Disusun Oleh :
MOH. NUR KARISUDIN
NIM : 201714901027
A. PENGERTIAN
Congestif heart failure atau gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana jantung
tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
badan untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada keadaan tertentu, sedangkan
Apabila tekanan pengisian ini meningkat sehingga mengakibatkan edema paru dan
bendungan di system vena, maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif (Kabo &
Karim, 2002). Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi
(Smeltzer & Bare, 2001), Waren & Stead dalam Sodeman, 1991), Renardi, 1992).
B. ETIOLOGI
kemampuan konteraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari
curah jantung normal. Tetapi pada gagal jantung dengan masalah yang utama terjadi
adalah kerusakan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung
normal masih dapat dipertahankan. Volume sekuncup adalah jumlah darah yang
dipompa pada setiap konteraksi tergantung pada tiga faktor: yaitu preload,
konteraktilitas, afterload.
o Preload adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan
tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar
kalsium.
Afterload mengacu pada besarnya tekanan venterikel yang harus dihasilkan untuk
arteriol.
Pada gagal jantung, jika salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah
C. PATOFISIOLOGI
Setiap hambatan pada arah aliran (forward flow) dalam sirkulasi akan menimbulkan
pengaliran (forward failure) akan menimbulkan adanya gejala backward failure dalam
sistim sirkulasi aliran darah. Mekanisme kompensasi jantung pada kegagalan jantung
jantung ialah : dilatasi ventrikel, hipertrofi ventrikel, kenaikan rangsang simpatis berupa
takikardi dan vasikonstriksi perifer, peninggian kadar katekolamin plasma, retensi garam
dan cairan badan dan peningkatan eksttraksi oksigen oleh jaringan. Bila jantung bagian
kanan dan bagian kiri bersama-ama dalam keadaan gagal akibat gangguan aliran darah
dan adanya bendungan, maka akan tampak tanda dan gejala gagal jantung pada sirkulasi
sistemik dan sirkulasi paru. Keadaan ini disebut Gagal Jantung Kongestif (CHF). Skema
Tanda-tanda klinis :
Asites
Hepato/splenomegali
JVP
Takikardi
Dispnea/sesak napas
Sianosis
1. Radiologi:
* Bayangan hili paru yang tebal dan melebar, kepadatan makin ke pinggir berkurang
* Hidrothorak
2. EKG :
irama) dan tanda-tanda faktor pencetus akut (infark miokard, emboli paru)
3. Ekokardiografi :
Untuk deteksi gangguan fungsional serta anatomis yang menjadi penyebab gagal
jantung
4. Kateterisasi Jantung:
Pada gagal jantung kiri didapatkan (VEDP ) 10 mmHg atau Pulmonary arterial
wedge Pressure > 12 mmHg dalam keadaan istirahat. Curah jantung lebih rendah dari
G. PENATALAKSANAAN
pencegahan kekambuhan
H. KOMPLIKASI
1. Syok kardiogenik
Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan
gangguan fungsi ventrikel kiri yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan
dan penghantaran oksigen ke jaringan yang khas pada syok kardiogenik yang disebabkan
oleh infark miokardium akut adalah hilangnya 40 % atau lebih jaringan otot pada
ventrikel kiri dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel karena ketidakseimbangan antara
2. Edema paru
Edema paru terjadi dengan cara yang sama seperti edema dimana saja didalam tubuh.
Factor apapun yang menyebabkan cairan interstitial paru meningkat dari batas negative
CHF
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
3. Riwayat Penyakit sekarang : Sakit dada, dispnea pada saat istirahat atau saat
beraktivitas
4. ADL :