Evaluasi Pembelajaran Makalah 1-10
Evaluasi Pembelajaran Makalah 1-10
MAKALAH
Disusun Oleh :
DRS.ZAINAL ARIFIN, M.PD.
NIP.19610501.1986011003
A. Pengertian Evaluasi
Terdapat beberapa istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan evaluasi,
yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assessment), pengukuran
(measurement), dan
tes (test). Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1
ayat 21 dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan
pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan”. Selanjutnya, dalam PP.19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa “penilaian adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik”.
Sehubungan dengan kedua istilah tersebut di atas, Ditjen Dikdasmen
Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan
penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau
menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks
penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang
lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang
yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru
menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun
supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan.
Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya
dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk
mengevaluasi suatu program, baik pada level terbatas maupun pada level yang
luas.
pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan
laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar.
3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik (psikologis, fisik,
B–S
P–G
Objektif Menjodohkan
Tulisan Jawaban
Singkat
Uraian Bebas
Terikat
Observasi
Wawancara
Non tes Daftar Cek
Skala sikap
Rating scale
A. Tes
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan
evaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu
menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.
Berdasarkan jumlah peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat dari sudut penyusunannya, tes hasil
belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes buatan guru (Teacher-Made Test)
dan tes yang distandardisasi (Standardized Test).
Tujuan tes standar adalah :
1. Untuk mengukur kedudukan belajar murid dibandingkan dengan teman-teman
sekelasnya, setingkat sekolah, atau setingkat dari beberapa sekolah. Tes ini
dilakukan pada tingkat tertentu dan waktu tertentu saja.
2. Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam mata pelajaran tertentu. Jika telah
selesai membahas satu atau beberapa pokok bahasan dari mata pelajaran tertentu,
guru bisa memberikan ulangan harian atau ulangan umum pada setiap semester.
Adakalanya tes itu diberikan beberapa kali, sehingga kemajuan dan atau
kemunduran prestasi belajar (achievement) umum dilakukan oleh setiap
guru/instruktur dalam kegiatan pembelajaran, baik untuk laporan kemajuan belajar
murid maupun untuk keperluan seleksi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai materi
pelajaran tertentu secara luas. Tes ini berisi materi-materi yang disusun dari yang
termudah sampai yang tersukar serta terdiri atas cakupan yang luas. Ada beberapa
perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru yaitu :
Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa secara tertulis. Tes
tertulis diberikan kepada seorang atau sekelompok murid pada waktu, tempat, dan
untuk soal tertentu.
a. Tes Uraian
Secara garis besar ada dua bentuk tes tertulis, yaitu tes esai (essay test) dan
tes objektif (objective test). Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-
kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai sering disebut juga bentuk
uraian, karena menuntut anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri
dalam bentuk, teknik, dan gayanya sendiri. Tes esai sering disebut juga tes subjektif.
Tes esai ada dua bentuk, yaitu esai terbatas dan esai tak terbatas (bebas).
1) Uraian terbatas. Misalnya, sebutkan fungsi komputer bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran ?.
2) Uraian bebas
– Coba uraikan perkembangan pendidikan di Indonesia sejak merdeka sampai
sekarang.
– Bagaimana peranan teknologi pendidikan dalam memecahkan masalah-
masalah pokok pendidikan ?
Untuk mengoreksi tes esai, ada tiga cara yang dapat digunakan, yaitu:
1) Whole method, yaitu metode per nomor. Di sini guru mengoreksi pekerjaan
murid untuk setiap nomor. Misalnya, kita mengoreksi nomor satu untuk seluruh
siswa, kemudian nomor dua untuk seluruh siswa, dan seterusnya.
2) Separated method, yaitu metode per lembar. Di sini guru mengoreksi setiap
jalan menukarkan hasil koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain.
Dalam pelaksanaan pengoreksian, guru boleh memilih salah satu di antara
ketiga metode tersebut, atau mungkin menggunakannya secara bervariasi. Hal ini harus
disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, guru menghendaki hasil jawaban yang betul-
betul objektif, maka lebih tepat bila kita menggunakan metode bersilang