Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayat-Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu dan sebaik-baiknya.

Adapun laporan ini telah kami buat semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan kami sehingga pembuatan laporan kami ini lancar.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Istatik selaku pembimbing kami dalam
pembuatan laporan. Kami juga ucapkan terima kasih sebesar-besar nya kepada Ibu Siti
Istatik yang telah mendukung kami sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini.

Laporan ini disusun untuk menjadi pertanggung jawaban atas hasil kegiatan percobaan.
Laporan ini berjudul “Uji Zat Makanan”. Dalam laporan ini, telah kami tulis langkah
kegiatan yang sudah sesuai dengan prosedur pengamatan.

Kami selaku penyusun mengetahui bahwa laporan ini masih belum sempurna meskipun
kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan laporan ini. Sehingga
kami sangat mebutuhkan saran dan kritik dari pembaca.

Penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Blitar, 30 Januari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar
Bab I Pendahuluan 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Hipotesis
Bab II Landasan Teori
2.1 Karbohidrat
2.2 Lemak
2.3 Protein
2.4 Lugol
2.5 Biuret
2.6 Benedict
Bab III Metodologi
3.1 Alat Dan Bahan
3.2 Cara Kerja
3.3 Waktu Dan Tempat Percobaan
3.4 Variabel
Bab IV Hasil Percobaan
a. Tabel Hasil Pengamatan
b. Kesimpulan
Bab V Penutup
Lampiran

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akansulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membranous kite dalam mendapatkan
energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membranous pertumbuhan kite, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh
gizi yang akan kite dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kite dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kite dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membranous pertumbuhan kite, baik
otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kite sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak
akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kite saat kite membutuhkan
energi.

Setiap bahan makanan yang kite ketahui maupun yang kite makan pasti mempunyai kandungan
makanan seperti protein, karbohidrat,glukosa, dan lemak. Makanan adalah bahan, biasanya
berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana
nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa
dipakai.Makanan yang dibutuh manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang
meliputi sumber hewan dan tumbuhan.Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari
hewan seperti, daging, telur dan lain-lain.Mereka yang tidak suka memakan daging dan
sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok
mereka.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan glukosa)
dari berbagai jenis bahan makanan.
b. Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.

3
1.3 Manfaat
Siswa dapat mengetahui dan memahami kandungan gizi apa saja yang terkandung pada bahan
makanan yang di uji.

1.4 Rumusan Masalah


Adakah kandungan karbohidrat, lemak atau protein dalam bahan makanan ?

1.5 Hipotesis
H0  Terdapat kandungan karbohidrat, lemak, atau protein dalam bahan makanan.
H1  Tidak terdapat kandungan karbohidrat, lemak, atau protein dalam bahan makanan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur Carbon, Hydrogen , dan Oksigen (CHO). Secara kimiawi,
karbohidrat dapat didefinisikansebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan
keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat
dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton. Satu-satunya senyawa
organik Karbohidrat ini dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun.
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:

1) Monosakarida

Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentukyang lebih sederhana dibagi
menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa,heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa,
galaktosa, fruktosadan manosa.

2) Oligosakarida

Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakaridayang penting dalam tubuh


adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara
lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.

Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

3) Polisakarida

Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin,
selulosa, dan dekstrin.

Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbiumbian(singkong, ubi,


kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat:

a. Sebagai sumber energi utama.


b. Berperan penting dalam metabolisme.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
d. Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.

5
e. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
f. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
g. Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
h. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
Karbohidrat yang bisa digunakan sel untuk aktivitas harus berupa Glukosa maka apapun bentuk
karbohidrat entah itu dari singkong , jagung , ketela , nasi aking dll bagi sel itu tidak masalah di
hadapan sel asal semua itu bisa jadi glukosa tidak masalah, maka Tuhan memberikan system
pencernaan itu untuk mengubahnya Poly - Di - Monosacharida sehingga darah bisa menyerap
dan bisa dibawa ke sel untuk dioksidasi menjadi tenaga.Setiap molekul glukosa jika dioksidasi
sempurna menghasilkan 38 ATP (adenosine trifosfat).Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa,
pektin, serta lignin untuk pembentukan faeces yang mudah di defekasikan.Metabolisme
karbohidrat dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormon-hormon tertentu. Perlu diketahui fungsi
karbohidrat selain sebahai penghasil kalori pokok (1 gram = 4,1 kalori ) KH / glukosa di darah
yang diberikan ke sel itu oleh hati bisa juga di jadikan Glikogen dan Pembentuk senyawa-
senyawa organic yang lain seperti lemak ( orang jadi gendut) dan protein ( pada sapi yang hanya
makan rumput ternyata dagingnya (protein) tambah membesar dan tentu menjaga keseimbangan
asam basa dalam tubuh.

Amilum

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau.Pati merupakan bahan utama yang dihasilkanoleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangkapanjang.Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.Pati tersusun dari dua macam
karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.Amilosa memberikan
sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifatlengket. Amilosa memberikan warna
ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4kalori (17
kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)menghasilkan mono-
dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibatdalam produksi ATP,
pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam
metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolismelipid, jaringan ini
sangat tergantung pada glukosa.Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran
pencernaan.Sebagian glukosaini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati danotot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel

6
lemak, yang menyimpannyasebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang
akan dikonversi kembalimenjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun
lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung
dikonversi menjadiglukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsungdiangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

2.2 Lemak
Lemak tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang sama dengan karbohidrat. Lemak terdiri atas
asam lemak dan gliserol.Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah
molekul asam lemak.Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan
kloroform.Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.Lemak terdiri atas
2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol.Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan
molekul gliserol membentuk trigliserida.Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak
nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:

1) Lemak sederhana

Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak.Tersusundari trigliserida (satu gliserol
dan tiga asam lemak).

2) Lemak campuran

Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.Fosfolipid merupakan
komponen pembentuk struktur dinding sel,berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air
yang berlebihan.Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin,dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh.Banyak terdapat dalam kuning telur,
otak, dan urat saraf.Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsiuntuk
mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaanke seluruh sel atau jaringan
tubuh yang membutuhkan.

3) Lemak asli

Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.

Sumber Lemak

Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:

7
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)

Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh,kecuali minyak kelapa. Contoh
lemak nabati, yaitu: minyak kelapasawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak
bungamatahari, margarin dan kacang-kacangan.

2) Lemak hewani (asam lemak jenuh)

Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.Contoh lemak hewani,
yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.

Adapun fungsi lemak sebagai berikut :

a. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )


b. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
c. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
d. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

2.3 Protein

Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-
kadang terdapat unsur P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai
bahan dari dasar. Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :

1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein

2. Jumlah tiap macam asam amino

3. Susunan asam amino dalam molekul protein

Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kite, sehingga harus didapat dari
makanan kite sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang berjumlah 8,
yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan. Protein dicerna
secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dinding-dinding
ahlus.Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke sel-sel
tubuh.

Sumber Protein

Protein dapat diperoleh dari:

1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.

2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.

8
Adapun fungsi protein, yaitu :

a. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )


b. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
c. Pembuat enzim dan hormone
d. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
e. Pembentuk antibodi

2.4 Lugol
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun
1829,merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter
PrancisJGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan,
untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin
dan tesmedis.Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni,mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai
untuk tujuanini.Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur
denganair suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan
kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air
melalui pembentukan triiodida (I-3) ion.Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi
yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol.solusi
Lugol mengandung alkohol. Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2

KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong(sistemik), dan berair yodium Solusi


BCP.Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan
danmengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang.Solusi
inidigunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang
bereaksidengan memutar sebuah dark-blue/black.

2.5 Biuret
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC (O) NHC (O) NH2. Iniadalah hasil dari
kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk
urea.Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkankeluarga senyawa
organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-)2 N-. Jadi biuret dimetil adalahCH3 HN-CO-NR'-
CO-NHCH 3 .Berbagai turunan organik yang mungkin.uji biuret sebuah ujikimia untuk protein
dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yangmengubah violet pada
kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagentidak benar-benar
mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon
yang sama untuk menguji.

9
2.6 Benedict
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawanAmerika,
Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagikehadiran
mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa danmaltosa .
Bahkan lebih umum, kite coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecualiyang
aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,meskipun
ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,dan
memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar
dalamreagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu2 +) yang berkurang
menjaditembaga (I) (Cu+). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak
larutdalam air.Cara kerja BenedictKetika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan
glukosa, di mana glukosamemiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akanmenerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami
reduksi, glukosa memberikansalah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict,maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

Uji Benedict

- merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas

- Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis

- biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya
pengendapan CuCO3

- uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta
adanya endapan.

10
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


 Rak tabung reaksi
 Pelat tetes
 Gelas beker
 Tabung reaksi
 Alat penumbuk
 Pipet tetes
 Spatula/sendok kecil
 Pembakar spiritus
 Penjepit tabung reaksi
 Korek api
 Kertas Minyak
 Berbagai jenis bahan makanan yang akan diuji, yakni ekstrak dari tahu, tempe, nasi,
pisang, wortel, papaya, susu, tepung terigu, tepung tapioca, putih telur, minyak.
 Reagen/larutan lugol, biuret, dan benedict

3.2 Cara Kerja


B. UJI LEMAK
1. Membuat kotak-kotak pada kertas minyak sebanyak jenis makanan yang akan
diuji. Lalu menuliskan nama jenis bahan makanan pada setiap kotak.
2. Meneteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak.
3. Menjemur kertas minyak tersebut hingga kering. Lalu mengamati adanya
noda transparan pada kertas minyak.

C. UJI PROTEIN
1. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi. Menempelkan label
kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada tabung reaksi.
2. Meneteskan reagen biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan
makanan. Lalu mengocoknya.
3. Mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna
ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.

D. UJI AMILUM
1. Mencuci tabung reaksi dan mengeringkannya,

11
2. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi. Menempelkan label
kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada tabung reaksi.
3. Meneteskan lugol sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan. Lalu
mengocoknya
4. Mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna
biru tua berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.

E. UJI GLUKOSA
1. Memasukkan ekstrak bahan makan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
Menambahkan 5 tetes reagen benedict (Fehling A + Fehling B), dan
mengocok hingga tercampur merata.
2. Menyiapkan spriritus, lalu menjepit tabung reaksi menggunakan penjepit dan
memanaskannya di atas api.
3. Menunggu hingga mendidih beberapa saat. Mengamati dan mencatat
perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna mulai dari
hijau, kuning dan akhirnya menjadi merah bata, berarti bahan makanan
tersebut mengandung glukosa.

3.3 Waktu dan Tempat Percobaan


Waktu : Rabu, 24 Januari 2018
Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Srengat

3.4 Variabel
a. Variabel kontrol : jumlah tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak,
jumlah tetes ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi, jumlah tetes lugol, biuret, atau
benedict
b. Variabel bebas : jenis bahan makanan dan jenis indikator
c. Variabel terikat : perubahan warna pada ekstrak bahan makanan setelah
ditetesi indikator dan noda pada kertas.

12
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
a. Tabel Hasil Pengamatan
NODA
KANDUNGAN
PADA
PERUBAHAN WARNA ZAT
KERT
MAKANAN
AS
N Benedict P
BAHAN A G L KETERANGAN
O Ti r
A m lu e
d o
Lugol Biuret Fehlin Fehli d
a te
il k m
gA ng B a u os a
k i
m a k
n
Telur
1 Keruh - Biru
Puyuh

Biru
Telur
2 Bening - Kehita
Ayam
man

3 Minyak Jingga - Biru

4 Tahu Kuning - Bening

5 Wortel Jingga - Hijau

Hijau
6 Pepaya Kuning Bening
Tosca

7 Nasi Ungu Keruh Biru

8 Terigu Ungu Endapan Hijau

9 Kanji Ungu Endapan Bening

10 Tempe A Putih Ungu Hijau

Kuning
11 Tempe B Ungu Hijau
Keruh

12 Pisang Keruh - Hijau

13
13 Susu Putih Ungu Hijau

b. Kesimpulan
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah

Bahan makanan yang mengandung protein adalah

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah

Setiap bahan makanan mengandung zat yang berbeda-beda. Tetapi adakalanya dalam
satu bahan makanan juga merangkap mengandung berbagai macam jenis zat makanan.
Oleh karena itu, perlu kita mengetahui kandungan zat makanna pada suatu makanan
agar kita mengetahui bagaimana seharusnya makanan pendampinya sehingga kita tidak
mengonsumsi makanan dengan kandungan yang sama. Jika kita mengonsumsi makanan
dengan kandungan yang sama, tubuh akan bekerja lebih untuk mencernanya.

14
BAB V
PENUTUP
Demikian laporan percobaan yang kami tulis. Kami memohon maaf atas segala
kekurangan dan kelebihan yang ada dalam laporan ini. Kami berharap adanya laporan ini
memberikan kebermanfaatan pada pembaca. Kami juga membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan pada laporan berikutnya.

Srengat, 30 Januari 2018

Penyusun

15
Lampiran

16
Laporan Hasil Percobaan
“Uji Zat Makanan”

Disusun Oleh Anggota Kelompok 3:


Ayu Dhea (05)
Ellen Elysia (10)
Firsdana Nico (13)
Laura Adhisty (17)
Nugrah Baghus (25)

XI MIPA 2
SMA NEGERI 1 SRENGAT
Tahun Pelajaran 2017/2018

17

Anda mungkin juga menyukai