Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Tantri Mega Sanjaya (11709251007)
Uki Rahmawati (11709251040)
1
Ring tidak mungkin memuat lebih dari satu elemen identitas.
Contoh 1
𝑎 𝑏
1. Didefinisikan 𝑀2×2 (ℤ) = {[ ] |𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ ℤ}.
𝑐 𝑑
Selidikilah apakah (𝑀2×2 (ℤ), +,∙) ring atau bukan.
Bukti:
i. Akan diselidiki apakah (𝑀2×2 (ℤ), +) grup abelian
𝑎1 𝑏1 𝑎 𝑏2
Misal 𝑀1 , 𝑀2 ∈ 𝑀2×2 (ℤ), 𝑀1 = [ ], 𝑀2 = [ 2 ]
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2
𝑎1 𝑏1 𝑎 𝑏2 𝑎 + 𝑎2 𝑏1 + 𝑏2
𝑀1 + 𝑀2 = [ ]+[ 2 ]=[ 1 ],
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐1 + 𝑐2 𝑑1 + 𝑑2
Karena 𝑎1 + 𝑎2 , 𝑏1 + 𝑏2 , 𝑐1 + 𝑐2 𝑑𝑎𝑛 𝑑1 + 𝑑2 merupakan operasi
penjumlahan pada ℤ, maka akan berlaku sifat tertutup artinya 𝑎1 +
𝑎2 , 𝑏1 + 𝑏2 , 𝑐1 + 𝑐2 𝑑𝑎𝑛 𝑑1 + 𝑑2 ∈ ℤ yang mengakibatkan 𝑀1 + 𝑀2 ∈
𝑀2×2 (ℤ).
Misal 𝑀1 , 𝑀2 , 𝑀3 ∈ 𝑀2×2 (ℤ)
𝑎1 𝑏1 𝑎 𝑏2 𝑎 𝑏3
(𝑀1 + 𝑀2 ) + 𝑀3 = ([ ]+[ 2 ]) + [ 3 ]
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐3 𝑑3
𝑎1 + 𝑎2 𝑏1 + 𝑏2 𝑎 𝑏3
=[ ]+[ 3 ],
𝑐1 + 𝑐2 𝑑1 + 𝑑2 𝑐3 𝑑3
𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 𝑏1 + 𝑏2 + 𝑏3
=[ ]
𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3 𝑑1 + 𝑑2 + 𝑑3
𝑎1 𝑏1 𝑎 + 𝑎3 𝑏2 + 𝑏3
=[ ]+[ 2 ]
𝑐1 𝑑1 𝑐2 + 𝑐3 𝑑2 + 𝑑3
= 𝑀1 + (𝑀2 + 𝑀3 )
∴ (𝑀2×2 (ℤ), +) memenuhi sifat assosiatif terhadap penjumlahan
0 0
∃𝑍 =[ ] ∈ 𝑀2×2 (𝑍2 ), 𝑀 + 𝑍 = 𝑍 + 𝑀 = 𝑀, ∀𝑀 ∈ 𝑀2×2 (ℤ)
0 0
−𝑎 −𝑏1
Ambil 𝑀1 ∈ 𝑀2×2 (ℤ), ∃ − 𝑀1 = [ 1 ] ∈ 𝑀2×2 (ℤ),
−𝑐1 −𝑑1
∋ 𝑀1 + (−𝑀1 ) = (−𝑀1 ) + 𝑀1 = 𝑍
Misal 𝑀1 , 𝑀2 ∈ 𝑀2×2 (ℤ)
𝑎1 + 𝑎2 𝑏1 + 𝑏2 𝑎 + 𝑎1 𝑏2 + 𝑏1
𝑀1 + 𝑀2 = [ ]=[ 2 ] = 𝑀2 + 𝑀1
𝑐1 + 𝑐2 𝑑1 + 𝑑2 𝑐2 + 𝑐1 𝑑2 + 𝑑1
2
∴ (𝑀2×2 (ℤ), +) adalah grup abelian
ii. Akan diselidiki apakah (𝑀2×2 (ℤ),∙) semigrup
Misal 𝑀1 , 𝑀2 , 𝑀3 ∈ 𝑀2×2 (ℤ)
𝑎 𝑏1 𝑎2 𝑏2 𝑎3 𝑏3
(𝑀1 𝑀2 )𝑀3 = ([ 1 ][ ]) [ ]
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐3 𝑑3
𝑎1 𝑎2 𝑎3 + 𝑎1 𝑏2 𝑐3 + 𝑏1 𝑐2 𝑎3 + 𝑏1 𝑑2 𝑐3 𝑎1 𝑎2 𝑏3 + 𝑎1 𝑏2 𝑑3 + 𝑏1 𝑐2 𝑏3 + 𝑏1 𝑑2 𝑑3
=[ ]
𝑎2 𝑎3 𝑐1 + 𝑐1 𝑏2 𝑐3 + 𝑑1 𝑐2 𝑎3 + 𝑑1 𝑑2 𝑐3 𝑐1 𝑎2 𝑏3 + 𝑐1 𝑏2 𝑑3 + 𝑑1 𝑐2 𝑏3 + 𝑑1 𝑑2 𝑑3
𝑎1 𝑏1 𝑎2 𝑎3 + 𝑏2 𝑐3 𝑎2 𝑏3 + 𝑏2 𝑑3
=[ ][ ]
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑎3 + 𝑑2 𝑐3 𝑐2 𝑎3 + 𝑑2 𝑑3
𝑎1 𝑏1 𝑎2 𝑏2 𝑎3 𝑏3
=[ ] ([ ][ ]) = 𝑀1 (𝑀2 𝑀3 )
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐3 𝑑3
∴ (𝑀2×2 (ℤ),∙) adalah semigrup
iii. Akan diselidiki apakah (𝑀2×2 (ℤ), +,∙) berlaku sifat distributif
Ambil sebarang 𝑀1 , 𝑀2 , 𝑀3 ∈ 𝑀2×2 (ℤ)
𝑎1 𝑏1 𝑎2 + 𝑎3 𝑏2 + 𝑏3
𝑀1 (𝑀2 + 𝑀3 ) = [ ][ ]=
𝑐1 𝑑1 𝑐2 + 𝑐3 𝑑2 + 𝑑3
𝑎1 𝑏1 𝑎2 𝑏2 𝑎 𝑏1 𝑎3 𝑏3
[ ][ ]+[ 1 ][ ] = 𝑀1 𝑀2 + 𝑀1 𝑀3 (distribusi
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐1 𝑑1 𝑐3 𝑑3
kanan)
𝑎1 + 𝑎2 𝑏1 + 𝑏2 𝑎3 𝑏3
(𝑀1 + 𝑀2 )𝑀3 = [ ][ ]=
𝑐1 + 𝑐2 𝑑1 + 𝑑2 𝑐3 𝑑3
𝑎1 𝑏1 𝑎2 𝑏2 𝑎 𝑏1 𝑎3 𝑏3
[ ][ ]+[ 1 ][ ] = 𝑀1 𝑀2 + 𝑀1 𝑀3 (distribusi
𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 𝑐1 𝑑1 𝑐3 𝑑3
kiri)
Berdasarkan i, ii dan iii maka terbukti bahwa (𝑀2×2 (ℤ), +,∙) ring.
1 0
iv. 𝐼=[ ] ∈ 𝑀2×2 (ℤ), ∀𝑀 ∈ 𝑀2×2 (ℤ) berlaku 𝑀𝐼 = 𝐼𝑀 = 𝑀
0 1
Jadi (𝑀2×2 (ℤ), +,∙) adalah ring dengan elemen kesatuan.
3
𝑎 + 𝑏 = 𝑐 ∈ ℕ , operasi penjumlahan elemen-elemen ℕ merupakan
anggota elemen ℕ juga, sehingga berlaku sifat tertutup.
(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) , ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℕ (bersifat assosiatif terhadap
operasi penjumlahan).
ℕ tidak memiliki elemen identitas terhadap operasi penjumlahan.
ℕ tidak memiliki invers terhadap operasi penjumlahan.
𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎, ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ ℕ (bersifat komutatif terhadap operasi
penjumlahan)
Jadi (ℕ, +) bukan grup abelian.
ii. Akan diselidiki apakah (ℕ,∙) semigrup
(𝑎 ∙ 𝑏) ∙ 𝑐 = 𝑎 ∙ (𝑏 ∙ 𝑐) , ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℕ (bersifat assosiatif terhadap operasi
penjumlahan).
iii. Akan diselidiki apakah pada (ℕ,∙) berlaku sifat distributif
𝑎 ∙ (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 ∙ 𝑏) + (𝑎 ∙ 𝑐) untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℕ
(𝑏 + 𝑐) ∙ 𝑎 = (𝑏 ∙ 𝑎) + (𝑐 ∙ 𝑎) untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℕ
Jadi, dapat disimpulkan bahwa (ℕ, +,∙) bukan ring, karena tidak memiliki elemen
identitas terhadap penjumlahan dan tidak memiliki invers terhadap penjumlahan.
5
vi. Sifat komutatif terhadap operasi perkalian
∀[𝑎], [𝑏] ∈ 𝑍𝑛 , [𝑎] ∙𝑛 [𝑏] = [𝑎 ∙ 𝑏] = [𝑏 ∙ 𝑎] = [𝑏] ∙𝑛 [𝑎]
vii. Akan ditentukan elemen kesatuan dari (𝑍𝑛 , . )
[1] ∈ 𝑍𝑛 , ∀[𝑎] ∈ 𝑍𝑛 , [𝑎] ∙𝑛 [1] = [1] ∙𝑛 [𝑎] = [𝑎]
Jadi berdasarkan i, ii,iii,iv dan v terbukti bahwa (𝑍𝑛 , +, . ) adalah ring komutatif
dengan elemen kesatuan .
6
Selanjutnya 𝑎(−𝑏) + 𝑎𝑏 = (−𝑎 + 𝑎)𝑏 (sifat distribusi kiri)
= 0𝑏 = 0 (sifat i)
(−𝑎)𝑏 + 𝑎𝑏 = 0
(−𝑎)𝑏 = −(𝑎𝑏)
Jadi 𝑎(−𝑏) = (−𝑎)𝑏 = −(𝑎𝑏)
iii. Menggunakan bukti (ii) diperoleh (– 𝑎)(−𝑏) = −(𝑎(−𝑏)) = −(−𝑎𝑏) = 𝑎𝑏
iv. 𝑏 − 𝑐 = 𝑏 + (−𝑐)
𝑎(𝑏 − 𝑐) = 𝑎(𝑏 + (−𝑐))
= 𝑎𝑏 + 𝑎(−𝑐) = 𝑎𝑏 + (−(𝑎𝑐)) = 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 menggunakan bukti (ii).
Serupa dengan (𝑏 − 𝑐)𝑎 = 𝑏𝑎 − 𝑐𝑎.
Contoh 2:
Tunjukkan bahwa 𝑍5 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅} merupakan field atau bukan.
Bukti:
i. Pada contoh 1 soal nomor 3 telah dibuktikan bahwa (𝑍𝑛 , +𝑛 ,×𝑛 ) merupakan ring
komutatif . Jadi (𝑍5 , +5 ,×5 ) merupakan ring komutatif.
ii. Akan ditunjukkan bahwa setiap elemen bukan nol dari 𝑍5 merupakan unit.
Perhatikan tabel cayley berikut
×5 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅
1̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
7
2̅ 0̅ 2̅ 4̅ 1̅ 3̅
3̅ 0̅ 3̅ 1̅ 4̅ 2̅
4̅ 0̅ 4̅ 3̅ 2̅ 1̅
Contoh 3:
Tentukan pembagi nol dari 𝑍8 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅, 5̅, 6̅, 7̅}.
Perhatikan bahwa 2̅ ∙ 4̅ = 0̅ dan 4̅ ∙ 6̅ = 0̅. Jadi pembagi nol dari 𝑍8 =
{0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅, 5̅, 6̅, 7̅} adalah 2̅, 4̅ dan 6̅
8
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu field tidaklah memiliki pembagi nol
(zero divisor).
Contoh 4:
Perhatikan contoh 2 nomor 1
𝑍5 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅} merupakan field, selanjutnya perhatikan tabel cayley berikut.
.
×5 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅ 0̅
1̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
2̅ 0̅ 2̅ 4̅ 1̅ 3̅
3̅ 0̅ 3̅ 1̅ 4̅ 2̅
4̅ 0̅ 4̅ 3̅ 2̅ 1̅
Berdasarkan table diatas, dapat ditunjukkan bahwa field 𝑍5 tidak memiliki pembagi nol.
Contoh 5
Pada contoh 1 soal nomor 1 telah ditunjukkan bahwa (𝑀2×2 (ℤ), +,×) merupakan ring.
Banyaknya anggota dari 𝑀2×2 (ℤ) adalah tak hinggga, sehingga ring (𝑀2×2 (ℤ), +,×)
merupakan infinite ring.
10
𝑏𝑎𝑖 = 𝑎𝑖 𝑏 (R komutatif)
= 𝑎𝑖 (𝑎𝑎𝑗 )
= (𝑎𝑖 𝑎)𝑎𝑗
= 𝑎𝑎𝑗
=𝑏
Jadi 𝑎𝑖 adalah elemen kesatuan dari R, selanjutnya kita sebut dengan 1.
ii. Karena 1 adalah elemen kesatuan dari 𝑅 = {𝑎𝑎1 , 𝑎𝑎2 , … , 𝑎𝑎𝑛 } maka salah satu
elemen R, misal 𝑎𝑎𝑗 haruslah samadengan 1. Dengan sifat komutatif, 𝑎𝑎𝑗 = 𝑎𝑗 𝑎 = 1
. Dengan demikian, setiap elemen taknol dari R adalah suatu unit.
Jadi berdasarkan i,ii terbukti bahwa R adalah Field.
Bukti:
(⟹)
Misal 𝑅 ′ adalah subring dari R maka akan dibuktikan ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ berlaku:
i. (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅′
Diketahui bahwa 𝑅 ′ adalah subring dari R maka 𝑅 ′ adalah ring. Selanjutnya ambil
𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ maka , −𝑦 ∈ 𝑅 ′ , maka diperoleh
11
𝑥 + (−𝑦) = (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅 ′ (sifat tertutup terhadap penjumlahan)
∴ (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅′
ii. 𝑥𝑦 ∈ 𝑅′
𝑅 ′ adalah subring dari R maka 𝑅 ′ adalah ring. Selanjutnya ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ maka
berlaku 𝑥𝑦 ∈ 𝑅′.
Berdasarkan (i), (ii) terbukti bahwa jika 𝑅 ′ adalah subring dari R maka ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′
berlaku (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑦 ∈ 𝑅′
(⟸)
Akan dibuktikan jika ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ , (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅 ′ 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑦 ∈ 𝑅′ maka 𝑅 ′ adalah subring dari
R
i. Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ , berdasarkan (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅 ′ maka (𝑥 − 𝑥) = 0 = 𝑧 ∈ 𝑅 ′
Jadi, R’ punya elemen identitas terhadap penjumlahan.
ii. Ambil 𝑥, 𝑧 ∈ 𝑅 ′ , berdasarkan (𝑧 − 𝑥) = −𝑥 ∈ 𝑅 ′
Jadi setiap elemen bukan nol dari 𝑅 ′ punya invers
iii. Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ , karena berlaku (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑅 ′ dan 𝑥, −𝑦 ∈ 𝑅 ′ ,
maka 𝑥 − (−𝑦) = (𝑥 + 𝑦) ∈ 𝑅 ′ (𝑅 ′ tertutup terhadap operasi penjumlahan)
iv. Karena 𝑅 ′ adalah himpunan bagian dari R dan R adalah suatu ring, maka ∀𝑥, 𝑦 ∈
𝑅 ′ akan memenuhi sifat komutatif terhadap penjumlahan dan assosiatif terhadap
perkalian, serta distributive kanan dan kiri.
Berdasarkan i,ii,iii,iv terbukti bahwa 𝑅 ′ adalah subring dari R.
Contoh 6:
1. R merupakan ring, misalkan 𝑎 ∈ 𝑅, 𝑆 = {𝑥 ∈ 𝑅|𝑎𝑥 = 0}. buktikan bahwa S
merupakan subring dari R.
Bukti:
Ambil 0 ∈ 𝑅 dan 𝑎0 = 0 maka 0 ∈ 𝑆, 𝑆 ≠ ∅
Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆, sehingga 𝑎𝑥 = 𝑎𝑦 = 0
i. 𝑎(𝑥 − 𝑦) = 𝑎𝑥 − 𝑎𝑦 = 0 − 0 = 0, sehingga (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑆
ii. 𝑎(𝑥𝑦) = (𝑎𝑥)𝑦 = 0𝑦 = 0, sehingga 𝑥𝑦 ∈ 𝑆
12
Jadi S merupakan subring dari R.
2. Z12 dengan operasi penjumlahan dan perkalian modulo 12. Pembagi nol 2, 3, 4, 6, 8,
10, akan dibuktikan bahwa 𝐻 = {[0], [3], [6], [9]} dan 𝑁 = {[0], [4], [8]} merupakan
subring.
Bukti:
Pada contoh 1 soal nomor 2 telah ditunjukkan bahwa (𝑍𝑛 , +𝑛 ,×𝑛 ) merupakan ring,
sehingga (𝑍12 , +12 ,×12 ) merupakan ring komutatif.
X12 0 3 6 9
0 0 0 0 0
3 0 3 6 3
6 0 6 0 6
9 0 3 6 9
13
Jadi H merupakan subring.
X12 0 4 8
0 0 0 0
4 0 4 8
8 0 8 4
Memenuhi sifat tertutup untuk operasi perkalian
Memiliki elemen kesatuan yaitu 4
Tidak memiliki elemen pembagi nol
Setiap elemen bukan nol, berupa unit
Jadi N merupakan subring.
Bukti:
(⟹)
14
Diketahui F adalah field. Himpunan bagian tidak kosong S dari F adalah subfield maka
akan dibuktikan ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅 ′ berlaku:
i. S memiliki lebih dari satu elemen,
Diketahui S adalah subfield dari F, maka S adalah Field. Dengan demikian S
memiliki elemen identitas dan elemen tak nol yang lain yang memiliki invers.
Jadi S memiliki lebih dari satu elemen.
ii. (𝑥 − 𝑦), 𝑥𝑦 ∈ 𝑆 ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆
Diketahui bahwa 𝑆 adalah subfield dari F maka 𝑆 adalah field. Selanjutnya ambil
𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆 maka , −𝑦 ∈ 𝑆 , maka diperoleh
𝑥 + (−𝑦) = (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑆 (sifat tertutup terhadap penjumlahan)
𝑥𝑦 ∈ 𝑆 (sifat tertutup terhadap perkalian)
iii. 𝑥 −1 ∈ 𝑆 ∀𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ≠ 0
Ambil 𝑥 ∈ 𝑆, karena S adalah field maka 1 = 𝑥𝑦 ∈ 𝑆 dengan 𝑦 = 𝑥 −1 ∈ 𝑆
(⟸)
Akan dibuktikan jika S adalah himpunan bagian tidak kosong dari field F, memiliki
lebih dari satu elemen, (𝑥 − 𝑦), 𝑥𝑦 ∈ 𝑆 ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆 dan 𝑥 −1 ∈ 𝑆 ∀𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ≠ 0 maka S
adalah subfield.
i. Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆, berdasarkan (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑆 maka (𝑥 − 𝑥) = 0 = 𝑧 ∈ 𝑆
Jadi, S punya elemen identitas terhadap penjumlahan.
ii. Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆, karena berlaku (𝑥 − 𝑦) ∈ 𝑆 dan 𝑥, −𝑦 ∈ 𝑆
maka 𝑥 − (−𝑦) = (𝑥 + 𝑦) ∈ 𝑆 (𝑅 ′ tertutup terhadap operasi penjumlahan)
iii. Karena 𝑆 adalah himpunan bagian dari F dan F adalah suatu field, maka ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆
akan memenuhi sifat komutatif terhadap penjumlahan dan assosiatif terhadap
perkalian, serta distributive kanan dan kiri.
Berdasarkan i,ii,iii,iv terbukti bahwa 𝑆 adalah ring
iv. Diketahui bahwa ∀𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ≠ 0, 𝑥 −1 ∈ 𝑆
Jadi setiap elemen bukan nol dari 𝑆 punya invers
v. Diketahui bahwa ∀𝑥 ∈ 𝑆, 𝑥 ≠ 0, 𝑥 −1 ∈ 𝑆, maka berdasarkan , 𝑥𝑥 −1 = 1 ∈ 𝑆
Jadi S punya elemen kesatuan
vi. Karena 𝑆 adalah himpunan bagian dari F dan F adalah suatu field, maka ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑆
akan memenuhi sifat komutatif terhadap perkalian.
15
Berdasarkan bukti i- vi dapat dibuktikan bahwa S adalah ring komutatif dengan
elemen kesatuan atau dengan kata lain S adalah field yang merupakan subfield
dari F.
CONTOH KASUS:
2. Contoh ring R yang bukan daerah integral tapi punya subring daerah integral
pembagi nol 4. 4 = 0, 2. 6 = 0
16
Ambil 𝐼4 = {0, 2, 4, 6} subring dari 𝑍8 merupakan daerah integral karena 𝐼4 tidak
memiliki pembagi nol.
3. Contoh ring yang bukan daerah integral tapi punya subring field.
Ring 𝑍12 dengan subring 𝐼3 ={0, 4̅, 8}, dimana 𝐼3 merupakan ring komutatif dengan
setiap elemen tak nol memiliki invers yaitu 4̅−1 = 8 dan 8̅−1 = 4. Jadi 𝐼3 merupakan
field.
𝐼2 ={0, 9}
𝐼3 ={0, 6, 12}
𝐼2 𝐼3 ={0, 6, 9, 12} bukan subring karena 9 − 6 = 3 bukan elemen 𝐼2 𝐼3
Jadi, gabungan dari subring belum tentu subring.
17
𝐼2 ={0, 2, 4, 6, 8 } memiliki elemen kesatuan 6
LATIHAN SOAL
⟸ (bukti ke kiri)
Apabila berlaku (𝑎 + 𝑏)2 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 akan ditunjukkan bahwa R
adalah ring komutatif.
(𝑎 + 𝑏)2 = 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 = 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑎𝑏 + 𝑏 2 = [𝑎 + 𝑏](𝑎 + 𝑏) =
(𝑎 + 𝑏)[𝑎 + 𝑏] (bersifat komutatif terhadap perkalian).
Jadi R merupakan ring komutatif.
18
Find an integer n ahat the rings Zn need not have the folowing properties that that
ring of integers has,
a. 𝑎2 = 𝑎 implies 𝑎 = 0 or 𝑎 = 1
𝑎2 = 𝑎
𝑎2 − 𝑎 = 0
𝑎(𝑎 − 1) = 0
Agar 𝑎 = 0 atau 𝑎 = 1 maka n harus prima
Contoh:
pada 𝑍5 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅} tidak berlaku 𝑥̅ 2 = 𝑥̅
Kecuali jika 𝑎 = 0 or 𝑎 = 1
c. ab = ac and a ≠ 0 imply b = c
berdasarkan hukum kanselasi pada Zn dengan n prima
19
mn suku
= (𝑚𝑛)(𝑎𝑏)
20
1
Ambil sebarang 𝑎 + 𝑏√3 ≠ 0 ∈ 𝑄√3 sehingga 𝑎+𝑏√3 ≠ 0.
1 𝑎 − 𝑏√3 𝑎 𝑏
= 2 2
= 2 2
− 2 √3 ∈ 𝑄√3
𝑎 + 𝑏√3 𝑎 − 3𝑏 𝑎 − 3𝑏 𝑎 − 3𝑏 2
1
Dengan demikian diperoleh (𝑎+𝑏√3) (𝑎 + 𝑏√3) = 1
1
∴ 𝑎+𝑏√3 ∈ 𝑄√3 merupakan invers untuk setiap 𝑎 + 𝑏√3 ≠ 0 ∈ 𝑄√3
1 𝑎 − 𝑏√5 𝑎 𝑏
= 2 2
= 2 2
− 2 √5 ∈ 𝑄√5
𝑎 + 𝑏√5 𝑎 − 5𝑏 𝑎 − 5𝑏 𝑎 − 5𝑏 2
1
Dengan demikian diperoleh (𝑎+𝑏√5) (𝑎 + 𝑏√5) = 1
1
∴( ) ∈ 𝑄√5 merupakan invers untuk setiap 𝑎 + 𝑏√5 ≠ 0 ∈ 𝑄√5
𝑎+𝑏√5
21
−1 −1 1 1
Andaikan (√2) ∈ 𝑍[√2] maka (√2) = ( ) = 2 √2 ∈ 𝑍[√2],
√2
1 1 −1
dengan ∈ 𝑍 padahal ∉ 𝑍. Jadi (√2) ∉ 𝑍[√2], sehingga 𝑍[√2]
2 2
∴ (𝑎 + 𝑏𝑖)−1 ∈ 𝑄(𝑖)
Berdasarkan a, b, c, d maka terbukti bahwa 𝑄(𝑖) merupakan subfield dari C.
22
𝑎𝑥 = 𝑥𝑎, 𝑎 = 𝑥𝑎𝑥 −1 dan 𝑎𝑦 = 𝑦𝑎, 𝑎 = 𝑦𝑎𝑦 −1
𝑥𝑎𝑥 −1 = 𝑦𝑎𝑦 −1
(𝑥 − 𝑦)𝑎 = 𝑥𝑎 − 𝑦𝑎 = 𝑎𝑥 − 𝑎𝑦𝑎 = 𝑎(𝑥 − 𝑦) ∈ 𝐶
iv) 𝑥, 𝑦 ∈ C
(𝑥, 𝑦)𝑎 = 𝑥(𝑦𝑎) = 𝑥 (𝑎𝑦) = 𝑎𝑥. 𝑦 = 𝑎𝑥. 𝑦 = 𝑎(𝑥𝑦) ∈ 𝐶
Bukti:
i. Akan ditunjukkan bahwa (𝐶, +) grup abelian
a. Ambil sebarang 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐶 maka
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) ∈ 𝐶 (karena penjumlahan 2 fungsi kontinu
menghasilkan fungsi kontinu). (bersifat tertutup)
b. Ambil sebarang 𝑓, 𝑔, ℎ ∈ 𝐶 maka
((𝑓 + 𝑔) + ℎ)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) + ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑥) + (𝑔 + ℎ)(𝑥)
= (𝑓 + (𝑔 + ℎ))(𝑥). (bersifat assosiatif)
c. ∃𝑒 ∈ 𝐶 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒(𝑥) = 0, ∀𝑓 ∈ 𝐶 berlaku
(𝑒 + 𝑓)(𝑥) = (𝑓 + 𝑒)(𝑥) = 𝑓(𝑥)
(𝑓)(𝑥) + 𝑒(𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑒(𝑥) = 0, ∀𝑥 ∈ ℝ
Dengan demikian 𝑒 merupakan elemen identitas terhadap
penjumlahan.
d. ∀𝑓 ∈ 𝐶, ∃𝑔 ∈ 𝐶 sedemikian hingga
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 0
23
(𝑓)(𝑥) + 𝑔(𝑥) = 0
(𝑔)(𝑥) = −(𝑓)(𝑥)
𝐽𝑎𝑑𝑖 ∀𝑓 ∈ 𝐶, ∃ − 𝑓 ∈ 𝐶 yang merupakan invers penjumlahan.
e. Ambil sebarang 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐶 maka
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥) = (𝑔 + 𝑓)(𝑥) ∈ 𝐶
(bersifat komutatif).
24
⟸ bukti ke kiri
Jika 𝑅𝑖 punya elemen kesatuan maka 𝑅1 ⊕ 𝑅2 ⊕ … ⊕ 𝑅𝑛 punya elemen kesatuan
Misal 𝑈𝑖 ∈ 𝑅𝑖 so 𝑈1 ∈ 𝑅1 , 𝑈2 ∈ 𝑅2 , ... 𝑈𝑖 ∈ 𝑅𝑖 maka 𝑥𝑖 . 𝑈𝑖 = 𝑥𝑖 𝑥𝑖 ∈ 𝑅𝑖 , i= 1,2,
..., n
(𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑛 )(𝑈1 , 𝑈2 , … 𝑈𝑛 )= (𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑛 ) ∈ 𝑅1 ⊕ 𝑅2 ⊕ … ⊕ 𝑅𝑛 sehingga
(𝑈1 , 𝑈2 , … 𝑈𝑛 ) ∈ 𝑅1 ⊕ 𝑅2 ⊕ … ⊕ 𝑅𝑛
25
0 0 0 0
Let 𝑎 = [ ],𝑏 = [ ] ∈ 𝑀2 (𝑍)
0 2 4 0
0 0 0 0 0 0
[ ][ ]=[ ] 𝑎. 𝑏
4 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0
[ ][ ]=[ ] ≠ 0 𝑏. 𝑎
0 2 4 0 8 0
14. Nomor 32 (Gallian, 2010: 243)
Misal n adalah bilangan bulat lebih besar dari 1. Pada ring R dimana 𝑥 𝑛 =
𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝑅. Akan dibuktikan jika 𝑎. 𝑏 = 0 maka 𝑏𝑎 = 0
Bukti:
Dengan menggunakan induksi matematik
i. Misal untuk n=2
(𝑎 + 𝑏)2 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏) = 𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏𝑎 + 𝑏 2
26
15. Nomor 40 (Gallian, 2010: 243)
Didefinisikan 𝑀2 (ℤ) merupakan ring semua matriks ukuran 2x2 dengan elemen-
𝑎 𝑎+𝑏
elemen matriksnya merupakan bilangan bulat dan 𝑅 = {[ ] |𝑎, 𝑏 ∈
𝑎+𝑏 𝑏
ℤ}. Akan ditunjukkan R subring dari 𝑀2 (ℤ) atau bukan.
i) 𝑅 ≠ ø, 𝑅 ⊂ 𝑀2 (𝑍)
𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑
ii) Let [ ],[ ]∈𝑅
𝑎+𝑏 𝑏 𝑐+𝑑 𝑑
𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑 𝑎−𝑐 (𝑎 + 𝑏) − (𝑐 + 𝑑)
[ ]− [ ]=[ ]
𝑎+𝑏 𝑏 𝑐+𝑑 𝑑 (𝑎 + 𝑏) − (𝑐 + 𝑑) 𝑏−𝑑
𝑎−𝑐 (𝑎 − 𝑐) + (𝑏 − 𝑑)
=[ ]Є𝑅
(𝑎 − 𝑐) + (𝑏 − 𝑑) 𝑏−𝑑
𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑
[ ].[ ]
𝑎+𝑏 𝑏 𝑐+𝑑 𝑑
𝑎𝑐 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 𝑎𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑎𝑑 + 𝑎𝑑
= [ ]∉R
𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑑 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 + 𝑏𝑑
Karena 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑑 ≠ 𝑎𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑎𝑑 + 𝑎𝑑 dan 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑏𝑑 ≠
(𝑎𝑐 + 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑) + (𝑎𝑐 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 + 𝑏𝑑).
𝑎 𝑎+𝑏
Jadi 𝑅 = {[ ] |𝑎, 𝑏 ∈ ℤ} bukan subring dari 𝑀2 (𝑍).
𝑎+𝑏 𝑏
27
𝑎 𝑎−𝑏 𝑐 𝑐−𝑑
iii) [ ][ ]
𝑎−𝑏 𝑏 𝑐−𝑑 𝑑
𝑎𝑐 + (𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑) 𝑎𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑎𝑑 − 𝑏𝑑
=[ ]
𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 + 𝑏𝑐 − 𝑏𝑑 𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 + 𝑏𝑑
2𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑
=[ ]
𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 2𝑏𝑑
Karena 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 = (2 𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑) − ( 𝑎𝑐 − 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 + 𝑏𝑑 + 𝑏𝑑)
= 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑
𝑎 𝑎−𝑏 𝑐 𝑐−𝑑
Maka [ ]−[ ] Є𝑅
𝑎−𝑏 𝑏 𝑐−𝑑 𝑑
Jadi 𝑅 adalah subring
𝑏2 , 𝑐, 𝑑 Є𝑅
𝑐 𝑐
[ ] Є𝑅
𝑑 𝑑
𝑎1 𝑎1 𝑎2 𝑎2 𝑎1 𝑎2 + 𝑎1 𝑏2 𝑎1 𝑎2 + 𝑎1 𝑏2 𝑒 𝑒
iv) [𝑏 𝑏 ] . [𝑏 𝑏2 ] = [ 𝑏1 𝑎2+ 𝑏1 𝑏2 ] = [𝑓 𝑓] Є𝑅
1 1 2 𝑏1 𝑎2+ 𝑏1 𝑏2
∃ 𝑒, 𝑓 Є ℤ dengan 𝑒 = 𝑎1 𝑎2 + 𝑎1 𝑏2 dan 𝑓 = 𝑏1 𝑎2+ 𝑏1 𝑏2
𝑎 𝑎
Jadi 𝑅 = {[ ] | 𝑎, 𝑏 Є ℤ } subring dari 𝑀2 (ℤ)
𝑏 𝑏
28
ii) Ambil (𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑒, 𝑓, 𝑔) Є𝑆
(𝑎, 𝑏, 𝑐) − (𝑒, 𝑓, 𝑔) = (𝑎 − 𝑒, 𝑏 − 𝑓, 𝑐 − 𝑔)
(𝑎 − 𝑒) + (𝑏 − 𝑓) = (𝑎 + 𝑏) − (𝑒 + 𝑓) = 𝑐 − 𝑔
(karena 𝑎 + 𝑏 = 𝑐 dan 𝑒 + 𝑓 = 𝑔
Jadi (𝑎 − 𝑒, 𝑏 − 𝑓, 𝑐 − 𝑔) Є𝑆
29
DAFTAR PUSTAKA
Gallian, J.A. 2010. Contemporary Abstract Algebra. Seventh Edition. United States of America:
Eddison Wesley Publishing Company.
Malik, D.S, Mordeson, John M., & Sen, M.K. (1997). Fundamental of Abstract Algebra.New
York: McGraw-Hill companies.
30