal dari spina iliaca, kemudian
menyilang kearah dalam/medial di depan paha, selanjutnya turun melalui sisi medial sendi
lutut. Fungsinya untuk fleksi tungkai.
· M. Gastrocnemius, otot ini berfungsi sebagai otot plantar fleksor (gerakan kaki kearah
telapak kaki/bawah) yang kuat yang perperan dalam mendorong tubuh ke depan sewaktu
melangkah, jalan ataupun laris. Otot ini juga memungkinkan kita berdiri di atas ujung-ujung
jari kaki, misalnya pada penari balet.
· M.Peroneus, otot yang ditemukan pada bagian sisi lateral tungkai bawah, menghubungkan
os fibula dengan os metatarrsal. Otot ini mengangkat pinggir lateral kaki ke atas(gerakan
eversio/pronasio kaki).
· M. Flexor dan Extensor digitorum longus, berfungsi fleksi dan ekstensi jari-jari kaki, serta
membantu gerakan-gerakan lain dari kaki.
Jika perbandingan energi habis, maka otot tidak akan berkontraksi lagi. Untuk gerak
berikutnya, perlu segera di bentuk energi yang bersal dari pemecahan molekul glukosa. Fase
ini disebut fase aerob.
Secara aerob
Glukosa (C6H12O6) + O2 6H2O + 6CO2 + 38 ATP.
Di dalam otottersimpan gulaotot, yaitu glikogen. Glikogen merupakan bentuk glukosa
cadangan di dalam otot. Seperti halnya glukosa, glikogen siap dibongkar menjadi energi atau
ATP. Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasinogen,kemudian diuraikan menjadi glukosa
dan asam susu. Glukosa akan diubah menjadi energi melalui peristiwa respirasi aerob dan
anaerob. Pengubahan glukosa menjadi aerob terjadi jika persediaan oksigen di otot telah
menipis.
Secara anaerob
Glukosa (C6H12O6) asam laktat + 2 ATP.
Timbunan asam laktat yang berlebihan di dalam otot dapat menyebabkan rasa letih. Rasa
letih akan hilang jika asam laktat telah dioksidasi oleh oksigen menjadi H2O dan CO2, serta
menghasilkan energi. Energi ini dapat di gunakan untuk mengubah asam laktat menjadi
glukosa.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, maka kami membuthkan saran
yang dapat membangun terhadap kami dalam melakukan pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.