Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengawasan dalam konteks manajemen pada dasarnya merupakan upaya


yang sistematis untuk menentukan standar kinerja, merancang sistem umpan balik
informasi, membandingkan prestasi aktual dengan standar yang ditentukan,
menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur besarnya, serta
mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh sumberdaya
organisasi digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan organisasi.

Tujuan dari pengawasan dan hakekat pengawasan sebagai sebuah proses


yang terdiri atas tahapan kegiatan yang saling terkait. Dikaitkan dengan
penyelenggaraan pemerintahan, pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan
adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintahan
berjalan secara efisien dan efektif sesuai rencana dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pelaku dalam penyelenggaraan pemerintahan
ini adalah birokrasi yang bertindak sebagai mesin dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Untuk itu pentingnya pengawasan terhadap birokrasi sebagai
bentuk akuntabilitas publik dalam mewujudkan good governance dan clean
governance.

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan kita semua tentang auditing. Khususnya tentang pengawasan dalam
pemerintahan (audit pemerintah).

15
DAFTAR PUSTAKA

Bohari. 1992. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta, CV. Rajawali

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta,


Quantum.

Mashduqi, Ali. 2015. Sistem Pengawasan Melekat, Pengawasan Fungisional dan


Pengawasan Politis. Malang

Murwanto, Rahmandi dkk. Audit Sektor Publik sebagai Suatu Pengantar Bagi
Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Jakarta

Wulandari, Indah. 2013. Pengaruh Pengawasan Fungsional Dalam Menunjang


Akuntabilitas Publik Pada Pemerintahan Kota Padang. Padang

16

Anda mungkin juga menyukai