Berikut adalah beberapa daftar alat musik tradisional Indonesia berdasarkan sumber bunyinya beserta
daerahnya masing-masing:
1. ARAMBA
Aramba merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Aramba terbuat
terbuat dari tembaga, kuningan atau logam.
Alat musik ini termasuk dalam jenis idiofon dan cara memainkannya cukup dipukul dengan
menggunakan stik kayu.
Dahulu, ketika Aramba membunyikan nadanya, itu merupakan pertanda bahwa sedang digelarnya
sebuah pesta di tempat tersebut.
Namun, pada saat ini Fungsi Aramba tidak sekedar untuk memeriahkan pesta saja. Aramba juga
digunakan sebagai pengiring tari, seperti Tari Ya’ahowu, Tari Moyo dan Tari Tuwu.
2. ANGKLUNG
Kita boleh bangga dengan alat musik tradisional dari Jawa Barat ini. Yup, angklung adalah salah satu
warisan kebudayaan dunia yang ditetapkan oleh Unesco pada tahun 2010 dengan kategori Masterpiece
of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Alat musik ini terbuat dari bambu yang dipotong bagian ujungnya. Cara memainkannya pun cukup
mudah, yakni dengan digoyangkan sampai mengeluarkan suara.
Angklung digolongkan dalam jenis idiofon, karena mengeluarkan suara yang bersumber pada bahan
dasarnya.
Advertisement
Sponsored Content
(2018 Antivirus Products) 5 Antivirus Products That Are Shocking The US…
(2018 Antivirus Products) 5 Antivirus Products That Are Shocking The US…
My Antivirus Review
My Antivirus Review
Business Times
VentureBeat
healthybeauty
id.dailyhealthclub.co
Recommended by
3. BEDUG
Bisa dikatakan alat musik tradisional yang satu ini adalah simbol keagamaan dan politik di manapun
berada. Yup, itulah Bedug. Sebuah alat musik yang terbuat dari kayu besar yang dilubangi bagian
tengahnya sehingga menyerupai tabung, setelah itu lubang ditutup dengan menggunakan kulit binatang
yang dikeringkan, bisa berupa kambing, sapi, kerbau dan banteng.
Bedug sendiri berasal India dan Tiongkok yang dibawa oleh mereka yang dahulunya pernah singgah ke
Nusantara. Di tempat asalnya, bedug berfungsi sebagai alat komunikasi ritual keagamaan yang
diletakkan di kuil-kuil.
Sedangkan di Indonesia yang mayoritas agamanya adalah Islam. Fungsi Bedug tersebut melebur dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masjid sebagai pertanda waktu sembahyang sudah tiba.
Bedug mempunyai suara yang khas yaitu bernada berat sekaligus juga rendah sehingga bisa terdengar
hingga jarak yang cukup jauh.
Di Jawa Barat ada seni untuk memainkan Bedug, seni ini diberi nama Ngadulag. Di daerah Sukabumi,
Ngadulag dijadikan kompetisi untuk mendapatkan penabuh Bedug dengan keterampilan terbaik.
Biasanya event ini berlangsung ketika bulan suci ramadhan tiba.
4. BENDE
Bende merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Lampung. Jika dilihat, alat musik ini sama
dengan Aramba dan yang membedakan hanyalah warnanya saja.
Cara memainkannya yakni dipukul dengan alat pemukul khusus. Pada zaman dahulu, Bende berfungsi
sebagai pertanda untuk berkumpul di alun-alun bahwa raja hendak mengumumkan sesuatu. Sekarang,
fungsi Bende bergeser menjadi pengiring di acara kesenian lokal.
5. CENGCENG
Cengceng merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bali. Cengceng termasuk ke dalam alat
musik berjenis idiofon.
Cara memainkan alat musik ini cukup mudah, hanya meletakkan Cengceng di kedua telapak tangan, lalu
dibenturkan keduanya hingga mengeluarkan suara.
6. DOLL
Mungkin banyak orang yang mengenal alat musik tradisional ini. Doll berasal dari Bengkulu. Jika kita
lihat secara sepintas, Doll mirip dengan genderang perang.
Bagi masyarakat Bengkulu, Doll digunakan untuk memperingati Revolusi Husain (cucu Nabi Muhammad
Saw) di Padang Karbala pada setiap tanggal 10 Muharram.
Doll juga termasuk jenis alat musik membranofon. Cara memainkannya adalah dipukul dengan alat
pemukul khusus.
7. GAMELAN
Mungkin karena keindahan dan filosofi-nya yang sangat dalam menjadikan alat musik tradisional ini
terkenal di mata dunia. Bahkan di beberapa negara, ada yang menjadikannya kurikulum sehingga wajib
dipelajari oleh setiap murid di sekolah.
8. GANDA
Ganda merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini terbuat dari
kayu yang dilubangi bagian tengahnya, lalu kedua ujung lubang dibalut dengan kulit binatang yang
dikeringkan.
Bentuk Ganda sendiri sangat mirip dengan gendang, perbedaannya hanya dalam segi ukuran saja. Cara
memainkan-nya sama dengan gendang, cukup memukulnya dengan telapak tangan di bagian kulit.
9. GENDANG MELAYU
Gendang Melayu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bangka Belitung. Gendang Melayu
terbilang unik karena akulturasi dari budaya Melayu, Muslim dan Tiongkok.
Alat musik ini terbuat dari kayu mahoni yang dilubangi bagian tengahnya. Pada bagian ujung dibuat
lebih tipis agar memudahkan untuk dipasang dengan kulit kambing atau kerbau yang sudah dikeringkan
dengan menggunakan anyaman rotan.
Gendang Melayu banyak digunakan untuk mengiringi tari-tarian, pertunjukan pencak silat dan upacara
pernikahan.
Cara memainkan-nya mirip seperti umumnya gendang yang sudah kita kenal. Gendang Melayu memiliki
dua jenis, yakni Gendang Campak dan Gendang Hadrah.
Gendang Panjang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Bentuk dan cara
pembuatan-nya seperti gendang pada umumnya.
Gendang Panjang ini bisa dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan tangan maupun dipukul dengan
kayu. Biasanya Gendang Panjang ini digunakan pada saat upacara pernikahan, penyambutan tamu,
pengiring tari dan pencak silat.
11. KATAMBUNG
Katambung merupakan alat musik tradisional sejenis perkusi yang berasal dari Kalimantan Tengah.
Bentuk alat musik ini terbilang unik karena menyerupai labu siam.
Katambung biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ngayu dalam berbagai upacara besar, diantara
upacara Ngawi Belom dan Ngawi Matey.
Pada saat upacara Ngawi Belom, Katambung dimainkan untuk menyambut tamu, sedangkan upacara
Ngawi Matey Katambung dimainkan saat upacara kematian, upcara pengangkatan tulang, penguburan
dan acara syukuran setelah penguburan.
12. KENTONGAN
Kentongan merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu atau kayu yang di pahat bagian
tengahnya sehingga membentuk garis lurus.
Alat musik ini banyak kita jumpai di Jawa. Pada awalnya Kentongan berfungsi sebagai alarm, alat
komunikasi, penanda waktu sembahyang, ronda malam sampai peringatan tanda bahaya.
Kentongan juga identik dengan orang yang tinggal di kawasan pegunungan atau pedesaan yang masih
hidup dengan cara tradisional yang sederhana. Cara memainkan kentongan cukup mudah, yakni dipukul
dengan stik bambu sampai menimbulkan suara.
Kanda Wuta merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Alat musik ini sering
dimainkan sebagai pengiring Tari Lulo Ganda, sebuah tarian yang dipertunjukkan waktu panen tiba.
Kanda Wuta terbuat dari kayu, rotan, tanah liat dan pelepah sagu. Cara memainkannya yakni dengan
cara dipukul.
14. KOLINTANG
Kolintang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musik ini
terbuat dari potongan kayu lokal yang disusun diatas kayu yang berfungsi sebagi resenator. Jika dilihat
sepintas Kolintang mirip dengan alat musik Gambang dari Jawa.
Pada awalnya Kolintang digunakan untuk pemujaan roh leluhur, namun seiring perkembangan zaman
fungsi tersebut bergeser menjadi pengiring tari, pertunjukan musik dan berbagai upacara adat.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dipukul dengan mengguanakan stik kayu yang ujungnya dibalut
kain. Biasanya para pemain Kolintang menggunakan tiga stik sekaligus.
Kolintang mempunyai terdiri dari 9 jenis yang berbeda, diantaranya Loway (bass), Cella (cello), Karua
(tenor 1), Karua (tenor 2), Uner (alto 1), Uner rua (alto 2), Katelu (ukulele), Ina esa (melodi 1), Ina rua
(melodi 2) dan Ina teweng (melodi 3).
15. PARE’E
Pare’e merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah, alat musik ini mempunyai
bentuk seperti garpu tala. Pare’e berungsi sebagai alat perkenalan antar anggota kelompok masyarakat
dan juga sekedar sebagai alat hiburan dikala santai saja.
Cara memainkan alat musik tradisional ini dengan dipukul-pukulkan pada telapak tangan. Kamu bisa
memainkannya dengan duduk ataupun berdiri. Pare’e terbuat dari rotan dan buluh tui dan biasanya
berwarna kecoklatan sesuai dengan warna bahan dasarnya.
16. TALEMPONG
Talempong merupakan alat musik tradisional jenis pukul kebanggaan Minangkabau, Sumatera Barat.
Alat musik ini kerap kali hadir dalam perhelatan upacara adat.
Talempong terbuat dari campran tembaga, besi putih dan timah putih. Kualitas Talempong bisa diukur
dari kadar tiga unsur bahan dasar tersebut. Semakin banyak tembaga dalam sebuah Talempong maka
kualitasnya akan semakin baik.
Cara memainkannya yakni dipukul dengan menggunakan stik (alat pukul berbahan kayu). Ada dua
metode untuk memainkan Talempong, yaitu dengan teknik tradisional (interlocking) dan teknik modern.
Teknik tradisional adalah satu set Talempong dimainkan oleh tiga orang. Masing-masing pemain
memainkan dua buah Talempong yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal. Tangan kanan
berfungsi untuk memukulkan stik ke perangkat Talempong.
Sedangkan teknik modern adalah satu set Talempong diletakkan di atas rancakan. Kemudian Talempong
dipukul dengan stik di atas rancakan tersebut.
Alat musik tradisional ini sering digunakan untuk meyambut tamu-tamu agung, upacara pengangkatan
penghulu, upacara menaiki rumah baru, upacara pernkahan, pesta panen raya, musik pengiring tari,
pertunjukan randai, gotong royong dan lain sebagainya.
17. TIFA
Inilah alat musik tradisional kebanggaan Indonesia bagian Timur, Tifa. Tifa terbuat dari batang kayu yang
bagian dalamnya dihilangkan sehingga membentuk lubang dengan salah satu lubang dibalut dengan
kulit rusa yang telah dikeringkan.
Biasanya bagian tengahnya akan diberi ukiran yang menunjukkan jiwa seni dari pembuatnya. Tifa
banyak ditemukan di daerah Maluku dan Papua dengan spesifikasi masing-masing.
Cara memainkannya pun cukup dipukul layaknya sebuah gendang. Tifa memiliki beberapa jenis,
diantaranya Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir potong dan Tifa Bas.
Tifa sering kali digunakan sebagai pengiring tarian perang maupun tarian dari beberapa daerah
Indonesia timur, seperti Tari Leso dari Maluku, tarian dari suku Asmat, tari Gatsi dan lainnya.
18. TUMA
Mungkin kamu jarang sekali tentang alat musik tradisional ini. Yup, namanya adalah Tuma. Tuma
merupakan alat musik yang berasal dari Kalimantan Barat.
Alat musik ini diklasifikasikan sebagai salah satu jenis membranofon (alat musik yang menghasilkan dari
getaran kulit yang dipukul). Cara memainkannya cukup mudah, yakni dengan ditepuk dengan memakai
telapak tangan layaknya gendang.
19. FU
Fu merupakan alat musik tradisional yang banyak ditemukan di Maluku Utara. Alat musik ini terbuat dari
kulit kerang. Cara memainkannya dengan meniup di bagian yang berlubang dan dikendalikan dengan
telapak tangan untuk mengatur nada.
Fu tipikal alat musik yang mengeluarkan jenis suara aerofon. Fu digunakan sebagai pengiring tari-tarian
dan sebagai pertanda bahwa sedang tersesat di hutan.
20. KURIDING
Kuriding merupukan alat musik tradisional khas suku Banjar, Kalimantan Selatan. Alat musik ini terbuat
dari pelepah enau, bambu ataupun kayu yang dibentuk kecil alat getar dan tali penarik.
Cara memainkan Kuriding yaitu menempelkannya di mulut dengan tangan kiri memegang tali yang
melingkar dan tangan kanan menarik tali panjang yang diikat pada ujung kayu. Kuriding menghasilkan
suara seperti angina yang menderu berasal dari tiupan sang pemain, sedangkan suara yang menghentak
dihasilkan dari tarikan tangan kanan.
Pada dasarnya cukup mudah untuk memainkan Kuriding, namun untuk hasil yang menawan dibutuhkan
latihan yang ekstra.
21. LALOVE
Lalove adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini terbuat dari
bambu. Mungkin dari kita mengenalnya dengan seruling bambu.
Pada jaman dahulu Lalove tidak boleh ditiup oleh sembarang orang, karena bagi sebagaian orang yang
sering kerasukan, secara otomatis dia akan kerasukan jika mendengar suara dari alat musik ini.
Fungsi Lalove sesungguhnya yakni sebagai salah satu pengiring Tarian Tradisional Balia. Tari Balia sendiri
merupakan ritual penyembuhan penyakit pada suku kaili di Sulawesi Tengah kala itu.
Seiring berjalannya waktu, kepercayaan ini memulai memudar. Kini Lalove sudah boleh dipelajari dan
dimainkan sebagai seni musik maupun pengiring tari tradisional yang sudah digubah dengan tujuan
hiburan belaka tanpa adanya unsur magis dan kesakralan lagi.
Suara dan bentuk puik puik secara umum sama dengan terompet. Bagian pangkal dari alat musik
tradisional ini terbuat dari logam, pipa tersebut terdapat potongan daun lontar yang menjadikannya
sumber suara. Biasanya dalam Puik puik terdapat dua lembar daun lontar sebagai cadangan.
Cara memainkannya cukup dengan ditiup dan diatur dengan sedemikian rupa hingga menjadi sebuah
bunyi yang apik.
Namun, karena menggunakan daun lontar, memerlukan keahlian khusus untuk memainkan alat musik
ini. Jika meniupnya sembaranagan suara yang dihasilkan akan aneh bahkan tidak berbunyi.
23. SULING
Suling merupakan alat musik yang terbuat dari kayu atau bambu dan terdapat beberapa lubang untuk
mengatur irama. Kita dapat menjumpai alat tradisional ini di hampir seluruh wilayah Indonesia. Suling
mempunyai suara yang lembut sehingga bisa dipadukan dengan alat musik lainnya.
24. SERUNAI
Serunai merupakan alat musik tradisional tiup yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Serunai
atau yang biasa disebut Puput Serunai terbuat dari batang padi, kayu atau bambu dan bisa juga
menggunakan tanduk kerbau dengan campuran daun kelapa.
Serunai mempunyai ujung yang mengembang, berfungsi sebagai pengeras volume suara. Di setiap
daerah, Serunai mempunyai spesifikasi yang beragam. Bahkan, ada juga Serunai yang pengaturan
nadanya dilakukan dengan cara membuka dan menutup permukaan corong.
Alat musik tradisional ini biasa dimainkan dalam berbagai acara adat, seperti penghulu (batagak
penghulu dalam bahasa Minang), upacara pernikahan, pentas seni pencak silat dan lain sebagainya.
Namun Sarunai juga biasa diamainkan oleh orang bisa untuk menghibur diri, menemani saat musim
panen atau sedang bekerja di ladang. Karena fungsinya seperti terompet, Sarunai bisa diamainkan
sendiri dan digabung dengan alat musik lainnya.
Serune Kalee merupakan alat musik tradisonal tiupyang berasal dari Aceh. Bisa dibilang Serune Kalee
adalah terompet khas tanah rencong. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar kayu yang memiliki
karakter kuat, keras sekaligus ringan.
Struktur dan bentuk Serune Kalee mirip dengan klarinet. Instrumen ini diklasifikasikan ke dalam jenis
aerofon atau instrument yang memiliki sumber nada dari hembusan udara pada rongga.
Serune Kalee biasa dimainkan sebagai instrumen utama dalam berbagai tradisi budaya Aceh dengan
diiringi geundrang, rapai, dan alat musik tradisional lainnya.
26. TRITON
Triton merupakan alat musik yang berasal dari Papua. Alat musik ini terbuat dari kulit kerang. Triton
sendiri dimainkan dengan cara ditiup.
Pada awalnya, alat musik triton hanya dipakai untuk sarana komunikasi atau pemberi tanda. Seiring
berjalannya waktu Triton juga digunakan sebagai sarana hiburan.
Ramainya perdagangan di zaman dahulu memberikan beberapa pengaruh yang signifikan terhadap
bangsa ini, salah satunya dalam hal musik. Budaya padang pasir begitu kentara dengan adanya bukti alat
musik tradisional yakni, Gambus Jambi.
Berbeda dengan Gambus Arab, Gambus Jambi memiliki jumlah dawai yang lebih banyak, bahkan sampai
12 senar.
Biasanya alat musik ini digunakan dalam pertunjukan orkes gambus dan sebagai pengiring beberapa
tarian.
28. GESO-GESO
Geso-geso merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Sama seperti Tutuba
Gesso-geso juga andalan dari suku To Wana. Alat musik ini terbuat dari bambu dan tempurung kelapa.
Geso-geso termasuk ke dalam jenis alat musik yang berdawai satu (one stringed stick zither).
Biasanya diamainkan dengan cara digesek layaknya biola dan biasanya Geso-geso dimainkan secara
individual maupun juga kelompok.
29. JAPEN
30. PANTING
Panting merupakan alat musik tradisional yang berasal dari suku Banjar, Kalimantan Selatan. Alat musik
dawai ini sepintas mirip dengan gambus Arab, perbedaanya hanya diukuran saja yang lebih kecil.
Panting diaminkan dengan cara dipetik. Bagi masyarakat Banjar Panting mempunyai banyak fungsi,
diantaranya :
Sarana pendidikan, karena di dalam musik Panting mengandung syair yang berisi tentang nasehat dan
petuah
Sebagai hiburan, karena musiknya yang kadang-kadang jenaka sehingga menghibur banyak orang
31. SANTU
Santu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini dibuat dari
bambu, di tengah badan dibuat lubang sebagai resonator dan kulit ari pada badan bambu dibentuk
empat.
Cara memainkan Santu yakni dengan dipetik. Biasanya Santu dimainkan setelah para petani merayakan
paska panen dan untuk mengisi waktu luang para anak muda.
32. SASANDO
Sasando atau sering disebut sasandu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau Rote,
Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini berbahan utama bambu, daun lontar dan senar string.
Cara memainkan Sasando cukup dengan dipetik. Namun yang perlu kamu tahu, memainkan alat musik
ini membutuhkan skill yang tinggi, karena Sasando dimainkan dengan menggunakan yang berlawanan.
Tangan kiri sebagai pengatur melodi dan bass, sedangkan tangan kanan berperan mengatur accord.
Selain itu juga dibutuhkan hermonisasi perasaan agar tercipta alunan nada yang merdu.
33. SAMPEK
Sampek merupakan alat musik tradisional yang berasal dari suku Dayak, Kalimantan. Pada awalnya alat
musik ini digunakan untuk menyatakan perasaan seseorang, baik gembira, rasa sayang, rindu hingga
duka lara.
Jika Sampek dimainkan di siang hari, menandakan sang pemain merasakan suasana gembira. Begitu juga
sebaliknya, jika Sampek dimainkan pada malam hari berarti sang pemain sedang dilanda duka.
Namun, seiring berjalannya waktu fungsinya bergeser menjadi alat hiburan dan sebagai pengiring
upacara adat. Cara memainkannya cukup dengan dipetik layaknya sebuah gitar.
34. TALINDO
Talindo termasuk ke dalam jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zither). Biasanya alat musik ini
dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan hasil panen dan untuk mengisi kekosongan
para anak muda.
35. TEHYAN
Tehyan merupakan alat musik tradisional khas Betawi, Jakarta. Alat musik ini terbuat dari bambu bambu
dan batok kelapa.
Cara memainkan Tehyan yakni dengan cara digesek layaknya biola. Biasanya Tehyan diamainkan dalam
memeriahkan kebudayaan Betawi, seperti ondel-ondel, lenong Betawi dan gambang kromong.
Namun sayang, sekarang sulit ditemukan orang pandai memainkan alat musik ini karena lebih menyukai
alat musik modern.
36. TUTUBA
Tutuba merupakan alat musik tradisional khas suku To Wana, Sulawesi Tengah. Alat musik dawai ini
terbuat dari bambu. Cara memainkannya cukup dengan dipetik dengan jari-jemari. Namun, untuk
menjadikannya indah butuh latihan ekstra.