MATEMATIKA
KELOMPOK 5
ANGGITO SAPUTRA 270110170043 A
ALI AKBAR 270110170065 A
FAJAR ABDULLAH 270110170005 A
RAHMADIANTY ANASTYA S 270110170085 A
RIANTAMA WICAKSONO 270110170121 A
B. Macam-macam Matriks
1. Matriks nol
Adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol
2. Matriks Bujursangkar
Adalah matriks yang banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom
3. Matriks Diagonal
Adalah matriks bujursangkar yang semua elemen diluar elemen diagonal utamanya
bernilai nol.
1 0 0
3 0
Contoh : [ ] atau [0 4 0]
0 5
0 0 3
4. Matriks Skalar
Adalah matriks diagonal yang semua elemen diagonal utamanya bernilai sama.
3 0 0
3 0
Contoh : [ ] atau [0 3 0]
0 3
0 0 3
5. Matriks Identitas
Adalah matriks skalar yang semua elemen diagonal utamanya bernilai satu.
1 0 0
1 0
Contoh : [ ] atau [0 1 0]
0 1
0 0 1
1 3 4 2 5 5
b. [ ] + [ ]= [ ]
5 0 1 7 6 7
3 5 2 4 1 1
c. [ ] − [ ]= [ ]
2 6 0 1 2 5
2. Perkalian Matriks
Perkalian matriks dilakukan dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom,
selanjutnya dijumlahkan pada kolom yang sama.
Perkalian Skalar dengan Matriks
𝑎 𝑏 𝑘𝑎 𝑘𝑏
Contoh : k[ ]= [ ]
𝑐 𝑑 𝑘𝑐 𝑘𝑑
F. Matriks Singular
Matriks Singular yaitu matriks yang nilai determinannya 0.
Sebagai contoh :
−4 5𝑥
𝑃= ( )
−𝑥 20
Jika A matriks singular, tentukan nilai x!
Jawab:
-80 + 5x2 = 0
5(x2 – 16) = 0
x = -4 atau x = 4
G. Invers Matriks
𝑎 𝑏
Misalkan diketahui : 𝐴 = ( ) Maka Invers dari Matriks A, adalah :
𝑐 𝑑
1 𝑑 −𝑏 1 𝑑 −𝑏
A-1 =|𝐴| ( )= ( )
−𝑐 𝑎 𝑎.𝑑−𝑏.𝑐 −𝑐 𝑎
B. Komponen Statistika
1. Pengertian Datum dan Data
Perhatikan contoh berikut:
Misalkan hasil pengukuran berat badan 5 murid adalah 43 kg, 46 kg, 44 kg, 55 kg, dan
60 kg. Adapun tingkat kesehatan dari kelima murid itu adalah baik, baik, baik, buruk,
dan buruk. Data pengukuran berat badan, yaitu 43 kg, 46 kg, 44 kg, 55 kg, dan 60 kg
disebut fakta dalam bentuk angka. Adapun hasil pemeriksaan kesehatan, yaitu baik dan
buruk disebut fakta dalam bentuk kategori. Selanjutnya, fakta tunggal dinamakan
datum. Adapun kumpulan datum dinamakan data.
1. Pengumpulan Data
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif
terbagi atas dua bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran.
Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara
membilang. Misalnya, data tentang banyak anak dalam keluarga.
Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara
mengukur. Misalnya, data tentang ukuran tinggi badan murid.
2) Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan. Data kualitatif
berupa ciri, sifat, atau gambaran dari kualitas objek. Sebagai contoh, data
mengenai kualitas pelayanan, yaitu baik, sedang, dan kurang. Cara untuk
mengumpulkan data, antara lain adalah melakukan wawancara, mengisi lembar
pertanyaan (questionery), melakukan pengamatan (observasi), atau
menggunakan data yang sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.
C. Macam-macam Diagram
1. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke
waktu secara berurutan.
2. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai
suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan
keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar
dengan batang-batang terpisah.
3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-
bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih
dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
D. Rumus Statistika
1) Rumus Rata-Rata
Rumus Mean untuk Data Tunggal
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
𝑋̅ = 𝑛
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i
∑𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖 𝑓𝑖 ∑𝑛
𝑖=1 𝑑𝑖 𝑓𝑖
𝑋̅ = atau 𝑋̅ = ̅̅̅
𝑋𝑠 ∑𝑛
𝑛 𝑖−1 𝑓𝑖
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
2) Rumus Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan
demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai
tengah) disimbolkan dengan Me.
𝑿𝒏 + 𝟏
𝑴𝒆 =
𝟐
𝑿𝒏 + 𝑿𝒏+𝟏
𝟐 𝟐
𝑴𝒆 =
𝟐
.
𝒏
−𝑭
𝑴𝒆 = 𝒕𝒃 + 𝟐 𝒑
𝑭𝒎
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
Fm = frekuensi kelas median
3) Rumus Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
Modus untuk data Tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul
𝒅
𝑴𝒐 = 𝒕𝒃 + 𝒑
𝒅𝟏 + 𝒅𝟐
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
MATRIKS DALAM ILMU KEBUMIAN
Penerapan Matriks pada bidang Geomorfologi bagian Militer dan Penilaian Matriks
berdasarkan tingkat keberpengaruhan suatu nilai dalam penentuan tata guna lahan.
1. Dalam Kriptografi
Di dalam dunia militer dan spionase biasanya pesan yang dikirim akan di ubah
kedalam bentuk sandi atau kode-kode tertentu untuk menghindari dari sadapan musuh.
Hanya orang yang di tuju biasanya dapat membuka kode sandi itu. kode rahasia
semacam ini biasa disebut kriptogram. Walaupun jatuh ke tangan lawan, rahasia
tersebut di jamin aman karena telah di bekali oleh kode-kode tertentu yang sangat rumit
untuk di pecahkan. Oleh karena itu semakin rumit kode dari sandi tersebut maka
semakin sulit musuh memecahkan kuncinya dan semakin aman pula rahasia yang akan
di kirim . Pemakaian bilangan sebagai pengganti abjad kerap dijumpai dalam
kriptografi. Salah satu cara penggunaannya adalah dalam bentuk matriks. Mengapa
matriks? Matriks memiliki operasi perkalian yang melibatkan beberapa elemennya
sekaligus, sehingga penyidikan terhadap kunci sandinya yang juga berbentuk matriks
mustahil dilakukan. Berikut ini contoh pesan dalam bentuk matriks S yang dikirimkan
oleh markas pusat kepada panglima prajurit militer di garis depan.
Panglima pasukan di garis depan memiliki kunci sandinya berupa matriks K di bawah ini.
Rasio Konsistensi
= Indeks Konsistensi/Random Index
= 0,102272485/1,12
= 0,091314719 hasil cukup konsisten
Hasil pengujian rasio konsistensi mendapatkan nilai 0,091314719 yang
1. Seorang siswa melakukan kuliah lapangan setelah di lokasi , jumlah batuan di masing-
masing stasiun adalah 85, 75, 63, 54, 78, 90, dan 113. Tentukanlah
a. Median
b. Mean
Jawab :
a. Median
54, 63, 75, 78, 85, 90, 113
7+1 8
Me = = =4
2 2
Jadi median nya adalah 78
b. Mean
54+63+75+78+85+90+113 558
Me = = = 79,7
7 7
2. Husna melakukan suatu penelitian di suatu singkapan dengan menghasilkan data sebagai
berikut :
Ukuran batuan (dalam cm) Frekuensi
20-29 7
30-39 6
40-49 13
50-59 3
60-69 4
70-79 5
80-89 2
Tentukan :
a. Rata-rata ukuran
b. Kuartil atas dan bawah
c. Nilai tengah ukuran batuan
Jawab :
a. Rata-Rata Ukuran
∑𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖 𝑓𝑖 1920
𝑋̅ = = = 48
𝑛 40
b. Kuartil Atas dan Bawah
Kuartil Atas
3
𝑛−𝐹 30−29
𝑋̅ = 𝑇𝑏 + 𝐶 4
= 59,5 + 10 = 59,5 + 2,5 = 62
𝑓 4
Kuartil Bawah
1
𝑛−𝐹 10−7
𝑋̅ = 𝑇𝑏 + 𝐶 4
= 29,5 + 10 = 29,5 + 5 = 34,5
𝑓 6
c. Nilai Tengah
2
𝑛−𝐹 20−13
𝑋̅ = 𝑇𝑏 + 𝐶 4
= 39,5 + 10 = 39,5 + 5,38 = 44,88
𝑓 13
Contoh Soal Matriks
1. Jika di berikan matriks P dan matriks Q seperti di bawah ini, Tentukan P . Q
1 5 6 3 6 8
P = [7 3 9] dan Q = [9 2 5 ]
2 8 4 4 7 1
jawab :
1 5 6 3 6 8
P.Q = [7 3 9] . [9 2 5]
2 8 4 4 7 1
3 + 45 + 24 6 + 10 + 42 8 + 25 + 6
=[21 + 27 + 36 42 + 6 + 63 56 + 15 + 9]
6 + 72 + 16 12 + 16 + 28 16 + 40 + 4
72 58 39
=[84 111 80]
94 56 60
2. Tentukan hasil kali dari matriks A dan B jika matriksnya sebagai berikut:
1
𝐴 = [2] dan 𝐵 = [3 5 2]
3
Jawab :
1
A.B = [2] . [3 5 2]
3
1.3 1.5 1.2
=[2.3 2.5 2.2]
3.3 3.5 3.2
3 5 2
=[6 10 4]
9 15 6
3. Misalkan diberikan matriks A berordo 3x3 dan B berordo 3x3 sebagai berikut:
10 28 15 9 22 10
A = [16 13 13] dan B = [14 10 5]
24 27 20 20 19 8
Jawab :
10 28 15 9 22 10
A–B = [16 13 13] − [14 10 5]
24 27 20 20 19 8
10 − 9 28 − 22 15 − 10
= [16 − 14 13 − 10 13 − 5 ]
24 − 20 27 − 19 20 − 8
1 6 5
=[2 3 8]
4 8 12
1 + 13 2 + 10 3 + 17
=[ ]
6+9 5 + 15 4 + 12
14 12 20
=[ ]
15 20 16
1+6 2+8
=[ ]
4+4 3+2
7 10
=[ ]
8 5
Contoh Soal Statistika
1. Median dari data berkelompok pada tabel di bawah ini adalah ....
2. Nilai Frekuensi
50 – 54 4
55 – 59 8
60 – 64 14
65 – 69 35
70 – 74 27
75 – 79 9
80 – 84 3
Jawab:
n = 100.
1 1
Kelas median n 100 50. Sehingga kelas median terletak pada interval
2 2
65 – 69.
Panjang kelas (C) = 5.
Tepi bawah kelas median (tb) = 65 - 0.5 = 64,5.
Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median = 4 + 8 = 26.
Frekuensi kelas median (f) = 35.
Median = Q2
1
n fk
tb 2 C
f
50 26
64,5 5
35
67,93
1
Q3 Q1
2
1
(8 4)
2
2
3. Simpangan kuartil dari data: 83, 53, 54, 78, 78, 57, 59, 65, 62, 69, 75, 72, 69, 71
adalah....
Jawab:
53, 54, 57, 59, 62, 65, 69, 69, 71, 72, 75, 78, 78, 83
Q1 Q2 Q3
69 69
Q2 69
2
Q1 = 59
Q2 = 75