TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami respon hewan coba terhadap efek obat
diuretik
2. Untuk mengetahui onset dan durasi obat spironolakton terhadap hewan coba
laju aliran urin. Golongan obat ini menghambat penyerapan ion natrium pada
bagianbagian tertentu dari ginjal. Oleh karena itu, terdapat perbedaan tekanan osmotik
yang menyebabkan air ikut tertarik, sehingga produksi urin semakin bertambah
transport ion yang menurunkan reabsorpsi Na+ pada bagian-bagian nefron yang
berbeda. Akibatnya Na+ dan ion lain seperti Cl- memasuki urin dalam jumlah lebih
banyak dibandingkan bila keadaan normal bersama-sama air yang mengangkut secara
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan edema yang berarti
tempat kerja diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi
natrium sedikit, akan memberi efek yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium banyak. Kedua, status
fisiologi dari organ. Misalnya dekompensasi jantung, sirosis hati, gagal ginjal.
Dalam keadaan ini akan memberikan respon yang berbeda terhadap diuretik. Ketiga,
interaksi antara obat dengan reseptor (Siregar, P., W.P., R. Oesman, R.P. Sidabutar ,
2008).
reabsorpsi natrium dan air dari tubulus ginjal. Kebanyakan reabsorpsi natrium dan
air terjadi di sepanjang segmen-segmen tubulus ginjal (proksimal, ansa henle dan
1) Tubuli proksimal
Garam direabsorpsi secara aktif (70%), antara lain Na+ dan air, begitu
maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma.
2) Lengkungan Henle
dari Na+ dan K+, tetapi tanpa air, hingga filtrat menjadi hipotonis.
3) Tubuli distal
Di bagian pertama segmen ini, Na+ direabsorpsi secara aktif tanpa air
hingga filtrat menjadi lebih cair dan hipotonis. Senyawa thiazida dan
kedua segmen ini, ion Na+ ditukarkan dengan ion K+ atau, proses ini
4) Saluran pengumpul
Volume urin tergantung pada jumlah air diekskresikan oleh ginjal. Air adalah
komposisi utama. Oleh karena itu, banyaknya eskresi oleh tubuh tergantung dari
kehilangan cairan yang bukan bersumber dari ginjal, variasi yang tergantung dari
Volume urin normal pada manusia yaitu pada anak-anak volumenya adalah
/ hari.
penghambat mekanisme transport elektrolit dalam tubuli ginjal dan diuretik osmosis.
yaitu :
1. Benzotiazid
yang dapat menekan absorpsi kembali ion-ion Na+, Cl- dan air.
Soekardjo, 2000).
Soekardjo, 2000).
aktif ion klorida dan absorpsi kembali ion yang menyertainya pada
2. Diuretik Kuat
karena itu golongan obat ini disebut juga sebagai loop diuretic. Obat
Soekardjo, 2000).
dan K+. Senyawa tersebut bekerja pada tubulus distalis dengan cara
Soekardjo, 2000).
kapsula Bowman ginjal, dan tidak dapat direabsorpsi kembali oleh tubulus
renalis. Bila diberikan dalam dosis besar atau larutan pekat akan menarik
air dan elektrolit ke tubulus renalis yang disebabkan oleh adanya perbedaan
natrium dan air. Efek samping diuretika osmotik antara lain adalah
gangguan keseimbangan elektrolit, dehidrasi, mata kabur, nyeri kepala dan
2.5 Spironolakton
penghemat kalium. Obat ini memiliki efektivitas yang rendah dan lambat tetapi
karena dalam dosis 100mg menyebabkan frekuensi diuretik yang lebih besar, namun
bila obat ini dalam dosis rendah, sebaiknya dikombinasikan dengan golongan
larut dalam air, larut dalam 80 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian kloroform P
aldosteron. Obat ini hanya efektif bila terdapat aldosteron baik endogen maupun
eksogen dalam tubuh dan efeknya dapat dihilangkan dengan meninggikan kadar
dihilir tubuli distal dan duktus koligentes dikurangi, dengan demikian ekskresi K+
juga berkurang.
III. METODELOGI
3.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat : Laboratorium Akademi Farmasi Saraswati Denpasar
Tanggal : Rabu, 28 Maret 2018
Waktu : 09.10 – 10.50 WITA
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan selama praktikum farmakologi ini yaitu,
sebagai berikut :
1. Alat suntik disposible
2. Stopwatch
3. Sangkar dan kandang marmut
4. Timbangan
5. Gelas ukur
6. Corong kaca
b. Bahan
Adapun bahan – bahan yang digunakan selama praktikum farmakologi ini
yaitu, sebagai berikut :
1. Spironolakton (100mg/tablet)
2. Aquadest
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum farmakologi ini adalah, sebagai berikut :
1. Hewan coba diperlakukan dengan baik dan dilakukan pengamatan prilaku
respirasi, denyut nadi, salivasi, dan diameter pupil, kemudian dicatat
hasilnya.
2. Dilakukan pemberian obat melalui jalur oral dengan konsentrasi obat yang
telah ditentukan.
3. Kemudian dicatat pada menit keberapa hewan coba menunjukkan reaksi
diuretik.
4. Setelah hewan coba berhenti mengeluarkan urine diamati kembali prilaku,
respirasi, denyut nadi, salivasiserta diameter pupil, kemudian dicatat.
V. Hasil Pengamatan