2012 1 61201 261408086 Bab2 17082012033412
2012 1 61201 261408086 Bab2 17082012033412
BAB II
KAJIAN TEORITIS
yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, imbalan atau insentif
serta hubungan mereka dengan organisasi yang dapat memicu para karyawan
untuk bekerja dengan baik sesuai dengan tugas pekerjaannya. Oleh karena itu,
kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya
sebagai berikut : “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
8
2
dibebankan kepadanya”.
kerja atas suatu pekerjaan yang dihasilkan dari perilaku nyata seorang karyawan
secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tugas pekerjaan yang diberikan
mencapai tujuan atas sasaran tertentu., paradigma produktivitas yang baru adalah
keseluruhan kinerja organisasi, tidak hanya efesiensi atau dimensi fisik, tetapi
Terkait dengan konsep kinerja, menurut Rummler dan Brache (1995) dalam
unit analisis organisasi. Kinerja pada level organisasi ini terkait dengan
produk atau pelayanan. Kinerja pada level proses ini dipengaruhi oleh
pegawai atau pekerjaan. Kinerja pada level ini dipengaruhi oleh tujuan
karakteristik individu.
1. Atribut individu
Dengan adanya berbagai atribut yang melekat pada individu dan dapat
membedakan individu yang satu dengan yang lainnya. Faktor ini merupakan
terdiri dari :
perilaku.
adanya kesempatan yang sama untuk mencapai suatu prestasi. Untuk mencapai
kinerja yang baik diperlukan usaha dan kemauan untuk bekerja keras, karena
kemauan merupakan suatu kekuatan pada individu yang dapat memicu usaha
3. Dukungan organisasi
melaksanakan tugas sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna. Pegawai
yang professional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu berpikir,
kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh
diperlukan adanya pembinaan, penyadaran, dan kemauan kerja yang tinggi untuk
optimal maka tujuan organisasi akan lebih mudah tercapai. Penigkatan sikap,
aspek – aspek yang menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja. Ukuran – ukuran
dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja. Dimensi ataupun ukuran kinerja
sangat diperlukan karena akan bermanfaat bagi banyak pihak. Adapun survey
sebagai berikut :
Dari keempat dimensi kinerja di atas, dua hal terkait dengan aspek keluaran
dan hasil pekerjaan, yaitu : kualitas hasil, kuantitas keluaran,dan dua hal yang
terkait aspek perilaku individu, yaitu : penggunaan waktu dalam bekerja ( tingkat
kepatuhan terhadap jam bekerja, disiplin) dan kerja sama. Dari 4 dimensi kinerja
yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan
sehingga tenaga kerja secara produktif dapat berhasil mencapai tujuan yang telah
Menurut Hasibuan, (2003 : 92). motivasi berasal dari bahasa latin yaitu
movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai
cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai
tujuan tertentu.
7
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan
individu”.
mencapai tujuannya”.
dalam mencapai tujuan yang mereka inginkan. Pencapaian tujuan tersebut dapat
para ahli yaitu sebagai berikut: menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2000 : 145)
menurut Edwin ( dalam Hasibuan, 2000 : 144 ) motivasi adalah suatu keahlian
Dengan adanya motivasi yang baik bagi pimpinan kepada pegawai untuk
keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan tergantung pada orang –orang
yang ada dalam instansi tersebut. Masalah motivasi bukanlah masalah yang
berbagai alasan dan pertimbangan. Akan tetapi bahwa dengan motivasi yang tepat
terpelihara pula.
dengan motivasi yang tinggi yaitu merasa senang mendapat kepuasan dalam
menambah peningkatan mutu pelayanan karena bila pegawai merasa puas dan
senang dalam bekerja akan dapat melakukan tugasnya dengan baik dan tuntas
dalam menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Selain itu, kepuasan kerja
dikemukakan oleh Maslow dalam (Ashar SM; 2004 : 326). Dalam teori maslow
Aktualisasi diri
Penghargaan diri
Kepemilikan sosial
Rasa aman
Kebutuhan fisiologis
perumahan dan lain – lainnya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini
Kebutuhan rasa aman dan nyaman adalah kebutuhan akan keamanan dari
ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam
melakukan pekerjaan.
c) Kebutuhan Sosial
dicintai.
ingin hidup menyendiri ditempat terpencil, karena manusia adalah makhluk sosial,
sudah jelas ia mengiginkan kebutuhan – kebutuhan sosial yang terdiri dari empat
kelompok yaitu :
dan bekerja
menenangi kegagalan
11
mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit
karier seseorang.
12
Selain faktor – faktor dikemukakan oleh Abraham Maslow, ada juga faktor
2. Kebutuhan dalam kekuasaan atau otoritas kerja (need for power), kebutuhan
untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana
dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan di dalam
organisasi.
partisipasi.)
kerja,dan teknologi.
13
ahli di atas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori kebutuhan yang
Kebutuhan secara fisiologis, Kebutuhan rasa aman dan nyaman, Kebutuhan sosial,
1. Tujuan
2. Mengetahui kepentingan
pegawai dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan
perusahaan saja
3. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif
dengan baawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan
syarat – syarat apa saja yang harus dipenuhi supaya insentif itu diperolehnya.
4. Integrasi tujuan
tujuan kepentingan pegawai. Jadi tujuan organisasi dan tujuan pegawai harus
5. Fasilitas
bantuan kenderaan.
6. Team work
tercapai tujuan.
bekerja keras, upaya ini mungkin menghasilkan kinerja yang baik atau sebaliknya.
Salah satu cara untuk mengukur motivasi tenaga kerja adalah dengan
sesuatu yang bermanfaat untuk mengukur sikap para individu guna membuat
bekerja atau tidak, apa yang memotivasinya diberbagai bagian dalam perusahaan
kinerja/prestasi.
Terdapat dua metode motivasi, metode tersebut adalah metode langsung dan
Motivasi langsung adalah motivasi baik materil maupun non materil yang
diberikan secara langsung pada setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan
fasilitas pendukung dalam menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas agar
menyediakan mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang nyaman dan terang,
sarana pekerjaan yang serasi, seta penempatan yang tepat, sehingga dapat
16
produktivitas kerja
melakukan atau mencapai sesuatu tujuan atau juga bisa dikatakan sebagai rencana
dikutip (Ashar SM; 2004 : 326). Banyak dijadikan titik acuan oleh sebagian
karyawan dalam bekerja untuk mencapai suatu prestasi kerja karyawan yaitu :
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Keselamatan (Safety and Security Needs)
karyawan terpenuhi dengan beban kerja sehingga pekerjaan yang diberikan oleh
pimpinan kepada bawahan akan dikerjakan dengan baik dari tahun ke tahun
penghasilan dan pekerjaan yang diemban oleh pegawai selalu meningkat sebagai
salah satu bentuk reward akibat bertambahnya beban kerja dan tanggung jawab
menyampaikan ada 4 Kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :
Penilaian kinerja terhadap pegawai dapat diketahui secara tepat apa yang
sedang dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Melalui penilaian kinerja
perlu diambil sehubungan dengan pencapaian tujuan karier yang diinginkan. Bagi
Penelitian Pada TVRI Stasiun Gorontalo)“ serta uraian – uraian di atas, maka
Kebutuhan aktualisasi diri. Dan Kinerja Pegawai sebagai Variabel Y yang terdiri
dari berbagai indikator yaitu : Kualitas kerja, Kuantitas kerja, Keandalan dan
Sikap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka berpikir sebagai
berikut :
2.5 Hipotesis
sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan yang
19
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui
sementara.
pegawai