Anda di halaman 1dari 2

1.

Wawancara terstruktur
Kapan di gunakan ?Bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
yang akan di peroleh.Contoh :Tanggapan masyarakat terhadap berbagai
pelayanan pemerintah Kabupaten tertentu yang diberikan kepada masyarakat.
Pewawancara melingkari salah satu jawaban yang diberikan
responden.Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan
di Kabupaten ini?Sangat bagus c. Tidak bagusBagus d. Sangat tidak
bagusBagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan bidang kesehatan
di Kabupaten ini?...dst

7 2. Wawancara tidak terstruktur


Adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya. Pedoman yang di gunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan di tanyakan.Kapan di gunakan?Bila peneliti
belum mengetahui secara pasti data apa yang akan di peroleh sehingga peneliti
lebih banyak mendengarkan apa yang di ceritakan oleh responden.

8 C. Angket (kuesioner).Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk di jawabnya.Merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur
dan tahu apa yang bisa di harapkan dari responden.Kuesioner juga cocok
digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas.

9 Uma sekaran(1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket


sbb:
Prinsip penulisan angketPengukuranPenampilan fisik

10 Prinsip penulisan angket


a. Isi dan tujuan pertanyaanApakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk
pengukuran atau bukan?b. Bahasa yang di gunakanBahasa yang digunakan
dalam penulisan kuesioner harus di sesuaikan dengan kemampuan berbahasa
responden,keadaan sosial budaya,dan “frame of reference”dari responden.

11 c. Tipe dan bentuk pertanyaan


Tipe :terbuka dan tertutupBentuk : kalimat positif dan negatifd. Pertanyaan tidak
menduaKarena akan menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.Contoh
pertanyaan mendua: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan kecepatan
pelayanan KTP?
12 e. Tidak menanyakan yang sudah lupa.
contoh : bagaimana kinerja para penguasa Indonesia 30 tahun lalu?f. Pertanyaan
tidak menggiring.Contoh : bagaimanakah kalau bonus atau jasa pelayanan di
tingkatkan?jawaban responden tentu cenderung akan setuju.

13 g. Panjang pertanyaan h. Urutan pertanyaan


Jangan terlalu panjang akan membuat responden jenuh dalam mengisi.h. Urutan
pertanyaanDimulai dari yang umum menuju ke spesifik,dari yang mudah menuju
sulit,atau di acak. Hal ini dipertimbangkan karena secara psikologi akan
mempengaruhi semangat responden.

Anda mungkin juga menyukai